NovelToon NovelToon
Derita Wanita Malam

Derita Wanita Malam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / duniahiburan
Popularitas:118.7k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Menjadi sebatang kara membuat Celina terpaksa menjual diri demi kelangsungan hidupnya. Walaupun seringkali disiksa pelanggan, dia tetap bertahan karena hanya itulah satu-satunya pekerjaan yang dikuasainya.

Perkenalannya dengan Yusuf memberi warna baru dalam hidup Celine. Lelaki itu selalu mengobatinya ketika ia dilukai oleh pelanggan.

Benih cinta pun mulai mekar dalam hati keduanya. Namun, rasa rendah diri dan kotor membuat Celina terpaksa menolak cinta Yusuf.

Akankah kebahagiaan yang telah dilepaskan kembali menjadi miliknya, sedangkan sang pujaan hati telah dimiliki orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tujuh

Celina terkejut melihat ada wanita paruh baya yang masuk ke dalam kamar. Dia mengucek matanya memastikan semua tidak mimpi.

"Ibu siapa? Kenapa bisa masuk ke rumah ini?" tanya Celina dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Wanita paruh baya itu mendekati Celina. Memandangi tanpa kedip dengan mata tajam seolah ingin mengulitinya.

Celina yang baru menyadari jika dirinya belum berpakaian menutup tubuhnya dengan selimut. Dia lalu menunduk.

"Aku yang seharusnya bertanya denganmu! Siapa kamu, kenapa bisa ada di kamar putraku dengan tubuh telanjang?" tanya wanita paruh baya itu dengan suara yang menggelegar.

"Putra ...?" tanya Celina pada dirinya sendiri.

Celina lalu mengusap wajahnya menyadari apa yang terjadi. Berarti wanita yang berada dihadapan dirinya saat ini adalah ibu dari Yusuf. Dia makin menunduk tak sanggup menatap.

"Cepat pakai bajumu dan pergi dari rumah putraku. Kau pasti yang telah meracuni isi kepala Yusuf sehingga dia tak mau menikah dan lebih memilih hidup bebas seperti ini!" ujar Ibu Fatimah, ibunya Yusuf.

Dengan berbalut selimut, Celina berjalan menuju kamar mandi. Membersihkan tubuhnya. Saat keluar, dia tak melihat ibunya Yusuf lagi.

Celina menarik napas berat. Mengganti pakaiannya dan setelah rapi, dia keluar dari kamar. Dia melihat ibunya Yusuf duduk di sofa ruang keluarga.

"Susun semua bajumu dan segera pergi dari sini. Aku tak menyangka anakku bisa terjebak dengan wanita murahan sepertimu. Apa yang kau inginkan dari putraku? Uangnya? Apakah selama ini masih kurang uang kau dapat dari para pelangganmu?" Ibu Fatimah bertanya dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

"Maaf, Bu. Aku tak pernah menjebak Yusuf. Kami melakukan itu atas dasar suka sama suka," jawab Celina.

Ibu Fatimah berdiri dari duduknya. Dia mendekati Celina yang berdiri dengan gugup depan pintu kamar. Menatap wanita itu dengan tatapan mematikan.

"Apa anakku pernah ke tempat kerja kau?" tanya Ibu Fatimah.

Celina menjawab dengan menggelengkan kepalanya. Dia tak akan berbohong walau pun itu bisa saja dia lakukan karena tak ada Yusuf yang bisa membantah semua pengakuan darinya. Namun, bagi Celina kejujuran adalah yang paling utama.

"Jika anakku tak pernah ke lokalisasi, jelas kau yang telah menipunya dan menjebaknya. Aku mengenal putraku, walau dia bukan yang terbaik, tapi tak mungkin mau berhubungan dengan ja"lang dan mencari kenikmatan di tempat seperti itu. Pasti kau telah menipunya dan menggodanya!" ujar Ibu Fatimah.

"Aku memang ja*lang, aku memang wanita hina. Tapi tak pernah aku menipu atau menjebak putra ibu. Bisa ibu tanyakan langsung pada Yusuf!" balas Celina dengan suara serak menahan sebak di dada.

Ibu Fatimah masuk ke kamar dan mengambil tas Celina. Dia lalu melempar tas itu kehadapan wanita muda itu.

"Tak akan ada maling yang mengaku. Jangan bersikap sok suci. Kau hanya seorang pelacur dan itu sama saja seperti sampah. Tempat para pria membuang kotoran. Aku tak sudi anakku berhubungan dengan wanita seperti kamu! Jika kau masih memiliki sedikit harga diri, pergi dari rumah ini dan jangan pernah hubungi Yusuf lagi. Jika dia yang menghubungi kamu, jangan pernah kau angkat. Itu jika harga dirimu masih ada. Tapi aku tak yakin masih ada!" ujar Ibu Fatimah dengan nada tinggi.

Dada Celina terasa sesak mendengar ucapan ibunya Yusuf. Memang benar dia wanita hina, tapi dia masih memiliki harga diri.

"Aku akan pergi dan tak akan berhubungan lagi dengan putra ibu. Namun, sebelum aku pergi, aku ingin tau, dari mana ibu tau jika aku seorang pelacur?" tanya Celina dengan suara tertahan.

