Sebelum baca novel ini, othor sarankan baca novel othor dulu yang berjudul "Baby Girl".
Emma Sheren, gadis yatim piatu yang tega di jual oleh ibu tirinya, tapi dia berhasil melarikan diri dan bertemu seseorang di jalan.
Joven Max Owen, Mantan mafia yang beralih profesi menjadi bodyguard. Pertemuannya dengan seorang gadis membuat dia akhirnya menikahinya.
Yuk simak kelanjutan ceritanya.....
Novel ini di buat hanya untuk hiburan semata. Jika anda ingin mencari novel yang mendidik bukan di sini tempatnya. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Max bangun mendudukan tubuhnya di sebelah Emma, setelah itu ia berdiri dan langsung mengangkat tubuh Emma ala bridal style.
"Akhhh... Max kenapa kau menggendongku, turunkan aku cepat" pekik Emma kaget ketika tubuhnya tiba-tiba melayang karena ulah Max.
"Aku akan membuatmu mau menikah denganku Baby" ucap Max sambil melangkahkan kakinya menuju ke ranjang.
"Max aku mohon turunkan aku".
"Tidak, aku tidak akan menurunkanmu".
"Max, aku takut nanti jatuh"
Max sama sekali tidak mengindahkan rengekan Emma, ia terus berjalan mendekati ranjang
Lalu Max langsung menghempaskan tubuh Emma dia atas ranjang, hingga membuat handuk yang di pakai Emma tersingkap ke atas dan memperlihatkan paha mulusnya.
Emma langsung beringsut kebelakang ketika melihat Max merangkak naik katas ranjang.
"Max jangan seperti ini, kita bisa bicarakan baik-baik" pinta Emma yang sudah mulai takut melihat wajah Max yang menatapnya lapar.
Seolah tubuh Emma itu sebuah hidangan yang siap untuk di santap.
Max tak menggubris permintaan Emma, ia menarik kedua kaki Emma hingga membuat Emma jatuh terlentang di atas tempat tidur.
"Max sadarlah, jangan seperti ini kau membuatku takut" rengek Emma.
"Jawab dulu baru aku akan melepaskanmu" ucap Max.
"Iya-iya aku akan menikah denganmu" akhirnya Emma mengiyakan ajakan Max menikah denganya.
Max tersenyum puas ketika mendengar ucapan Emma yang mau menikah dengannya.
"Kenapa harus nunggu di paksa dulu baby" ucap Max dengan senyum menyebalkan.
"Kau sangat licik tuan Max"
"Terima kasih pujiannya baby, besok aku akan menikahimu.
Ingin rasanya Emma memukul kepala Max dengan benda keras, pria itu sangat menyebalkan.
Tak lama terdengar bel berbunyi, pertanda ada sesorang yang ke kamar mereka.
"Itu dia datang baby, aku akan kedepan dulu sebentar" ucap Max sambil menyelimuti tubuh Emma, ia tak mau anak buahnya melihat tubuh Emma.
Max turun dari ranjang dan jalan mendekati pintu.
Sedangkan Emma sejak tadi terus memaki Max.
"Dasar tuan pemaksa, dan apa tadi katanya dia akan menikahi ku besok, apa dia itu sudah gila mau menikahi udah kek mau beli bawang" Emma terus menggerutu.
Sedangkan di depan pintu anak buah Max memberikan baju ganti milik Max dan Emma.
"Terima kasih, kau siapkan semua persyaratan pernikahanku dengan Emma, besok aku akan pergi ke catatan sipil untuk menikah dengannya" perintah Max.
Anak buah hanya menghela nafas pelan, bos nya emang semau-maunya saja.
"Baik tuan" sahut anak buah Max.
"Besok pukul 10 pagi kita bertemu di kantor catatan sipil."
Anak buah Max pun megangguk dan pamit pergi.
Max masuk kekamarnya dan langsung menutup pintunya.
"Ini sayang bajunya, tapi aku tak tahu seleramu jadi kau pakai saja untuk sementara waktu, besok kita akan kembali ke apartemen" ucap Max sambil memberikan paper bag kepada Emma.
"Terima kasih," ucap Emma sambil menerima paper bag tersebut.
"Gantilah di sini, aku akan kekamar mandi dulu untuk membersihkan tubuhku," lanjutnya setelah itu Max melenggang masuk kedalam kamar mandi.
Emma pun membuka selimutnya dan melepas handuk yang sejak tadi ia pakai, Lalu Emma memakai pakaian yang dei berikan Max.
