Sinopsis:
Kemalangan dan nasib buruk selalu datang di kehidupan Genya, seorang gadis 18 tahun yang tidak memiliki apapun. Selain telah kehilangan kedua orang tuanya, dia juga diwariskan sebuah hutang yang sangat besar oleh ayah nya dan diusir oleh bibinya di hari kelulusan nya.
Tapi kehidupannya berubah 180 derajat setelah ia bertemu dengan seorang laki-laki misterius yang bernama Raphael Gin. Seorang lelaki yang datang ke hidupnya Genya, guna menagih hutang yang di miliki ayahnya Genya kepadanya.
Genre: Romantis, Drama, Psychological, Dewasa, Kekerasan
Jangan lupa like jika suka, beri juga kritik dan saran jika ada kekurangan dalam karya pemula ini! Terimakasih...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayu Mang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Makan malam
Kembali pada saat jam masih menunjukkan pukul 6 sore, di kediaman Kinnara si putri manja. Gadis itu sedang bersiap untuk datang ke rumah Raphael untuk memenuhi undangan makan malam darinya.
Hatinya sangat gundah, dia merasa takut bercampur dengan rasa bahagia yang menyatu dalam pikirannya.
"Nona, anda harus bergegas, jangan berlama-lama." Kata si bibi pengasuh memberitahu Kinna yang masih bengong di depan cermin.
"Iya" sahut singkat dari Kinna.
Gadis itu mempercepat gerakannya, dengan memakai dress hitam yang panjangnya selutut. Dengan desain dada terbuka yang memperlihatkan tato angka tiga romawi (III) yang sangat jelas terpampang di dada kanannya.
Kinna tersenyum di depan cermin, dia memakai pemerah bibir yang membuatnya terlihat sangat cantik.
"Jika sudah secantik ini, apa yakin Tuan tidak akan tertarik kepadaku?" Gumamnya sembari menatap dirinya di depan cermin.
"Nona! Jemputan anda sudah tiba! Jangan biarkan supirnya menunggu!" Panggil si bibi pengasuh.
"Aku datang!" Sahut Kinna yang kemudian keluar dari kamarnya dengan penampilan yang sangat cantik dan elegan.
Supir yang di khususkan untuk menjemput Kinnara oleh Raphael sudah berada di depan rumah pejabat itu. Supir itu bernama Maha, pria yang berumur 33 tahun itu ternyata sudah menikah.
Maha menghampiri Kinna yang sudah berada di depan rumah nya, laki-laki itu mengulurkan tangannya dengan lembut dia membungkuk.
"Kau tidak perlu menggandeng tanganku" Ucap Kinna yang berjalan sendiri ke mobil jemputan.
Maha yang baru saja di lewati oleh Kinnara, kini kembali meluruskan badannya, dia berjalan ke mobil dan kemudian mengemudikannya.
"Apa tuan sudah menungguku?" Tanya Kinnara sambil merapikan kukunya.
Maha hanya terdiam begitu di berikan pertanyaan oleh Kinna, Kinna yang merasa diabaikan merasa marah dengan kelakuan Maha yang sangat jarang berbicara.
"Maha! Jawab aku! Dasar, aku rugi berbicara dengan orang yang bisu" Kata Kinna menggerutu.
Bahkan setelah sampai di kediaman Raphael, Maha masih tidak berbicara sepatah katapun padahal Kinna sangat cerewet menanyai nya banyak hal.
Maha menghantarkan Kinna hanya sampai di depan lorong panjang di kediaman Raphael. Yang kemudian Kinna di antarkan oleh dua orang pelayan yang bekerja di rumah itu, menuju ruang makan.
Dan seperti biasa, Raphael menunggu tamunya di depan meja sambil menaikkan kakinya ke atas meja.
Kinnara membungkuk saat sudah berada di hadapan tuan nya itu.
"Gin, Kinnara (III) datang " sapa Kinna yang membungkuk sambil menundukkan kepalanya.
"Apa kau tidak lapar? Cacing ku sudah sangat lapar hanya untuk menunggu kedatangan mu." Kata Raphael yang kemudian memberikan kode kepada pelayan nya untuk segera membawakan makanannya, karena Kinna sudah datang.
Tak lama kemudian para pelayan datang dengan makanan berjajar yang di dorong dengan menggunakan rak dorong.
Kinna kini mulai duduk di hadapan Raphael, jantungnya berdegup kencang, dia tidak bisa menyembunyikan kekagumannya akan ketampanan pria idamannya itu.
"Apa kau sudah tau untuk apa kau ku panggil sekarang?" Tanya Raphael sambil mengambil alat-alat makan yang tertata rapi terbungkus tisu.
"Aku tau." Sahut singkat Kinna.
Raphael mengernyitkan dahinya setelah mendengar jawaban santai dari gadis 22 tahun di depannya itu.
"Jadi kau sudah tau apa kesalahan mu?" Tanya Raphael lagi.
"Aku tau" Lagi-lagi Kinna menjawab dengan santai.
"Apa itu?" Tanya Raphael, dia mengeratkan genggaman tangannya.
"Pendapatan Hotel Queen turun sebanyak 5%." Jawab Kinna.
"Lalu?" Tanya Raphael.
