NovelToon NovelToon
Mampukah Bertahan

Mampukah Bertahan

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Menikah Karena Anak
Popularitas:120.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Redwhite

Shima merelakan suaminya menikah lagi. keturunan menjadi alasan ia rela di madu. kesulitannya dalam mengandung membuatnya harus rela berbagi suami dengan wanita lain.

Dinar, tak lagi bisa menolak keinginan ibu dan istrinya untuk menikahi Rizka.

Segala usaha sudah mereka lakukan agar Shima bisa mengandung. Namun Tuhan memang belum memberikan kepercayaan itu pada mereka.

Akhirnya dengan terpaksa Dinar mengabulkan keinginan ibu dan istrinya.

Dia hanya berharap semoga pernikahan mereka akan bahagia, karena pernikahan itu tidak di dasari perselingkuhan.

Namun, cobaan silih berganti mengguncang prahara rumah tangga mereka.

Di tambah Dinar mulai berat sebelah semenjak mengetahui kehamilan istri keduanya.

Mampukah Shima dan Dinar mempertahankan maghligai rumah tangga mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tekanan demi tekanan.

Amanda bergegas menyambut sang menantu. Fokus Shima kembali, setelah sempat terkejut tadi.

Hemmm bagaimana perasaan kamu kalau nanti kamu tahu sesuatu yang menyakitkan terjadi pada keluargamu Riz.

"Kenapa lama sekali!" bisik Amanda penuh penekanan.

"Yang penting Shima sudah datang kan?" jawab Shima datar.

Saat Shima hendak berjalan, dirinya kembali di cegah oleh sang mertua.

"Tunggu Shima. Kamu ingat pesan mamah tadi kan? Jangan macam-macam!" kecam Amanda lagi.

Shima menarik napas jengah, "Emang Shima mau buat apa sih Mah? Buat pengumuman gitu?"

"Bukan itu maksud mamah Shima. Biarkan Dinar melakukan tugasnya menjadi suami Rizka. Kamu enggak perlu dekat-dekat dia. Banyak orang penting di sini soalnya," jelas Amanda.

Tak ingin memperpanjang urusan dengan sang mertua, Shima mengangguk lantas berlalu dari sana untuk menemui sang pemilik acara.

Dinar menatap tak percaya perubahan sang istri. Sudah lama dia tak melihat istri pertamanya itu berdandan.

Cantik, begitulah batinnya berkata. Bahkan Dinar akui jika kecantikan Shima bahkan tak bisa di tandingi oleh Rizka.

Hanya satu saja kelemahannya yaitu tak bisa memberikannya seorang anak.

Rizka yang melihat sang suami menatap madunya sangat dalam tentu saja merasa cemburu.

Namun lagi-lagi dia berusaha kuat untuk menahan gejolak amarahnya.

Toh suaminya punya hak mengagumi kecantikan istrinya. Batinnya menyanggah.

Sabar Rizka, mbak Shima bukan sainganmu, dia adalah kakakmu.

"Mas," panggil Shima sembari menyalami sang suami tanpa mengecup punggung tangannya.

Dinar sedikit heran saat Shima tak menyalaminya seperti biasa.

Shima juga menyalami Rizka dan kedua orang tuanya. Terakhir Shima menyalami sang empunya acara.

Terlihat kegugupan lelaki itu menatap Shima. Bahkan Deva tak melepaskan cekalan tangannya pada Shima hingga membuat Andin dan Dinar yang melihat merasa aneh sekaligus geram.

Dinar berdehem dan membuat Deva sadar telah menyalami Shima sangat lama.

"Maaf saya waktu itu enggak ketemu sama Mbak ..."

"Shima," jawab Shima datar.

"Ah iya mbak Shima salam kenal, saya kakak iparnya Rizka. Deva."

Shima mengangguk dan tersenyum tipis. Dinar yang terbakar cemburu karena melihat kakak iparnya seperti menatap lain sang istri berniat hendak mendekatinya, tetapi segera di cegah oleh Rizka.

