NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL

Calon TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / spiritual / matabatin / Horror Thriller-Horror / Iblis
Popularitas:21.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kamu spesial, Jingga.. Kalo ada yang nanya wetonmu, jangan di kasih tau ya, nak."

"Kenapa, uti?"

"Karena mereka bisa menyakitimu, lewat hari lahirmu.
Weton kelahiran itu ibarat senjata mematikan bagi orang jahat yang mau berbuat jahat padamu, maka dari itu jangan beritahukan wetonmu pada sembarang orang!"

Jingga, memiliki nama panjang Radenaruna Jingga. adalah gadis spesial yang menjadi incaran makhluk ghoib. Dia lahir di detik - detik kematian ibunya, dan hal itu menjadikan dia memiliki kemampuan melihat hantu dan berkomunikasi dengan mereka (Indigo).

Sampai suatu hari dia di adopsi oleh majikan mendiang ayahnya saat akan menginjak SMP dan ikut tinggal di Jakarta. Dia mendapati kejanggalan dan keanehan di rumah orang tua angkatnya itu. Banyak Arwah - arwah yang menangis meminta tolong dan ada juga yang selalu mengganggu Jingga!

Apa sebenarnya yang terjadi di rumah itu?? Misteri apa yang tidak di ketahui oleh Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 16. 7 Hari kemudian..

Setelah 7 hari mendiang nenek Rumi, kini Jingga akhirnya harus pergi dari rumah nya dan ikut Delima ke Jakarta. Delima tampak hampir tiba dengan mobil mewah nya dan juga sudah banyak tetangga Jingga yang menonton atau ingin melihat kepergian Jingga.

Sementara Jingga sendiri, kini ia berada di kamar nenek nya dan duduk dengan wajah sedih menatap foto dirinya bersama mendiang ayah dan nenek nya.

"Uti, ayah.. Jingga di angkat menjadi anak majikan ayah dan tinggal di jakarta setelah ini, doa in Jingga ya ti, ayah.." Ujar nya.

Jingga memeluk salah satu kain jarit batik yang selalu uti nya pakai sehari - hari, lalu mencium nya.

"Uti, Jingga bawa kain nya uti, ya.. Supaya kalau Jingga kangen uti, bisa terobati sama kain ini." Ujar Jingga lagi.

"KRRIET!!"

Tiba - tiba saja pintu lemari tua tempat nenek Rumi menyimpan pakaian terbuka sedikit, Jingga bangun dari duduk nya dan menghampiri lemari itu lalu menutupnya. Tapi saat Jingga berbalik, pintu lemari itu kembali terbuka..

"KRRIET!"

Jingga kembali berbalik menatap pintu itu lalu membukanya untuk mengecek pintu lemari tua itu, rupanya engselnya terlepas dari kayu lemarinya. Jingga membetulkan engsel pintunya dan saat Jingga hendak menutupnya lagi, Jingga melihat sebuah tali hitam kecil yang menggantung, ia pun menariknya.

"Kalung?" Gumam Jingga, saat mendapati tali itu rupanya sebuah kalung dengan bandul berbentuk seperti bambu kuning kecil.

"Uti punya kalung? Kenapa aku nggak pernah lihat?" Gumam nya, sambil tersenyum.

Jingga mengambil kalung itu lalu ia iseng mengikat kan nya di leher, Jingga melihat pantulan dirinya di kaca kecil dan tersenyum karena kalungnya bagus.

"Jingga pakai ya, ti." Ujar nya, seolah ijin dengan nenek nya.

Jingga mendengar keramaian di luar, ia pun menjadi berdebar sekarang karena itu pasti Delima dan Airlangga yang akan menjemputnya dan membawanya ke jakarta.

"Doain Jingga ya, ti.. ayah.. bunda.. Jingga akan pergi ke Jakarta." Ujar Jingga, lalu keluar dari kamar nenek Rumi.

Ketika Jingga keluar, lemari yang tadi Jingga betulkan kembali terbuka dan terlihat sebuah kepala keris kecil yang bersinar ke emasan dari tempat yang sama saat Jingga menarik kalung tadi.

