Zhang Xuanye, seorang pemuda desa, mendapatkan penunjuk takdir yang menghubungkannya dengan tahta Kaisar Giok, penguasa langit. Dalam perjalanannya untuk mengklaim kekuasaan tersebut, ia menghadapi berbagai ancaman dan mengungkap rahasia kelam. Dengan bantuan teman dan kekuatan baru, Zhang Xuanye berjuang untuk menyatukan dunia manusia dan ilahi.
Saya usahakan double up tiap weekend bilamana ada waktu lebih. Sekian, terima kasih🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pedangku Menentang Langit
Pangeran Tianshen Yufeng menarik pedang dari ruang hampa yang diselimuti aura suci. Hembusan angin menyapu seluruh kota, menyebabkan langit bergemuruh.
“Tuan Muda! Perlukah aku bantu?” ucap Xian Yi, tersenyum menggoda.
“Tidak perlu. Aku mampu melawannya,” tegas Tianshen Yufeng.
Pangeran Tianshen Yufeng mengayunkan pedangnya, menciptakan bilah angin tajam yang melesat maju. Zhang Xuanye segera mengalirkan qi-nya, mengayunkan pedang untuk memotong bilah tersebut. Hembusan angin terpecah, menyebar ke segala arah. Langit bergemuruh, cahaya muncul dari balik awan gelap. Di tengah-tengah cahaya, muncul delapan cincin emas. Pangeran Tianshen Yuheng memutarkan pedangnya, menciptakan ribuan pedang yang berada di dalam lingkaran cincin emas.
“Jurus itu bernama Lingkaran Pedang Primordial, melampaui batas alam manusia. Jurus ini mengeluarkan ribuan pedang suci, dan delapan cincin emas itu melambangkan delapan jalan kebenaran menuju keabadian. Dia benar-benar tak membiarkanmu hidup,” ujar Qian Mu memperingatkan.
Semua orang yang menyaksikan hal itu benar-benar khawatir seluruh kota akan hancur. Qingyuan Liang mendengus dingin melihat pemandangan di hadapannya.
“Aku tak menyangka akan menimbulkan kehebohan seperti ini. Mantra Giok Kaisar bahkan menarik perhatian Yang Mulia Kaisar. Perubahan Pangeran Tianshen Yufeng juga mengejutkanku,” ujarnya sambil tertawa tak percaya.
“Aku memiliki tekad dan harapan!” seru Zhang Xuanye, memejamkan mata dan meledakkan energi yang meluap-luap seperti samudra. Gelombang energi spiritual menyebabkan permukaan sungai beriak gelisah. Ketika ia membuka mata, tatapannya tenang melihat Pangeran Tianshen Yufeng.
“Jurus Lingkaran Pedang Primordial! Pergi!” perintah Pangeran Tianshen Yufeng. Ribuan pedang melesat bersamaan, layaknya hujan. Semua orang terdiam. Dengan tekad dan keyakinan yang kuat, Zhang Xuanye melompat, menangkis setiap pedang yang datang, menghasilkan suara dentingan yang nyaring. Pedang-pedang jatuh bertebaran memenuhi jalan kota, menciptakan pemandangan layaknya medan perang.
Beberapa pedang menggores tubuh Zhang Xuanye, membuat darah mengalir di setiap lukanya. Pangeran Tianshen Yufeng tersenyum tipis melihatnya. Pedang Asal Mula Langit digenggamnya erat. Qi yang mengelilinginya begitu kuat, dan dengan satu ayunan, pedangnya menciptakan bilah raksasa yang menghancurkan delapan cincin emas seketika.
Zhang Xuanye terjatuh dengan napas tersengal-sengal, menatap Pangeran Tianshen Yufeng yang masih berdiri gagah di udara, memandang rendah padanya.
“Kau memang bukan orang biasa,” ujar Tianshen Yufeng. Dengan satu gerakan lembut, seluruh pedang yang berjatuhan bergetar hebat, lalu melesat ke udara, mengalir seperti sungai memenuhi langit.
Melodi seruling terdengar kembali, merdu dan jelas. Angin berembus lembut, menyebabkan pedang-pedang di langit bergetar, seakan terganggu oleh suara seruling. Beberapa pedang berjatuhan, seolah ada tekanan tak kasat mata yang menahannya untuk bangkit.
“Teknik Seruling Nada Semesta Langit dan Bumi, menekan segalanya dengan melodi dan melemahkan jiwa,” ucap Tianshen Yufeng.
Guo Yujin turun dari langit, mendarat di atas jembatan kayu dengan senyum manis di balik cadar tipisnya.
“Aku harap Yang Mulia Pangeran tidak bertindak lebih jauh. Ibu kota kekaisaran bukan medan pertempuran,” ujarnya lembut.
Kelopak bunga tiba-tiba muncul, berkumpul di udara mengelilingi setiap pedang, menyayat hingga hancur berkeping-keping. Xian Yi mengepalkan tangan erat, lalu melambaikan tangan, menyebarkan kelopak bunga miliknya lebih jauh lagi.
“Persetan dengan Mantra Giok Kaisar! Entah itu warisan keluarga kekaisaran atau tidak, yang terpenting adalah dia mendapatkannya terlebih dahulu. Jika Pangeran ingin memaksa, salahkan adikmu!” ucapnya tegas, suaranya lantang terdengar oleh semua orang.
Pangeran Tianshen Yufeng hanya melirik sekilas, sebelum kembali memandang Xian Yi.
“Lancang!” serunya, menjentikkan jari dan mengirimkan sinar cahaya yang menghantam dada Xian Yi hingga ia terjatuh dan memuntahkan darah segar.
