NovelToon NovelToon
The Perfect Woman

The Perfect Woman

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Sistem / Mengubah Takdir / Perperangan / Fantasi Wanita
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Azyhra Angkasa

Zheyara : "Aku berjanji akan membebaskan kalian dari lingkaran kematian ini, meskipun sedikit mustahil bagi diriku sendiri".

Misteri, ya dunia ini adalah misteri dan teka-teki dan orang yang paling banyak mengetahui semua misteri itu adalah perwujudan sosok misteri itu sendiri.

misterius, cover yang sangat menarik dari diri seseorang. Dalam diamnya, terdapat banyak rahasia yang dipendam, dalam sunyi banyak hal yang terusik, dan dalam sepi banyak sesuatu yang menari sehingga menciptakan suatu misteri.

"Aku tak akan membunuh kalian semua tetapi bukan berarti aku melupakan dendamku. Hanya saja aku merubah arah panah dendam itu menjadi 2 sisi yang sangat tajam sekaligus menyenangkan bagiku. Satu sisi membuatku menjadi kuat dan Istimewa, dan satu sisi lainnya membuat orang yang membenciku lebih terluka berkali" lipat untuk sekedar melihatnya daripada terluka karna pembalasan sebuah dendam".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azyhra Angkasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berhasil Mendapatkan Penawar Racun

Zheya mengarahkan pandangnya ke kedua pohon yang barusan ditunjuk oleh mereka, "Benar saja pohon ini pun memiliki tempat penyimpanan khusus tersendiri."

Zheya melihat di lantai dua itu terdapat sebidang tanah luas di bagian samping paviliun. Tanah itu juga dipagari bagian luarnya sebagai penanda bahwa itu adalah sesuatu yang benar-benar khas.

Tanah itu adalah tanah khusus yang digunakan untuk menanam tanaman langka dan tanaman yang sudah sangat sulit didapatkan di zaman sekarang ini.

Zheya memandangi pohon itu, melihat setiap detail yang sangat unik dari pohon itu. Pohon itu memiliki batang, daun dan ranting yang cukup unik.

Daun kedua pohon itu ada yang berbentuk sebuah telinga dan ada juga yang berbentuk sebuah mata. Daun dari kedua pohon itu juga berwarna hitam.

Sedangkan ranting dan batangnya sedikit bergelombang dan berkelok-kelok seperti ombak di laut.

Kedua pohon itu tidak memiliki buah, karena pohon itu sudah tidak bisa berbuah lagi sejak 2 tahun yang lalu.

"Silahkan kau ambil saja sendiri". Ucap salah satu wanita itu mempersilahkannya.

"Baiklah". Zheya melangkahkan kakinya mendekati salah satu dari dua pohon yang letaknya bersebelahan itu.

Zheya kini bisa melihat dengan lebih jelas rupa kedua pohon itu. Ia mengulurkan tangannya, berusaha menyentuh dedaunan pohon-pohon itu. Tetapi sebelum ia menyentuhnya pohon itu sudah terlebih dahulu mengeluarkan asap.

Entahlah firasatnya menjadi tidak enak. Zheya pun akhirnya menyuruh mereka yang mengambilkan daun itu untuknya.

Tetapi sebelum mereka memetik daun itu dan memberikannya pada Zheya, ada seorang laki-laki yang muncul. Lelaki itu nampaknya seperti tidak senang melihat kehadirannya.

"Hey, siapa yang mengizinkanmu untuk masuk dan mengambil sesuatu dari paviliun ini," ucap lelaki itu menatapnya tajam.

"Memangnya kau siapa?" tanya Zheya.

Lelaki itu berkata lagi, "Cih, pemuda paling tampan di sini pun kau tak tau."

"Memangnya apa hubungannya dengan hal itu, aku kan tidak memiliki urusan selain mencari penawar racun untuk adik," Zheya melirik pemuda itu kesal.

"Baiklah, baiklah. Sepertinya kau sangat membutuhkan daun itu, ambil saja jika kau ingin tetapi," ucap pemuda itu sambil tersenyum smirk kepadanya.

"Aku mengingkinkan liontin itu," pemuda itu menunjuk kalung liontin merak biru yang terpasang di lehernya.

"Aku memang akan memberikan segalanya demi mendapatkan penawar itu, tapi tidak dengan gelang ini," ucap Zheya dalam hati sambil memegang ujung kalung liontin" pemberian neneknya itu.

"Mengapa kau diam, cepat berikan kalung milikmu kepadaku. Jika kau tidak mau ya ... aku tidak akan membiarkanmu menyentuh sedikit pun daun itu," ucap pemuda itu dengan wajah liciknya.

"Astaga, kau ini lelaki. Mengapa sifatmu seperti seorang perempuan," ejek Zheya

"Kurang ajar," lelaki itu menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.

"Kakak, sudahlah. Nona ini berjanji akan memberikan kami perhiasan-perhiasan langka yang ia punya setelah ia mendapatkan daun itu nanti."

"Tidak, tapi aku tetap menginginkan liontin itu," rengeknya menyebalkan.

