Austin mengusir adik angkatnya, karena hamil diluar nikah. apalagi, dari awal Austin sangat tidak menyukai Shireen, ketika mengetahui Shireen hamil tanpa pikir panjang Austin langsung menyuruh adik angkatnya untuk keluar dari rumah. dan ketika Shireen menikah dengan orang yang telah menghamilinya, hidup Shiren sangat menderita, Wanita itu selalu mendapatkan kekerasan dari suaminya, dan tentu saja Shireen menerima kekerasan dari suaminya selama bertahun-tahun.
hingga pada akhirnya, Shireen dipertemukan lagi dengan Austin, di mana ternyata Shireen bekerja di perusahaan milik kakak angkatnya. sebisa mungkin, Shiren berusaha untuk menghindari Kaka angkatnya, karena dia tidak ingin dipecat oleh Austin, apalagi dia yakin Austin masih sangat membencinya, karena ketika bekerja di kantor Austin, Shiren mendapatkan gaji yang besar.
tapi sayang keinginan Shireen sepertinya sia-sia, pada akhirnya Austin mengetahui Shireen bekerja di perusahaannya, dan tentu saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Tersimpan
Keesokan harinya
Shireen terus melihat jam di dinding, waktu berjalan begitu lambat untuk wanita itu. Sedari tadi rasanya Shireen tidak tenang karena memikirkan bagaimana nasib putrinya di rumah.
Terlepas dari apapun yang dialami Shireen kemarin akibat ulah Axel, Shiren tetap bekerja dia menyamarkan lukanya dengan bedak dan juga memakai pakaian panjang agar luka memar tubuhnya tidak terlihat, dia juga berusaha menguatkan dirinya walaupun tubuhnya terasa remuk.
Dan sekarang waktu menunjukkan pukul menunjukkan pukul 07.00 malam, dia akan pulang satu jam lagi dan sedari tadi tentu saja Shiren tidak tenang, karena takut Axel datang ke rumah dan mengganggu Ilona.
"Kau pergi dulu ke dapur, berikam ini pada kitchen," ucap salah seseorang hingga Shireen mengangguk, dia yang sedang tidak fokus berusaha untuk kembali fokus, lalu mengambil benda itu, dan pergi ke area dapur untuk memberikan bahan makanan.
Dan ketika Shiren berjalan ke dapur, ternyata Austin masuk ke dalam hotel bersama Nadira, dan sepertinya Austin dan kekasihnya memang tidak pergi dari hotel itu hanya keluarga Austin saja yang berpindah hotel. Beruntung, Shireen hanya melihat Austin lewat kaca hingga Austin tidak melihat ke arahnya secara langsung dan tidak mungkin menyadari kehadirannya.
Akhirnya pekerjaan Shireen pun selesai, wanita itu bergegas untuk pergi ke loker dan mengganti pakaian. Setiap detik jam berlalu, dipenuhi kegelisahan, dia benar-benar tidak tenang meninggalkan Ilona dan sekarang pun ketika dia sudah selesai dengan pekerjaannya, Shireen langsung berlari agar cepat sampai di rumah.
"Apa yang terjadi." Mata Shiren terbelalak ketika melihat pintu messnya terbuka. Padahal tadi dia sudah menyuruh Ilona untuk mengunci pintu dan tidak mungkin Ilona membuka pintu sebelum dia datang, dengan cepat Shiren pun berlari masuk ke dalam rumah dan lagi-lagi rumah itu kosong.
"Ilona ... Ilona!" Shireen berteriak memanggil putrinya, dia berlari ke dapur dan kamar mandi tapi Ilona tidak ada di manapun, baru saja Shireen akan keluar tiba-tiba Shiren menghentikan langkahnya ketika melihat sebuah kertas yang berada di meja.
" anakmu aku bawa dan akan aku jual, anggap saja ini sebagai hukuman karena kau telah menghilang selama 1 tahun ini."
Dan rupanya Axel berhasil membawa Ilona dan menculik gadis kecil itu.
Tubuh Shireen ambruk ke lantai ketika mengetahui apa yang dilakukan oleh Axel. "Ilona!" Panggil Shireen, dalam sekejap Shiren seperti orang linglung, dia masih tidak percaya apa yang dia alami.
"Tidak, bukan saatnya aku merenung.” dengan cepat, Shiren pun bangkit dari lantai, kemudian dia langsung keluar dari rumah untuk mencari Ilona, dia berharap Axel tidak membawa Ilona ke tempat yang jauh.
3 jam kemudian
Wajah Shireen sudah sangat kacau, wanita itu sedari tadi sudah mencari Ilona kesana kemari, dia juga sudah melapor pada polisi dan juga meminta tolong pada teman-teman, tapi Ilona masih belum ditemukan. Dan sekarang karena terlalu buntu, Shiren malah mendatangi hotel tempatnya bekerja, tentu saja dia datang bukan untuk berkerja kembali melainkan untuk menemui Austin.
dia mengetahui bagaimana respon Austin jika bertemu dengannya, tapi hanya Austin yang bisa dia mintai tolong karena dia tahu power lelaki itu sangat besar, dan dia akan memohon, pada Austin agar Austin mencari anaknya, jika perlu dia akan berlutut pada lelaki itu.
Beruntung tadi Shireen sempat melihat Austin masuk, hingga pada akhirnya Shireen memaksa pihak resepsionis untuk membocorkan kamar Austin dan sekarang di sinilah Shireen berada di depan kamar kakak angkatnya, dengan cepat wanita itu langsung mengetuk pintu. Dia mengetuk pintu dengan keras seperti orang yang kesetanan hingga beberapa saat berlalu pintu pun terbuka.
"Kau!" Austin melotot galak. Seperti biasa, kebencian mendadak muncul ketika melihat Shireen. "Berani sekali kau menampakan dirimu di hadapanku!” teriak Austin.
"Aku mohon, tolong aku. Putriku diculik oleh suamiku, aku mohon bantu aku!" Shireen langsung berlutut, dia mengepalkan tangannya, memohon pada Austin, sedangkan Austin tentu saja tidak perduli.
"Pergi sana, jangan harap aku membantumu!" seelah mengatakan itu, Austin mundur berniat untuk menutup pintu. Tapi dengan cepat Shiren langsung bangkit dari berlututnya, kemudian menahan pintu lalu menarik tangan Austin.
"Bekali kau menyentuhku!" Austin langsung berteriak seraya menghempaskan tangan Shireen hingga tangan Shireen terbentur pada pintu, tapi seperti biasa dia tidak memperdulikan rasa sakitnya.
" kumohon tolong temukan anakku, dia juga darah dagingmu dia anakmu." Pada akhirnya Shireen terpaksa mengatakan rahasia yang selama ini dia simpan. Ya benar, Shiren adalah anak Austin bukan anak Axel.
Flashback .....
Flashback nya next bab ya, yuk 100 komen dulu ya mpo mpoku. kemarin aku libur karena kumpul keluarga ya, bsok sampai seterusnya update tiap hari seperti biasa, jadi tolong 100 komen dulu 😭