NovelToon NovelToon
Rahim Sewaan

Rahim Sewaan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nana Hutabarat

Raina harus rela menyewakan rahimnya demi membiayai pengobatan putranya yang menderita gagal ginjal pada seorang konglomerat bernama Adry dan istrinya Nita.
Selidik punya selidik ternyata pria itu adalah ayah dari anaknya. Leon akhirnya diperebutkan oleh Adry dan Raina hingga akhirnya Raina mengalah untuk memberikannya seorang bayi lagi asal Leon tidak diambil Adry.
Menukar seorang anak, demi kehidupan satu anaknya yang lain. Akankah seorang ibu tega melakukannya?

Area dewasa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengendalikan Kematian

"Kau sudah makan?" tanya Adry pada Leon.

"Sudah tadi suster perawat yang menyuapi. Rasanya aneh."

"Mungkin karena kau belum terbiasa makanan di sini," ujar Adry. Leon menganggukkan kepalanya.

"Apakah semua ini terasa sakit?" tanya Adry.

Leon menarik kedua sudut bibirnya. "Terkadang, mungkin bagi yang tidak terbiasa akan merasakan sakit tetapi aku sudah berteman dengan sakit itu. Kata ayah jika kau merasakan sakit maka tutuplah kedua matamu dan pikirkan orang yang kau cintai maka rasa sakitnya akan hilang," jelas Leon.

"Ayah?"

"Iya, Ayah. Dia selalu menelfonku setiap akhir pekan. Walau sebentar, itu membuatku senang. Hal yang kupikirkan ketika sakit melanda adalah ibu, aku tidak mau melihat dia menangis karena melihat keadaanku. Selain itu, aku punya semangat ingin sehat agar bisa bertemu dengan ayah," ungkap Leon.

Adry tersenyum masam, dalam hatinya berteriak bahwa dia adalah ayahnya.

"Kenapa kau ingin bertemu dengan ayahmu? Bukankah kau juga sudah punya ibu yang hebat yang selalu berada di sisimu?"

Pandangan mata Leon naik ke atas.

"Karena aku ingin tahu seperti apa ayahku, wajahnya, tubuhnya, semua yang berkaitan dengannya, dan aku ingin merasakan pelukan ayah," kata Leon sembari tersenyum menatapnya. Pernyataan Leon, membuat mata Adry mengembun seketika.

Adry lalu berjalan ke jendela rumah sakit. Dia berdiri di sana dan menghapus air mata yang tidak bisa ditahannya.

"Jangan bilang pada Ibu soal ayah ya, Om." Adry lalu membalikkan tubuh lagi.

"Kenapa apa ibumu tidak suka atau marah jika membicarakan ayah ... mu?"

"Ibu selalu menjawab apa yang kutanyakan, hanya saja bila aku bertanya soal ayah maka tengah malam ibu akan menangis sendirian sembari memegang cincin ditangannya."

Hati Adry mendesir sakit, cincin apakah cincin itu masih di simpan oleh Raina.

Adry lalu mendekat pada Leon dan duduk di pinggir tempat tidur di sampingnya.

"Apakah kau pernah melihat cincin itu?" tanya Adry. Leon menganggukkan kepalanya.

"Cincin itu akan bersinar jika terkena cahaya lampu," terang Leon. Adry mengusap kepala Leon hal itu membuat hatinya menghangat.

"Kenapa Om tidak pernah melihat cincin di tangan ibumu?" tanya Adry.

"Dulu ibu memasukkannya dalam kalung yang dia kenakan. Ibu suka menyembunyikannya di balik baju agar tidak terlihat orang lain. Kata Ibu tidak baik jika memamerkannya pada orang lain. Namun, kalung cincin itu sudah tidak ada kata ibu sudah dijual untuk biaya cuci darahku kemarin. Om ingat sewaktu kita bertemu pertama kali? Di saat itu cincinnya sudah tidak ada. Ibu menjualnya terlebih dahulu sebelum berangkat ke rumah sakit."

Adry menundukkan kepalanya ke bawah. Rasa salah dan berdosa memenuhi rongga dadanya. Sebegitu berat beban yang menimpa Raina dan itu dipikulnya sendiri. Dia bahkan belum pernah berkeluh kesah tentang apa yang terjadi selama ini dengan Leon. Dia seperti ingin mengatakan jika aku mampu untuk melakukannya sendiri tanpa bantuanmu atau siapapun padahal wanita itu sangat lemah dan butuh bantuan.

Rasa simpati yang dalam terukir dalam diri Adry untuk Raina. Dia mengagumi wanita itu dan kehebatannya dalam menjalani roda kehidupan yang telah menggilasnya jauh ke dalam lumpur yang dalam.

"Om, aku tidak pernah melihat Om, tetapi tahu-tahu Om sudah menikah dengan Ibu. Memangnya kapan kalian bertemu?" tanya Leon.

"Sudah lama sekali sebelum kau ada di dunia ini," kata Adry.

"Jika Om sudah menikah dengan ibu, Om jadi ayah tiriku."

Adry menghela nafas dan menganggukkan kepala dengan berat.

"Tetapi aku akan tetap memanggil Om. Aku tidak bisa memanggil Ayah karena aku harus meminta ijin dulu padanya. Sayang, Ayah belum menghubungiku Minggu ini."

"Jika nanti ayah sudah telephon, aku akan memintanya berkenalan dengan Om," lanjut Leon.

"Om boleh tahu, apakah kau sudah pernah melihat wajah ayahmu melalui panggilan video?" Adry menatap Leon lekat.