"Kau boleh mengambil perhiasan apa pun, tetapi hanya yang telah kusediakan, bukan yang kupakai," Zheya menatapnya tajam.

"Aku tidak mau, cepat kau pergi saja jika tidak ingin memberikan kalung itu padaku!" sentak lelaki itu mulai marah.

"Mengapa kau jadi memaksaku, ini kan punyaku. Jadi aku berhak untuk memberikannya atau tidak memberinya padamu," ucap Zheya yang juga tak mau mengalah.

"Di dunia dewa ini, aku sudah menemukan banyak perhiasan seperti yang kau bawa itu."

"Hanya saja kalung itu berbeda dan sepertinya memiliki energi spiritual yang besar, maka dari itu aku menginginkannya," ucap lelaki itu tidak tergiur dengan perhiasan yang Zheya bawa.

"Cih. Tidak akan," tegas Zheya.

"Yasudah, jangan salahkan aku jika aku merampasnya darimu." Pemuda itu menyerang Zheya dengan pedangnya.

Zheya yang tidak membawa senjata pun sedikit kewalahan menghadapi pemuda itu. Zheya pun langsung mencabut tusuk rambutnya dan mulai menyerang balik pemuda itu.

Pertarungan kedua orang itu pun imbang, hanya saja Zheya sedikit kewalahan karena gerakannya yang kalah cepat dari pemuda itu.

Entahlah ini sangat melenceng jauh dari apa yang ia rencanakan di awal. Zheya pun jadi berpikir lagi untuk membuat strategi baru.

Pedang yang pemuda itu gunakan kini berhasil diambil alih oleh Zheya. Ia menyerang balik pemuda itu dan melampiaskan kekesalannya.

Di tengah-tengah pertarungan, pemuda itu tidak sengaja terpeleset dan terbesit pedangnya sendiri yang berada di tangan Zheya.

Zheya yang melihat darah di pedang itu pun tidak menyia-nyiakannya. Ia langsung pergi dari tempat itu.

Tetapi saat ia sudah sampai tepat di depan paviliun ada seseorang yang mencegatnya, "Hey nona, ini aku ambilkan apa yang kau butuhkan. Cepat berikan juga aku perhiasan langka yang kau janjikan itu."

Ternyata itu adalah salah satu adik perempuan pemuda tadi. Zheya tersenyum menerimanya. "Kalau aku tahu begini mengapa tidak dari awal aku tidak bersekongkol saja dengannya, tanpa melibatkan pemuda menyebalkan itu."

"Ambilah ini," Zheya menyerahkan satu kantong hitam kecil yang berisi perhiasan-perhiasan langka yang ia janjikan.

Zheya pun pergi dengan membawa dua penawar sekaligus, yaitu daun kedua pohon itu dan darah dari pemuda itu yang tertinggal di pedang.

1
YuniSetyowati 1999
Daku masih fokus ikuti alurnya.
Semangat Thor 💪
YuniSetyowati 1999
Salam kenal Thor.Permisi mau numpang nongkrong di dunia halumu.Penasaran ama isi cerita dunia halu milikmu.
Cha Sumuk
msh blm paham dgn cerita nya
Murni Dewita
mantap thor
smngt
Murni Dewita
mnrik
smngt thor
Murni Dewita
mampir
HIAT
ceritanya bagus....
Filanina
kenapa kadang zheya, kadang zheyara? orang yang sama kan?
Elang Merah: makasih udah mampir dan komen🙏 Sama ko, cuma kalo teksnya udh panjang jadi Zheya, nama panggilannya aja.
total 1 replies
Elzi Lamoz
latarnya keren banget
Pena Kusam
kenapa pakai tanda ( *) di setiap ucapan atau dialognya?
Pena Kusam
dibelakang kata persisnya apa tidak ada tanda titik ( .)
Elang Merah: thx, kurang koma.
total 1 replies
Ogeg iraeinn
cewek petakilan gini yak?🤣
naik ke atas pohon.
Ogeg iraeinn
jendral lucknut, keponakan sendiri mo diracun.🤬
Pena Kusam
hmmm, jadi sasarannya ini si Zheya sebenarnya?🤔
Elzi Lamoz
ngeselin juga ni orang.
Frederick
Aduh, cliffhanger-nya bikin saya gak tahan nunggu, ayo lanjutkan thor!
Pena Fantasy: Hai, kamu!!.
Aku ada rekomendasi Novel baru nih buat kamu yang suka baca Novel Bergenre Fantasi, apalagi kalau suka tentang petualangan atau balas dendam. :)
Walaupun masih puluhan bab, tapi mungkin cerita ini bisa memenuhi selera kamu sebagai pembaca novel :)
total 1 replies
Hiro Takachiho
keren banget thor, aku suka karakter tokohnya!
Pena Fantasy: Hai, kamu!!.
Aku ada rekomendasi Novel baru nih buat kamu yang suka baca Novel Bergenre Fantasi, apalagi kalau suka tentang petualangan atau balas dendam. :)
Walaupun masih puluhan bab, tapi mungkin cerita ini bisa memenuhi selera kamu sebagai pembaca novel :)
total 1 replies
Dzakwan Dzakwan
Gokil abis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!