"Mas please," rengeknya.

Shima lantas menunduk menatap anak laki-laki yang jadi pusat acara tersebut.

"Halo ganteng. Siapa namanya?"

"Malik tante," jawab Malik sambil menerima jabatan tangan Shima dan mencium punggung tangannya.

"Ini kado dari tante, selamat ulang tahun ya," sambung Shima lantas mengusap kepala keponakan madunya.

Andin yang memegang kedua bahu sang putra tersenyum tipis. Ada rasa cemburu saat sang suami menatap madu adiknya begitu lama tadi.

"Terima kasih mbak Shima. Silakan nikamti hidangannya, sebentar lagi acaranya di mulai," ucap Andin.

Shima mengangguk lantas berbalik hendak menuju meja tempat makanan di hidangkan.

Merasa tak tahan dengab perasaan cemburunya, Dinar bergegas mendekati istri pertamanya. Mengabaikan protesan Rizka yang tak bisa meninggalkan panggung.

Shima sedikit terkejut kala tiba-tiba sang suami datang dan meletakkan sebuah kue ke piringnya.

"Senang kah kamu menjadi pusat perhatian orang Ma?"

"Apa maksud kamu mas?" jawab Shima kesal.

"Jaga sikap kamu Ma. Lagi pula kamu berdandan terlalu berlebihan. Ini cuma acara ulang tahun anak-anak," ujar Dinar tajam.

Hati Shima sangat terluka. Dia merasa selalu serba salah di mata suaminya.

Tak lama Rizka datang ikut bergabung dan bergelayut manja pada suami mereka. "Mas ayo! Acaranya udah mau mulai," ajaknya lantas menarik sang suami agar mengikutinya.

"Di nikmati aja ya mbak, kami permisi dulu," ucap Rizka sebelum melangkah pergi dari sana.

Shima meletakkan kembali piring makananya, mood nya untuk mencicipi makanan lenyap seketika.

Bahkan detik itu rasanya Shima ingin menangis. Mengapa sang suami menjadi begitu asing baginya.

Takut mengundang perhatian para tamu, Shima memilih berlalu dari sana hendak menuju toilet.

Dia bertanya pada pelayan sebab tak ingin menjelajahi rumah kakak madunya dan terkesan tak sopan.

Setelah sampai di kamar mandi, tangis Shima pecah. Dia memukul dadanya yang nyeri.

Setelah bisa menenangkan diri Shima lantas memperbaiki riasannya. Dia berpikir untuk pulang saja dari pada selalu di intimidasi oleh suami dan mertuanya.

Saat akan keluar dari toilet, seseorang kembali mencekal tangannya. Membuat jantung Shima memompa lebih kencang.

"Ada apa ini mas Deva? Tolong yang sopan!" rutuk Shima kesal.

Deva terkekeh lalu menarik Shima sedikit mendekat.

"Tolong jangan buka suara pada keluargaku tentang masalah yang kamu ketahui," ancamnya.

"Saya enggak peduli. Saya enggak suka ikut campur urusan orang lain!" jawab Shima ketus.

"Begitukah? Kalau benar baguslah. Sebab sekali kamu buat masalah antara aku dan keluargaku. Maka aku ..."

Ucapan Deva terhenti kala Andin memanggilnya. Andin menatap penuh tanya tetang keberadaan keduanya.

"Eh mamah, ada apa?" ucap lelaki itu tenang. Shima hanya menatap tak percaya pada sang pemain perempuan itu.

Sikap Deva benar-benar seperti seorang Don juan sejati, yang tak gugup menghadapi istri sahnya.

"Papah lagi apa di sini?" ucap Andin tapi tatapannya ke arah Shima.

"Mamah ini. Papah cuma lagi ngobrol sama Shima karena kita sepertinya kenal orang yang sama," jelas Deva sambil mengapit pinggang sang suami.

"Ya udah ayo ke depan, banyak tamu udah datang. Dan juga ada Pak Emilio dari PT. ESAC Desain."

Shima sedikit tercengang saat mengetahui jika atasannya juga ada di sana.

