NovelToon NovelToon
Air Mata Istri

Air Mata Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Percintaan Konglomerat / Suami amnesia / suami ideal / istri ideal / bapak rumah tangga
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mawar Hitam Berduri

Fatimah gadis yatim piatu, dia dinikahi oleh Yusuf pengusaha muda dan tampan. Namun dia mengalami banyak sekali konflik rumah tangga mulai dari ibu mertuanya yang tidak menyukai dia. Dia juga divonis sulit hamil karena dia menderita PCOS. Hingga datanglah Gea teman masa kecil Yusuf yang merupakan calon menantu idaman ibu mertuanya. Bagaimana nasib pernikahan Fatimah? Mungkinkah Yusuf tergoda dengan Gea perempuan di masa lalunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Hitam Berduri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 - Firasat Buruk Seorang Istri

Di Ruang Tamu.

"Mas, aku di Apartemen aja. Kepalaku mendadak pusing banget," Fatimah memijit-mijit kening kepalanya, dia duduk di Sofa.

Yusuf menatap Fatimah. Dia melihat wajah pucat Fatimah.

"Sayang, aku ambilkan obat dulu," ucap Yusuf.

Yusuf masuk ke ruang kamar, dia menuju ke laci dekat ranjang. Dia mengambil obat di   laci. Lalu dia membawanya keluar kamar.

Kedua kaki Yusuf ke Dapur, dia mengambil segelas air. Lalu dia kembali menghampiri Fatimah.

"Sayang, kamu minum dulu." Yusuf menyodorkan tiga butir pil obat yang kemarin diresepkan oleh dokter.

Fatimah mengambilnya, langsung menelannya dengan segelas air mineral.

"Aku antar ke kamarmu, Sayang. Kamu isthirahat aja. Aku nggak akan lama kok," Yusuf membantu merebahkan tubuh Fatimah di atas ranjang kamar, dia mengecup kening Fatimah.

"Makasih, Mas. Aku nggak bisa temenin kamu jemput Alicia di Bandara. Salam aja untuk Alicia ya mas."

"Iya, Sayang. Kamu isthirahat aja. Ntar kamu mau dibawain makanan apa?" Tanya Yusuf.

"Aku mau pangsit mie ayam Jakarta dekat stasiun, Mas. Kamu bawain aku itu aja, Mas."

"Iya, Sayang," balas Yusuf.

Fatimah tersenyum.

"Makasih, Mas. Kamu hati-hati di jalan ya," ucap Fatimah.

"Iya, Sayang," balas Yusuf, mengecup kening Fatimah sebelum pergi. "Assalamualaikum, Sayang."

"Walaikumsalam, Mas."

Yusuf pergi meninggalkan Fatimah di kamarnya. Sementara Fatimah tertidur pulas di ranjang kamarnya. Wajah cantik dan polos Fatimah yang terbungkus selimut.

*

Di Bandara, seorang gadis belia duduk di lobby. Dia tampak gelisah.

"Aduh, katanya mas Yusuf mau jemput?" Keluhnya. "Masa udah hampir sejam belum juga muncul batang hidungnya! Bete banget rasanya!"

Gadis itu berulang kali berusaha menghubungi Yusuf. Dia sampai mengirimkan foto selfie-nya.

"ALICIA!"

Gadis belia itu adalah Alicia Letucia. Dia sepupu Yusuf yang tinggal di Batam.

"Ih...Mas, lama banget! Nungguin mas lama-lama jamuran!" Dengus kesal Alicia.

"Maaf, Al. Tadi jalanan macet," ucap Yusuf.

"Ya, harusnya mas Yusuf datangnya lebih awal donk! Emang ya kata tante Desi, sejak mas Yusuf menikah sama mbak Fatimah, sikap mas Yusuf berubah banget!"

"Mama itu bilangnya mendadak, karena sopir pribadi mama itu anaknya sakit. Jadi nggak bisa jemput kamu, Al."

"Halah, alasan klasik!"  Alicia bete.

"Yaudah, biar mas Yusuf bawain koper kamu," tawar Yusuf.

"Nih!" Alicia menyerahkan kopernya ke Yusuf dengan muka asam.

