Seorang gadis sebatang kara, harus berjuang sendiri menghadapi pahitnya dunia.
Hingga takdir yang membawanya jatuh kepelukan pria dingin dan kasar dalam sebuah ikatan pernikahan
Akankah kehidupan mereka akan berakhir bahagia?
Ikuti terus ceritanya
Selamat membaca!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon St khadijah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Rencana
***
Siang menjemput malam sang fajar kini semakin menghilang penghuni di kediaman Wijaya masing masing sibuk mengerjakan pekerjaannya termasuk Anita yang kini sibuk bertempur di dapur.
Sedari tadi Anita diam diam sesekali menengok ke pintu utama memastikan apakah suaminya sudah pulang.
Jam 5 seharusnya Danil sudah berada dirumah jika tidak sedang lembur, tapi kali ini isya sudah hampir mau habis tapi sang empu masih belum menampakkan batang hidungnya.
Terkadang Anita merasa kecewa ketika ada yang membuka pintu tapi itu bukan orang yang ditunggunya.Ya anita sedang menunggu Danil untuk makan malam bersama.Itulah Anita walaupun Danil selalu kasar kepadanya tetapi ia tetap melayani Danil sebagaimana mestinya tugas seorang istri.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah 12 tapi orang yang ditunggu tak kunjung datang dan Anita sudah merasakan ngantuk yang teramat sangat, tanpa sadar Anita sudah kehilangan kesadarannya di meja makan saking ngantuknya menunggu Danil.
Satu jam kemudian Anita tertidur, ia tidak menyadari kedatangan Danil dan Danil pun enggan membangunkan Anita yang ia lihat ketiduran di meja makan dengan makanan yang sudah dingin.Dengan acuh Danil meninggalkannya begitu saja.
Menjelang subuh Anita terbangun dari tidurnya merasakan badannya yang pegal karena tidur dengan posisi duduk.
"Apa mas Danil sudah pulang".Gumam Anita pada dirinya sendiri.
Tanpa fikir panjang Anita berniat mengecek kamarnya apakah suaminya sudah pulang.
Ceklekk.
Dan benar orang yang sedari tadi ia tunggu sampai ketiduran sedang tidur dengan nyenyaknya di tempat tidur yang nyaman itu.
"*K*enapa mas Danil tidak membangunkanku".Gumam nita sedih.Seharusnya Anita sudah tau itu bahwa dirinya memang tidak pernah dianggap ada oleh Danil, tapi tak bisa dipungkiri bahwa hati kecilnya masih belum bisa menerima itu.
Dengan perasaan yang sangat menyedihkan ia bergegas mengambil air wudhu untuk menjalankan kewajibannya karena memang sudah masuk waktu subhu.
***
DIMEJA MAKAN
Saat melihat Danil yang telah menyelesaikan sarapannya Anita berniat membicarakan sesuatu dengan Danil.
"Mmm mas boleh gak kita bicara sebentar".Dengan sedikit rasa takut Anita berucap.
"Saya tidak punya banyak waktu, bicaralah".Ucap Danil datar.
"Anu mas Mm boleh gak saya buka usaha untuk mengisi waktu kosongku".Takut takut Anita menyampaikan maksudnya.
"Emang kamu bisa apa".Ucap Danil dengan seringai mengejek.
Mungkin Danil lupa bahwa Anita adalah lulusan terbaik dari kampus xx.
"Aku rencana mau buka toko online mas".Dengan sabar Anita menimpali ucapan Danil yang seakan merendahkannya.
"Terserah kamu mau ngapain yang jelas saya tidak mau ikut campur".Kata Danil datar lagi.
"Anu mass".Ada lagi yang ingin Anita sampaikan tapi kali ini ia benar benar takut.
"Apa".Bentak Danil.
"Boleh gak saya memakai uang yang mas kasih".Jawab Anita menunduk
"Terserah kamu anggap saja itu gaji kamu selama menjadi pelayan saya".Danil bangkit setelah melontarkan kata kata yang kembali membuat hati Anita terluka.
Dengan perasaan yang sangat menyakitkan Anita menatap punggung Danil yang semakin lama semakin menghilang dari pandangngannya, barulah Anita menitikkan air mata yang sedari tadi ia bendung mendengar ucapan ucapan kasar Danil.
Tapi walaupun begitu ia tetap bersyukur mendapat isin dari Danil untuk memulai usahanya sendiri dengan bantuan uang yang diberikan Danil selama ini.Anita juga berniat mengajak Arumi untuk membantunya.
***
Sebelumnya Anita telah menghubungi Arumi dan menjelaskan maksudnya ingin membuka toko online.
Saat ini Anita dan Arumi janjian untuk bertemu karena rencana mereka akan pergi mencari ruko yang bisa ia sewa.
Tut tut tut..
Suara dering telepon berasal dari dalam tas Anita, segera Anita melihat siapa yang menelponnya dan ternyata itu adalah Arumi.
"Halo nit, aku udah didepan halte bus dekat kompleks rumahmu nih".Suara Arumi dari seberang telepon .
"Oh yaudah kamu tunggu aku disitu ya".Balas Anita mengakhiri telepon.
Berjalan kaki keluar dari kompleks karena hanya kendaraan pribadi yang bisa masuk disana, jalan yang ditempuh Anita tidak cukup jauh hingga tiba di halte bus.
Setelah bertemu mereka memesan ojek online menyusuri jalanan sembari mencari ruko yang pas dengan kriterianya lokasi yang strategis dan harga yang murah.
Beberapa jam mereka menyusuri jalan belum ada yang mereka dapat, sempat mereka dapat tapi harganya terlalu mahal menurut nita.
"Duh susah banget sih carinya nit".Keluh Arum saat abang ojol sudah pergi.
"Sabar yah nanti kita juga dapat kok, bagaimana kalau kita makan dulu udah siang nih".Ajak Nita agar Arum semangat lagi.
"Dari tadi kek nit aku udah laper tau".Cerocos Arum cengengesan.
Anita yang mendengar hanya menggeleng dibuatnya.
"Dasar kamu Rum giliran soal makan jadi semangat".Anita heran dengan Arum yang doyan makan tapi tak kunjung gemuk
Siapa nih yang kayak Arumi doyan makan tapi tak pernah gemuk, kalau ada yang kayak gitu kita samaan donk hehe😁
Mereka mampir kepedagang kaki lima untuk makan siang sekaligus istirahat sejenak sebelum lanjut mencari ruko.
Dirasa perutnya sudah lumayan mampu bertahan untuk melanjutkan perjalanan segera mereka beranjak untuk membayar makanannya dan yang pasti Anita yang bayar dong.Tetapi sebelum itu Anita menyempatkan untuk mengirim pesan kepada suaminya bahwa ia akan pulang telat, walaupun pesannya tidak dibaca seenggaknya ia sudah minta isin.
.
.
.
.
Hay sahabat author segitu dulu yah upnya
Semoga suka dan ikutin terus ceritanya.
Jangan lupa tinggalin like dan vote
Assalamualaikum💚🌹
Mksih yaa thor uda suguhkan bacaan yang baik...🙏🫰🥰