Terpikat Cinta Mantan Ipar

Terpikat Cinta Mantan Ipar

Awal Bertemu

Elvina yang saat itu ikut sang sopir menjemput kakaknya di kampus saat itu masih berusia 16 tahun.Kakaknya yang masih di bangku kuliah dengan segudang kegiatan sebagai seorang mahasiswi itu harus pulang sore karena tugas yang harus dikerjakannya.

"Hai,Kak!"sapa Elvina.

"Kamu ikutan,Vi?"tanya Reana.

Elvina hanya manggut-manggut menjawab sang kakak.

"Langsung pulang khan?"tanya Elvina.

"Tunggu bentar deh aku mau ketemu temen dulu."ujar Reana.

"Bentaran doang khan?"tanya Elvina.

"Iya bawel."sahut Reana.

Reana bergegas meninggalkan adiknya dan kembali memasuki gedung kampus untuk berkumpul bersama teman-temannya.Elvina beberapa kali melihat jam di layar ponselnya tetapi Reana tak kunjung kembali hingga 30 menit berlalu.

"Kemana sih Kak Rea kok belum balik juga."keluh Elvina.

Elvina mulai merasa bosan menunggu Reana yang tak kunjung kembali hingga pada akhirnya dia turun dari mobil dan menyusul Reana masuk ke dalam kampus.

Saat ia sampai di depan pintu masuk ke gedung kampus,ia termenung sejenak di sana.

"Dimana Kak Rea berada?Gedung ini gedhe banget trus aku cari mulai darimana nih."batin Elvina.

Elvina mengambil ponsel di sakunya dan segera menekan nomor ponsel sang kakak sambil melangkahkan kakinya semakin masuk ke dalam kampus.Tanpa sengaja ia menabrak seseorang karena tak melihat jalannya dan lebih fokus ke ponselnya.

"Ups,sorry Kak aku ga sengaja!"seru Elvina sambil menyatukan kedua telapak tangannya.

"Anak baru ya!"seru salah seorang pria di samping orang yang ia tabrak.

"Ehm,bukan Kak aku lagi cari kakakku yang kuliah disini."jawab Elvina sambil menatap kepada pria yang bertanya padanya lalu beralih pada pria yang ia tabrak barusan.

Ketika melihat pria yang ia tabrak itu,Elvina terpukau karena wajahnya yang tampan dan tubuh kekar serta pesonanya yang luar biasa berhasil membuat Elvina terpaku sesaat.

Saat sadar dari lamunannya,Elvina segera pamit untuk mencari Reana.

"Permisi Kak aku nyari kakakku dulu!"pamit Elvina.

"Sekali lagi aku minta maaf udah nabrak Kakak!"seru Elvina pada pria yang hanya diam membisu itu.

Kembali Elvina melangkahkan kaki melanjutkan perjalanan untuk mencari sang kakak dan saat ia akan menaiki tangga menuju lantai atas gedung,Reana memanggilnya hingga Elvina urung menaiki tangga tersebut.

"Vi,mau kemana?"tanya Reana.

"Kakak kemana aja sih?Di telepon ga di angkat juga.Sampe aku nabrak kakak itu tadi!"seru Elvina terdengar mengeluh karena kakaknya.

"Andrew!"seru Reana saat melihat ke arah pria yang di tunjuk sang adik.

"Kenapa Kak?"tanya Elvina.

Tanpa menjawab Elvina,Reana menghampiri pria bernama Andrew dan meminta maaf padanya.

"Maaf ya soal kecerobohan adikku."ujar Reana.

"No problem."sahut Andrew lalu beranjak pergi meninggalkan Reana bersama dengan Edward temannya.

Reana tampak kecewa karena sikap Andrew yang begitu dingin padanya.Meskipun bukan hanya dia yang merasakan sikap dingin Andrew tapi juga beberapa orang yang pernah mencoba mendekatinya.

Elvina yang melihat sang kakak berwajah muram langsung mengajaknya pulang karena tak ingin sang kakak semakin sedih ketika berada di sana.

"Pulang yuk!"ajak Elvina sambil meraih tangan kakaknya.

Reana hanya pasrah saat Elvina menggandengnya menuju mobil mereka dan mobil segera beranjak pergi dari kampus menuju rumah mereka.

Sepanjang perjalanan menuju rumahnya,Reana hanya terdiam dan enggan bicara.Tak seperti sebelumnya ia begitu semangat tetapi setelah bertemu dengan pria bernama Andrew itu ia tampak murung.

"Ada masalah,Kak?"tanya Elvina pada kakaknya.

"Ah,enggak kok biasa aja."jawab Reana.

"Oh ya udah kalo gitu."balas Elvina.

