HEL

Asih hanya terdiam setelah dia kembali aku hidupkan. Aku dapat merasakan amarahnya dan kesedihan yang dia alami. Asih sulit menerima kenyataan jika dirinya telah terbunuh dan kini menjadi mayat hidup.

“Kematian bukanlah akhir,” ucapku.

Mendengar perkataanku membuat Asih tersenyum getir, “Aku mengerti dengan sangat jelas.” balasnya yang mengarah pada kemampuan menghidupkan orang milikku.

“Aku tahu jika aku tidak memiliki hak untuk menanyakan hal ini, tapi pernahkan kau berpikir jika kematian terkadang adalah jalan terbaik bagi sebagian orang?.”

Aku hanya menatap Asih tanpa menjawab pertanyaannya. Pikiranku kembali mengingat berbagai keadaan yang telah aku lalui entah dari masa laluku sendiri maupun ingatan dari masa depan.

“Pemikiran seperti itu hanya berlaku saat aku ingin membunuh seseorang.” aku ingat pernah berpikir seperti itu sebanyak 85 kali.

“Satu hal yang aku percayai. Kita mungkin bisa memutuskan nasib orang lain untuk dibiarkan hidup atau membuatnya beristirahat dalam kedamaian, tetapi keadaan yang sama tidak akan berlaku untuk diri kita sendiri.”

Asih menatapku dengan wajah aneh, tentu dia tidak mengerti dengan apa yang aku bicarakan. Karena aku sendiri tidak tahu apa yang baru saja keluar dari mulutku.

Wanita Assassin itu masih berkabung pada dirinya sendiri setelah terbunuh. Untuk membuatnya kembali bersemangat aku mengungkit soal sesuatu yang sangat Asih pedulikan selain hidupnya.

“Bagaimana kau tahu tentang itu!.” dibalik tatapannya yang penuh intimidasi dan kemarahan, aku dapat merasakan keterkejutan dan harapan.

“Sumber informasi adalah sesuatu yang bersifat rahasia. Apa kau pikir aku akan memberitahumu tentang itu?.”

Asih melirik ke sekitar sambil tetap fokus padaku. Dia khawatir orang lain tahu akan rahasianya dan berencana menggunakan itu untuk mengancamnya.

“Jangan khawatir aku telah membuat mereka tidak bisa mendengar apapun yang kita bicarakan.”

Asih masih menaruh curiga padaku, dia khawatir aku akan memanfaatkan kelemahannya. Meskipun aku telah mengatakan jika tidak akan melakukan sesuatu seperti yang dia pikirkan, tapi membuat Badut pembunuhan ini percaya padaku adalah keadaan yang sulit terjadi.

“Begini saja, bagaimana jika kau membuat sebuah permintaan padaku. Jika aku bisa melakukannya maka aku akan meminta sesuatu padamu.” aku mengajukan penawaran.

Asih tertarik dengan tawaran yang aku berikan, dia tanpa ragu memintaku untuk mencari informasi tentang seseorang.

“Apa hanya itu? Terlalu mudah.” aku merasa bisa mendapatkan apa yang aku mau dari Asih tanpa ada kesulitan berarti.

“Benarkah? Tapi kau harus tahu jika orang yang aku cari telah tidak ada...” Asih mengeratkan kepalan tangannya saat memikirkan sesuatu yang buruk. “...kau tidak akan mendapatkan apapun dariku.”

“Tidak apa, karena aku tidak menyukai melakukan pertaruhan yang tidak menguntungkan,”

Setelah itu aku memberikan Asih kotak besi yang merupakan hadiah miliknya dari penakluk Monster Unik. Kamu berjalan bersama, bergabung kembali dengan yang lain.

***

Saat aku kembali ketempat yang lainnya beristirahat. Semua orang terlihat penasaran dengan kotak hadiah yang mereka dapatkan, tapi aku sengaja memberikan perintah pada mereka agar tidak membuka kotak sebelum aku kembali.

“Baiklah sekarang kalian bisa membukanya.” ucapku.

Fatpork menjadi yang pertama membuka kotak hadiahnya. Dalam hati dia berharap bisa mendapatkan kekuatan yang bisa membuat Fatpork membalas perlakuan buruk yang telah aku lakukan padanya.

Kotak harapan di tangan Fatpork bersinar menandakan jika harapan pria itu telah dikabulkan. Namun saat Fatpork membuka kotaknya, dia menunjukkan wajah keheranan.

“Apa ini?.” dia menunjukkan sebuah gulungan kertas yang dia dapatkan dari kotak harapan. Yang lainnya juga kebingungan sehingga mereka menatapku berharap mendapatkan jawaban.

“Itu adalah Skill Scroll, kau bisa mendapatkan kemampuan khusus setelah menyobeknya.”

