NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Mantan Ipar

Terpikat Cinta Mantan Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Beda Usia / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tri Sulis

Saat Elvina bertemu dengan pria yang dulu pernah ada di dalam hatinya ia sangat terkejut karena mereka telah lama tak berjumpa setelah perpisahan antara kakaknya dengan pria tersebut.Namun sapaan dari pria itu justru membuatnya membeku dan ia menjadi salah tingkah karena nyatanya pria itu semakin tampan dan mempesona.
"Vi!"sapanya saat Elvina berada di depan matanya.
Elvina sejenak terdiam sebelum ia dengan gugup menjawab sapaan pria itu.
"K,kak...Andrew!"serunya terbata.
"Kamu sendirian aja disini?"tanya Andrew.
"I,iya Kak."sahutnya gugup.
"Kalo gitu aku permisi dulu ya."pamit Elvina ingin menghindari Andrew.
"Tunggu!"seru Andrew sambil meraih lengan Elvina.
Jantung Elvina berhenti berdetak sejenak ketika Andrew mendadak mendekap tubuh Elvina ke dalam pelukannya.
Ikuti kisah cinta beda usia antara Elvina dan Andrew disini ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Sulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuduhan Menyakitkan

Tak ada yang bisa menjelaskan padanya tentang apa yang terjadi.Yang ada mamanya justru menghujatnya habis-habisan saat itu.

"Jangan berlagak sok suci kamu.Setelah merebut Andrew dari Reana kamu kembali dengan wajah tanpa dosa.Iya!"seru mamanya.

Tak pernah terpikir sedikitpun hal itu dalam dirinya dan mendadak dirinya di tuduh seperti itu oleh mamanya.

"Pa,Kak.Aku ga pernah lakuin itu."ujar Elvina membela diri tapi sayangnya semua seolah tak percaya dengan ucapannya.

Melihat kediaman papanya membuat Elvina yakin jika tak ada tempat lagi untuk dirinya di sana.Ia pikir dengan pergi jauh dari rumahnya tak akan ada masalah lagi setelahnya tapi apa yang ia duga salah besar karena nyatanya dengan tidak adanya dia di rumah itu bersama keluarganya,dengan mudah mamanya menuduhnya yang tidak-tidak.

"Tapi kenyataannya sekarang aku dan Andrew cerai dan alasannya adalah kamu,Vi."Reana akhirnya membuka suara dengan nada sinis tak beda seperti apa yang mamanya katakan.

Mendengar hal itu Elvina tak bisa berkata lagi dan hanya satu hal yang bisa ia lakukan adalah pergi dari rumah itu dan tak kembali lagi.

"Baiklah,aku mengerti sekarang.Percuma aku mengelak seperti apapun karena kalian akan menyangka aku tetap sama seperti apa yang kalian pikirkan.Aku pergi!"pamit Elvina.

"Hey,kamu memilih pergi maka tak akan ada sepeserpun uang yang akan kami keluarkan untukmu lagi."ancam mamanya.

"Ma,jangan asal bicara!"seru papanya.

"Emang benar khan,Pa.Kita ga akan membiayai hidupnya lagi."ujar mamanya.

"Ga ada pembicaraan kita seperti itu."tolak papanya.

"Itu hukuman untuknya."sahut mamanya.

"Ga usah khawatir aku ga akan minta apapun lagi dari kalian dan terima kasih untuk semua yang kalian berikan selama ini!"seru Elvina menyela perdebatan mereka sambil berbalik meninggalkan rumah tersebut dengan air mata yang berurai.

Setelah kepergian Elvina,papanya marah pada mamanya tentang keputusan sepihak yang di ambil.

"Kenapa kamu memutuskan semua sendiri?"tanya sang papa.

"Bukankah hukuman itu sudah tepat."jawab mamanya.

"Meski Elvina bukan anak kandungmu sendiri,harusnya kamu ga bersikap seperti ini."ujar papanya.

"Siapa suruh kamu menikah tanpa ijinku."sahut mama Elvina.

"Itu semua karena kamu pergi tanpa pamit menghilang sebulan setelah pernikahan kita dan orang tuaku menjodohkanku dengan mama dari Elvina."sahutnya

"Halah alasan kamu,Pa.Bilang aja kamu emang niat tinggalin aku waktu itu."ujar mamanya.

"Trus apa alasan kamu pergi dariku saat itu?"tanya papa Elvina dengan tegas.

"Udah aku bilang aku ingin menyendiri karena orang tua kamu terus aja memojokkanku."sahut mama Elvina.

Dari percakapan mereka jelas sudah jika Elvina bukan anak kandung dari mamanya tetapi dari istri kedua papanya.Reana yang sudah tahu dari awal soal kebenarannya hanya bisa menatap malas pertengkaran kedua orang tuanya lalu pergi meninggalkan mereka berdua yang masih adu mulut.

Sementara itu di jalanan kota siang hari itu,Elvina yang berurai air mata menjadi perhatian beberapa orang yang berpapasan dengannya tak terkecuali seorang pria yang sangat mengenalnya.

"Vina!"serunya lalu turun dari mobilnya dan menghampiri Elvina.

Ia berjalan menuju Elvina yang berjalan gontai di tepi jalan dan menyapanya.

"Vi,mau kemana?"tanya pria itu.

Pria yang dulu masih terlihat masih labil dan seperti pemuda karena masih pelajar,kini berubah cukup dewasa dan semakin tampan.