“Aku ingin dia tetap tinggal di sini!” balasnya, menjentikkan jari lagi, menyebabkan waktu berhenti. Dia berjalan di udara mendekati Zhang Xuanye yang masih terluka.
“Aku tahu kau ada di dalam tubuhnya,” ujarnya dengan senyum tipis.
Qian Mu keluar, menginjakkan kakinya di tanah, menyebabkan gelombang energi menyapu seluruh kota.
“Lama tak berjumpa. Permaisuri Ilahi Qian Mu, penguasa pertama Kerajaan Surgawi Bayangan Berkah dari Jalan Langit. Aku telah mengunjungi tanah Ujung Kekosongan Murni, namun sepertinya kau menghalangiku masuk. Apa yang kau lakukan saat ini tidak lebih dari upaya menghancurkan alam manusia itu sendiri,” ujar Tianshen Yufeng.
“Kau menghancurkan Kerajaan Surgawiku dan membuat umat manusia mundur selama ribuan tahun setelah Takhta Tertinggi Surga kosong,” balas Qian Mu.
“Aku adalah Raja Dewa Surgawi, penguasa Takhta Keseimbangan di Surga. Segala yang kulakukan adalah demi keseimbangan alam semesta. Alam manusia tak mungkin bisa bersaing, dan oleh karena itu aku menyelamatkan mereka dengan menekan kultivasi mereka,” ucap Tianshen Yufeng dengan nada tulus.
Ledakan energi menyebabkan retakan ruang di mana-mana. Qian Mu melesat, mencengkeram leher Tianshen Yufeng, membawa dia ke langit dan merobek ruang hampa seperti pecahan kaca. Mereka sekarang berada di alam semesta yang luas tanpa batas. Qian Mu melepaskan cengkeramannya. Tatapannya tajam, menahan kemurkaan yang siap meledak. Pedang Asal Mula Langit melesat dari alam manusia, menembus ruang hampa, melewati lorong waktu, hingga sampai di tangannya. Ia mengusap pedang itu, membuka segel pada bilah pedang, dan aura ilahi yang kuat langsung meledak, menghancurkan bebatuan meteor di sekitarnya.
“Sekalipun aku hanyalah jiwa penjaga alam manusia, aku tetap mampu bertarung seimbang denganmu,” ujarnya dingin, tatapannya tajam.
“Apakah semua ini demi bocah yang menerima pembaptisan bakat melampaui hukum alam manusia dari Zhongtian Dijing?” tanya Tianshen Yufeng, menyulut emosi Qian Mu.
“Kau tak berhak mengetahuinya,” balas Qian Mu, mengusap pedangnya, menciptakan sinar cahaya puluhan meter. Ledakan energi menghancurkan bebatuan di sekitarnya. Aksara kuno menyebar di udara, mengandung jejak ilahi purba.
“Salah satu kitab yang dimiliki Yang Mulia Kaisar Giok adalah Kitab Langit Ketentraman, dan jurusnya adalah Pedang Sunyi dari Ketentraman Abadi. Sepertinya kau telah mempelajarinya dengan sempurna,” ujar Tianshen Yufeng, tertawa terbahak-bahak.
Pedang raksasa tercipta, memancarkan aura ilahi. Qian Mu memegang erat Pedang Asal Mula Langit.
“Pedangku menentang langit. Tak peduli siapa yang menghalangi, ia akan ditebas olehnya!” serunya lantang.
Tianshen Yufeng menjadi serius saat delapan cincin emas muncul mengelilinginya. Dia membuat segel tangan sesaat sebelum cincin emas itu membesar, menyatukan aliran kekuatannya pada satu cincin, dan mengeluarkan pedang raksasa dari dalamnya.
“Pedangku memiliki kebajikan yang mewakili delapan jalan kebenaran yang agung. Tak kalah dengan jurus pedangmu,” ucapnya bangga.
Keduanya melesat, bertukar jurus. Tebasan pedang mereka mampu menghancurkan planet-planet kecil, merobek ruang, dan mengganggu waktu. Kekuatan yang sangat dahsyat.
Boommm!!!
Wusshhh!!!
Keduanya mundur dengan napas tersengal-sengal. Qian Mu tertawa terbahak-bahak setelah pertarungan yang baru saja terjadi.
"Aku tak akan membiarkanmu mengganggunya, apa pun yang terjadi. Dan kupastikan alam surga akan berguncang ketika dia datang!" ucapnya seraya berbalik, merobek ruang dan kembali ke alam manusia, diikuti oleh Tianshen Yufeng. Dengan satu jentikan jari, Tianshen Yufeng membuat waktu kembali seperti semula.
"Aku ingin melihat seberapa jauh kau bisa berkembang di bawah tekanan," ucap Tianshen Yufeng seraya berbalik dan memberikan isyarat kepada Ling Yuehai untuk mengikutinya. Semua orang tercengang dengan apa yang baru saja terjadi, termasuk Zhang Xuanye, yang tanpa memperhatikan apa pun, segera terbang meninggalkan Kota Zhaodu.
"Sepertinya semuanya sudah aman. Aku akan kembali terlebih dahulu," kata Qingyuan Liang sambil berpamitan kepada Putri Xiaolun Ruixiang.
Guo Yujin, seperti halnya Qingyuan Liang, juga berpamitan dan meninggalkan tempat itu, menyisakan Putri Xiaolun Ruixiang yang bertukar pandang dengan Xian Yi, sebelum akhirnya pergi bersama Yuan Jingtian kembali ke istana.