"Ayo, Al. Mama udah nunggu kamu di Rumah."

"Heem!" Alicia ngambek, dia mengerucutkan bibir seperti cetakan tumpeng.

Alicia berjalan mengikuti langkah Yusuf.

Kemudian mereka sampai di Parkiran Bandara. Mereka masuk ke dalam mobil.

"Al, gimana kabar tante Sekar di Batam?"

"Baik." Singkat Alicia.

"Oh... kamu mau mampir makan di resto dulu nggak, Al?"

"Nggak!" Alicia memalingkan mukanya ke kaca luar mobil.

"Oh... tapi apa kamu nggak kepingin mampir di toko kue beli mochi favoritmu?"

"Nggak!"

"Yaudah. Kalau gitu pakai sabuk pengamanmu dulu, Al."

"Hmmm."

Alicia tampak bete, dia kesal karena telat dijemput.

Yusuf segera menyalakan mesin mobilnya, lalu dia meninggalkan area bandara.

Setengah perjalanan, mendadak mobil Yusuf mesinnya mati.

"Ya ampun, Al. Kayaknya mobilnya mogok," celetuk Yusuf, dia berusaha menyalakan mesinnya kembali.

"Hah?" Alicia melotot ke Yusuf. "Nggak usah bercanda mas, kalau mobilnya mogok."

"Emang mogok, Al. Kamu bisa dorongin mobilnya, Kan?"

"HAH? APA?!" Kedua sorot mata Alicia melotot ke Yusuf.

*

Alicia hanya melongo menatap Yusuf.

"ALICIA LETUCIA?!"

"Mas, seriusan kamu nyuruh aku dorong mobil?" Alicia nyengir. "Mas, tapi aku..."

"Al... tapi ini urgent, emang kamu mau nggak nyampai-nyampai rumah?"

"Nggak gitu, Mas. Tapi cuacanya itu panas, gimana kalau make up aku jadi lumer? Kan, nggak lucu, Mas?" Protes Alicia.

Yusuf menatap Alicia.

"Hmmmm.... iya...iya...iya aku bantuin dorong," ucap Alicia yang kurang ikhlas.

"Yaudah, Al."

"Ih... Sumpah nyebelin banget, masa udah kelihatan cantik paripurna gini, spek bidadari turun dari langit ke tujuh, eh malah disuruh dorong mobil! Mana panas lagi!" Gerutu Alicia, dia turun dari mobil. Dia langsung dorong mobil Yusuf.

Alicia terpaksa dorong sambil memakai sepatu hak tingginya. Keringatnya mulai jatuh bercucuran.

"Sial banget aku hari ini! Kenapa ini mobil pakai mogok segala?!" Omel Alicia sambil mendorong mobil. "Aduh! Gimana kalau kulitku jadi gosong?!"

*

Di Kafe Romansa, Gea dan kedua temannya masih asyik ngobrol.

"Ge, kamu masih belum jawab juga tentang cinta monyetmu," desak Clara.

"Yaelah, cinta monyetku udah sama monyet lain," jawab Gea.

"Hah?!" Clara dan Priska saling menatap ke Gea.

"Serius cinta monyetmu udah sama monyet lain," Clara ketawa paling kencang. "Gila kamu Ge. Masa nungguin pria kayak gitu bertahun-tahun. Jaga hati pula, sampai kamu rela nolak berjibun pria tampan, mapan, dan tajir. Yaelah kalau ujungnya sama wanita lain, kamu cuman gigit jari," ledeknya.

"Seneng banget kalau temennya menderita, ngeselin kamu, Cla," dengus kesal Gea.

"Eh... Ge, lihat tuh pria di meja no dua. Kelihatannya pria itu tajir mlintir," Priska memberi kode.

Gea menatap seorang pria tampan.

"Eh, itu kan aktor terkenal kali. Dia itu terkenal kayak kulkas dua pintu. Emang Gea sanggup buat tuh kulkas jadi lumer?" Clara menatap Priska.

"Tunjukkan pesonamu, Ge. Lagian kamu itu cantik banget loh. Cusss buruan," ujar Priska.

"Aku sih bisa aja, tapi...."

Mendadak seorang perempuan cantik menggunakan busana syar'i itu datang.