Berpindah ke luar, Delima tampak tersenyum dan menghampiri Jingga yang kini berdiri di teras rumah lalu memeluknya.

"Sudah siap, nak?" Tanya Delima.

"Sudah, bu." Sahut Jingga.

"Pak Tono, tolong bawa barang - barang nya Jingga." Ujar Delima pada supir nya.

"Nggak usah bu, Jingga bawa sendiri saja." Ujar Jingga, ia hanya memeluk satu ransel kecil pakaian nya.

"Cuma ini, nak?" Tanya Delima terkejut.

"Iya, baju Jingga nggak banyak kok bu." Ujar Jingga polos. Delima tersenyum dan mengusap kepala Jingga.

"Nggak apa - apa, kasih pak Tono saja." Ujar Delima.

Akhirnya supir Delima meraih tas Jingga dengan sopan sambil berucap..

"Kasih pak Tono saja, non." Ujar supir Delima. Jingga pun langsung membungkuk mengucap terimakasih.

"Makasih pak Tono." Ujar Jingga, dia merasa tak enak menyuruh orang yang lebih tua darinya.

Para tetangga di sana ada yang menatap iri kearah Jingga, karena Jingga sangat beruntung menurut mereka. Ibunya Gani tiba di sana bersama suaminya untuk mengantar kepergian Jingga juga, ia sedih karena tidak bisa menolong Jingga, nyatanya ekonominya juga susah.

Jingga menghampiri ibunya Gani sambil tersenyum lalu menyalimi tangannya, ibunya Gani pun tak bisa menahan air matanya dan memeluk Jingga.

"Maafin Bu de ya, nak.." Ujar nya pada Jingga.

"Kenapa bu de yang minta maaf? Kan bu de nggak salah." Ujar Jingga polos.

"Bu de nggak bisa nolong Jingga." Ujar ibunya Gani.

"Nggak apa - apa, bu de.. Jingga yang makasih karena bu de sudah baik sekali sama Jingga." Ujar Jingga.

"Maafin Jingga ya bu de, kalau Jingga punya salah. Jingga mau pergi ke Jakarta hari ini, kalau Jingga bikin kesalahan yang di sengaja atau tidak, maafin ya bu de." Ujar Jingga.

"Iya nak." Sahut ibunya Gani dengan suara bergetar karena menangis.

Suasana menjadi haru di sana, setelah Jingga menyalimi ibunya Gani, Jingga lantas menghampiri ayah Gani dan menyalimi nya juga. Terlihat raut merasa bersalah dari wajah ayah Gani, karena dia tidak bisa menampung Jingga menjadi anak angkat nya.

"Pak de, maafin Jingga ya.." Ujar Jingga dengan senyuman.

"Maafin pak de juga ya, nak. Maaf pak de nggak bisa nolongin kamu." Ujar ayah nya Gani.

"Nggak apa - apa, pak de." Sahut Jingga.

Jingga lantas menyalimi semua orang yang ada di sana, ia tak bertemu dengan Gani karena Gani sekolah. Padahal Jingga ingin sekali mengucap selamat tinggal pada Gani, tapi tampak nya tidak bisa.

Para tetangga ada yang ikut sedih, ada juga yang biasa saja. Setelah semua orang yang datang di sana sudah Jingga salimi, Jingga pun kembali ke tempat Delima dan berdiri di tengah - tengah antara Delima dan Airlangga.

"Ibu - ibu, bapak - bapak, terimakasih sudah mengantar kepergian Jingga. Saya berjanji akan membesarkan Jingga dan menyekolahkan Jingga sampai dia menjadi orang sukses nanti." Ujar Airlangga.

"Kami permisi." Timpal Delima.

Delima merangkul Jingga dan menggiring Jingga masuk kedalam mobil, Airlangga duduk di samping supir sementara Delima dan Jingga duduk di tengah. Mobil pun perlahan melaju pergi meninggalkan rumah Jingga, Jingga menatap rumah tempat tinggal nya dengan sedih dari jendela kaca mobil.