Leon menggelengkan kepalanya. "Ayah hanya menelfon saja." Dia mengatupkan bibirnya keras.

Mereka lantas terdiam untuk sejenak.

"Bolehkah Om memelukmu, Om juga ingin tahu rasanya punya putra sepertimu?"

Leon menganggukkan kepalanya. Dia hendak mendekat tetapi Adry sudah memeluk tubuh kecil itu dengan pelan lalu menjadi erat. Satu tangannya untuk membelai belakang kepala Leon.

"Leon, kau boleh memelukku jika kau rindu ayah. Kau boleh mengganggap ku ayahmu walau kau tidak ingin memanggilku ayah, dan kau boleh meminta apapun dariku karena aku menganggapmu putraku." Adry menekan kedua pelupuk matanya kuat agar buliran bening itu tidak merangsek keluar.

"Aku akan memanggilmu ayah jika sudah diperbolehkan oleh ayahku," kata Leon.

"Kau janji! Haruskah aku meminta hal itu pada ayahmu?"

"Wah, apa Om, tahu nomer ayahku?" seru Leon.

"Om bisa bertanya pada ibumu," kata Adry.

"Betul juga."

Pintu kamar Leon mulai di ketuk. Adry lalu turun dari tempat tidur untuk membukanya. Di sana berdiri Roy yang membawa beberapa tas belanjaan ditangannya.

"Wow... lihat! Siapa yang datang? Om Roy membawa banyak hadiah untukmu!" seru Adry.

"Bukan dari Om, tetapi ay...eh Om Adry yang memesan semua ini untukmu," kata Roy.

"Kau terlambat, Leon hampir mati bosan karena menunggumu."

"Maaf, tadi aku bingung harus membeli ini dimana. Aku sudah lupa cara menjadi anak seusia mu," kata Roy mendekat ke arah Leon.

Dia lalu mulai mengeluarkan semua mainan dalam tas itu dan beberapa baju baru dia masukkan ke dalam lemari.

"Baju baru lagi?" tanya Leon heran.

"Kenapa? Kau sekarang sudah menjadi anakku karena itu sudah sepatutnya aku memenuhi semua kebutuhanmu," kata Adry. Leon mengulurkan kedua tangan ingin memeluk Adry Adry lalu mendekat dan memeluk Leon.

"Terima kasih, Om," kata Leon. Adry mengusap punggung Leon sembari mengecup pucuk kepalanya.

"Sama-sama. Maaf Om harus memisahkan mu dengan ibumu untuk sementara ini karena kondisi kesehatanmu harus stabil sebelum malalui proses operasi."

"Operasi?" tanya Leon.

"Ya, ada seorang anak yang ingin mendonorkan ginjalnya untukmu. Jika kau sudah mendapatkan ginjal baru, kau tidak harus merasakan sakit lagi dan tidak harus melalui proses cuci darah yang menyakitkan."

"Kasihan sekali dia," kata Leon. Adry terdiam hanya menghela nafasnya. "Ibunya pasti sangat sedih."

"Ayahnya juga," lanjut Adry.

"Mungkin, apakah ayahku juga akan sedih ketika aku seperti itu?"

Deg! Wajah Adry menjadi pias seketika. Roy menatap Adry seksama melihat reaksi pria itu.

"Jangan katakan hal buruk. Kau akan baik-baik saja dan aku akan memastikan semuanya berjalan dengan lancar," kata Adry berusaha menenangkan Leon tetapi dirinya sendiri, takut dan gelisah mendengarnya.

"Namun, Om tidak bisa mengendalikan kematian karena itu hak Tuhan. Ibu pernah menerangkan hal itu padaku sewaktu nenek meninggal."

"Aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi dari hidupku lagi walau aku harus menarikmu kembali dari kematian," ujar Adry tanpa sadar.

1
Sunarmi Narmi
Kubu Roy akhirnya Kalah telak dgn kubu Mertua Lampir ibu dn nenek Durjana..ini kan cerita diluar negeri jdi yg salah selalu menang kyak kafir quraishi 😬😬😬😬
Badai Z
di culik lg? hadeh kpn selesai'a???
Badai Z
ada konspirasi antara hani dan maruli kah??? hani jahat ya padahal sama kembarannya sendiri.... rela melakukan semua itu karena uang atau sakit hati kah???
wina kemal
Luar biasa
Asyfa Sekar
sabar raina
Sunarmi Narmi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/pasangan yg saling cemburu tpi lucu /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Watie fadzrus
Luar biasa
Sunarmi Narmi
Janeta kan sdh tua walau msih cantik kamu bikin Strok atau mati saja Thor biar ngak semena mena..aku jg seorang mertua tpi ngak kejam macam ni kisah
Ema Pelupessy
lanjut
Sunarmi Narmi
Cerita ngak ada solusi....🥱🥱🥱🥱
Asyfa Sekar
ksihsyng ibu tiada batasnya
Sunarmi Narmi
Harusnya Raina cerdas..siapkan hp buat rekam suara ibu mertua....es bikin mls baca klo yg benar jdi hancurrr
Sunarmi Narmi
/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Sunarmi Narmi
Mertua berhati busukkk.....bikin emosi 😬😬😬
edf_15
Luar biasa
Ema Pelupessy
seru deh pokoknya
Badai Z
sweet roy
Badai Z
kya bukan suami istri ya.... tp kya ke anak sendiri... roy dewasa dan romantis
Badai Z
roy nakal... lg sakit jg masih aja 🤣🤣🤣🤣🤣
Badai Z
romantis roy ternyata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!