"Hah, ternyata dia udah ada yang punya," lanjut Clara nahan tawa menatap Gea.

"Ih jahat kamu, Cla. Masa bestie kamu sendiri, malah kamu ketawain," timpa Priska.

"Udahlah, aku akan kenalin kalian berdua sama temanku yang besok pulang dari Swiss. Aku yakin kalau temenku itu tipe kalian banget." Clara menunjukkan akun instagram kedua sahabatnya yang ada di Swiss.

"Gila, ganteng mah kalau ini. Nggak nyangka sama kamu, Cla. Ternyata udah siapin jodoh buat kita berdua," Priska tampak tertarik dengan foto-foto sahabat Priska yang kuliah di Swiss.

"Alex dan Alvin, mereka itu kembar. Udahlah, kalian pasti suka. Tenang aku pasti atur kencan buta kalian minggu depan," Clara menatap Priska dan Gea bergantian.

"Hmmm.... Tapi..." Gea tampak bimbang.

"Eh masa kamu mau nunggu dudanya gebetanmu, hadeh," Clara memutar bola matanya malas. "Udahlah, move on. Kalau udah janur kuning melengkung, udah deh nggak usah jadi pelakor, Ge. Masih banyak stok pria yang cocok buat kamu kali!" Lanjutnya.

"Bener apa kata Clara, jangan mau dicap sebagai wanita pelakor, kasihan keluarga kamu namanya jadi ternodai!" Timpa Priska.

Gea hanya menghela napas berat. "Selama masih ada kesempatan kedua, walau jadi yang kedua, aku bakalan tetap berjuang," batinnya.

*

Di Ruang Tamu, Desi menikmati secangkir teh jahe.

"Aku akan mencari cara memisahkan kalian berdua, lihat aja nanti. Aku nggak sudi punya keturunan dari wanita nggak jelas asal usulnya itu. Lihat aja nanti Fatimah!"  Desi menyeringai licik.

Desi sedang duduk santai sambil memikirkan cara menyingkirkan Fatimah, dia ingin Yusuf dan Fatimah segera bercerai.

Di Jalan Cendrawasih.

"Ya ampun, panas banget! Mas Yusuf keterlaluan banget!" Alicia mengeluh, dia mendorong mobil Yusuf.

"Ayo, Al dikit lagi!" Teriak Yusuf.

"Ah tahu mas, lebih baik aku naik taksi online aja! Cape tahu!" Dengus kesal Alicia.

Mendadak mesin mobil bisa dinyalakan.

"Eh.. Al. Mobilnya udah bisa."

Alicia tampak ngos-ngosan dan dehidrasi, dia langsung masuk ke mobil. Dia terlihat makin kesal dan bete.

Yusuf menyodorkan satu botol air mineral, "Kamu minum dulu, Al. Daripada kamu pingsan karena dehidrasi."

"Sumpah banget mas Yusuf keterlaluan banget, lihat nih kakiku jadi lecet gini," omel Alicia.

"Ya maaf, Al. Lagian ini juga musibah," ucap Yusuf.

"Ngeselin banget!" Dengus kesal Alicia.

*

Di Kafe Romansa.

"Eh...Gaiss, sorry aku harus cabut dulu. Takut dimarahin sama Pak Su," ucap Clara.

"Yaelah, kita masih tiga jam nongkrong loh, Cla. Kita aja cuman ghibah tipis," celetuk Priska.

"Ya, gimana lagi, kan sekarang status aku udah jadi suami orang," ucap Clara. "Mangkannya kalian harus cepet-cepet nikah nyusul aku. Enak tahu, rasanya itu ehem banget."

"Nikah mah bisa besok pagi ke KUA, yang susah cari itu orang yang setara, sefrekuensi. Nah, mending telat nikah, dibandingin nikah sama orang yang salah," respon Priska. "Ingat mending status jadi single atau jomblo, daripada jadi jandes. Aduh, apalagi kita hidup di negeri konoha."

"Ya, aku setuju sama Priska, kalau salah pilih, ibaratnya kita nggak bisa retur ke emaknya. Terus kita bakalan rugi banyak. Lagian nggak siap kalau misalkan nikah sama orang yang salah, malah bikin beban mental," Gea menghela napas berat.