"Tidak perlu mendengar atau tau dari siapa. Mana ada seorang wanita baik-baik yang mau tinggal dan berhubungan badan dengan seorang pria tanpa ikatan pernikahan!"

Celina tertawa sumbang mendengar ucapan ibu Fatimah. Dia yakin ada seseorang yang mengatakan pada ibunya Yusuf. Kenapa wanita itu langsung mengatakan dia pelacur padahal bisa saja anaknya menikah dengan wanita tanpa kabar.

Namun, Celina tak peduli siapapun yang mengatakan itu pada sang ibu. Dia memang wanita penghibur'kan? Sudah yakin tak ada seorang ibu yang bisa menerima putranya bergaul dengan wanita hina seperti dirinya. Itulah yang ada dalam pikiran wanita itu.

"Jika aku dikatakan wanita hina, julukan apa untuk putra ibu yang terhormat tapi mau menerima layanan dariku?" tanya Celina dengan suara lirih.

Ibu Fatimah tak terima sang putra disalahkan. Dia mengangkat tangannya dan menampar pipi wanita itu. Celina bukannya meringis kesakitan, tapi justru memandangi dengan tersenyum wanita paruh baya itu.

"Terima kasih atas tamparannya, Bu. Aku sudah terbiasa diperlakukan begini. Namun, satu yang perlu ibu tau, tak ada wanita yang menginginkan berada di posisiku saat ini. Jika aku boleh memilih dan meminta, aku ingin jadi anak orang kaya. Aku ingin memiliki keluarga. Aku melakukan semua juga demi perutku. Semoga kelak anak atau cucu ibu tak mengalami hal seperti aku!" ucap Celina dengan penuh penekanan.

"Cucuku tak akan ada jadi pelacur. Kecuali jika Yusuf menikah denganmu. Bisa saja kau mengajarkan anakmu bekerja seperti dirimu. Makanya aku ingin kau jauhi putraku, jangan pernah berhubungan lagi dengannya!"

"Ibu, tak ada seorang ibu yang menginginkan anaknya masuk ke lembah hitam walau dirinya pelacur!"

"Sudahlah, lebih baik kau pergi dari sini sekarang juga. Aku sudah tak sudi melihatmu!" usir Ibu Fatimah.

"Terima kasih untuk semua cacian dan makian darimu, Ibu," balas Celina.

Dia lalu berjalan keluar rumah. Langit tampak mendung seolah tahu perasaan hatinya saat ini.

Baru saja dia melangkahkan kaki, terdengar suara petir menggelegar di langit. Lalu hujan turun membasahi tubuh wanita itu. Dia tampak tak peduli. Kakinya terus melangkah. Tak ada niat untuk berteduh.

"Hujan, turunlah dengan deras, dan basahi tubuhku ini, agar tiada yang tahu jika saat ini aku sedang menangis. Saat hujan, carilah pelangi. Saat gelap, carilah bintang. Sayangnya, tidak semua tetesan hujan menjanjikan pelangi."

1
Iis Amoorea
semangat....
Ila Lee
cinta celina sama Yusuf sampai ke mati
Nur Adam
smgt untuk keya mu thoor
⸙ᵍᵏNavi༄༅⃟𝐐
akhir cerita yg sungguh sad bgt🥲
Yunia Afida
ucapan adalah doa, inilah ucapan bu fatima terkabul, cinta celina dan yusuf berpisah dengan maut
Yunia Afida
yang sabarya yusuf😭😭😭😭😭😭😭😭
Yunia Afida
pelacurnya dihapus mama, g tega aku
Yunia Afida
ikut nangis ini😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭, mama jual bawang banyak
Yunia Afida
innalillahi wainnailaihi rojiun, celina baru merasakan kebahagiaan tapi sekarang sudah dipanggil Alloh
Yunia Afida
langsung adem hati celina
Dwi MaRITA
damai sll.... dira pun jg jd wanita hebat, mau nggendong bayiik rivalnya dg ikhlas... no drama²... 👏👍
ovi
sedih
Siti Zuriah
😭😭😭
Siti Zuriah
😭😭😭
Wicih Rasmita
nyesek banget Mak😭😭😭
Eva Karmita
Mak otor hebat sudah buat para pembacanya nangis berjamaah 😭😭😭😭 nyesek rasanya 💔 setiap pertemuan pasti ada perpisahan.., setiap kejadian pasti hikmahnya jadi Yusuf harus kuat demi buah hati walaupun berat tapi harus di jalani jadilah ayah sekaligus ibu untuk anakmu Suf fokus bahagiakan anakmu ❤️🥺
Eka ELissa
dari awal smpe Ahir air mata ku Brebes Mili.....Mak ..😭😭😭😭😭
Eka ELissa
astaga nangis aku mak/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Ida Nur Hidayati
kenaoa harus calina yang pergi, yang tabah Yusuf putrimu selalu bersamamu.
Ervina Ard
Kita liat nih (next di novel ttg anak Yusuf & Celina) , apakah akan spt std novel2 lain yg pasaran, Yusuf & Dira kembali bersama spt permintaan Fatimah pd Dira (bab 44) & Yusuf akan memakai alasan anak yg butuh ibu & Dira bersedia jd ibu sambung. Kl spt itu, maaf bngt, 'penderitaan' Celina jd tdk ada 'valuenya' di novel ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!