Hidup Bintang seketika hancur setelah sahabatnya mengambil kekasih hatinya dan dihari yang sama ia juga harus kehilangan kehormatannya oleh orang yang tidak dikenal karena mabuk.
Apakah Bintang akan selamanya memendam rasa benci dan dendam jika akhirnya ia harus menjadi bagian dari keluarga sahabatnya itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon requeen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu Rahasia Terbongkar
Dina yang sedang menyetir sesekali melirik kearah Elsa yang tampak terisak sambil sesekali mengusap matanya yang basah.
"Jangan menangis kak, lagian belum tentu Mas Dipa itu punya selingkuhan " Dina berusaha menenangkan kakak iparnya yang terus menangis sejak mereka keluar dari showroom.
"Kalau bukan untuk selingkuhan nya untuk apa Mas Dipa membeli mobil yang sama dengan punya aku, kamu tau harga mobil itu mahal " jawab Elsa dengan suara terputus-putus karena tangisnya.
"Mungkin saja kan untuk hadiah kepada rekan bisnisnya" ujar Dina.
"Makanya aku harus memastikannya sekarang biar jelas " jawab Elsa.
"Terserah kak Elsa deh " jawab Dina pasrah.
Dina tidak ada pilihan lain selain mengantarkan kakak iparnya ke alamat si pemilik mobil yang dibeli Dipa.
Baru setengah jam mereka meninggalkan Jakarta, Dina mendapat telepon dari Mama Niken yang menyuruhnya untuk segera pulang karena Mama mertuanya di Padang meninggal dunia.
Sudah hampir satu Minggu Leon berada di Padang untuk menemani Mama nya yang sedang sakit parah. Beruntung beberapa hari yang lalu Dina masih sempat berbicara di telepon dan meminta maaf karena tidak bisa ikut ke Padang.
Karena Dina sedang mengalami kedukaan akhirnya Elsa harus menunda kepergian mereka ke Bandung dan mereka semua memutuskan ikut pergi ke Padang hari itu juga dengan penerbangan terakhir.
Beruntung Dina dan keluarganya tiba sebelum acara pemakaman dimulai. Meski merasa sangat kehilangan namun Dina berusaha tegar dan memberi support kepada Leon yang tampak sangat terpukul karena kepergian ibunya.
"Mama sudah tidak merasakan sakit lagi Mas, Beliau sudah tenang sekarang " Dina memeluk pundak Leon.
"Iya " jawab Leon lirih.
"Yang iklas ya Leon,semua ini adalah takdir dari Allah. Kita harus iklas menerimanya " Mama Niken mengusap punggung menantunya.
"Iya Mah " jawab Leon.
Berada dalam kedukaan di rumah orangtua Leon membuat Elsa melupakan sejenak masalah rumah tangga yang sedang ia hadapi.
Meskipun sangat penasaran akan sosok wanita yang menerima pemberian mobil dari Dipa tidak membuat Elsa berniat menanyakan langsung kepada Dipa. Elsa ingin mencari tau kebenarannya sendiri.
Elsa dan Mama Niken juga Bunga hanya satu hari berada di Padang. Dihari kedua mereka pulang ke Jakarta meninggalkan Dina dan Lana yang akan berada di Padang sampai hari ke tujuh.
Dihari ketiga berada di Padang, Dina mendapat telepon dari Elsa. Rencananya besok ia akan pergi ke Bandung bersama mama Niken. Elsa sudah menceritakan masalah pembelian mobil yang dilakukan oleh Dipa kepada Mama Niken.
"Siapa yang mau ke Bandung ?" tanya Leon ketika mendengar Dina menyebut kota Bandung ketika berbicara dengan Elsa di telepon.
"Kak Elsa sama Mama, rencananya besok mereka akan ke Bandung " jawab Dina sambil menyimpan ponselnya di atas meja.
"Ada acara apa ?" tanya Leon.
"Kak Elsa sama Mas Dipa sedang ada masalah " jawab Dina.
"Masalah ?" Leon tampak penasaran. Hatinya tiba-tiba tidak tenang khawatir jika Elsa sudah mengendus pernikahan antara Dipa dengan Bintang.
"Kak Elsa curiga Mas Dipa punya simpanan " jawab Dina santai.
Dina masih berusaha berpikiran positif sebelum mengetahui kebenaran nya.
"Simpanan ?" Leon tampak terkejut.
Sebetulnya Leon bukan terkejut karena mendengar Dipa memiliki simpanan, namun ia terkejut karena bagaimana bisa Elsa bisa tau.
