NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Untuk Keponakanku

Menjadi Ibu Untuk Keponakanku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Menikah Karena Anak
Popularitas:718.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: syitahfadilah

S 4

Rangga begitu terpuruk saat Fiona, istri tercintanya meninggal dunia setelah melahirkan anak kedua mereka. Di saat duka masih menyelimuti, ia dipaksa menikahi Flora yang merupakan adik kembar mendiang istrinya, demi memberikan kasih sayang sosok ibu untuk kedua anaknya.

Mampukah Flora menghadapi sikap Rangga yang dingin dan terkadang tak ramah padanya, sementara hatinya pun sedang tak baik-baik saja. Selain duka atas kepergian saudari kembarnya, ia juga terpaksa harus memutuskan hubungannya dengan sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?

Flora sedikit syok saat ia sadar, mendapati kenyataan bahwa sebelah kakinya mengalami cedera pasca kecelakaan itu. Jelas ia harus menggunakan tongkat untuk berjalan. Namun, dokter menuturkan bahwa cedera yang dialami Flora hanya cedera ringan, bisa disembuhkan dengan melakukan pengobatan rutin.

Di ruang rawat, kini Flora hanya di temani oleh suami dan kakaknya. Orangtuanya dan keluarganya yang lain sudah berpamitan pulang 1 jam yang lalu.

'Semoga aku kuat. Untuk anak-anak dan cita-cita Kak Fio.' Gumam Flora dalam hati sembari mengusap-usap pelan sebelah kakinya yang cedera. Ia sedikit merasa khawatir tidak bisa mengasuh Azka dan Kiara dengan baik jika kondisinya seperti ini, terlebih tidak akan lama lagi ia harus membuat skripsi. Segala persiapan harus dilakukan dengan gesit, sementara kini pergerakannya terbatas.

"Flo, bisa tolong beritahu kakak bagaimana kejadian sebenarnya?" Tanya Farzan. Ia masih belum dapat mencerna dengan baik, bagaimana bisa adiknya sampai menjadi korban tabrak lari di sekitar taman.

"Memangnya kamu ke Taman ngapain, kok pulangnya mau naik ojek? Kenapa gak bawa mobil?" Kembali Farzan melayangkan pertanyaan.

Rangga yang duduk di sisi kiri Flora hanya diam dengan ekspresi datar, Flora pasti mengatakan kejadian sebenarnya dan ia sudah siap jika kakak iparnya itu akan menghajarnya karena pada kenyataannya memang dirinya yang menjadi penyebab apa yang terjadi pada Flora. Seperti yang dikatakan Arkan, ia tidak becus menjadi suami.

"Nongkrong aja Kak, sama temen. Aku di jemput dan saat mau pulang mereka gak bisa antar ya terpaksa aku naik ojek karena nungguin Taksi gak ada yang lewat." Jawab Flora. Jelas jawabannya itu bohong, namun ia begitu lancar mengucapkan kebohongan itu pada kakak sulungnya. Ia meminta maaf dalam hati, terpaksa berbohong karena tak ingin memperkeruh suasana.

Rangga langsung menatap istrinya, ia pikir Flora akan mengatakan alasan kenapa ia keluar rumah hari ini dan kenapa tidak naik mobil. Tapi ternyata Flora berbohong pada kakaknya sendiri, dan tentunya tak lain dan tak bukan untuk menyelamatkan dirinya dari amukan Farzan.

"Aduh Flo, sekarang kamu kurang-kurangin deh kebiasaan kamu itu. Udah gak baik lagi kamu nongkrong-nongkrong gitu. Meski kamu masih anak kuliahan tapi kamu harus ingat kalau sekarang kamu itu udah punya suami." Farzan memperingati adiknya.

"Iya Kak, aku janji lain kali enggak lagi. Maaf ya." Flora tersenyum menatap kakaknya.

Dengan lembut Farzan mengusap pucuk kepala sang adik. Dibandingkan dengan Fiona, ia lebih memanjakan Flora karena saat bayi Flora pernah diculik dan ia hanya ingin mencurahkan kasih sayang seorang kakak yang tidak pernah Flora dapatkan seperti Fiona.

