Masa lalu Nikita sangatlah kelam, dia hamil di luar nikah pada saat SMA oleh kekasihnya sendiri. Namun, sang kekasih yang bernama Mario itu tiba-tiba pergi menghilang tanpa kabar sama sekali bahkan dia tidak tahu kalau Nikita hamil.
Kehidupan Nikita sangatlah menyedihkan, beruntung kedua orang tua Nikita bisa menerimanya dan memberikan semangat kepada Nikita sehingga Nikita bisa meneruskan kehidupannya dengan baik.
Tapi pada saat Nikita sudah hidup tenang, tiba-tiba sang mantan kekasih datang kembali.
Akankah Nikita dan Mario bersatu, lalu hidup bahagia dengan ikatan pernikahan? dan apa alasan Mario dulu sampai meninggalkan Nikita?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16 Kepulangan Amanda
Mario begitu sangat terpukul mengetahui semuanya, dia tidak bisa membayangkan betapa menderitanya Nikita selama ini harus mengandung dan melahirkan tanpa dirinya.
"Maafkan aku, Niki," batin Mario dengan deraian air matanya.
Mario memukul-mukul dadanya yang terasa sesak itu, sungguh saat ini hatinya begitu sangat sakit seperti dihujam ribuan pisau. Pintu ruangan Mario terbuka. "Ya Allah, Mario. Kamu kenapa?"
Seorang wanita cantik menghampiri Mario dan berusaha menyadarkannya. "Kakak, hati aku sakit, Kak," lirih Mario.
Wanita cantik itu ternyata Manda yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kakak Mario. Manda merasa bingung namun dia juga merasa sangat kasihan melihat adiknya menangis sampai sesenggukan seperti itu. Manda dengan cepat memeluk adik satu-satunya itu, baru pertama kali ini Manda melihat Mario menangis parah.
"Aku jahat, Kak." Mario terus saja berkata seperti itu membuat Manda semakin bingung.
Manda membiarkan adiknya menangis sepuasnya, setelah beberapa saat Mario pun mulai tenang dan Manda membawanya untuk duduk di sofa.
"Cerita sama Kakak, apa yang sebenarnya terjadi?" seru Manda.
Mario menatap Kakaknya dengan tatapan sedih, lalu dia pun menceritakan semuanya kepada Manda. Manda sangat terkejut dengan pengakuan adiknya itu, dia akui kalau Mario adalah anak pemberani tidak seperti dirinya yang hanya bisa menurut tidak peduli kalau lahir batin dia tersiksa.
"Terus, sekarang apa rencana kamu?" tanya Manda.
"Aku tidak tahu Kak, aku takut Daddy tahu mengenai Loli dan melakukan hal yang macam-macam kepadanya," sahut Mario sedih.
Manda menyandarkan tubuhnya ke sofa lalu memijat kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit itu. "Kok bisa-bisanya kamu berani melakukan hal diluar batas seperti itu? Kakak saja takut sama si tua bangka itu," ledek Manda.
"Justru itu Kak, dulu aku nekad melakukan itu berharap Daddy akan merestui hubunganku bersama Niki namun semuanya tidak sesuai rencana dan Daddy tahu mengenai itu makanya Daddy langsung memindahkan sekolahku ke luar negeri," sahut Mario.
"Kamu benar-benar keterlaluan Mario, tapi Kakak penasaran dengan yang namanya Nikita itu," seru Manda.
"Dia wanita yang sangat cantik dan baik hati, kalau Kakak bertemu dengannya pasti Kakak langsung menyukai Niki," sahut Mario antusias.
Manda sedikit menyunggingkan senyumannya, lalu dia pun bangkit dari duduknya. "Kakak mau ke mana?" tanya Mario.
"Pulang ke rumah mu, Kakak capek sekali pulang dari Paris langsung ke sini ingin istirahat," sahut Manda.
"Berarti, Mommy sama Daddy tidak tahu dong kalau Kakak pulang?"
"Tidak penting, mereka tidak perlu tahu kepulanganku," sahut Manda.
"Ya sudah, Kakak pulang sama aku saja kebetulan aku juga lagi malas bekerja." Mario dan Manda pun langsung pergi.
Di lobi, Mario tampak celingukan dia mencari keberadaan Riki dan Mario berharap Riki dan Kakaknya itu bisa kembali seperti dulu.
"Kamu kenapa sih? dari tadi celingukan terus? cari siapa?" tanya Manda.
"Ah, tidak ada."
Mario dan Manda pun masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan kantor menuju rumah Mario. Selama dalam perjalanan, kedua kakak beradik itu saling bertukar cerita dan itu terlihat sangat akrab sekali. Tidak membutuhkan waktu lama, mereka pun sampai di rumah Mario.
"Kakak pilih saja kamar yang mau Kakak tempati, aku mau mandi dulu," seru Mario.
"Oke."
