Calista ( Terkurung Dalam Sangkar Emas )

" Ibu tolong jangan tinggalkan aku Bu?" Teriak seorang anak kecil berusia 8 tahun saat melihat ibunya pergi bersama laki-laki lain.

" Lepaskan ibu Akbar,ayamu sudah tidak berguna lagi.Untuk apa ibu bertahan dengan laki-laki miskin seperti dia!" Sentak wanita tersebut dan ia bahkan mendorong tubuh Akbar kecil hingga terlepanting kebelakang.

Kepalanya sedikit membentur bahu jalan,dengan kepala yang berlumuran darah akibar terus berlarian mengejar ibunya yang hampir masuk kedalam mobil dengan seorang pria kaya yang bukan suaminya.

" Akbar! Lepaskan ibu,pulanglah mintalah ayahmu mengobati luka kamu.Ibu harus pergi." Bentak sang ibu padahal kondisi Akbar sangat buruk.

Pakainya kotor,kepalanya berlumuran darah namun ia tak memperdulikan rasa sakitnya.Akbar hanya ingin mencegah ibunya pergi.

Tak ada satu orang anakpun yang mau berpisah dengan ibunya.

Ayah Akbar kebetulan sedang terbaring sakit diatas ranjang.Penyakit diabetes yang diindapnya membuatnya tidak bisa bekerja keras karena sering kambuh.Bahkan sudah beberapa bulan ayah Akbar sama sekali tidak bekerja.

Ibu Akbar perempuan yang tidak sabar dengan kemiskinan yang dialaminya terpaksa pergi dengan laki-laki kaya raya.Bahkan setiap harinya ibu Akbar sama sekali tak memperdulikan Akbar karena laki-laki kaya raya tersebut tidak menginginkan ibu Akbar membawa Akbar kecil.

Akbar selalu ditinggal bersama ayahnya yang terbaring tidak berdaya.Kelaparan,itu yang sering Akbar rasakan bersama ayahnya.

Hingga suatu hari ibunya pulang namun bukan untuk tinggal bersama lagi,melainkan untuk memberikan surat cerai dan pergi selamanya dari hidup Akbar dan ayahnya.

" Bu,Akbar ikut Bu?" isaknya sembari menahan sakit dikepalanya.

Slaash

Bruuuk

Dengan sekuat tenaga ibu Akbar kembali mendorong Akbar hingga Akbar kembali lagi terjatuh.

" Sudah welas abaikan saja anakmu jika kamu memang ingin hidup denganku! Aku tak Sudi jika harus mengurus anak dirgantara!" bentak seorang laki-laki saat keluar dari mobil mewahnya.

" Iya mas aku juga tidak Sudi membawa anak ini,dia hanya akan merepotkan ku seperti ayahnya."

Dengan sisa kesadarannya Akbar melambaikan tangan berharap ibunya luluh dan kembali kepadanya.Namun begitu ibunya mendekat tangannya justru terulur bukan untuk meraih tangan akbar melainkan mendorong Akbar lebih keras lagi hingga Akbar jatuh tak sadarkan diri.

" Di-dimana saya,ibu ibu mana ibu?" Racau Akbar saat ia sadar.Ia sudah berada didalam sebuah ruang perawatan disebuah rumahsakit.

" Jangan panggil wanita itu dengan sebutan ibu,dia hanya wanita miskin yang gila akan harta!" Ucap seorang wanita tua yang duduk membelakangi Akbar.

Entah siapa wanita yang sama sekali tak pernah Akbar lihat,namun saat berbalik badan, wajahnya begitu mirip dengan sang ayah.

" Siapa anda dan kenapa anda menolong saya?" Tanya Akbar kecil dengan polosnya.

" Tidakkah ayammu dan wanita itu mengatakan kepadamu kalau kamu masih punya eyang Akbar?"

" Eyang? Dari mana anda tau namaku? Dari mana anda tau ibuku dan ayahku?" Tanya Akbar dengan lugunya.

Wanita yang mengaku sebagai eyang hanya diam dan tersenyum getir.

" Permisi ibu,semua administrasi sudah diselesaikan dan sekarang tuan muda sudah diizinkan pulang." Ucap seorang laki-laki dengan pakaian serba hitam.

" Baik,lalu bagaimana dengan keadaan dirgantara?" Tanya wanita tua itu pada laki-laki yang kemungkinan adalah asistennya.

" Tuan dirgantara sedang mendapat tindakan dari dokter,tapi entahlah Bu sepertinya sudah sangat sulit untuk disembuhkan." jelas sang asisten membuat wanita tua itu menatap tak percaya mendengar sebegitu parahnya keadaan anak satu-satunya.

" Bagaimanapun caranya dia harus selamat!" ucap sang wanita tua.

