NovelToon NovelToon
Dendam Dokter Aruna

Dendam Dokter Aruna

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Berubah manjadi cantik / Cinta Seiring Waktu / Dokter / Teman lama bertemu kembali / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: Rahma AR

Aruna, gadis pintar, tapi sangat lugu. Selama ini Aruna fokus belajar dan.belajar. Perpus adalah tujuannya saat jam istirahat.

Kiano adalah cowo tampan yang digilai banyak cewe. Dia adalah anak gaul yang pertemanannya hanya di kalangan orang orang kaya.

Aruna menjadi korban taruhan Kiano dan teman teman gengnya berupa uang sebesar lima puluh juta jika Kiano berhasil jadi pacarnya dalam deadline yang sudah ditentukan.

Tujuh tahun kemudian mereka bertemu sebagai dokter dan pasien. Kiano menderita asam lambung yang ngga kunjung sembuh. Teman temannya merekomemdasikan Aruna yang sudah menjadi dokter untuk memgobatinya.

Apakah Aruna mau? Yang jelas Aruna masih dendam pada Kiano.dan teman temannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tetap Menolak

"DOORR!" seru Tamara kencang di dekat telinga Aruna membuat gadis itu agak oleng dari duduknya.

"Kamu.kenapa, sih! Bisa ke THT gue nanti," kesel Aruna sambil memegangi dadanya dan mengusap telinganya dengan tangan satunya lagi.

Jantungnya rasanya mau copot mendengar teriakan Tamara yang nyaring.

Dia pikir aku lawannya di karate apa, omel Aruna ngga berhenti dalam hatinya.

Tamara terus tergelak, malah semakin keras melihat reaksi kaget dan kesal Aruna.

"Kamu lagi mikir apa, sih?" tanya Tamara setelah beberapa lamanya kemudian.

Dia pun mengambil air mineral di kulkas, karena kerongkongannya terasa kering setelah lama tertawa.

"Aku ketemu teman teman SMA kita di rumah sakit."

"Siapa aja?" tanya Tamara ngga scuh.

"Glen, Monika, Kiano."

"WHAT'S?" kaget Tamara sampai kemudian terbatuk batuk. Hampir saja minumnya kesembur.

Aruna hanya tersenyum kecil melihat reaksi Tamara yang sudah di duganya. Dia pun masuk ke kamar mandi sementara Tamara masih saja terbatuk batuk.

Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian tidurnya, Aruna tersenyum lagi melihat Tamara sedang menikmati pai susu yang dibawanya sendiri tadi sambil nonton TV.

"Ini pai susu di langganan kita?" tanya Aruna sambil ikut mencomot sepotong pai itu dan menggigitnya.

"Iya dong. Mba Arri titip salam buat kamu. Aku sampai di kasih diskon," kata Tamara senang.

Wajarlah, Tamara membeli sepuluh pai susu ukuran diameter dua puluh senti. Dulu mereka memang sering memborong pai susu Mba Arri.

"Makan yang banyak. Jangan takut gemuk. Besok kita jogging," kata Tamara kemudian mencomot lagi pai susunya.

Aruna hanya tertawa kecil. Bukan hanya gemuk saja, tapi rasa manisnya bisa merusak gigi, tambahnya dalam hati.

Dia iri pada Tamara, gadis itu sangat suka makan, tapi berat badannya tetap saja ideal. Mungkin karena dia atlet, jadi tetap rajin olah raga. Beda dengan Aruna, yang hobi makan setelah itu tidur karena kekenyangan. Makanya badannya lebih subur. Sekarang aja dia mulai rajin olah raga untuk tetap kurus dan 'cantik'.

"Mereka ketemu kamu?" tanya Tamara balik ke soal yang membuatnya terbatuk hebat tadi.

"Iya."

"Kamu kasih racun ngga? Yang dosisnya dikit aja, ngga bakal ketahuan kan," kata Tamara memberikan saran gilanya membuat Aruna tertawa.

Pengen sih, sebenarnya, batin Aruna setuju dengan saran Tamara. Sangat mudah baginya untuk meracuni ketiganya. Tanpa sadar Aruna memaikkan sudut bibirnya.

"Udah diracun?" tuduh Tanara kaget. Ngga nyangka Aruna sedendam itu.

