Evelyn Arasely adalah seorang gadis manis yang periang.putri tunggal Bapak Walikota Sofyan Martadinata. kehidupannya yang serba berkecukupan menjadikannya seorang putri di istana sang Ayah. suatu ketika di kampus yang bergengsi tempat dia mengenyam pendidikan, kedatangan seorang Mahasiswa yang tadinya nonaktif namun kembali melanjutkan kuliahnya satu jurusan dengan Evelyn Arasely di Fakultas Hukum dan Tata Negara. Evelyn Arasely sangat tertarik dengan Seniornya itu. Sagara Abhiseva nama sang Senior pria yang sangat pendiam,dingin dan terkesan angkuh,dengan pesona wajah tampannya,kulitnya yang putih dan postur tubuh yang tinggi menjulang, membuat Sagara Abhiseva sangat menarik perhatian kaum hawa di kampus itu,termasuk Evelyn Arasely. hingga suatu saat Evelyn Arasely berhasil merebut perhatian dan hati Sagara Abhiseva. mereka pun menjadi sepasang kekasih yang nampak bahagia hingga terjadi sesuatu kepada keluarga Evelyn Arasely yang membuat mereka terpaksa harus terpisah jauh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24
Firma Hukum A & E
Jam makan siang baru saja selesai. para pengacara muda nampak berdiskusi di ruang rapat sambil menunggu kedatangan Sagara Abhiseva dan Rafael Nelson.
"Pak Sagara dan Pak Rafael abis dari mana memang nya? kok tumben mereka telat,barengan lagi?" tanya Brianna Helen
"Dari Hawaii" tanpa sadar Zora Wilona menjawab spontan
"He... tahu darimana kau Zora?" tanya Agra Emilio
"Ha... he... itu,dari Vann William,saat meminta tandatangan Pak Rafael ternyata sedang tugas luar,terus aku nanya aja,luar kota apa luar negeri, terus kata Vann itu ke Hawaii" jawab Zora Wilona terbata-bata
Rafael Nelson dan Sagara Abhiseva pun terlihat masuk kedalam ruangan rapat.
"Selamat siang semua" sapa Rafael Nelson
"Siang Pak" jawab mereka serentak
"Silahkan bedah kasus yang pertama dimulai dari Theo Gilbert dan Brianna Helen kasus pembunuhan anak SMA dengan terdakwa putra anggota parlemen Kota Z" ucap Rafael Nelson
"Baiklah selamat siang semua,setelah penyelidikan dan bedah kasus selama kurang lebih dua bulan ini,terdakwa yang notabene putra pejabat negara ini akan siap maju ke pengadilan kami telah mengumpulkan pernyataan para saksi beserta alat bukti yang lengkap,pengadilan rencananya akan digelar minggu depan dengan agenda pembacaan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum" Theo Gilbert menjelaskan panjang lebar
"Oke,cukup,selanjutnya Agra Emilio dan Zora Wilona kasus sengketa hak waris Bapak Erickson Xavier,silahkan" ucap Rafael Nelson
"Baiklah selamat siang semua,dalam kasus sengketa hak waris ini,pihak penggugat dalam hal ini putra pertama Bapak Erickson Xavier yaitu Jonathan Xavier kepada adik kandungnya yaitu Janeeta Xavier dan adik tirinya Julia Xavier, setelah diadakan pertemuan,maka kedua belah pihak memilih jalan damai tanpa melanjutkan kasus ini ke pengadilan,dengan syarat Jonathan Xavier lah yang mewakili Ayah mereka untuk membagi harta warisan tersebut melalui tim kuasa hukumnya dalam hal ini pihak Firma Hukum A & E,maka kasus ini ditutup" Zora Wilona menjelaskan panjang lebar
"Oke,cukup,selanjutnya Alaska Felix dan Paul Wilson,silahkan paparkan kasus sengketa PT. Industri Steel Garuda" ucap Rafael Nelson
"Baiklah selamat siang semua,dalam kasus kami ini sangat unik,setelah penyelidikan hampir dua bulan dengan mengumpulkan keterangan saksi ahli dan alat bukti,kami menemukan bahwa PT. Industri Steel Garuda ini hanyalah perusahaan cangkang yang dimanfaatkan oleh oknum atau pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan saja,dan..." ucapan Alaska Felix terputus
"Stop... perusahaan cangkang?" potong Sagara Abhiseva mengernyitkan keningnya
"Paparkan lebih detail lagi Alaska Felix" ucap Rafael Nelson
"Oke,berdasarkan aktifitas saham yang terekam di Nasdaq pada tahun 2012 PT. Industri Steel Garuda dinyatakan pailit atau bangkrut,tapi tidak terlaporkan adanya penjualan saham di perusahaan trading manapun,namun di tahun 2013,aktifitas penanaman modal atas nama PT. Industri Steel Garuda kembali terekam tanpa adanya laporan akuisisi sebelumnya sesuai Standar Operasional Prosedur Nasdaq dengan kata lain nama itu hanya disalah gunakan atau imitasi" jelas Alaska Felix
"Tahun 2012 sudah pailit? tapi PT. Industri Steel Garuda ini tercatat sebagai perusahaan yang mengakuisisi perusahaan keluarga Pak Sagara di tahun 2016,PT. Mutiara Steel Titanium,bagaimana bisa?" tanya Rafael Nelson
"Tidak,kami tidak menemukan nama PT. Mutiara Steel Titanium diberkas fisik pembelian anak perusahaan yang terarsip dicatatan aktifitas saham PT. Industri Steel Garuda,aktifitas terakhir mereka hanya pembayaran utang kepada beberapa sub kontrak itu pun memang tercatat resmi dilaman saham Nasdaq diakhir 2012" jelas Alaska Felix
Rafael Nelson menoleh kearah Pak Sagara Abhiseva yang hanya terdiam melihat slide elektronik itu.
