NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: Vina

Menikah selama 4 tahun, tidak ada cinta di pernikahan Aidan dan Ayana. Mereka terpaksa menikah karena kehamilan Ayana.

Aidan Lakeswara yang mengira Ayana menjebaknya agar bisa menikah dengannya dan masuk ke dalam keluarganya, karena itulah saat malam pernikahan mereka ia langsung pergi ke Amerika bersama kekasihnya dan tidak pernah kembali lagi meskipun itu hanya sekedar untuk meliaht putranya.

Empat tahun kemudian, Barra Lakeswara putra mereka menderita penyakit langka. Oleh sebab itu, nenek Aidan memaksa dan meminta Aidan untuk segera pulang dan membantu penyembuhan putranya.

Bagaimana kisah mereka.......!!


Ayo mampir baca cerita ini🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Yang Panas

"ayo makan malam bersama" ajak Aidan

''oke, tunggu sebentar. aku ganti pakaian dulu'' ucap Ayana yang memang dia sedang menggunakan gaun nari.

"Ayah trian ibu cantik tidak?" tanya Barra pada ayahnya

"cantik" jawab singkat Aidan

''ibu memenag pandai menari, Melly juga suka melihatnya menari" ujar Barra.

"Melly?" ucap Aidan bingung pasalnya dia tidak tahu siapa itu Melly.

''dia anaknya bibi Ellen dan paman Rangga, dia temanku tapi dia sangat menyebalkan dia suka mengikutiku ke mana-mana" jelas Barra

setelah Ayana selesai mengganti bajunya, Aidan membawa istri dan anaknya makan malam di ruangan vip yang sudah ia pesan sebelum nya.

tidak menunggu lama, seorang pelayan masuk dengan membawa kue ulang tahun.

''ibu, cepatlah buat permintaan" titah Barra

Ayana pun membuat permintaan dan setelahnya meniup lilin bersama-sama dengan Barra.

''ayah ayo kita berfoto bertiga pakai ponsel ayah" ujar Barra.

''tolong fotokan kamu" pinta Aidan sambil memberikan ponselnya pada pelayan untuk mengambilkan foto mereka.

''sudah tuan'' ujar pelayan setelah mengambil foto mereka bertiga.

''mana biar aku lihat'' Ujar Barra yang tampak gembira sekali. setelah melihat nya Barra sangat senang dengan hasil fotonya.

''kenapa ini membuat hatiku terasa hangat, ini foto pertama kami bertiga sebagai sebuah keluarga" ucap Aidan dalam hatinya.

''ayah bisa main piano kan? ayo main dan bernyanyi untuk ibu?" pinta Barra pada ayahnya.

tanpa ragu Aidan duduk di kurdi piano yang ada di ruangan itu, dia mulai memainkan piano dan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul promise sampai selesai.

''ayah itu sangat bagus" puji Barra untuk ayah nya.

''Barra suka?" Aidan bertanya

''suka, ibu juga suka kan?" jawab Barra sambil menoleh ke arah ibu nya.

''i-iya Barra, ibu suka" ayana yang diam-diam memperhatikan Aidan mulai tersipi malu karena pertanyaan putranya itu.

Aidan pun kembali duduk bersama mereka setelah selesai memainkan pianonya, sambil meminum-minumannya mata Aidan tidak lepas dari Ayana.

"ibu, ini hadiah untukmu" ucap Barra sambil menyerahkan gambar yang dia buat.

''Barra terimakasih ibu menyukainya, ini mirip sekali dengan ibu" puji Ayana

''ibu, ayah juga menyiapkan hadiah untukmu" ujar Barra

Ayana memandang buket mawar merah di kursi sebrangnya ''terimakasih, kamu sudah memberikan hadiah bunga, lagu, kue dan makan malam" terimakasih ayana pada Aidan

''Hhmm'' singkat Aidan

karena masih belum ingin pulang, Barra meminta jalan-jalan sebentar di pinggir jalan yang tampak ramai dengan orang-orang.

selama jalan kaki, mata Barra terus tertuju ke street food karena wangi makanannya ada di mana-mana, tapi karena kesehatannya dia tidak bisa memakannya.

''Barra tunggu sampai kamu sehat, nanti kamu bisa makan apa pun yang kamu mau" ujar Ayana yang mengetahui jika Barra ingin makan-makanan streetfood itu.

''iya ibu, tapi aku boleh beli mainan kan?" tanya Barra.

"ayo beli sama ayah" Aidan membiarkan anaknya membeli perintilan mainan yang dia inginkan asalkan Barra merasa senang dan bahagia.

''sudah ayah, ayo pulang aku ingin main di rumah" ujar Barra yang sudah puas membeli semua mainan yang dia inginkan.

merekapun pulang ke rumah dan sesampainya di sana, Ayana menemani Barra bermain sampai anaknya itu tertidur.

