Karna menolong seseorang membuat Rafdelia menjalani kehidupan yang tidak di inginkan nya tetapi seiring berjalannya waktu Rafdelia menjadi menerima takdir kehidupannya.
ketahui kelanjutan kisah hidup Rafdelia dengan membaca cerita ini dari awal ya teman.
SELAMAT MEMBACA..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febri inike putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
Rafdelia berjalan memasuki rumah sakit tempat ia bekerja. Setelah dua hari yang lalu mengajukan cuti mendadak akhirnya hari ini Rafdelia kembali masuk. Kali ini ia giliran shift sore tepatnya di bagian IGD.
"Assalamualaikum.." Rafdelia masuk ke ruangan IGD dengan menyapa semua yang ada di dalam ruangan itu. pasien lumayan banyak namun sudah terkondisi dengan baik oleh petugas shift pagi. Terlihat dokter jaga dan perawat shift pagi sedang melakukan operan kepada perawat yang akan berganti shift.
"Waalakumussalam dokter Rafdelia.." serentak semua yang ada diruang itu menjawab salam Rafdelia.
"wah, kebetulan dokter Rafdelia datangnya lebih awal ni..saya mau izin pulang agak cepat soalnya, anak saya mau ikut perlombaan renang antar sekolah siang ini jadi saya harus segera ke sana sekarang juga..." ucap dokter Nia salah seorang dokter jaga di IGD yang bertugas tadi pagi.
"O iya ya dok.. Gak apa deh. Dokter pulang aja sekarang. Saya kan udah disini." jawab Rafdelia dengan senyuman hangatnya.
"Makasih banyak ya dok.. Semuanya sudah saya catat dalam buku operan kita. Dokter Rafdelia juga bisa nanya langsung sama perawat, barusan kamu juga udah ditungguin.. Thanks banget ya dok.." dokter Nia segera beranjak dari tempat duduknya.
"Ok dok! Goog luck buat anak dokter ya...!" ucap Rafdelia.
"Makasih doanya dok..ok semua saya pamit dulu ya.. Bye!!" dokter Nia segera keluar ruangan setelah pamit.
"Bye dok..." balas semuanya.
Rafdelia langsung duduk, membaca buku operan dan status-status pasien di meja sambil membahas nya dengan para perawat.
"Dok, pasien atas nama pak Valdo sudah bisa dipanggil sekarang?" tanya AIDA, salah seorang perawat yang dinas bersama Rafdelia.
"Oh iyaa... Yok suruh masuk aja" jawab Rafdelia.
"Baik dok." Aida segera memanggil dan mengajak masuk pasien tersebut.
setelah masuk, pasien itu dipersilahkan duduk di kursi depan meja dokter.
"Silahkan duduk pak..." pinta Aida sopan.
"O iya makasih sus.." jawab pasien itu yang tak lain adalah Valdo sahabat Zein.
"Siang pak Valdo.. Kita cek tensi dulu ya..." Rafdelia yang dari tadi menunjuk karena membaca status rawat jalan Valdo langsung menatap dan menyapa lembut pasien dihadapannya itu.
Valdo terkesima melihat senyum Rafdelia yang begitu manis. Jantungnya seketika berdebar.
"Mari pak kita cek tensi dulu ya." Aida yang mendampingi Rafdelia langsung memasangkan alat tensi ke lengan Valdo.
"tensinya agak tinggi dok." ucap Aida kepada Rafdelia.
"Baiklah, apa aja keluhannya yang dirasa pak?" tanya Rafdelia pada Valdo yang masih terus menatap wajahnya.
"Oh itu, akhir-akhir ini kepala saya memang sering terasa sakit dan tengkuk leher juga terasa berat." jawab Valdo.
"Oh mungkin ini juga efek tensi anda yang agak tinggi.." Rafdelia menjelaskan panjang kepada Valdo tentang keluhan dan penyebab-penyebab dari rasa sakitnya itu, begitu pun Valdo banyak bertanya kepada dokter cantik itu mengenai keluhannya tersebut.
Setelah dirasa cukup menjelaskan semuanya, Rafdelia segera menulis resep obat.
"Pola makan harus dijaga ya pak. Rokok dan alkohol juga gak baik buat kesehatan. Istirahat cukup dan olahraga rutin. Saya akan resepkan obat untuk bapak minum setiap hari ya... Nanti kalau masih belum ada perkembangan, bapak bisa kontrol kesini lagi." Rafdelia selesai menulis resep obat dan memberikannya kepada Aida agar diantar ke apotik untuk segera disiapkan.
"Kalau begitu bapak bisa menunggu di bagian apotik untuk nanti mengambil obatnya ya..." Rafdelia mempersilahkan Valdo mengikuti Aida menuju apotik.
"Makasih banyak dok. Emmm.. Maaf dengan dokter?" tanya Valdo.
"Rafdelia, pak.." jawab Rafdelia sambil tersenyum.
"ok, dokter Rafdelia.. Kalau gitu saya permisi dulu." Valdo pamit sambil tersenyum senang mengikuti Aida.