NovelToon NovelToon
MAFIA VS PETARUNG JALANAN

MAFIA VS PETARUNG JALANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: SAKSI PENA

Reksa pemuda yatim piatu harus terjun ke dunia gelap dunia pertarungan jalanan demi bisa menjaga adik perempuannya yang masih sekolah di bangku SMP, namun siapa sangka harus terlibat dengan komplotan mafia yang hendak membunuh istri muda Boss mafia, atas suruhan istri tua yang merasa tidak terima atas ke hadiran istri muda dalam keluarganya, apa lagi jika harta kekayaannya harus sampai di bagi dua.

Boss mafia yang bernama Aron Jhonson begitu kaget setelah mengetahui kalau istri tuanya yang bernama Raisa Lena, akan membunuh istri mudanya yang bernama Gendis Raura, Aron Jhonson sangat menentangnya namun Raisa Lena mengancam akan membongkar semua bisnis haramnya Aron Jhonson, jika tidak mau menyetujui untuk membunuh Gendis Raura.

Aron pun akhirnya ikut terlibat untuk membunuh istrinya sendiri demi tidak terbongkar bisnis haramnya, namun Aron Jhonson ternyata harus berhadapan dengan Reksa petarung jalanan yang berusaha menyelamatkan Gendis Raura dari dengan menaruhkan nyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SAKSI PENA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Reksa yang mengenakan masker mengenakan helm memperlambat laju motornya di belakang motor preman itu yang membawa Gendis, sengaja membuntuti dari belakang penuh dengan curiga apa lagi melihat kondisi wajah Gendis yang begitu sedih dan murungnya.

Kecurigaan Reksa tidak meleset melihat motor preman itu belok ke arah kiri masuk gang kecil yang sepi, di tambah rumah sisi jalan yang terlihat tidak di huni yang terlihat begitu kotor dan sudah di tumbuhi banyak rumput di area depan dan sampingnya.

Gendis terperanjat kaget setelah di bawa masuk ke sebuah gang kecil yang sepi, Gendis langsung menarik jaket preman itu dari belakang dengan ketakutan dan hampir berteriak.

"Berhenti mau kemana?" seru Gendis menarik jaket preman itu.

Motor langsung di hentikan dan tanpa bicara preman itu langsung turun dari motor membekap mulut Gendis sekuat tenaga, dan langsung memiting setengah mencekik leher Gendis agar tidak berteriak.

"Diam, diam kamu atau gua bunuh!" ancam preman itu sambil memaksa Gendis membawanya ke belakang rumah kosong yang tanpa di pagar.

"Toloong! tooloong! seru Gendis berusaha berteriak yang di bekap mulutnya.

"Diaaam!" preman itu setengah menyeret Gendis kebelakang rumah.

Gendis berontak sekuat tenaga agar terlepas namun tenaga preman itu semakin kuat memiting leher Gendis, hingga Gendis hampir tidak bisa bernafas yang tercekik lehernya, tubuh Gendis merasakan lemas seketika membuat preman itu langsung menjatuhkan tubuh Gendis dan langsung menindih tubuh Gendis dari atas.

Gendis kembali berusaha berontak sekuat tenaga sambil kembali berteriak dengan kencang, namun preman itu kembali membekap mulut Gendis dan kembali mencekik leher Gendis menindih dari atas.

"Lepaskaaann!" Gendis terus berusaha berontak sekuat tenaga sambil berusaha mencengkram wajah preman itu.

Reksa yang membuntuti dari belakang menghentikan motornya tepat di sebelah motor preman itu, membuat preman itu terperanjat kaget langsung berdiri melihat ke arah Reksa yang berperawakan tinggi dan kekar, Gendis langsung bangun dan lari menuju Reksa dengan tangisnya.

"Tunggu di sini, akan gua siksa manusia biadab itu!" Reksa dengan geram tanpa membuka helmnya langsung melangkah menuju preman itu.

"Siapa lu? mau jadi super hero hah? sok jagoan lu!" ejek preman itu siap siap menyerang Reksa.

Setelah Reksa mendekat preman itu langsung menyerang melayangkan pukulan ke wajah Reksa, namun belum sempat pukulannya mengenai wajah Reksa, pukulan tangan kiri Reksa lebih cepat menghantam bibir preman itu dengan sangat keras hingga langsung jatuh tersungkur.

"Arghhh!" teriak preman itu jatuh tersungkur kebelakang membekap mulutnya yang seketika mengeluarkan darah segar.