Mengikuti perkataanku, Fatpork segera menyobek Skill Scroll membuat cahaya bersinar dari item itu yang kemudian menyelimuti tubuh Fatpork.

Wajah pria gemuk itu berubah penuh senyum, seakan mendapatkan sesuatu yang hebat. Tapi sesaat kemudian senyum itu menghilang berubah menjadi kekecewaan.

Perubahan sikap Fatpork untuk begitu cepat membuat rekan-rekannya penasaran dengan hadia yang telah dia dapatkan. Namun Fatpork menolak untuk memberitahu rincian skill yang dia miliki karena mengaggap itu adalah sesuatu yang sangat pribadi.

“Babi gemuk, apa kau minta dihajar?.” Jo Wira marah karen Fatpork memilih untuk merahasiakan skillnya.

“Dasar daging busuk! kau pikir aku takut padamu!.” Fatpork memperlihatkan sikap menantang yang sebelumnya tidak pernah dia lakukan.

Jo Wira merasa kesal dengan sikap Fatpork yang mulai berani pada akhirnya. Berniat memberikan pelajaran Jo Wira mengayunkan tinjunya, awalnya semua orang berpikir Fatpork akan meringkuk di tanah seperti yang biasa dia lakukan.

Akan tetapi kali ini berbeda.

Fatpork dengan percaya diri berdiri diam menunjukkan perutnya yang buncit, seakan menantang Jo Wira untuk memukulnya. Pukulan pemuda itu menghantam daging berlemak Fatpork, meskipun sebagai besar dampak kerusakan telah dihilangkan tapi Fatpork masih tetap merasakan kesakitan karena pukulan Jo Wira yang sangat kuat.

Fatpork hanya menerima semua serangan beruntun yang Jo Wira berikan. Hingga keseimbangan pria gemuk itu mulai goyang setelah puluhan pukulan menghantam tubunya. Di saat Jo Wira merasa jika Fatpork sebentar lagi akan mencapai batasnya, dia pun berseru dengan penuh percaya diri.

“Babi sialan, apa yang bisa kau lakukan selain menjadi samsak tinju?” Jo Wira menarik tangannya ke belakang bersiap melancarkan serangan pamungkasnya.

Telapak tangan terkepal, lengan mengerat menonjolkan urat penuh kekuatan. Dengan satu pukulan dia yakin bisa melubangi perut Fatpork. Meskipun mungkin dia akan kena hukum karena membunuh Fatpork, tapi Jo Wira merasa itu sepadan dengan dendamnya terhadap Fatpork.

Baam! Ledakan kuat terjadi begitu pukulan Jo Wira menghantam perut Fatpork. Lidah pemuda itu berdecak kesal saat melihat perut Fatpork masih utuh dan tetap berdiri meskipun Jo Wira telah menggunakan pukulan terkuatnya.

Ditengah menahan rasa sakit akibat pukulan Jo Wira, perlahan Fatpork memperlihatkan senyumannya. Membuat mereka yang melihatnya merasakan sesuatu keanehan.

“Kau ingin melihat skill yang aku dapatkan bukan?” Fatpork mempersiapkan kuda-kudanya, “Jika kau sangat penasaran, maka lihatlah dan rasakan sendiri kekuatan yang sangat luar biasa ini.”

Dengan satu hentakan kaki, Jo Wira tiba-tiba dihantam oleh kekuatan yang luar biasa. Tubuh pemuda itu hancur seketika membuatnya tidak bisa bergerak untuk sementara waktu.

Para penonton bertanya-tanya dengan apa yang sebenarnya terjadi. Sebelumnya mereka melihat Fatpork dipukuli Jo Wira seperti biasanya, tapi tiba-tiba tubuh pemuda itu terpental begitu keras hingga membuatnya terkapar.

Tidak ada seorangpun yang melihat bagaimana Fatpork mengalahkan Jo Wira. Sehingga mereka menyimpulkan jika itu semua adalah kemampuan baru yang Fatpork dapatkan dari kotak harapan.

Tapi bagiku tidak perlu meminta Fatpork menjelaskan kemampuan untuk dia miliki. Karena sebagai pemegang kontrak aku bisa dengan bebas melihat statistik dari setiap budak.

[Counter Blow] adalah kemampuan yang memungkinkan penggunanya menyerap 30% dari total kerusakan yang diterima lalu mengubahnya menjadi serangan tipe sihir.

Sejak awal Fatpork menang membiarkan Jo Wira memukulinya agar dia bisa melihat batas dari kemampuan barunya. Dari pertarungan itu dia mengetahui jika setelah diaktifkan maka seluruh kerusakan yang dia terima selama 5 detik akan diserap dan diakumulasikan sebagai serangan balasan.

Fatpork awalnya senang mendapatkan kemampuan ini, tapi dia kembali dia sadar jika skill itu memiliki banyak kecacatan.

***