Akbar kecil tak bisa bertanya lebih ia hanya berushaa mencerna setiap kata yang diucapkan oleh wanita tua yang mengaku sebagai neneknya dan laki-laki yang entah apa dan siapa sebenarnya.

Namun dari satu hal yang Akbar tangkap jika wanita tersebut ada hubungannya dengan ayahnya.

" Permisi dengan keluarga pak dirgantara?" Tanya seorang suster.

" Betul saya ibunya!" Ucap wanita tua tersebut.

Deg deg deg

Jantung Akbar berdetak dengan kencang mendengar pengakuan sang wanita tua.

" Ibu,berati dia benar-benar nenekku.Kenapa ayah tidak bilang jika ayah punya ibu aku punya nenek yang sepertinya kaya raya. Kenapa hiduku dengan ayah begitu susah dan menderita hingga ibu pergi meninggalkan kami dan memilih hidup bersama orang yang kaya raya." Batin Akbar terus saja bertanya tanya apa sebenarnya yang sudah terjadi dengan orangtuanya,seperti apa masalalu kedua orangtuanya.

Terlalu larut dengan fikirannya Akbar sampai tak sadar jika neneknya sudah tak bersamanya lagi tak selang beberapa lama sang nenek kembali lagi dengan wajah tertunduk lesu.

Akbar mendapatkan kabar jika ayahnya sudah tak tertolong lagi dan sekarang sedang proses pemulangan jenazah.

Singkat cerita dirgantara sudah pulang dan dikebumikan Akbar dibawa pulang oleh sang nenek kerumahnya.Betapa Akbar sangat terkejut saat melihat kenyataan bahwa ayahnya berasal dari keluarga konglomerat yang hartanya begitu berlimpah.

" Kalau eyang kaya kenapa ayah hidup dengan begitu kemiskinan selama hidupnya eyang?" Tanya Akbar dengan polosnya.

" Dulu ayahmu jatuh cinta dengan wanita miskin yang bekerja diperkebunan keluarga kita.Wanita cantik dari keluarga miskin yang ternyata hanya menginginkan harta ayahmu saja.Eyang tidak setuju karena wanita itu adalah seorang janda miskin yang ditinggal mati suaminya. Eyang sudah melarang ayamu namun ayahmu tetap kekeh dengan pendiriannya.Ayahmu lebih memilih wanita itu dibandingkan nenek. Ayamu pergi dari rumah dan tidak pernah kembali.Nenek mencabut semua fasilitasnya berharap dia akan kembali.Namun saat itu welas sedang mengandung kamu.Dari yang nenek tau semenjak welas menikah dengan ayah kamu dan kabur dari rumah eyang hidupnya penuh dengan penderitaan,kemiskinan dan kesusahan.Eyang tetap diam karena berharap ayamu kembali kepada eyang atau meminta pertolongan eyang. Tapi ayahmu begitu sombongnya bahkan sampai kamu lahirpun eyang tidak diberitahu.Setelah kamu lahir welas selalu pergi dengan laki-laki lain dan ayahmu yang bertanggung jawab untuk menjaga kamu.Sampai akhirnya eyang mendapatkan kabar jika welas pergi dengan laki-laki lain yang lebih kaya dan meninggalkan kamu dan ayahmu.Eyang menemukan kamu dipinggir jalan dengan kondisi kepala berlumpur darah."

Semenjak mendapat cerita itu hati Akbar mengeras dan ia tumbuh dengan hati penuh kebencian dan dendam.Hingga akhirnya sang eyang dipanggil oleh sang Pencipta.

Ruang kerja Akbar.....

Braaak

Paraaang

Praaang

Akbar melempar fas bunga dituangnya dan ia bahkan melempar semua buku-buku dan berkas.

Ia selalu tak bisa mengendalikan amarahnya setiap kali teringat masalalunya.

" Semua wanita miskin pasti gila harta, callista aku mencintaimu tapi aku yakin kamu tak jauh berbeda dengan ibuku.Entah dimana wanita sialan itu kini berada aku harap dia sudah mati." Gumam Akbar.

tangannya berdarah karena menghantam kaca yang terpajang diruangnnya.

Setelah membuat ruangan itu porak poranda akbar keluar dengan melempar pintu.

Semua karyawan hanya bisa diam tak ada yang berani menegur atau menyapa karena tak hanya sekali semua itu terjadi.Acapkali Akbar selalu seprti itu ,tak ada yang tau dibalik kesuksesan dan sikap dinginnya hatinya terluka begitu dalam.

bersambung dulu gais.....

Minta dukungannya terus ya gias, dengan like,vote dan juga jangan lupa berkomentar.Jika ada masukan atau kritik silahkan tulis dikolom komentar 🙏🙏🙏🙏 terimakasih semuanya 😘😘😘😘