"Hhhmmm... Alaska Felix dan Paul Wilson bergabunglah dengan tim kami,kita lanjutkan rapat ini di ruangan saya sekarang" ucap Sagara Abhiseva seraya beranjak keluar
Tim yang lain pun bubar.
"Ada apa sebenarnya?" bisik Brianna Helen kepada Theo Gilbert
Namun Theo Gilbert hanya mengangkat bahunya.
"Jadi,Pak Sagara Abhiseva itu putra pemilik PT. Mutiara Steel Titanium ya,wah... pantas saja aura pewarisnya kuat" oceh Agra Emilio
"Husss... jangan terlalu banyak komentar" sarkas Zora Wilona
Mereka pun terdiam dan terus berjalan kearah meja masing-masing.
"Zora,aneh gak sih,sudah tiga hari ini,Kak Eve gak masuk kerja lho,telpon dan pesan-pesan ku juga tak direspon,tapi kok Pak Sagara kelihatan tenang-tenang saja ya?" bisik Brianna Helen
"Aku juga heran,mereka berdua terlalu misterius tugas paralegal sementara dipegang Vann William biasa jika seperti ini,Pak Rafael sudah sibuk mencari pengganti paralegal" bisik Zora Wilona pula
Mereka pun masuk keruangan Pak Sagara Abhiseva,dan duduk dimeja rapat. Paul Wilson nampak melirik kearah meja Evelyn Arasely yang masih kosong,entah kemana penghuninya pergi.
"Kalian masuk kedalam tim ini,dengan catatan harus mampu menjaga kerahasiaan penyelidikan karena ini bukan kasus biasa seperti yang kita tangani selama ini" ucap Rafael Nelson
Alaska Felix dan Paul Wilson pun saling pandang kemudian mengaguk pelan.
"Perusahaan Ayah saya,PT. Mutiara Steel Titanium diakuisisi pada tahun 2016 oleh PT. Industri Steel Garuda,dan saya menerima dana hasil akuisisi itu pada tahun 2017 akhir,dana itu sebesar satu milyar dan dijadikan modal saham pada Firma Hukum ini,karena Pak Arthur Hasibuan mundur sebagai CEO hingga menawarkan akuisisi kepada saya,Firma Hukum ini berada dibawah kepemimpinan saya sejak tahun 2019" jelas Sagara Abhiseva
"Bisa disimpulkan jika perusahaan yang mengakuisisi perusahaan Ayah saya adalah imitasi dan dana yang saya terima bukan hasil penjualan saham terakhir PT. Industri Steel Garuda" lanjut Sagara Abhiseva lagi
"Apa yang harus kami lakukan selanjutnya Pak?" tanya Paul Wilson
"Selidiki terlebih dahulu,saat tahun 2013 aktifitas saham PT. Industri Steel Garuda itu muncul, pada perusahaan trading mana yang melakukan promosi nya,setelah dapat kalian telusuri lah akar kerjasama mereka" jawab Sagara Abhiseva lagi
"Baik Pak" jawab Paul Wilson
Sagara Abhiseva terus menatap layar komputer nya.
"Siapa kau sebenarnya?" gumamnya
Kediaman Sagara Abhiseva
Evelyn Arasely nampak berdiri kebingungan didepan lemari.
"Haruskah aku menanyakan kepada si pemilik lemari ini,apakah barang-barang ku boleh masuk?" gumamnya
Tiba-tiba pintu terbuka,Sagara Abhiseva pun masuk.
"Kak Saga... kau sudah pulang? tapi ini masih jam enam sore,biasa kau tidak pulang secepat ini dari kantor?" tanya Evelyn Arasely
"Hhhmmm... aku ingin makan malam di rumah" jawab Sagara Abhiseva singkat
"Ha... makan malam? apa aku harus memasak juga?" tanya Evelyn Arasely ragu-ragu
Sagara Abhiseva menatap sang istri sejenak lalu beralih kearah koper Evelyn Arasely yang masih berantakan
"Kenapa belum kau rapikan pakaian mu Eve?" tanya Sagara Abhiseva
"Ha... ini,apa aku boleh menggunakan lemari ini untuk pakaian ku?" tanya Evelyn Arasely seraya menunjuk lemari itu
Sagara Abhiseva tersenyum tipis.
"Semua yang ada disini milikmu Eve,pergunakan semau dirimu saja" ucap Sagara Abhiseva seraya melepas pakaiannya satu persatu
Evelyn Arasely tercengang seketika melihat tubuh Sagara Abhiseva hanya berbalut pakaian dalam saja dan melangkah dengan santai menuju kamar mandi.
"Bersiaplah makan malam denganku Eve,aku yang akan memasak" ucap Sagara Abhiseva sebelum menutup pintu kamar mandi
Evelyn Arasely merasakan kakinya melayang diudara.
"Oh Tuhan" gumamnya