Fabrizio Argantara seorang CEO Diamon Group terpaksa harus menikahi Putri dari orang yang ia tabrak hingga meninggal.
Fabrizio menikahi Jihana Almayra hanya demi sebuah tanggung jawab semata, hingga suatu hari salah satu diantara mereka memiki perasaan mencintai.
Mampukah Fabrizio dan Jihan mempertahankan pernikahan mereka saat badai rumah tangga mereka hadir disaat mereka sudah saling yakin untuk mencintai satu sama lain ?
Yuk simak selengkapnya novel "Istri Siri CEO" karya Dewi KD.
Jangan lupa untuk dukung author dalam bentuk Like & Comment 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MATA YANG TAK PERAWAN
Karena Zio ingin memastikan kondisi Mamanya baik-baik saja. Zio memutuskan untuk menginap satu malam dirumah orang tuanya. Saat malam semakin larut Zio masuk ke dalam kamarnya dilihatnya wajah gadis yang selalu membayangi dirinya sedang tertidur pulas.
Zio tidak mungkin tidur sofa karena ia takut tubuhnya menjadi kaku dan pegal, belum lagi besok dia harus berjumpa dengan klien dari luar negeri.
Kemudian Zio memutuskan untuk tidur disebelah Jihan. Zio mengambil dua bantal guling dan membuat batas antara dirinya dan Jihan.
Saat pagi mulai menampakkan cahayanya Zio mengerjapkan matanya ia kemudian menyadari sesuatu ada yang menimpa tubuhnya.
Betapa terkejutnya Zio saat tahu Jihan memeluknya dan kakinya bertumpu pada benda pusakanya apalagi Jihan secara tidak sadar mengerakkan kakinya dan membuat pusaka kramatnya langsung mengeras.
"Ah..sial" Zio yang tak bisa bergerak karena dipeluk erat oleh Jihan.
"Hei Jihan bangunlah" Zio mencoba membangunkan Jihan, karena posisi mereka sangat menyiksa baginya.
Jihan yang masih terlelap kemudian mengigau jika ia memeluk seorang lelaki yang ia kagumi, siapa lagi kalau bukan Devan. "Aku sangat menyukaimu"
Kening Zio mengerut kala mendengar Jihan mengatakan kalau Jihan menyukainya. "Hei bangun ini sudah pagi" suara Zio agak meninggi. Kemudian Jihan terbangun dari tidurnya dan terlonjak kaget saat ia memeluk Zio.
"Aaaaa...." teriak Jihan sangat kencang beruntung kamar itu kedap suara jadi suara Jihan tidak terdengar dari luar.
"Hei jangan teriak-teriak !" Zio merasa risih dengan teriakan Jihan.
"Tuan, apa yang kau lakukan padaku" Jihan bangkit dari tidurnya dan menutup tibuhnya dengan selimut.
"Memangnya aku melakukan apa ?" jawab Zio dengan ketus. Ia tak habis fikir bisa-bisanya Jihan menuduh dirinya sudah berbuat yang tidak-tidak pada dirinya. Padahal Jihan sendiri yang memeluknya.
Zio bangkit dari tempat tidur kemudian menuju kamar mandi. Ia harus segera mandi dan pergi kekantor. Sedangkan Jihan melihat dirinya masih berpakaian lengkap kemudian turun dari ranjang tak merasakan apapun.
Itu artinya Zio tak melakukan apapun pada dirinya. Tanpa ia sadari bahwa semalaman ia memeluk Zio dan pagi ini malah menuduh Zio yang tidak-tidak.
Jihan kemudian mengambil pakaian yang akan ia kenakan nanti setelah bergantian memakai kamar mandi dengan Zio. Saat pintu kamar mandi terbuka. Tampaklah Zio keluar dengan memakai handuk sebatas pinggang.
Jihan yang melihat Zio langsung berteriak syok karena ini pertama kali baginya melihat bentuk tubuh laki-laki.
"Aaaaa..." Jihan menutup wajahnya dengan kedua tangannya tak sanggup jika terus melihat Zio.
"Berisik sekali kau !"
"Tuan pakai bajumu, kau mengotori mataku. Mataku jadi tidak perawan karenamu" ucap Jihan sambil memejamkan matanya.
Zio yang mendengar jika ini pertama kalinya Jihan melihat bentuk tubuh laki-laki, mengambil keberuntungan dengan cara mengerjai Jihan.
"Aku sudah memakai bajuku" ucap Zio penuh dusta
Jihan membuka matanya ia menelan kasar silvanya saat tahu Zio berbohong padanya, ternyata bukan hanya wajah Zio yang tampan tapi tubuh Zio sangat kekar apalagi otot-otot perutnya seperti roti sobek.
"Dasar mesum !" maki Jihan, kemudian ia berlari ke arah kamar mandi dengan membawa pakaiannya tanpa ia sadari kalau Bra yang ia selipkan dipakaiannya terjatuh di dekat kaki Zio, sedangkan Jihan. sudah masuk ke dalam kamar mandi.
Zio hanya tertawa setelah melihat Jihan berlari terbirit-birit. Kemudian ia berjalan menuju ruang ganti betapa terkejutnya ia kala menginjak sesuatu dan itu adalah Bra milik Jihan.
"Sialan" Zio mengusap kasar wajahnya, betapa jijiknya ia saat menginjak Bra milik Jihan.
keren bgt thor👍👍
bwt zio kurang ganteng thor
aku jg lama gk punya2 ank.
3 thn pernikahan br punya ank.
sedihnya tuh sm mulut2 gk berprikemanusiaan..jahara pedes rawit tenan.
kenaa kau