"Apa sih," sangkal Aruna kemudian tertawa lepas membuat Tamara menghembuskan nafas lega. Sahabatnya masih pure seperti dulu.

"Sempat kepikiran sebenarnya," sambung Aruna di sela sela tawanya.

"Dasar," rutuk Tamara kemudian tertawa keras.

"Aku, sih, maunya kamu kasih racun mereka itu. Terlalu jahat. Tapi aku ngga mau kamu jadi orang jahat. Setiap orang pasti akan dapat karma, kan," kata Tamara bijak.

Tamara masih merasa sebal dengan ulah Kiano cs dan juga Monica cs. Tega teganya Aruna baru bercerita padanya setelah acara reuni berakhir.

Dulu waktu melihat Aruna yang berubah menjadi sangat pendiam, Tamara sudah memaksa ingin tau. Tapi Aruna tetap berkeras menyimpannya sendiri. Mungkin saat itu Aruna sangat terluka.

Jika saja Tamara ngga getol membicarakan Kiano sepanjang reuni, Aruna pasti ngga akan cerita. Atau mungkin baru sekarang Aruna sudah bisa sharing.

Tamara ingat kejadian malam itu.

"Kiano semakin tampan. Eh, dia lihat lihat kamu, Aruna."

Aruna ngga menjawab, malah meneguk abis juicenya.

"Kamu sama sekali ngga tertarik sama Kiano?" Tamara menatapnya penuh selidik. Kiano sangat tampan. Aruna juga sudah sangat cantik sekarang. Beberapa kali Tamara menangkap tatapan Kiano pada sahabatnya Aruna.

"Dulu aku sempat jadian sehari dengan Kiano," kata Aruna tenang. Mungkin sudah saatnya rahasia besar itu dibuka agar Tamara ngga memaksanya masuk grup angkatan dan menjodoh jodohkannya dengan Kiano lagi.

"Haaah?" Tamara sampai menjatuhkan hp yang dipegangnya. Untung di meja, ngga dilantai.

"Waktu kamu ijin ngga masuk dulu, Kiano meminta aku jadi pacarnya. Tapi nyatanya aku hanya jadi objek taruhan mereka," cerita Aruna ringan, seolah ngga ada rasa sakit lagi di hatinya.

Tamara sampai bengong melihatnya. Ada yang sakit ngga berdarah di hatinya. Sebagai sahabat, Tamara bisa merasakan betapa hancurnya hati Aruna saat itu.

"Besok paginya aku tau taruhannya berhasil. Lima puluh juta. Tinggi ya nilaiku," tawa Aninda, terdengar getir.

Mata Tamara langsung basah. Dia sebagai sahabat merasa sangat sakit hati. Aruna ngga pantas diperlakukan begitu.

"Kenapa kamu ngga cerita?" tanya Tamara dengan suara serak.

"Waktu itu aku malu, karena aku merasa sangat bodoh langsung nerima Kiano tanpa pikir panjang," sahut Aruna pahit.

Walau sudah lama berlalu, tapi rasa sakitnya masih terasa sampai sekarang. Walau tidak sesakit dulu.

Tangan Tamara mengepal. Dia bangkit dari duduknya, tapi Aruna menahan pundaknya.

"Karena itu aku ngga mau cerita. Aku takut kamu marah," kata Aruna lembut.

"Harusnya kamu cerita. Biar kuhajar mereka," kata Tamara geram.

"Sudahlah. Nih, minum dulu," kata Aruna sambil menyodorkan gelas minuman Tamara.

Tamara pun melakukan inhale dan exhale.

"Aku ngga terima kamu diginiin," katanya setelah kemarahan dalam hatinya mereda.

"Sudahlah. Aku sudah ngga mau ingat ingat lagi," pungkas Aruna ringan.

"Tadi Kiano mengikuti mobilku sampai depan apartemen," cicit Aruna membuat Tamara tersedak.

"Kok, bisa?" tanya Tamara setelah minum.

"Dia mengikuti aku dari rumah sakit," kata Aruna tenang sambil menggigit kembali pai susunya yang baru diambil lagi.

Tamara menatap Aruna penuh selidik.

"Perasaan kamu gimana?" tanya Tamara pelan.

"Biasa aja," tandas Aruna setengah berdusta. Padahal dia cukup terganggu dengan sikap aneh Kiano.

Tamara menghela nafas panjang. Dia ngga bertanya lagi. Ngga mau menggali luka Aruna lebih dalam lagi.