''ibu ayah masih punya hadiah untuk ibu" ujar Barra sebelum tidur

"hadiah apa?" penasaran

"rahasia" ucap Barra sambil tersenyum pada ibunya itu.

setelah Barra tertidur, Ayana pun kembali kamarnya dan saat itu Aidan sedang membersihkan dirinya di kamar mandi.

Ayana pun menelfon Kai, karena ternyata sejak tadi siang  Kai menelfoni nya.

''sejak tadi aku terus menelfonmu, tapi kenapa kamu tidak mengangktnya? apa kamu sedang ada masalah?'' tanya Kai dari sebrang telfon.

''maafkan aku Kai, ponselku tadi aku silent. ada apa?" tanya Ayana

''tadi aku dan Jasmine ingin mengajak kamu dan Barra makan  malam bersama untuk merayakan hari ulang tahunmu" ujar Kai

Kai, maaf...hari ini aku....'' sebelum Ayana menyelesaikan kalimatnya Aidan merampas dan melemparkan ponselnya ke meja rias.

''aku sudah berkali-kali memberitahumu untuk menjaga jarak dengan Kai, apa kamu menganggap ucapanku seperti angin yang hanya melewati telingamu?!" ucap Aidan dengan sedikit penekanan.

''tapi itu bukan berarti aku harus memutuskan hubungan pertemananku dengannya, aku katakan untuk kesekian kalinya kami hanya berteman" kesal Ayana

"benarkah?" tanya Aidan seakan meremehkan

"apa hakmu mengambil ponselku?" geram Ayana

"aku suamimu"

"suami? suami macam apa kamu ini? pasangan seperti apa kita ini? apalagi kita hampir bercerai!" ucap Ayana emosi dengan pertanyaan beruntunnya.

Aidan langsung meraih tengkuk leher istrinya, dia melu*at bibir Ayana dalam-dalam sedangkan tangan satunya lagi berusaha membuka kancing baju Ayana. saat perpaduan bibi r mereka mulai memanas, Kai kembali menelfon Ayana dan ia pun mendorong tubuh Aidan menjauh untuk mengangkat telfonnya.

''Kai, maaf. ponselku sedikit eror" ucapnya pada Kai.

''tidak apa-apa...Ayana aku akan pergi ke luar negri untuk jangka waktu yang cukup lama. penerbanganku besok malam, mari besok kita makan siang dan bawa Barra juga aku ingin melihatnya" jelas Kai dari sebrang telfon.

''baiklah" singkat Ayana mengiyakan ajakan Kai

Aidan tidak mengambil ponselnya lagi, dia mengambil kalung yang ia beli tadi lalu memasangkannya ke leher Ayana dari belakang.

Ayana meyentuh liontin kalung itu dan berucap dalam hatinya ''ADL? apa maksudnya? kenapa dia mengukir namanya di kalung ini?''

''apa kamu menyukainya?" tanya Aidan di telinganya

Ayana, kenapa diam?" tanya Kai yang masih ada  di sebrang telfon itu.

''ah,t-tidak apa-apa Kai. apa yang kamu katakan tadi?" gugup Ayana

"bagaimana maslah ayahmu?" tanya Kai

''oh,,, itu sudah selesai. Akkkhhhh'' Aidan yang tiba-tiba menggigit  telinga Ayana.

Ayana menahan desahannya saat tangan Aidan menyibakan rambutnya ke samping lalu dengan sengaja menghisap lehernya.

''Mmpphh....jangan seperti ini Aidan'' Ayana tidak mampu lagi menahannya saaat tangan Aidan meremas pa*u*aranya dan menjambah bagian paling sensitifnya.

Aidan tidak ingin berhenti, dia memasukan satu tangannya ke dalam baju Ayana dan tangan satunya lagi masuk ke celana dalamnya.

''Ssshhhhhh Akhhhh'' lenguh Ayana menggeliat dan memegang ponselnya erat-erat agar Kai tidak mendengar desahannya.

''Ayana sebenarnya kamu kenapa?" suara Kai terdengar kembali dari ponsel Ayana.

''t-tidak apa-apa Kai, besok aku akan menelfonmu'' ujar Ayana dan buru-buru mematikan telfonnya.

''Aidan apa yang kamu lakukan? apa yang kamu inginkan?" tanya Ayana

''kamu'' jawab singkat Aidan

Aidan menggendong Ayana dan meletakannya di atas kasur. kali ini dia meletakannya dengan pelan tidak kasar seperti sebelumnya.