"Selalu saja memberiku pakaian kurang bahan, baju tidur ini tipis sekali mana kecil lagi" keluh Emma.
Namun Emma tetap memakainya, ia lebih tidak nyaman kalau tidur pakai handuk.
Emma merebahkan tubuhnya masuk kedalam selimut tebal untuk menutupi tubuhnya.
Karena belum merasa ngantuk Emma memilih untuk memainkan ponselnya terlebih dahulu.
Tak lama Max keluar dari kamar mandi hanya memakai celana boxer ketat berwarna hitam, hingga nampak tonjolan yang begitu jelas, dia menggosok rambutnya menggunakan handuk setelah itu ia melempar handuknya ke sembarang arah dan ikut menyusul Emma naik keatas ranjang.
Max masuk kedalm selimut dan merebahkan tubuhnya di samping Emma.
Dia mengambil ponsel Emma dan menaruhnya di atas nakas.
"Tidur baby, besok kita tidak boleh kesiangan karena aku ingin mengajak kamu pergi kekantor catatan sipil untuk menikah. Untuk pestanya nanti nyusul yang penting kita sah dulu, karena aku sudah tidak sabar ingin menikmati tubuhmu ini" ucap Max sambil menarik pinggang Emma hingga tubuh mereka saling menempel.
"Kau selalu saja mesum" ketus Emma merubah posisinya membelakangi Max.
"Mesum sama calon istri sendiri tak masalah" sahut Max santai sambil memindahkan kepala Emma keatas tanganya lalu dia memeluk Emma dari belakang.
Emma hanya pasrah mau berontak pun percuma.
Max mulai berulah, bibirnya terus menciumi leher jenjang Emma sedangkan tangannya sudah merangkak naik dan berhenti di gundukan kenyal milik Emma.
"Kenapa kau suka sekali memegang dadaku" protes Emma.
"Karena dadamu sudah menjadi tepat favoritku baby" sahut Max membuat Emma mencebik sebal.
Tangan Max langsung memijat gundukan kenyal milik Emma membuat Emma memejamkan matanya menikmati pijatan Max.
"Kenapa dadamu besar sekali baby" ucap Max disela-sela kegiatannya.
"Tentu saja, bukannya pria suka yang besar" ucap Emma sambil menggigit bibir bawahnya supaya tidak men desah.
"Iya kau benar baby" ucap Max dengan suara yang terdengar berat seperti menahan sesuatu.
Max semakin berani, tangan Max mulai masuk kedalam pakaian Emma, dia menyingkap penutup gunung kembar Emma ke atas sehingga Max bisa langsung menyentuh gundukan kenyal itu.
"Bagiamana baby, apa pijatanku terasa enak" tanya Max sambil terus memijat dada Emma sesekali Max memainkan pucuknya.
"Enak, ternyata kau ahli memijit juga" ucap Emma yang sudah mulai mesum seperti Max.
Max semakin semangat memainkan dada Emma.
Tangan Max sudah mulai menjalar ke tonjolan belakang Emma.
"Bokongmu jua besar dan padat baby" ucap Max sambil memukul bokong Emm pelan.
"Akhh... kau nakal Max" pekik Emma ketika Max me re mas bokongnya.
"Aku gemas baby" ucap Max sambil mulutnya menjilati tengkuk Emma membuat Emma kegelian.
"Akh.... " Akhirnya Emma men desah karena tak tahan dengan ulah Max yang terus menggerayangi tububnya.
Emma merutuki mulutnya yang tak bisa di ajak kerja sama.
"Apalagi yang ini baby, terasa tebal aku tak sabar ingin segera memasukimu baby" ucap Max sambil meraba inti Emma.
"Max kenapa bokongku seperti ada yang menusuknya" ucap Emma yang merasakan ada sesuatu yang keras yang menyentuh bokongnya.
"Itu tongkat saktiku baby, apa kau merasakannya baby" sahut Max membuat Emma mengerutkan dahinya tak mengerti.
"Buat apa kau memiliki tongkat sakti Max, lepas saja dulu tongkatmu dan taruhlah di atas meja, nanti kalau menusukku bagaimana" ucap Emma polos.
Max tercengang mendengar ucapan Emma, bagaimana mungkin dia melepaskan miliknya, udah kek mainan bongkar pasang saja.
Bersambung
Jangan lupa like, koment, vote, gift 🙏
nanggung banget
ada romantisnya ada lucu nya ada action nya keren banget
bintang 10/10
suamiku mantan mafia
cerita seruuuu thorrr 👍🙏😍💪