"Aku tidak tau." Sahut Kinna yang membuat Raphael menjadi marah.
"Sialan!" Umpat Raphael yang kemudian dengan geram dia melemparkan garpu yang berisi sambel terbang ke arah Kinnara.
SYUUTT!
Garpu itu melayang mengenai wajah mulusnya Kinna, darah merah keluar dari luka akibat goresan garpu di pipinya Kinna.
Gadis itu langsung mendekap pipinya dengan kedua tangannya. Air matanya menetes bahkan tanpa kedipan di matanya.
"Kenapa?" Gumamnya.
Raphael bangkit dari kursinya yang kemudian berjalan mendekati Kinna yang terlihat ketakutan.
"Sikap kekanak-kanakan dan sikap santai mu itu yang paling ku benci. Apa kau tau itu? Ingat kenapa aku memilihmu sebagai anggota NTO termuda! Kalau dilihat dari potensi mu, kau tidak ada bedanya dengan para pelayan yang bekerja di rumahku " kata Raphael yang mencengkram erat pundaknya Kinna.
Gadis itu tidak bisa berkata-kata, dia begitu tertekan saat berada di dekat laki-laki yang di puja-puja nya itu. Napasnya sesak, dan isak tangis tak bisa ia tahan.
"Jangan mentang-mentang kau bisa memanggilku dengan namaku, kau bisa bersikap seenaknya. Aku bisa menghilangkan angka ini jika aku menginginkan nya, apalagi sekarang Anbu sedang menganggur. Apa kau ingin ku singkirkan?" Tanya Raphael yang terlihat sangat marah.
Namun kemudian dia berubah menjadi lembut, tangannya itu mengusap air mata yang mengalir di pipi kenyalnya Kinnara.
Dia kemudian memeluk gadis itu, entah apa yang terjadi Raphael sangat cepat merubah suasana hatinya.
"Maafkan aku sayang, jangan menangis... Aku yang salah, maafkan aku" Kata Raphael yang kemudian membelai rambut Kinna dengan sangat lembut.
Raphael mencium bibir manis Kinna dengan lembut, Kinna terkejut, namun dia merasa senang karena hal itulah yang paling ia inginkan selama ini.
Kinna merangkul lehernya Raphael, mereka berciuman dengan sangat mesra dan penuh gairah. Tapi kemudian Raphael menghentikan tindakannya itu.
Kinna merasa kecewa.
"Kenapa kau berhenti Gin? Mari kita lanjutkan!" Kata Kinna memperlihatkan rayuannya.
"Kau tau kenapa aku tidak pernah menyentuh mu selama ini, itu karena aku tidak tertarik denganmu" Kata Raphael yang kemudian kembali duduk di kursinya.
"Kenapa?" Tanya Kinna kecewa, karena Raphael secara terang-terangan mengatakan penolakan padanya.
"Ku tau kau sering bersama Theo, Theo menyukaimu, balas lah perasaan nya" Kata Raphael yang sibuk melanjutkan makannya dengan tenang.
"Theo menyukai ku? Sejak kapan?" Tanya Kinna kebingungan, dia tidak tau jika Theo menyukai dirinya.
"Tanyakan saja padanya" sahut Raphael.
Kinna awalnya terdiam, tapi kemudian dia mengambil ponsel di dalam tas nya. Dia mencari nama Theo di kontaknya.
"Hei apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Raphael.
"Aku akan menanyakan nya sekarang pada Theo" Kata Kinna yang sepertinya sudah tidak sabaran ingin segera mengetahui jawaban itu.
"Astaga, kau selalu tidak sabaran. Lakukan sesukamu " kata Raphael keheranan.
......................
Ponsel Theo yang berada di atas meja bergetar, dengan cepat dia mengambil nya.
Dia menaruh sumpit yang sedang di pegang nya, kemudian melihat nama kontak yang menelpon nya.
"Lagi-lagi bocah ini." Gumamnya.
Dia kemudian menerima telepon tersebut.
"Ada apa lagi?" Katanya.
"Theo, apa kau menyukaiku?" Tanya Kinna blak-blakan sekali. Theo terkejut hingga terbatuk-batuk.
"Uhuk! Uhuk! Uhuk! A-apa yang kau katakan?" Tanya Theo sembari meminum air sambil memejamkan matanya.
Dia tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan mendadak seperti itu, dia masih belum siap.
"Ku dengar kau menyukaiku, sejak kapan?" Tanya Kinna lagi.
"Kinna, bisakah kita bertemu? Aku tidak ingin mengatakannya melalui telepon." Kata Theo yang tiba-tiba serius.
"Hmm sekarang? Baik lah. Tapi dimana?" Tanya Kinna.
"Aku akan mengirimkan alamatnya." Jawab Theo.
......................
Kinna yang sudah selesai makan malam bersama Raphael kini pamit undur diri. Raphael yang merasa pertemuan nya kali ini tidak ada seru-seru nya, berekspresi kecewa saat Kinna pergi meninggalkan rumah nya.
buat genya 2 bungga meluncur
maat cuma bisa kasih ini
2 bunga meluncur
1 bunga untuk niken
3 bunga untuk, niken /Rose//Rose//Rose/