"Kakak pulang dulu ya, jaga diri kamu baik-baik." Farzan lalu berpindah menepuk pundak Rangga. Jika dulu, ia mempercayakan Fiona pada Rangga, kini Flora yang ia harapkan bahagia di sisi Rangga seperti Fiona.

"Kak Farzan tidak perlu khawatir, aku pasti akan menjaga Flora dengan baik." Ucap Rangga yang mengerti arti tepukan Farzan di pundaknya. Dan ia serius mengatakannya, ia akan menjaga Flora dengan baik selama di rumah sakit, dan entah bagaimana jika sudah pulang nanti. Apakah kata menjaga itu masih ada atau sebatas hanya di rumah sakit saja.

Setelah Farzan beranjak pergi. Rangga mengubah posisi duduknya menghadap Flora, tatapannya begitu lekat menatap istrinya itu. Tak ada ekspresi kesal seperti biasanya.

"Kenapa kamu bohong, Flo?"

Flora hanya mengerutkan keningnya sembari menatap Rangga.

"Arkan sudah mengatakan semuanya padaku."

"Oh," hanya itu yang keluar dari mulut Flora. Membuat Rangga cukup terperangah.

"Kenapa kamu harus menjual kalung pemberian Fiona? Apa kamu tidak sayang dengan kalung itu?" Rangga tahu betul bagaimana rupa kalung itu, karena saat Fiona membelinya ia ikut menemani Fiona yang saat itu masih kekasihnya. Dan saat itu, ekspresi bahagia terpancar di wajah Fiona membayangkan bagaimana senangnya Flora saat ia memberikan kalung itu.

"Jelas aku sangat sayang, tapi mau bagaimana lagi? Aku tak punya pilihan lain, tidak mungkin aku masih meminta uang pada orangtuaku untuk bayar kuliah sementara aku sudah punya suami." Kata Flora dengan santainya.

'Jadi, Flora mau jual kalung itu untuk bayar kuliah.' Batin Rangga terasa pilu. Hanya perkara biaya kuliah, istrinya sampai ingin menjual benda yang sangat berharga itu.

"Iya, kamu sudah punya suami, seharusnya kamu bilang sama aku. Apa kamu pikir, aku tidak mau membayar biaya kuliah kamu?"

"Aku tidak pernah berpikir begitu, semua orang juga tahu kalau kak Rangga itu mampu dari segi materi," balas Flora. "Tapi bagaimana aku harus mengatakannya? Apa aku ini, istri yang pantas meminta uang pada suaminya sementara istri itu hanya status dalam pernikahan kita. Kak Rangga tidak lupa, kan? Kita menikah karena kesepakatan, dan kak Rangga juga sudah menegaskan bahwa posisiku hanya sebatas ibu untuk anak-anak Kak Rangga. Tidak ada perjanjian untuk saling menuntut hak sebagai suami istri."

Rangga terdiam dengan pandangan menunduk, ia tidak tahu harus mengatakan apa sekarang. Semua yang dikatakan Flora benar adanya dalam aspek pernikahan mereka. Tapi sungguh, ia akan memberikan jika Flora meminta uang padanya. Tapi sayang, Flora tidak melakukan itu.

"Nanti kembalikan saja uang yang diberikan Arkan, dan mulai sekarang, uang yang aku kirim ke rekeningmu untuk kebutuhan anak-anak, kamu juga bisa pakai untuk kebutuhanmu sendiri." Ucap Rangga akhirnya. Sebenarnya, ia memang ingin mengatakan itu setiap kali mentransfer ke rekening Flora, hanya saja gengsinya membuatnya memilih diam. Ia pikir, Flora juga pasti akan menggunakan uang itu tanpa harus ia katakan, tapi ternyata tidak seperti dugaannya. Ternyata Flora sama sekali tidak pernah menggunakan uang itu.

Flora hanya diam, apa yang dikatakan Rangga barusan baginya itu bukan memberikan nafkah tapi lebih tepatnya hanya memberikan izin untuk menggunakan uang pria itu.

"Kak, tolong bilang pada dokter agar mengizinkan aku pulang hari ini." Ujar Flora setelah beberapa terdiam.