"Emang sih, begitu sulit cari pasangan setara, tapi setidaknya kalian harus usaha. Toh nggak ada pria yang sempurna, pasti mereka punya minus, walaupun yang nggak minus-minus banget," Clara. "Udah, aku cabut soalnya bentar lagi aku harus ikut suami buat ke rumah mertua."

"Hmmm yaudah, hati-hati, Cla. Ingat kamu harus bisa jaga image di depan mertua kamu. Jangan sampai dijadiin bahan gosip di tetangga atau di kalangan saudaranya," ucap Priska.

"Aduh amit-amit, kalau itu, Cla. Horor banget itu. Soalnya katanya itu pelakor bukan karena wanita lain. Bisa jadi mertua, aduh serem pokoknya," ujar Gea.

"Iya, phobia banget sama yang namanya mertua, atau saudara ipar cewek," timpa Priska. "Ini adalah momok yang nggak bisa ku hindari, aduh... mangkannya masih belum siap mental ngadepin ring pernikahan."

"Ya siap ga siap harus siap, yang penting pola pikir kalian, terus harus ada yang jadi air atau api. Biar semuanya itu terkendali," Clara tersenyum menatap kedua sahabatnya.

"Yaudah, nggak usah overthinking atau negatif thinking dulu. Semua pasti terjadi dalam hidup kita," timpa Priska.

"Yaudah gaiis, balik dulu. Kapan-kapan kita liburan bareng, jadwalin aja," Clara pamitan dengan memeluk Gea dan Priska.

"Ok, kita bahas di grup whatshapp ajalah, gampang itu," balas Priska.

"Siip," balas Gea dan Clara kompak.

*

Di kamar, Fatimah merasa perutnya semakin mual. Dia berjalan ke kamar mandi. Namun mendadak kepalanya pusing. Semua pandangan di sekitarnya kabur.

[BUG!]

Fatimah terjatuh di depan lantai kamar mandi, dia pingsan.

*

[CIIT!]

Yusuf menginjak rem mobilnya, dia melihat kucing hitam melintas.

[JEDUG!]

Kepala Alicia kepentok ke depan.

"Ya ampun! Mas Yusuf, kalau ngerem itu jangan dadakan dong!" Omel Alicia.

"Sorry Al."

"Ih.. nyebelin! Mangkannya kalau nyetir itu fokus yang bener! Jangan malah ngelamun!" Omel Alicia.

"Iya, Maaf," ucap Yusuf.

"Ih, ngeselin!" Muka bete Alicia, dia memalingkan pandangannya.

[DEG!] Firasat Yusuf terasa tidak enak, dia merasa ada sesuatu hal yang mengusik pikiran dan hatinya.

"Apa Fatimah baik-baik saja?" Pikir Yusuf dalam hati.

*

1
Susi Raghisa
c fatimah mah mani bedegong jeng egois.
Yati Syahira
nenek tua tempramen ntar kena struk baru tahu
Mawar Hitam Berduri: 🤭🤭🤭🤭 begitulah nenek desi
total 1 replies
Yati Syahira
knapa fatima dan adam tdk peegi jauh yg tdk bisa diketemukqn yusuf samq ibunya
Mawar Hitam Berduri: Terima kasih sudah mampir membaca, jawabannya ada di episode selanjutnya. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Susi Raghisa
euh pada egois semua..
Susi Raghisa
pasti nanti disuruh cepet nikah sama ulat keket..kayanya aku ga rela deh kalau sampe bener sku mundur deh bacanya..maaf ya kaka bukan ga menghargai karya kaka..karya kaka bagus ko saya suka tp kakau ada poligami maaf.
Mawar Hitam Berduri: Di tunggu saja episode lanjutannya. . .Terima kasih atas jejak komentarnya 🙂☺️
total 1 replies
Muhammad Bagus
kek sinetron ikan terbang

tokoh jahat dibuat lebay jahatnya
tokoh baik dibuat lebay baiknya
Mawar Hitam Berduri: terima kasih atas komentarnya, tapi lebih baik buat baca sampai tamat, karena setiap cerita punya alurnya masing-masing. 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!