Rewrite You!

“Mama benar. Tubuh seseorang yang bergetar untuk mempertahankan hidupnya memang terlihat sangat menawan. Mama terlihat lebih cantik saat tak bernyawa.” Ucap Clyde dengan tersenyum tanpa perasaan bersalah di hadapan tubuh Erika yang perlahan mulai mendingin.

Clyde melepaskan raga Erika ketika ia yakin bahwa Erika sudah benar-benar tidak bernyawa lagi. Tubuh wanita paruh baya yang telah menyiksanya, sekarang telah berubah menjadi raga kosong. Jantungnya sudah tak lagi berdetak.

“Mama pasti akan merasa kesepian jika mama ke alam baka sendirian, kan? Tenang saja ma! Aku akan berbakti untuk terakhir kalinya dengan mengirimkan para pelayanmu yang sangat setia padamu.”

Clyde terlihat menikmati pemandangan panuh darah tersebut. Dia tertawa dengan sangat mengerikan seolah melepaskan semua rasa sakit yang selama ini dia tahan.

“Aku akan memastikan bahwa tak ada satu orang pun yang tahu tentang apa yang pernah terjadi padaku di kediaman ini. Aku akan merubah kediaman ini menjadi milikku sendiri. Ini adalah langkah awal untukku meraih status yang lebih tinggi lagi.”

......................

Ini masihlah tengah malam ketika aku membuka mataku dengan perasaan yang tidak menentu. Aku sangat ketakutan dengan setiap apa yang ku lihat di mimpi itu barusan Aku merasa sangat bergetar memikirkan tentang alasan mengapa aku memimpikan lagi kejadian itu. Dan pada akhirnya berkat mimpi itu, aku dapat mengingatnya dengan jelas.

Bahwa ini sudah 6 tahun berlalu sejak ia membunuh Erika dan beberapa pelayan yang pernah menyiksanya juga. Aku dapat mengingat bahwa malam ini, Clyde akan kembali menggila akibat dari mimpi buruk dan halusinasinya yang semakin memburuk. Dan hari ini ia akan membunuh seisi kediaman Grimwald dan menuduh mereka sebagai orang-orang yang masih setia pada Erika. Padahal itu semua hanya berasal dari hasil pikiran halusinasinya sendiri.

AKU TIDAK AKAN MEMBIARKANNYA!

Aku tidak ingin Clyde kembali bermandikan darah seperti malam yang ku mimpikan itu. Aku tidak ingin dia mengotori kedua tangannya dengan darah yang tidak akan bisa ia basuh seumur hidupnya. Aku harus menghentikannya!

Dengan kepanikan, aku keluar dari kamarku dengan baju tidurku. Aku tidak bisa berpikir jernih. Aku keluar hanya membawa jas Clyde yang masih berada di pelukanku. Aku ingin pergi ke kediaman Grimwald secepat mungkin. Aku harus pergi sekarang juga.

“Nona Seraphina!” Seru Lena pelan ketika melihatku keluar dari kamar dengan penampilan yang berantakan. “Mengapa anda berada di luar kamar anda di jam segini? Ini masih tengah malam, Nona. Apakah ada yang nona butuhkan?”

Lena? Dia pasti akan membantuku!

“Lena, segera siapkan kereta kuda secepatnya!” Perintahku pada Lena dengan penuh kepanikan.

“Kereta kuda? Ada apa sebenarnya, nona? Mengapa anda membutuhkan kereta kuda di jam segini?” Tanya Lena yang pasti merasa kebingungan.

“Jangan banyak tanya!” Aku tidak sengaja jadi membentak Lena. “Aku harus segera pergi ke kediaman Grimwald sekarang juga!”

Wajah Lena seketika berubah menjadi serius. “Setidaknya tolong pakai mantel anda, nona! Udara malam sangat dingin dan tidak baik untuk tubuh anda.”

Setelah mengatakan itu, Lena segera berlari pergi meninggalkanku. Lena pasti akan selalu mendengarkan setiap permintaanku walaupun tidak masuk akal seperti ini. Aku tahu bahwa aku memang selalu bisa mengandalkan Lena di saat-saat genting seperti ini.

......................

Lena sendiri yang menjadi kusir kereta kudaku. Lena memacu kereta kuda dengan kecepatan penuh seperti perintahku. Dia bahkan tetap memacu kecepatan ketika melewati jalanan bebatuan dan membuat kereta kuda sedikit terguncang-guncang. Aku beruntung karena Lena memang adalah seorang pelayan yang serba bisa dan dapat selalu diandalkan.