Semua kenangan di rumah itu tidak akan Jingga lupakan, sedih, tangis, canda, tawa, semuanya.. Meski rumah itu gubuk dan dia hidup sangat sederhana, tapi Jingga tidak pernah mengeluh sedikitpun.

"Jangan sedih, nak." Ujar Delima.

"Tidak, bu." Sahut Jingga, walau hatinya sebenarnya sedih.

Mobil pun melaju semakin jauh, Jingga melewati semua jalan yang selalu dia lewati saat berjualan.

Jingga tidak melihat anak laki - laki yang mengayuh sepedanya dengan cepat dan berteriak memanggil namanya, karena mobil semakin keluar ke jalan besar maka kecepatan nya pun makin bertambah. Gani, dia mengejar Jingga dari belakang mobil.

"JINGGA!!" Teriak Gani.

"JINGGA!!" Gani terus berteriak sambil mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi.

"JINGGA, TUNGGU!!" Gani sampai terengah - engah, tapi Jingga tidak mendengarnya karena dia melamun.

Sampai pak Tono menyadari bahwa Gani berteriak mengikutinya, baru dia memberi tahu Airlangga.

"Tuan, sepertinya anak kecil di belakang mengikuti mobil ini, anak itu berteriak memanggil non Jingga." Ujar pak Tono.

Jingga yang mendengar itu pun langsung menoleh kebelakang, ia terkejut melihat Gani.

"Pak tolong berhenti pak! Itu teman Jingga." Ujar Jingga.

"Menepi, pak." Ujar Airlangga, pak Tono pun menepikan mobilnya. Gani tersenyum ketika mobil itu berhenti, dan langsung menghampiri Jingga.

"Bu, gimana cara buka pintunya?" Tanya Jingga, dia tidak pernah naik mobil mewah sebelumnya.

"Dari kaca saja ya nak." Ujar Delima, lalu membuka kaca jendela di samping Gani.

"Jingga! Akhirnya kamu denger juga." Ujar Gani dengan nafas terengah - engah.

"Gani, kenapa kamu ngejar mobil? Kamu nggak sekolah?" Tanya Jingga.

"Aku bolos, aku nunggu kamu di jalan sana tadi." Ujar Gani, Jingga terkejut.

"Aku mau ngucapin selamat jalan, Jingga. Jangan lupa nanti pulang main kemari, ya?" Ujar Gani, Jingga pun mengangguk sambil berkaca - kaca.

"Jangan nangis dong, masa mau jadi orang jakarta nangis." Hibur Gani, tapi Jingga malah makin menangis, bagaimanapun Gani adalah satu - satunya teman nya yang tidak pernah menganggapnya aneh.

"Makasih Gani." Ujar Jingga.

Gani mengacak rambut Jingga sambil tersenyum, lalu melambaikan tangan nya.

"Hati - hati ya, Jingga. Semoga kita bisa ketemu lagi suatu hari nanti." Ujar Gani..

"Umm.. Iya." Sahut Jingga sambil menangis.

"Ya sudah, jalan.. Makasih ya bu, sudah mau jagain Jingga. Jingga anak hebat kok bu, dia nggak pernah nyusahin orang, pasti dia juga nggak akan nyusahin ibu di jakarta." Ujar Gani pada Delima.

"Kamu pasti teman baik nya Jingga, ya?" Ujar Delima.

"Bukan cuma teman, tapi abang." Ujar Gani sambil tersenyum.

"Kami pergi ya, nak.." Ujar Delima dan Gani mengangguk.

"Dadah Jingga." Ujar Gani, sambil melambaikan tangan. Jingga juga melambaikan tangan nya sambil menangis.

Mobil pun kembali melaju pergi, Gani terus melambaikan tangan nya walau mobil itu sudah jauh, dan setelah semakin tak terlihat barulah Gani meneteskan air matanya.