"Iya..teman kak Elsa bilang jika kak Dipa membeli mobil mahal di showroom milik sepupunya di Jakarta dan katanya mobil itu dikirim ke Bandung. Kak Elsa sudah mendapatkan alamat kemana mobil itu dikirim dan akan mencari tau dengan Mama ke Bandung" jawab Dina.
Leon langsung kaget ketika mendengar jika Elsa sudah mengetahui alamat si penerima mobil yang di beli Dipa. Itu artinya Elsa akan menemukan Bintang dan Langit yang ternyata tinggal di Bandung.
Tanpa sepengetahuan Dina diam-diam Leon langsung menghubungi Dipa dan memberitahu jika Elsa dan Mama Niken akan pergi ke Bandung untuk mencari alamat rumah Bintang.
Seakan berburu dengan waktu Dipa pun langsung memesan tiket penerbangan ke Bandung. Dipa baru mendapatkan jadwal penerbangan ke Bandung untuk besok pagi.
Malamnya Dipa berusaha menghubungi Bintang untuk membicarakan segala kemungkinan yang terburuk namun nomor Bintang tidak bisa dihubungi begitu juga Shanti.
Malam itu Bintang dan Shanti juga Langit dan Cilla sedang menginap di villa milik Shanti dan disana mereka terkendala dengan Signal. Rencananya mereka akan pulang dari villa besok siang.
"Ayolah..Bi.. aktifkan ponselnya" geram Dipa sambil terus mencoba menghubungi Bintang tapi tidak berhasil.
Semalaman Dipa tidak bisa memejamkan matanya memikirkan nasib Bintang dan Langit jika Elsa dan Mamanya berhasil menemukan mereka.
Dipa bukannya takut pernikahannya akan terbongkar. Secara mental ia sudah siap jika itu terjadi. Dan Dipa pun tidak berniat untuk selamanya menyembunyikan status Langit kepada keluarganya, yang ia takutkan saat ini adalah Bintang dan Langit akan mendapatkan perlakuan buruk dari Elsa dan Mamanya jika mereka berhasil menemukan keberadaan Bintang dan Langit.
*
Mobil yang dikendarai Bintang baru saja sampai ke rumahnya. Setelah menurunkan Langit dan Cilla, Bintang dan Shanti pun menurunkan semua barang mereka dari bagasi.
Sudah dua hari ini Bintang dan Shanti menginap di villa milik Shanti dan siang ini mereka baru pulang ke rumah.
Shanti membawa tas berisi baju-baju kotor mereka ke belakang sementara Bintang mengumpulkan sampah yang ada didalam mobilnya untuk dibuang ke tempat sampah.
Bintang yang sedang membersihkan mobilnya terkejut ketika ia tiba-tiba kedatangan tamu. Bintang berusaha bersikap tenang ketika menyadari jika tamunya adalah Mamanya Dina sekaligus mertuanya.
"Tante Niken..apa kabar ?" Sapa Bintang ketika Mama Niken dan Elsa turun dari mobil.
"Tidak usah berbasa-basi..saya kesini ingin bicara sama kamu " jawab Mama Niken.
Wajah Mama Niken dan Elsa tampak sangat tidak bersahabat terlebih setelah melihat mobil milik Bintang karena mobil inilah yang dibeli Dipa di Jakarta.
Bintang yang merasakan adanya aura yang tidak enak pamit sebentar untuk masuk kedalam. Bintang ingin memastikan Langit dan Cilla tidak mendengar jika terjadi keributan diantara dirinya dan keluarga Dipa.
Pada saat Bintang masuk kedalam tanpa disangka-sangka Elsa langsung ikut masuk dan Elsa pun langsung murka ketika di sana ia mendapati photo Dipa, Bintang dan Langit yang berukuran cukup besar dan menghiasi salah satu dinding di rumah Bintang.
"Ternyata kecurigaan aku benar kan Mah, Mas Dipa punya simpanan " Elsa langsung murka sambil menunjuk photo Bintang, Langit dan Dipa.
Bintang tidak sempat mengamankan Langit dan Cilla karena Elsa keburu masuk dan menemukan photo mereka bertiga.. dan Bintang pun tidak bisa mengelak.
"Gagal mendapatkan suami seorang dokter ternyata kamu nekad jadi pelakor ya !" hardik Mama Niken.
Mama Niken tau jika Leon dan Bintang dulu adalah sepasang kekasih sebelum Dina hamil.
Shanti yang baru datang dari belakang buru-buru membawa Langit dan Cilla yang sedang menangis melihat Bintang mendapat amukan dari Elsa dan Mama Niken.
Setelah memasukan kedua bocah itu di kamar Shanti pun keluar untuk menemani Bintang menghadapi dua tamu tidak diundangnya. Shanti tidak akan membiarkan Bintang menghadapi Elsa dan Mama Niken seorang diri.