Dia sebenarnya masih belum mengetahui alasan apapun dibalik perintahku malam ini. Dia hanya mengetahu bahwa aku ingin segera pergi ke kediaman Grimwald secepat mungkin.

“Nona, sejujurnya saya takut bahwa tingkah anda ini akan menyebabkan masalah karena rumor yang mungkin akan tersebar. Jika rumor tentang ini sampai tersebar, tuan Duke pasti akan memarahi saya dengan keras. Tapi, saya yakin anda pasti punya alasan kuat akan tingkah anda ini, kan? Walaupun hubungan kita sangat dekat tapi, saya tetap adalah pelayan anda yang setia. Jadi apapun alasan anda, saya pasti akan mematuhi setiap perintah anda.” Seru Lena dari kursi kusir sembari terus memacu kuda-kuda yang menarik kereta kudaku dengan kecepatan tinggi.

Aku tidak tahu aku harus berkata apa saat ini. Yang memenuhi pikiranku hanyalah aku harus sampai di sisi Clyde secepat mungkin. Aku hanya ingin mencegah Clyde untuk memandikan dirinya dengan darah orang lain lagi. Aku tidak ingin dia benar-benar berubah menjadi penjahat.

......................

“My Lady... My Lady... Tolong dengarkan saya dulu.” Seorang butler yang bernama Fynn berusaha menghentikan langkahku untuk memasuki kediaman Grimwald lebih jauh.

Ini seharusnya adalah kali pertamaku datang ke kediaman Grimwald ini. Tapi, entah kenapa aku dapat melangkah dengan pasti menuju ke kamar utama tempat Clyde berada. Aku sudah merasa sangat familiar dengan sebagian besar dari kediaman ini.

“Lady, tolong pulanglah untuk sekarang ini. Anda bisa kembali ke kediaman ini esok pagi. Lord Grimwald sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun. Lebih dari itu, bukankah ini sudah terlalu larut untuk seorang Lady bertemu dengan seorang pria yang tidak mempunyai hubungan dengan anda?” Jelas Fynn yang masih terus berusaha menghentikanku.

Aku sama sekali tidak mengindahkannya sedikit pun dan terus melangkah masuk.

“My Lady, anda benar-benar lebih baik tidak mengganggu Lord Grimwald.”

Fynn berusaha meraih tanganku. Namun, dengan cepat Lena menghentikan tangan Fynn tersebut.

“Berani kamu menyentuh nona ku dengan tangan kotormu? Lakukan dan aku akan patahkan tanganmu.” Ancam Lena dengan sangat tegas.

Selagi Fynn tertahan oleh Lena di belakangku, aku terus melangkah dengan cepat menuju kamar Clyde. Pikiranku hanya dipenuhi dengan menghentikan Clyde untuk membunuh lebih banyak orang.

Clyde, aku akan menghentikanmu walaupun aku harus menyerahkan nyawaku sebagai gantinya. Aku tidak ingin melihatmu berubah menjadi iblis.

Aku membuka pintu kamar Clyde dan langsung disambut oleh bau menyengat dari asap yang memenuhi ruangan tersebut. Asap ini sangat tebal dan membuat tenggorokanku tersedak. Tapi, itu bukan satu-satunya yang menyambut kedatanganku. Di tengah kesulitan melihat di tengah kepungan asap tersebut, ada sebuah pedang yang melesat cepat mengarah ke samping kepalaku dan menancap di tembok belakangku.

“AAAHH...” Teriakku di tengah ketakutanku dengan situasi tersebut.

“Suara teriakan ini... bukan milik Fynn. Siapa kamu?” Clyde berjalan keluar dari kamarnya.

Aku bergetar hebat dalam ketakutanku hingga kakiku tak mampu lagi berdiri. Aku jatuh ke lantai dengan posisi duduk dan berusaha sekuat tenaga menahan tangisanku. Mungkin ini adalah kali pertamanya, aku hampir mati tertikam oleh pedang yang sangat tajam.

Aku dapat melihat dengan sangat jelas keterkejutan di wajah Clyde ketika menyadari bahwa orang yang terjatuh di lantai kerena ketakutan adalah aku, Seraphina.

“Apa yang kamu lakukan di sini, Lady Seraphina?”