Dirinya menyadari jika kejadian tadi pasti membuat Andin salah paham,terlihat sekali dari cara pandang wanita itu padanya.

Shima menghela napas panjang, dia menyesali keputusannya untuk hadir di acara ini. Karena dirinya merasa selalu sial.

Baru juga hendak melangkah, lagi-lagi lengan Shima di cekal. Bahkan dia sampai di pojokkan ke tembok.

Shima memekik, tapi saat mengetahui ternyata itu ulah suaminya, mata Shima langsung berkaca-kaca.

Ada apa lagi ini Tuhan.

Dinar menatap tajam sang istri. Napasnya bahkan terdengar memburu.

"Apa-apaan ini Shima! Sebegitu gatalnya kah dirimu hingga harus menggoda suami orang?" tuduhnya. Shima yang terkejut dengan ucapan kasar sang suami refleks menampar Dinar.

"Lancang mulut kamu mas! Tega sekali kamu bicara begitu sama aku," ungkap Shima dengan deraian air mata.

Sungguh hatinya sangat pilu saat itu. Suami yang dia pikir bisa melindunginya, nyatanya justru berpikiran buruk tentangnya.

Dinar mengusap wajahnya dengan kasar. Jujur dia frustrasi, tadi saat istri keduanya lengah karena sibuk berbincang dengan tamu, dirinya berusaha mencari keberadaan istri pertamanya.

Namun apa yang ia dapat, dirinya justru mengetahui keberadaan sang istri yang tengah berbincang dengan suami kakak iparnya, bahkan sampai di pergoki oleh kakak iparnya.

Hati Dinar sangat panas. Ingin sekali dia menyeret sang istri pulang dan mencecarnya. Sebab instingnya mengatakan ada yang tidak beres antara kakak iparnya dengan Shima.

Belum juga tuntas permasalahan dengan istri pertamanya. Dirinya kini harus menghadapi istri keduanya yang tiba-tiba datang sambil menangis.

"Kamu kenapa Riz?" tanya Dinar lembut. Shima yang masaih sakit hati hanya bisa membuang wajahnya karena panas melihat pemandangan romantis di hadapannya.

"Ini Mas ...," keluh Rizka sembari mengelurkan ponselnya.

Tak lama sang suami lalu menatap Shima dengan kesal.

"Kenapa kamu selalu membuat masalah SHIMA!" pekiknya.

.

.

.

Lanjut

1
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali 👍✌️
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya Shima merasakan kebahagiaan bersama Emilio dan anak kembar nya juga.....
Yunerty Blessa
kasian juga....
Yunerty Blessa
syukur lah kalau Amanda sudah sedar......
Yunerty Blessa
itulah balasan nya kerana suka berbuat jahat terhadap Shima
Yunerty Blessa
syukur lah kandungan Shima baik² saja.....Rizka ni benaran tidak tahu diri selalu cari masalah 😏
Yunerty Blessa
kenapa tak mahu lagi 🤦
Yunerty Blessa
mantap Emilio...jangan bagi peluang lagi 😏
Yunerty Blessa
jangan mau Shima kan masih ada Dinar,ayah nya
Yunerty Blessa
biar mampus kau Rizka...
Yunerty Blessa
Rizka juga cari masalah 🤦
Yunerty Blessa
jangan cari muka Rizka...
Yunerty Blessa
pergi saja Rizka...ada juga mertua mu jaga anak mu
Yunerty Blessa
jahat nya mulut mu Dinar...anak Rizka juga anak mu
Yunerty Blessa
ada apa dengan Shima
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan mu Shima dan Emilio....
Yunerty Blessa
akhirnya Shima lepas jua dari Dinar
Yunerty Blessa
jangan mau Shima... sudah ada pak Emilio pengganti Dinar.....
Yunerty Blessa
kasian Shima yang jadi mangsa.... tanya Dinar dulu Amanda jangan main tangan saja 😡
Yunerty Blessa
jangan terlalu berharap Dinar 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!