*

*

*

"Dokter, ada bunga lagi lho. Mawar putih. Apa pacar dokter yang kemarin meminta maaf?" tanya suster Uci kepo.

Aruna hanya menghela nafas panjang. Ini sudah hari ketiga Kiano selalu mengiriminya mawar putih. Tapi laki laki itu ngga pernah muncul lagi. Entah apa maksudnya.

Suster Uci yang selalu ingin tau benar benar dicuekinnya. Bahkan para dokter dan para perawat kini heboh karena akhirnya tau kalo dokter Aruna ngga berbohong soal pacarnya.

Ternyata dokter Aruna sedang bermasalah dengan pacarnya, makanya pacar sang dokter ngga pernah memunculkan dirinya selama ini. Begitulah gosip yang sedang beredar membuat kepala Aruna jadi pusing. Karena mereka selalu meminta klarifikasi darinya.

Salahnya mengaku sudah punya pacar. Dokter Farel pun semakin rajin menggodanya.

Tapi kali ini Aruna ngga bisa mengelak lagi. Saat dia akan membuka pintu mobilnya, Kiano berdiri di depannya.

"Ada apa?" tanya Aruna datar.

"Kamu sudah terima bungaku?" tanya Kiano tenang.

"Sudah."

Kiano tersenyum tipis.

"Aku benar benar minta maaf, Aruna," kata Kiano tulus.

Aruna ngga menjawab.

"Bisa kita mulai hubungan kita dari awal lagi?" tanya Kiano pelan.

"Hubungan kita hanya sebagai dokter dan pasien," sahut Aruna tetap datar. Walaupun ada selintas rasa senang, karena ngga nyangka Kiano masih berharap dengannya. Tapi Aruna ngga mau tertipu lagi. Baginya Kiano adalah masa lalu pahit yang ingin dia lupakan.

"Aruna," ucap Kiano agak tercekat. Ngga nyangka gadis ini masih menolaknya. Kiano yang ngga pernah mengemis cinta, kini berusaha tetap terlihat sabar dan tenang.

"Sorry aku mau pulang," kata Aruna sambil membuka pintu mobil.

Kiano terdiam dan memperhatikan Aruna yang memasuki mobilnya. Kiano agak bergeser ketika Aruna melewatinya. Tapi tatapannya terus mengarah sampai mobil Aruna menghilang dari pandangannya.

Sementara Aruna masih merasakan debaran jantung yang ngga menentu. Pesona Kiano sulit untuk dia usir dari hatinya. Laki laki itu semakin tampan. Tubuhnya semakin tinggi dan kekar. Tatapannya menyiratkan kelembutan.

Gila! Aruna masih saja menyukai Kiano sampai belum bisa berpaling ke laki laki lain. Tapi rasa sakit hatinya sudah membungkus rasa sukanya itu. Sampai kapan pun Aruna ngga akan menerima Kiano. Biarpun Kiano sampai harus mengemis, ngga akan diterimanya lagi. Kiano sudah di blacklist dalam hatinya.

1
Maimona Sari
bagusss
Maimona Sari
Buruk
DavKhaKei
good good good good good
Ardiva Diva
cantik
Wini Hilal
eh di awal prolog nye keano yg kena lambung akut ini kok jd glen
Hijrah Dwi Rahayu
pelit banget ya u diri sendiri
Woro Wardani
Luar biasa
Hijrah Dwi Rahayu
menuju bucin
Jennifer Jatam
Luar biasa
Jennifer Jatam
Biasa
Ira
ok
Heriyani Lawi
judulnya tdk sesuai dg cerita. kok ga ada balas dendamnya? malah mau2 saja dijodohkn terkesan plin plan, benci tp mau
Alejandra
Karena belum mendapatkan yang tepat, klu udh berasa jungkir balik tu dunia...
Alejandra
Kayaknya ni laki nggak sadar diri dech, kayak Aruna aja yang paling jahat...
Rin Rin
sukaaaa....ceritanya kocak dan sangat mengibur
Hana Nisa Nisa
keren
Hana Nisa Nisa
😄😄😄😄
Rin Rin
seruuuuuu/Facepalm//Facepalm/
Rin Rin
Ya Allah....ngakaaaaak abis. Author the Best.../Good//Good/
nelly nelly
good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!