"Biyan!"seru Elvina sambil menghapus jejak air mata di pipinya.

"Ngapain kamu disini?"tanya Fabian pada Elvina.

"Ga papa aku mau balik ke apartemen."jawabnya.

"Oke aku anter ya."ujar Fabian menawarkan diri.

"Ga usah,Yan.Aku masih mau jalan aja."tolak Elvina.

"Aku hubungi Adrian aja gimana?"tanya Fabian.

"Ga perlu,Yan.Aku lagi pengen sendiri."tolak Elvina.

Setelah itu Elvina kembali melangkahkan kakinya tanpa arah.Meski ia mengatakan akan kembali ke apartemennya yang berada diluar kota tetapi ia bingung bagaimana harus menjalani hidupnya tanpa fasilitas dari kedua orang tuanya.Seketika Elvina berbalik dan menemui Fabian kembali yang masih mematung di tempat melihat Elvina meninggalkannya lalu berbalik menghampirinya kembali.

"Yan,apa aku bisa minta tolong padamu?"tanya Elvina.

"Apa,Vi?"tanya Fabian.

"Bisakah kamu mencarikanku pekerjaan karena aku membutuhkannya."ujar Elvina.

Sejenak Fabian terkejut mendengarnya.Ia bertanya-tanya dalam hatinya mengapa Elvina mendadak ingin bekerja karena ia tahu jika Elvina masih semester dua sama sepertinya.

"Akan aku usahakan tapi aku ga bisa melakukannya sendiri,jadi mungkin aku akan minta Adrian untuk mencarikannya juga."jawab Fabian.

"Terserah kamu aja,Yan asal aku bisa kerja."sahut Elvina.

"Tapi kali ini kamu harus mau aku anter pulang."ujar Fabian.

"Tapi apartemenku ada diluar kota."sahut Elvina.

"Bukannya rumahmu berada di sekitar sini?"tanya Fabian.

"Aku harus balik ke apartemen."jawab Elvina.

"Oke ga masalah kita berangkat sekarang biar ga kemalaman!"ajak Fabian.

Elvina hanya mengangguk pasrah pada perkataan Fabian.

Keduanya segera masuk ke dalam mobil dan bergegas menuju apartemen Elvina yang berada diluar kota.Sepanjang perjalanan,Elvina hanya membisu dan menatap jalanan kota dari jendela mobil Fabian.Fabian hanya sesekali melirik ke arah Elvina dan melihat kesedihan di wajahnya.Meskipun tak ada yang Elvina katakan padanya tapi tersirat jelas di wajah Elvina kesedihan mendalam yang tengah dirasakannya.Hingga sampai di depan apartemen sederhana itu,Fabian menghentikan mobilnya tepat di lobi apartemen tersebut.

"Udah sampai,Vi!"seru Fabian.

"Oh,iya,Yan makasih!"seru Elvina lalu keluar dari mobil Fabian.

"Sampai jumpa lagi,Bye."ujar Elvina sambil berlalu dari hadapan Fabian.

Fabian hanya menyahuti dengan senyuman dan anggukannya saja.

Setelah Elvina masuk ke dalam apartemennya,Fabian mengirim pesan pada Adrian sekaligus sharelock tempat tinggal Elvina karena setelah kelulusan mereka dari SMA dulu,Adrian tak lagi bertemu dengan Elvina yang memilih kuliah di kota lain setelah pernikahan kakaknya.Usai berkirim pesan,Fabian meninggalkan apartemen Elvina dan kembali ke rumahnya.Sementara itu saat Elvina sampai di unit apartemennya,ia segera masuk ke dalam kamar dan pertama yang ia cek adalah jumlah tabungan yang ia kumpulkan selama ini.

"Kalo aku terus tinggal disini,mana mungkin uangnya cukup untuk makan selama aku mencari pekerjaan."keluhnya.

Sisa sewa yang hanya tinggal beberapa hari lagi membuat Elvina harus berpikir jernih dan membuat keputusan yang benar.Setelah ia yakin dengan keputusannya untuk meninggalkan apartemen itu,Elvina mengemasi barang-barangnya untuk pindah ke rumah biasa yang akan ia sewa.Tak banyak waktu untuk berpikir lagi karena kedua orang tuanya telah memutuskan menghentikan untuk membiayai hidupnya dan ia sendiri telah mengatakan akan berhenti meminta kepada mereka,Elvina harus berjuang sendiri untuk melanjutkan hidupnya.Sebelum waktu sewa apartemen benar-benar habis,ia harus menemukan sebuah rumah untuk ia tinggali sementara waktu sampai ia bisa membeli rumah sendiri sebagai tempat tinggalnya.Hari itu ia sengaja beristirahat lebih awal dari biasanya karena di samping besok ada kuliah pagi,sepulang kuliah ia harus mencari tempat tinggal baru.

"Semoga besok aku bisa dapetin rumah buat tinggal sementara."batinnya.

Malam itu ia melewatkan makan malamnya karena ingin menghemat biaya hidupnya.Ia hanya makan sepotong roti sore tadi untuk mengisi perutnya dan sengaja tidak makan malam untuk menghemat pengeluarannya.

1
sarinah najwa
lanjut lagi💪💪💪💪🥰🥰🥰
Tri Sulis: oke kak mari kita lanjut
total 1 replies
sarinah najwa
lanjut lagi 💪💪💪🥰
Ahmad Syabani
Jangan lama2 ya up nya tor!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!