''kamu belum menjawab pertanyaanku. apa kamu suka dengan kalungnya?" tanya Aidan lagi

''aku menyukainya, terimakasih. ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu" tanya Ayana menatap aidan

''katakanlah"

''paman Samuel bilang dia sudah mendapatkan uangnya, apa kamu yang memberikannya?'' tanya Ayana penasaran

''paman Samuel? kenapa kamu memanggil ayahmu seperti itu?"

''karena dia bukan ayahku, sekarang beritahu aku, apa kamu yang memberikannya uang?" tanya Ayana lagi penasaran

''jika bukan aku, siapa lagi? Kai?" ucap Aidan

''kenapa kamu meminjamkannya uang sebanyak itu kepadanya?''

j''jika aku tidak meminjamkan uang padanya, apa kamu akan menerima uang pinjaman dari Kai?"

''tidak aku akan mengembalikannya"

''kamu tidah boleh menerima dan menyentuh barang Kai. mengerti?" tekan Aidan

''aku akan mengembalikan uangmu. aku punya seratus juta, ambilah dulu nanti aku akan memikirkan cara untuk mengembalikan jumlah yang tersisa"

''akan lebih baik menggunakan cara lain untuk mengembalikannya'' tawar Aidan

Aidan pun mulai menjamah tubuh istrinya kembali. ''Mmmpphhh'' lenguh Ayana

dan malam itu terjadilah malam panjang bergairah dan panas yang di lakukan sepasang suami istri. [bayangin aja sendiri kelanjutannya gimana]

SKIP  pagi harinya.

Aidan terbangun terlebih dahulu dan saat dia sedang mandi, Ayana terbangun karena mendengar suara ponsel berbunyi. ia pun mengambil ponsel itu dan mengangkat telfonnya.

''halo'' ucap Ayana

''apa kamu, ayana?" tanya seseorang dari sebrang telfon

Ayana mengucek-ngucek matanya dan menatap layar ponsel itu, ia pun melihat nama yang tertera di layar yang bertuliskan ''Almira'' itu.

''A-aku...'' gugup Ayana

''aku Almira, dimana Aidan'' tanya nya

''dia sedang mandi " jawabmu

"mandi? pasti kau semalam memaksa kekasihku menidurimu kan?" geramnya.

''jaga bicaramu Almira! aku....'' belum sempat Ayana menyelesaikan kalimatnya, lagi-lagi Aidan mengambil ponselnya.

''siapa yang mengizinkanmu menjawab telfonku?!'' marah Aidan.

''maaf Aidan tadi aku kira itu ponselku" bela Ayana

''alasan saja!'' lalu Aidan pergi ke balkon yang ada di kamarnya

''Aidan pasti akan menenangkan Almira, lagipula wanita mana yang rela jika pria  tercintanya tidur bersama wanita lain?'' gumamnya sendiri yang melihat Aidan sedang mengobrol dengan Almira di telfon.

.

.

.

BERSAMBUNG...........................!!

1
Retno Harningsih
lanjut
Uthie
lanjjutttt 💪🤗
muna aprilia
lnjut
Fikri Syahroni
jgn lama2 up thor
Uthie
Baguslah kalau sudah tahu kamu Aidan 😌
Retno Harningsih
up
Fikri Syahroni
kuraang thor, up lg
Uthie
Seruuu 👍👍👍
Epijaya
semoga Ayana sama kai biar Aidan menyesal.
Uthie
banyak up . dan rajin up 🤗🤗♥️
Uthie
Duhhh ... baru up lagiiii 😍😍😍😍🤗🤗🤗🤗
Retno Harningsih
up
Mellin: besok update ya😊
total 1 replies
Uthie
Bagus sekali Nenek Lakes...tegas gtu 👍👍👍😡
Uthie
Wahhhh... Aidan udah mulai-mulai niiii 😂😂

Ehh... itu Jasmine dan Kai pasti yg di jodohkan, kan ? 😜😁👍
Uthie
yaa... berarti up date nya gak bisa setiap hari yaa 😢
Uthie
Cieee.. Aidan mulai posesif dan bucin 😁
Uthie
Duhhh... semoga Ayana gak terlalu baper yaa dengan sikap si Aidan itu... 🤨
karena Aidan perlu di balas dengan Tegas !!! 😤
dia aja masih belum Tegas dalam memutuskan si Almira.. masih bersama si Almira 😤

Jadi.. Ayana nya harus tetap menganggap si Aidan hanya alat aja buat dia cepet hamil 😌
Anita Jenius
Dari sinopsisnya kayaknya menarik.
Baca sini dulu ya.
harwanti unyil
kamu terlalu egois
Uthie
Bagussss Ayana 👍👍👍👍😀
terus pertahan kan benteng dirimu... Jangan melemah dengan para pengkhianat itu 👍👍👍👍🤨😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!