bara seorang yang terlahir dari keluarga biasa saja yang akhirnya membawanya bekerja sebagai kuli pengangkut pasir sebelum akhirnya mondok di pondok pesantren Al hijrah yang dipimpin oleh kyai Muhadi dan akhirnya membuat bara sebagai seorang detektif handal karena pondok pesantren Al hijrah telah lama bekerja sama dengan instansi pemerintah untuk mencetak para mata mata banyak kasus yang dipecahkan sampai pada akhirnya bara mengetahui bahwa dua dulu adalah anak yang salah ambil waktu melahirkan di sebuah klinik dan identitas sebenarnya adalah anak ahli waris keluarga terkaya nomor 2 di negeri ini bagaimana kisahnya selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bara Izzanudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11 PERSEMBUYIAN TERTUGA PELAKU
Akhirnya malam pun tiba aku benar benar takut malam ini ....ini jauh lebih menyeramkan buatku daripada tidur di hotel hutan lereng merbabu tempatku biasa latihan bela diri sunyi sepi dan harus selalu waspada bila ada harimau atau hewan buat lainnya yang tiba tiba datang ke gubug yang biasa kami tinggali....tapi itu tidaklah begitu menyeramkan di bandingkan tidur sekamar dengan wanita yang bukan mahramku...ini pertama kalinya dalam hidupku...meskipun aku tidur di sofa dan perempuan yang bersamaku itu tidur di kasur ....
Dugaanku tidak salah ternyata memang vina dengan orang yang di duga melakukan pemerasan dan pembunuhan itu saling kenal ....akan kepastian lagi besok pagi dengan mendatangi tempat yang disebutkan vina tadi meskipun aku tidak yakin apa yang di katakan vina itu fakta atau dia sedang berpura-pura pura atau ada tujuan untuk menjebakku dengan menemui lelaki misterius tersebut.
Aku habiskan malam ini dengan shalat san sempat mengajari vina shalat karena dia sudah lupa caranya shalat sudah lama sekali tidak menjalankannya sehingga dia memintaku mengajarinya ...setelah mengajari shalat aku habiskan malam ini dengan zikir dan mengaji untuk mengusir rasa yang kadang tiba tiba muncul sebagai laki laki dewasa ...sekamar sendirian dengan lawan jenis jelas ujian terberat dalam hidupku selama ini.
Akhirnya aku memilih keluar kamar ini karena ketakutan ku akan hal hal yang mendekati zina...malam ini cuaca kota surakarta sedang gerimis aki keluar kamar dan menyewa kamar satu lagi untuk aku tidur malam ini kemudian aku menghubungi reza dan janjian ketemu di hiks ( tempat makan warung sederhana seperti angkringan kalo di jogyakarta di Surakarta disebut hikc). Hingga tidak berapa lama reza pun datang kami membahas strategi lanjutan untuk mengungkap kasus ini. Kemudian aku mengakibatkan tentang vina dan kemungkinan lelaki misterius itu bekerja sama.
". Apapun bisa terjadi kan...sebagai seorang mata mata harusnya mas bara bisa memahami segala kemungkinan yang terjadi". Kata reza.
"...hmmm.....vina tadi memintaku untuk datang di tempat persembunyian terduga pelaku pembunuhan bagaimana menurutmu...". Kataku setelah menghabiskan waktu lebih dari 2 jam di hick pinggir jalan dekat hotel dengan suguhan jahe panas dab nasi kucing ( nadi lauk bandeng sambal ) harga murah khas Surakarta akhirnya aku pamit kembali ke kamar sedangkan reza tetap akan mengawasi penyelidikanku dari jauh.
Akhirnya pagi pagi setelah shalat subuh dn tadarus seperti yang biasa aku lakukan selama ini aku akhirnya bersama vina meninggalkan hotel ini untuk menuju tempat persembunyian lelaki misterius itu. Tiba tiba vina berhenti dengan raut wajah ketakutan ". Aku takut ilham ...lelaki itu akan mencelakai kita". ". InsaAllah dengan perlindungan Allah akan baik baik saja sekarang kita cari sarapan dulu kemudian aku skandal mengikuti mu ke tempat yng akan kau tunjukkan itu". Kataku karena pastinya melindungi saksi dalam penyelidikan kasus adalah tanggung jawabku agar saksi tetap selamat karena keterangan akan sangat berguna nantinya...kami pun menuju warung soto daging di depan hotel yang sangat banyak di Surakarta soto adalah makanan kegemaran warganya.