"Itu tidak bisa Flo, keadaanmu belum stabil. Kamu masih harus di rawat beberapa hari lagi." Kata Rangga. Sebelum Flora sadar, dokter sudah mengatakan bahwa Flora harus di rawat di rumah sakit selama beberapa hari, dan jika keadaannya belum sepenuhnya membaik ada kemungkinan akan sedikit lama di rumah sakit.

"Tapi aku gak bisa lama-lama di sini, Kak. Bagaimana dengan anak-anak? Aku aja buru-buru pulang karena teringat dengan Azka, aku khawatir dia rewel tapi karena kecerobohan ku yang menyebrang jalan tanpa melihat keadaan sekitar, aku jadi tertabrak."

Sekali lagi Rangga termangu. Inilah yang ia kagumi pada Flora, istrinya itu begitu peduli pada anak-anaknya, sampai-sampai tidak mempedulikan dirinya sendiri. Tapi karena sikap dinginnya, rasa kagum itu tidak tampak.

"Azka dan Kia baik-baik saja, tidak usah memikirkan mereka. Kamu harus tetap berada di rumah sakit. Azka juga pintar, selama kamu pergi dia sama sekali gak rewel kok." Bohong Rangga, ia tidak mau membuat Flora khawatir. Ia jadi teringat ketika Azka rewel, dan ternyata itu karena Azka merasakan musibah yang menimpa Flora.

"Tapi Kak,"

"Sudah Flo, anak-anak baik-baik saja di rumah. Tadi Mama Zana juga bilang akan menginap di rumah malam ini untuk bergantian dengan Mama Sinta menjaga Azka dan Kia, jadi kamu tidak perlu khawatir." Ucap Rangga berusaha menenangkan Flora yang bersikeras ingin pulang.

"Dan aku akan menjagamu selama di rumah sakit."

1
Salwa Antya
dea jodohnya Arkan
Salwa Antya
Rangga Rangga kpn kamu sadarnya
Salwa Antya
kaka othor 😭😭😭😭😭
Salwa Antya
kasian kamu flor😭😭😭
Salwa Antya
semangat Flo semoga kamu masih berjodoh dg arkan
Salwa Antya
kasian kamu flor,semoga kamu mendapat jodoh yg lebih baik dr kak othor
Salwa Antya
dasar Rangga pengen gue tabok aja
Salwa Antya
Rangga Rangga menyesal baru tau kamu
903 Luky santoso
Luar biasa
Soraya
mampir dulu ya kak
erna trikoriani
egois Rangga
Muawanah
makin menarik,dah aku ksh bunga nieh kak 😊
Nurlinda: terima kasih kk 🤗🤗🤗
total 1 replies
Muawanah
aku mampir nieh kak, lgsg pencet tombol subscribe 😊
Nurlinda: semoga suka kk🤗🙈🙈
total 1 replies
tuti sriyono
Luar biasa
Nurlinda: terima kasih kk 🤗🤗
total 1 replies
Alanna Th
tq, author, qdoakn selalu sukses n sehat
Nurlinda: aamiin z terima kasih kk. doa yf sama untuk kk. mampir jg ke karya baru 🤗🤭
total 1 replies
Alanna Th
waaa, rebutan alesha nie
Alanna Th
hap!! lalu dtangkap! belajar dari cicak donk, jngn cuman dkhayalin
Alanna Th
aq jg prnh nungguin swami gk plng" smp jam 02, baru dia plng; ktnya krj smp lupa wkt krn gk ada jam. mn wkt itu blm ada hp. d rmhq gk ada tlpn juga. pas lg hamil anak prtm tuh. nungguin swami dtemani radio sonora, ntah siap penyiarny mnghibur bingit
Alanna Th
aq mlh d mlm prtm dpt ranjang single dua! gk teu siapa tuh yg pesen kmr hotel. baru mp keesokn paginya krn mlm kmrn sama" lelah n ngantuk bingit. mp d ksr single, untung gk ambruk y
Nurlinda: wkwkwk ngakak😂
total 1 replies
Alanna Th
pasti bikin dea maluuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!