Preman itu langsung meringis kesakitan melihat dua gigi depannya patah di atas telapak tangannya, Reksa kembali mendekat preman itu buru buru bangun siap menyerang, namun kaki kanan Reksa sudah melayang telak menghantam samping kepala preman itu dengan sangat keras hingga kembali jatuh tersungkur.

"Ampun Bang!" seru preman itu tidak berkutik hanya dua kali pukulan.

Reksa kembali mendekat dan langsung memegang jaket preman itu menyeret membawanya ke hadapan Gendis.

"Cepat lu minta maaf!" tandas Reksa.

"Maafkan saya, maafkan saya!" rengek preman itu memegang kaki Gendis.

Gendis dengan amarahnya langsung menjambak rambut preman itu dengan kencang menariknya ke atas.

"Adaww! aduh! ampun!" preman itu merasakan kesakitan hingga keluar air matanya.

"Sudah lepaskan!" titah Reksa.

Baru saja Gendis melepaskan jambakan tangannya teman preman itu datang mengendari motor, seketika terbelalak kaget melihat temannya sedang bersimpuh di depan Gendis, teman preman itu langsung turun dari motor dan langsung mengeluarkan sebilah pisau.

"Bangsat, lu apakan teman gua hah, ingin mati lu!" ancam teman preman itu dengan sebilah pisau di tangannya.

Reksa langsung melangkah mendekat teman preman itu yang mengacungkan sebilah pisau tajam di tangannya, teman preman itu langsung menyerang menghunuskan pisaunya ke perut Reksa, namun gerakan Reksa begitu cepat menangkap pergelangan tangan teman preman itu.

Tangan kiri teman preman itu hendak memukul wajah Reksa namun dengan cepat Reksa memelintirkan tangan teman preman itu kebelakang, kaki Reksa menghantam belakang lutut kaki teman preman itu hingga jatuh berlutut, pisau di tangan teman preman itu langsung di arahkan ke lehernya.

Tenaga Reksa begitu kuat hingga pisau di tangan teman preman itu menempel di lehernya, hanya tinggal sekali tarik pasti akan menghunus leher teman preman itu, Gendis memejamkan matanya tidak berani melihat Reksa menempelkan pisau di leher teman preman itu

"Bang ampun tolong jangn bunuh gua!" pinta taman preman itu kalah tenaga oleh Reksa langsung melepaskan pisau di tangannya.

Reksa langsung menghantamkan lututnya ke telinga teman preman itu dengan keras hingga langsung tersungkur pingsan, Reksa langsung menarik nafas dalam dalam menahan emosinya melemparkan pisau ke arah jauh belakang rumah kosong itu.

Reksa melangkah mendekati motornya lalu memutar arah motornya, dan Gendis langsung mendekati Reksa dengan sorot mata ingin di bawa pergi dari tempat itu.

"Cepat naik!" ucap Reksa mengerti dengan sorot mata Gendis.

Gendis pun langsung naik membonceng dengan perasaan campur aduk, merasa bahagia sudah di tolong oleh Reksa, namun belum tahu siapa Reksa apa lagi Reksa mengenakan masker dan helm, namun untuk saat itu tidak ada pilihan bagi Gendis selain ikut dengan Reksa yang sudah menyelamatkan dirinya.

1
Azzam Azzam
ngeri banget...tp tetep lanjut baca
Azzam Azzam
semangat kak
Azzam Azzam
dari fb langsung mampir
SAKSI PENA: siapp kak trima ksh byk suportnya 🙏🙏
total 1 replies
Sunandar Daday
lanjutkan bang
Sunandar Daday
lanjutkan boss
SAKSI PENA: siapp kak mskh suportnya 🙏🙏
total 1 replies
Sunandar Daday
gak banyak komentar luar biasa👍
SAKSI PENA: terima kasih kak 🙏
total 1 replies
Sunandar Daday
ini baru seru pertempuran segera di mulai
SAKSI PENA: siap kak 🙏
total 1 replies
☭Nori Fai ☭
🤣🤣
SAKSI PENA: jreng jreng 🙏😁
total 1 replies
Adnyablo
masih hangat
SAKSI PENA: iya kak msh jauh 🙏
total 1 replies
Adnyablo
kak coba review cerita ku
SAKSI PENA: insya allah kak 🙏
total 1 replies
SAKSI PENA
siapp kak 🙏
Dzuan 017
semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!