Mario pun masuk ke dalam kamarnya, dia mulai melepaskan jasnya dan masuk ke dalam kamar mandi. Mario berendam di bathtub dengan sesekali memejamkan matanya. Tiba-tiba Mario teringat akan Loli, seulas senyuman hadir di wajah tampannya.
"Wajah Loli mirip sekali sama aku," batin Mario.
Sementara itu di kamar Manda, dia sedang menghubungi seseorang. "Kirimkan alamat rumah sakitnya sekarang."
Manda langsung menutup sambungan teleponnya, dan tidak lama kemudian terlihat ada pesan masuk. Manda kembali mengambil tasnya dan meminta sopir pribadi Mario mengantarkannya ke sebuah rumah sakit. Sebelumnya Manda sempat mengintip ke kamar Mari dan ternyata dia sedang tidur bahkan masih menggunakan handuk kimononya.
"Pak, apa selama ini Mommy dan Daddy sudah pernah ke rumah?" tanya Manda.
"Belum, Nona," sahut sang sopir.
"Benar kan feeling aku, kalau selama ini mereka hanya mementingkan pekerjaan. Mereka tidak pernah memperdulikan kebahagiaan anak-anaknya sendiri," batin Manda.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Manda pun sampai di rumah sakit. Manda yang merasa penasaran dengan cerita adiknya, langsung memerintahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Nikita karena dia ingin bertemu dengan Nikita.
"Bapak tunggu saja di sini," titah Manda.
"Baik, Nona."
Setelah Manda bertanya resepsionis dan mengetahui dimana kamar yang ditempati anak Nikita, dia pun langsung mencarinya. Tidak lama kemudian, Manda pun sudah menemukan ruangan rawat Loli. Manda mengintip dari pintu, lalu Manda pun mengetuk pintu dan membukanya.
"Permisi, apa benar ini dengan ruangan rawat Loli?" tanya Manda sopan.
"Iya benar, maaf Mbak ini siapa?" Nikita menghampiri dan balik bertanya kepada Manda.
"Tidak penting siapa aku, yang jelas aku datang ke sini untuk melihat keadaan Loli," sahut Manda dengan berjalan menghampiri ranjang Loli.
Nikita mengerutkan keningnya, dari penampilannya terlihat sekali kalau wanita cantik itu adalah bukan orang biasa. Manda memperhatikan Loli dengan seksama lalu mengusap kepala Loli dengan lembut membuat Loli mengedipkan kedua matanya dengan cepat. Manda sampai terkekeh dengan tingkah lucu Loli.
"Kamu mirip sekali dengan Mario," gumam Manda.
"Hah." Manda memang berkata pelan namun Nikita masih bisa mendengarnya.
"Maaf, siapa anda sebenarnya?" Nikita kembali bertanya kepada Manda.
Kebetulan Wildan dan Kasih saat ini pulang dulu ke rumah ingin membawa baju ganti untuk Nikita. Manda duduk dengan anggunnya dan tersenyum ke arah Nikita. "Kamu tidak kenal siapa aku?" tanya Manda.
Nikita menggelengkan kepalanya. "Dasar anak bodoh, bisa-bisanya dia tidak mengenalkan Kakaknya sendiri," gerutu Manda.
"Hah, maksud Mbak apa?" Nikita benar-benar bingung dengan ucapan Manda.
"Kenalkan, nama aku Manda dan aku adalah Kakak Mario," seru Manda dengan mengulurkan tangannya ke arah Nikita.
Seketika Nikita membelalakkan matanya, dia sangat terkejut tapi Nikita pun segera membalas uluran tangan Manda dan hendak mencium tangan Manda tapi Manda dengan cepat menarik Nikita dan memeluknya.
"Aku senang kalau Mario mempunyai pasangan cantik dan juga baik hati seperti kamu," seru Manda.
Nikita terlihat sangat canggung dipeluk oleh Manda. Parfum Manda begitu sangat harum membuat Nikita minder dan merasa kucel di hadapan Manda. Manda melepaskan pelukannya dan beralih kepada Loli.
"Sayangnya Onty, cantik sekali," seru Manda.
Loli masih terlihat bingung, hingga tidak lama kemudian pintu ruangan rawat Loli terbuka.
"Loli, Ayah bawakan permen buat kamu!" teriak Riki dengan antusias.
Nikita, Manda, dan Loli menoleh secara bersamaan. "Ayaaaaahhhh....!" teriak Loli.
Manda dan Riki saling tatap satu sama lain, bahkan Riki sampai membelalakkan matanya saking tidak percaya dengan kehadiran Manda begitu juga dengan Manda yang tidak kalah terkejutnya dari Riki.
*
*
*
MINAL AIDZIN WALFAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN...MULAI HARI INI AUTHOR INSYAALLAH AKAN UP SETIAP HARI, KEMARIN SUDAH LIBUR PANJANG JADI MAAF YA JIKA LAMA MENUNGGU🙏🙏
baru tahu kan sekarang kamu Teo,kl menantu mu tuh jahat
.q tunggu cerita barunya🤗😘