"Selamat jalan, Jingga. Semoga kamu bahagia di sana, suatu hari nanti kita pasti bertemu lagi, dan saat itu.. aku akan menjadi laki - laki dewasa yang mampu melindungimu." Gumam Gani.

Gani lantas menghapus air matanya yang entah mengapa justru semakin deras saat mobil yang Jingga naiki tak terlihat lagi.

BERSAMBUNG..

1
Susilawati
orang kalo sdh gila harta lupa akan segalanya bahkan sdh tdk punya hati nurani lagi, sekarang bi Rokayah lagi yg di jadi kan kaki tangan nya, semoga aja sebelum bi Rokayah terlibat ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa cepat bertindak.
YNa Msa
pelayan Tua yg jadi pengganti Jingga, Makanan Kunkun Merah
Susilawati
makin seru 👍
di tunggu kelanjutannya Thor
Susilawati
nah kan, akhirnya Bu delima kena karma dari perbuatannya, kayaknya Bu delima bakalan ber nasib sama seperti adiknya Sari, tapi nggak adil kalo cuman Bu Delima aja yg kena harus nya pak Airlangga juga. ternyata benar si pelayan tua pun ikut terlibat dan akhirnya dia juga mengalami nasib tragis seperti korban2 yg di tumbal kan.
semoga aja ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa membantu menghentikan pesugihan nya ortunya Raka, biar nggak ada lagi korban2 berjatuhan
Ratna Jumillah: Tenang kak, akan ada masanya manusia serakah dapet karma.
total 1 replies
Susilawati
apa Bu delima terluka parah ya
Susilawati
pasti ustadz Sholeh kaget pas ketemu sama jingga.
YNa Msa
kemungkinan Mahluk Raksasa Teman Ny Jingga
YNa Msa
Luka Ny Buah Delima Jadi Busuk x
YNa Msa
Semoga Mahluk Raksasa ini Bisa Membantu Menjaga/ Menolong Jingga
Susilawati
apa mungkin yg di cari Bu delima keris milik nenek Rumi ya.
nah kan pada akhirnya si pelaku pesugihan juga di serang sama hantu nya
jingga beneran harus berhati2 nih, dan semoga aja ayah nya Ilham bisa bantu jingga.
YNa Msa
Karena ke Seringan d kasih Tumbal Jadi ketagihan Kunkun Merah Ny
YNa Msa
Nagih karena Tumbal Ny Telat,, knp ga Buah Delima Sendiri yg d Ambil
Susilawati
Tuh kan benar ortu nya Raka melakukan pesugihan dan jingga calon tumbal nya, jgn2 nanti bakalan di jadi kan penganten nya si gendoruwo dan Raka lah yg jadi titisan si gendoruwo nya, maka nya jingga di suruh satu kamar sama Raka.

Selamat hari raya Iduk Adha Thor, mohon maaf lahir batin 🙏
Ratna Jumillah: Selamat hari raya idul Adha juga, kak.. 🙏🏻😁
total 1 replies
Susilawati
jingga kan bisa ngaji, sering2 bawa ngaji/baca doa biar hantu2 nya pada takut mendekati jingga.
icha amelia
selamat idul adha
Ratna Jumillah: Selamat Idul Adha juga kak..
total 1 replies
lellytasya
k crazy up dong pokoknya love,,,, love,,,,lah
Ratna Jumillah: Akan Othor usahakan ya kak.. 😊💪🏼
total 1 replies
YNa Msa
buah Delima pura" baik x sm Jingga karena Mau d Jadikan Calon Tumbal
Susilawati
apa yg terjadi sama pengasuh Riki yg dulu, kenapa di ganti, mungkin kah juga sdh jadi tumbal.
itu yg gigit jingga pasti si Kunti merah yg masuk ke tubuh nya Riki.
icha amelia
mudah2an besok pagi atau siang up lg thor
Ratna Jumillah: Othor up tiap hari kak, cuma karena othor nya lagi sibuk banget jadi up nya mundur ke jam - jam malem. 😁

makasih udah setia nungguin kak.. 😊
total 1 replies
lellytasya
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!