Season 2 BENIH TERTINGGAL 🤗
Revisi diskripsi _
Maureen yang kabur saat akan menikah malah terjebak dengan seorang pria yang sedang dikuasai obat. Niat ingin kabur Maureen justru membuat dirinya terlempar di atas rajang dengan pria yang tidak di kenal.
Setelah satu tahun Maureen yang memiliki bayi, harus kembali menelan pil pahit saat putranya di diagnosa mengidap penyakit Leukimia.
Bagaimana Maureen bertahan demi putranya yang sedang sakit keras???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pilihan cepat
Melihat Rafael yang menahan marah membuat Noel terseyum miring, ia yakin jika Rafael sedang mengutuk dirinya dalam hati.
"Bahkan aku tahu otak licik mu sedang mengeluarkan semua penghuni kebun binatang."
"Bedebah, dia datang hanya untuk mengacau, dia seperti lintah yang terus menempel pada Maureen."
Dua pria yang saling berkaitan dalam hati, mereka saling menatap penuh permusuhan.
"Ethan mau pulang dengan ayah?" Noel mengusap pucuk kepala putranya.
"Ayah janji akan membawaku naik pesawat?" Katanya sambil mendongak untuk menatap wajah ayahnya.
"Ya, tentu ayah punya jet pribadi untuk kita pergi berlibur." Noel tersenyum penuh arti.
"Ethan bukanya kamu ingin bermain di sini, besok ayah akan datangkan mainan banyak untuk Ethan."
Hanya sebuah kesenangan anak kecil yang bisa Rafael janjikan, karena dirinya memang tidak memiliki jet pribadi seperti Noel.
Maureen menatap kedua pria didepanya bergantian, ia tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan untuk merayu Ethan.
"Jet pribadi saja ayah punya, apalagi untuk mainan Ethan sudah memiliki semuanya apapun termasuk sebuah pulau."
Meskipun masih kecil tapi otak cerdas Ethan mampu membayangkan sebuah pulau yang sangat Indah dengan air lautnya.
Rafael menatap Noel dengan tatapan yang sinis, hartanya memang tak sebanyak milik Noel. Tapi ia bisa membahagiakan kedua orang di depannya ini.
"Ayah aku ingin keliling naik jet dan liburan di palau bermain pasir."
"Tantu, ayah akan membawamu liburan. Tempatnya lebih bagus dari pada di sini." Katanya sambil melirik Rafael sinis.
*
*
"Tuan, bukannya ini sudah malam untuk melakukan perjalanan." Maureen berjalan di belakang Noel yang sedang mengendong Ethan.
"Jika keberatan, kau bisa tinggal!" Katanya dengan suara penuh penekanan.
"Tuan, anda seharunya tidak seperti ini, kesehatan-" Rafael menghentikan langkah kakinya dengan menelan ludah.
Maureen juga berhenti sebelum dirinya menabrak Noel yang tiba-tiba berhenti dan membalikkan tubuhnya menatap Rafael tajam.
"Jika kau tahu tidak baik untuk kesehatannya, kenapa kau mengajak nya kesini," Sinis Noel dengan nada rendah, tidak ingin membuat Ethan takut. "Apa kau sengaja membawanya untuk merencanakan sesuatu." Tanyanya dengan tatapan penuh intimidasi.
Wajah Rafael langsung pucat saat melihat tatapan Noel yang tajam seperti bisa mengulitinya hidup-hidup.
Noel terseyum sinis, "Maureen kau bisa memilih, ingin bersama siapa." Setelah mengatakan itu Noel masuk kedalam mobilnya bersama Ethan.
"Ayah, ibu-"
"Jika ibu mu sayang padamu, maka dia akan ikut bersama kita.
Maureen menatap mobil Noel dan Rafael secara bergantian. Wajah kebingungannya jelas kentara, ia bingung dengan yang terjadi.
"Rafael, maaf aku tidak bisa meninggalkan Ethan sendiri aku harus akan ikut pulang." Maureen hendak pergi meninggalkan Rafael tapi tangannya di cegah oleh Rafael.
"Maureen tidak bisakah kamu tinggal di sini, kita akan mengambil Ethan nanti, tapi aku mohon tinggallah di sisi bersama ku," Ucap Rafael dengan wajah memohon.
Jika Maureen ikut bersama Noel sudah pasti dirinya kalah dan tidak bisa mendapatkan wanita itu lagi, dengan paksaan pun rasanya Rafael tidak akan tega ia bukan pria jahat yang akan menggunakan kekerasan untuk menjerat Maureen bersamanya.
"Rafael, Ethan aku-"
Brummmm
Maureen menoleh kebelakang saat mendengar suara mesin mobil yang di hidupkan.
"Maureen aku mencintaimu, aku menunggu waktu untuk bisa bersama mu," Ucap Rafael dengan tulus. "Aku memang tidak kaya seperti Noel, tapi aku janji bisa memberikan kalian hidup yang layak dan-"
Brumm
"Rafael," Maureen melepaskan genggaman tangan Rafael dengan tatapan sendu. "Kamu tahu jika Ethan adalah segalanya untuk ku," Ucapnya dengan tatapan yang begitu sendu. "Terima kasih untuk semuanya Rafael, jika ada kesempatan aku ingin kita bertemu kembali." Maureen tersenyum dan melepaskan tangannya, kakinya melangkah meninggalkan Rafael yang terlihat begitu terpukul dan sedih.
Bugh
"Kau memilih dengan cepat," Ucap Noel saat Maureen sudah masuk mobil.
"Jalan!!"
"Jangan kamu pikir kamu akan lolos begitu saja, semua yang kamu lakukan akan mendapat balasannya." gumam Noel.
trs paman
/Facepalm/
biar lbh enak di dengar ny
kelanjutan carlos zora gmn ini ?