Elvina tak ingin memaksa kakaknya untuk bercerita padanya.Ia pikir mungkin ada hal yang tak ingin Reana ceritakan padanya.

Tak lama kemudian mobil mereka telah sampai di rumah dan segera mereka turun dan masuk ke dalam rumah.Elvina berjalan lebih dulu memasuki rumah di susul dengan Reana di belakangnya yang berjalan lemah.Elvina masuk ke dalam kamarnya dan berbaring di atas ranjang sambil mendengarkan musik kesukaannya.Sesaat kemudian ia bangkit dari atas ranjangnya dan duduk di bangku tempatnya biasa belajar untuk mengerjakan tugas sekolahnya.Sebagai siswi kelas 10 tugasnya juga tak kalah banyak dari sang kakak yang berstatus mahasiswi semester 6 di kampusnya.Kedua kakak beradik itu sama-sama pandai di bidang akademik tapi mereka berbeda sifat dan tingkah laku.Reana bersifat lembut dan perhatian namun tertutup sedangkan Elvina bersifat cuek,blak-blakan dan perasa.Ia lebih sensitif terhadap sekitarnya dan juga lebih mengalah meski sifatnya kekanak-kanakan.

Saat sedang fokus dengan tugas sekolahnya,mendadak ada telepon dari salah seorang teman sekolahnya saat itu.Dengan malas ia mengangkatnya dan segera menjawab teleponnya.

"Halo,Dri!"seru Elvina.

"Cepet keluar aku udah di depan rumah kamu,Vi!"titah Adrian.

"Emang mau ngapain sih?Kamu lupa kalo kita ada tugas dari Bu Agni?"tanya Elvina.

"Udah cepet ganti baju lalu temuin aku di luar.Tugas mah entar aja juga bisa khan."pinta Adrian.

"Iya,iya tunggu bentar."sahut Elvina lalu menutup sambungan teleponnya.

Segera Elvina berganti pakaian seadanya lalu ia berlari kecil keluar untuk menemui Adrian.

Saat sampai di depan rumahnya dan melihat Adrian berada di sana,ia menghentikan langkahnya lalu berjalan santai ke arah Adrian.

"Mau kemana sih?"tanya Elvina.

"Udah deh ikutin aku aja.Kita healing sebentar daripada pusing mikirin tugas mulu."jawab Adrian.

"Kamu ya,ganggu aja orang belajar bukannya ngerjain tugas malah mampir ke rumah orang."ujar Elvina.

Adrian yang merasa bahwa Elvina tengah menceramahinya saat itu mirip dengan mamanya segera menghampiri Elvina dan menarik tangannya untuk ia bawa masuk ke dalam mobilnya.

"Eits...mau apa nih!"seru Elvina.

"Udah di bilang mau di ajak healing masih aja nanya."ujar Adrian.

Elvina pun pasrah saat ia di bawa masuk ke dalam mobil Adrian lalu Adrian beralih menuju kursi pengemudi dan mengemudikan mobil pergi dari rumah Elvina.

Perjalanan sore itu cukup singkat karena nyatanya Adrian mengemudikan mobilnya cukup leluasa terlebih tidak ada kemacetan selama perjalanan.Elvina hanya melihat jalanan kota saat itu yang tak sepadat biasanya hingga tanpa sadar mobil berhenti dan Adrian mengajaknya keluar dari mobil.

"Keluar yuk!"ajak Adrian.

"Hah,udah sampe?"tanya Elvina kaget.

Adrian hanya mengangguk lalu Elvina keluar dari mobil dan melihat diluar sana mereka telah sampai di sebuah rumah dengan nuansa villa sedikit ke pinggiran kota.

"Kita...cuma berdua disini?"tanya Elvina ragu.

"Ga kok ada temen lain juga.Febi,Nuri dan Fiska juga ada.Aku juga ajak Ferdi,Arga dan Fabian kesini."jawab Adrian menjelaskan.

"Emang ada acara apaan ya,kok aku sama sekali ga tau?"tanya Elvina.

"Kita masuk aja dulu biar kamu tau semua!"ajak Adrian.

Elvina ragu untuk melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah tersebut karena ia takut Adrian membohonginya dan mereka hanya berdua saja di sana.

"Kita masuk dan temui mereka!"ajak Adrian lagi.

"Sorry tapi rasanya ga etis aja kalo kita berada di dalam tanpa ada yang lain."ujar Elvina curiga.

Sesaat kemudian Adrian mengirim pesan singkat dan semua teman-teman mereka keluar dan menyambut kedatangan mereka.

Terpopuler

Comments

Ahmad Syabani

Ahmad Syabani

Jangan lama2 ya up nya tor!!!!!

2024-05-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!