Di depan hotel yang kami tempati malam ini vina mengajakku ke sana tepatnya di samping gerbang sebuah universitas ternama di kota ini menemui lelaki misterius yang katanya sudah beberapa kali menghilangkan nyawa korbannya...aku tidak bertanya dan membiarkan nya membawaku masuk keluar gang sempit yang kebanyakan adalah kos kosan mahasiswa tersebut. Akn tetapi aku tetap waspada karena vina bukanlah perempuan lugu dia perempuan berpengalaman bukan yang baru pertama kalinya datang dari kampung sehingga apapun bisa terjadi.
Aroma tidak sedap menerobos lubang hidung ku antara bau anyir tumpukan sampah ato bau pesing yang menyeruak akan tetapi setelah berjalan beberapa lama aku bisa adaptasi dengan keadaan ini maklum kos kosan laki laki ...". Rumahnya yang itu yang warna biru ....". Ujarnya kemudian aku menengok rumah sederhana bahkan terkesan kumuh dengan baju baju yang mengantung di depan pintu kamar.
Saat aku sedang mengamati rumah tersebut aki dikejutkan dengan vina yang ternyata sudah tidak ada lagi di sebelahku...". Kemana perginya perempuan tadi batinku....apakah doa hanya pura pura bertaubat saja untuk menjebakku datang ke rumah ini....
Aku dilema pilihan untuk mencari perempuan itu terlebih dahulu kalau kalau perempuan itu ditangkap preman sewaan mami ato malah orang suruhan lelaki misterius yang tinggal d rumah yang akan kami tuju karena aku yakin lelaki itu juga mengawasiku dari rumahnya atau aku harus mengawasi rumah itu saat inj...akn tetapi aku ingat seorang terik sandi sepertiku harus bebal dan harus mengesampingkan perasaan dan iba kepada orang lain karena bisa jadi orang yang kita kasihkan itu adalah penjahat sesungguhnya yng sedang di cari.
Seorang mata mata atau terik sandi harus menanamkan mata menyebalkan telinga dab menggunakan hati karena jika ketiga itu tidak bisa dilakukan bagaimana bisa mencari informasi yang di butuhkan... hingga tiba tiba suara itu mengagetkanku...". Bersembunyilah ....kata vina yang sedang sembunyi di semak semak dekat rumah itu...". Coba kau datangi rumah itu aku skandal mengikuti dari jauh bila kau ada apa apa ". Jelaskan...". Aku takut...". Katanya. ". Bukannya kamu selalu selamat ketika lelaki itu membunuh korbannya dan lagi kau adalah kekasihnya yang akan mengajakmu menikah setelah cukup mengumpulkan modal tidak mungkin kau dalam bahaya percayalah atau jika kau tidak mau aku berpikir kau telah menjebakku apa kau hanya ingin menjebakku kali inj " vina menarik napas berat". Jika aku ada apa apa apakah kau mau berjanji satu hal padaku antaranya jenazah ke kampung alamatnya asa di kertas ini dan aku mohon jangan katakan pekerjaan ku yang sebenarnya kepada adik adikku di kampung". Katanya ...aku hanya bisa mengikat dan berjanji padanya...aku sangat tersentuh ia mengatakan itu seperti berwasiat sebelum kejadian buruk menimpanya tapi aku tidak boleh menggunakan perasaan ku karena salah sedikit saja aku bisa kehilangan nyawa....
Kemudian vina pun hendak menuju ke rumah itu sebelum aku tarik bajunya...kadang ide yang datang Tiba tiba lebih bisa di aplikasi kan di lapangan daripada strategi yang di bahas panjang lebar dengan reza tadi malam...karena mencari bukti pelaku tindak kejahatan tidak sama dengan mengeksekusi pelaku kejahatan perlu perhitungan matang dan tidak terburuk buru .aku kemudian meminta vina untuk pulang atau pergi sementara ke hotel dulu sementara aku sendirian mengawasi rumah ini...karena jika prediksiku tidak melesat vina dan laki laki itu saling kenal bisa jadi akan beruntung pikiran vina atau mungkin mereka akan merencanakan sesuatu untuk mencelakaiku akan tetapi bila vina tidak menemui lelaki itu aku lebih leluasa mengawasi rumah tersebut.
". Kamu tidak percaya apa yang aku katakan ". Matanya berembun air mata menetes di pipinya...". Bukannya begitu aku tidak ingin membahayakan mu vin kamu aman di hotel ". Aku menjelaskan panjang lebar akhirnya vina pun mau kembali ke hotel sedangkan aku sembunyi di semak semak untuk mengawasi rumah itu ...saat yakin vina susah tidak melihat aku me ganti lagi penampulanku hal ini biasa dilakukan mata mata bahkan menjadi penjual pentol sate orang gila....
