NovelToon NovelToon
Katanya Cemara?

Katanya Cemara?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:761
Nilai: 5
Nama Author: Laililya

Plakk!!!

"Kamu itu emang beban ya" kata Papa
"Ma-Maaf Pa, aku cuma pengen Papa dateng besok ambil rapotku"
"Papa Sibuk, kamu suruh Bi ijah aja yang ambil sana"
"Tap..."
"Jangan banyak omong kamu"


Tak Di Pedulikan, Tak Di anggap dan tak Di Inginkan itulah hal yang selalu Laili rasakan, setiap ia pulang ke Rumah yang sudah lama Runtuh itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laililya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Pemalsuan Data Diri?

Di Rumah Sakit.

Bibi yang melihat Sinta panik, Bibi pun menghampiri Sinta.

"Neng, Neng Sinta kenapa?" Tanya Bibi

"Ga papa Bi, aku cuma mau ke kantin aja tapi aku binggung dimana kantinnya"

"Oh kantin, disana Neng, nanti Neng Sinta lurus aja teru naik tangga itu, sampek deh" kata Bibi

"Oh makasih Bi"

"Iya Neng"

Sinta melihat seperti ada yang mengawasinya dari tadi.

"Mungkin perasaanku aja" kata Sinta dalam hati

Sinta pun lansung pergi ke Kantin Rumah Sakit. Untuk membeli makanan, sebelum ia berangkat ke Sekolah.

Setelah membeli makanan Sinta berpamitan dengan Bi IJah.

"Bi, aku berangkat ke sekolah dulu ya, ini aku beli'in Bibi nasi di makan ya Bi" kata Sinta

"Makasih ya Neng, Neng Sinta Hati-Hati"

"Iya, Bi, oh ya Bi jangan tinggalin Laili sendirian ya Bi aku takutnya Laili drop lagi" kata Sinta

"Iya Neng"

Sinta pun berangkat ke Sekolah.

Di Sekolah.

Dimas menyeret tangan Sinta secara Tiba-Tiba.

"Dimas apa-apaan sih lo, Lepas" kata Sinta

"Enggak"

"Lepas"

"Ikut gue"

Dimas pun lansung membawa Sinta ke Gudang Sekolah. Yang berada di belakang Sekolah.

CEKLEKK!!!

Dimas pun membuka pintu dan lansung mengunci pintu.

"Dimas lo mau ngapain, jangan macem-macem ya lo, gue bisa teriak" kata Sinta

"Gue mau nunjukin sesuatu sama lo, gue ga ada niatan macem-macem sama lo" kata Dimas

"Lo mau nunjukin apa lagi sih"

"Ini" kata Dimas sambil menunjukkan isi Leptop yang Dimas bawa

"Ini semua data anak-anak yang ada di Sekolah ini, dan ini data diri gue, gue bukan anak dari Papa lo gue punya orang tua, ini mereka semua data gue dan orang tua gue ada disini"

"Bisa aja lo bohongin gue"

"Ini udah ada buktinya, lo masih ga percaya sama gue"

"Bisa aja lo palsuin data diri lo"

"Ini data diri asli gue, nih kalau lo ga percaya gue bawa kartu keluarga gue, lo baca aja" kata Dimas sambil memberikan kartu keluarga

Sinta pun membawa kartu keluarga milik Dimas, memang benar tercatat di sini, Papa Dimas bernama Danu Ardiansyah.

"Oke gue coba percaya sama lo"

"Makasih udah percaya sama gue, tapi poin nya bukan cuma itu aja" kata Dimas

"Maksud lo?" Tanya Sinta

"Ini, Nando Refansyah itu siapa, Di Sekolah kita ga ada yang namanya Nando Refansyah, gue udah cari dari Kelas Ipa satu sampai Ips satu ga ada yang namanya Nando Refansyah" kata Dimas

"Kita harus cari Nando Refansyah itu siapa, kok bisa dia ubah nama aslinya Di Sekolah ini jadi nama palsu, dan kemungkinan besar Nando Refansyah itu anak Papa lo" kata Dimas lagi

"Masuk ke logika sih, bisa jadi Nando Refansyah itu anak Papa gue, dia di sini nyamar, nama dia di ganti, biar lebih leluasa nyelidiki Laili" kata Sinta

"Kita harus cari tau siapa Nando Refansyah ini"

"Tapi gimana caranya?" Tanya Sinta

"Gue bakal heack sistem Sekolah, gue bakal cari tau lewat Sistem Sekolah"

"Oke, kapan lo bakal carinya?"

"Nanti sepulang Sekolah, kalau Di Sekolah kurang aman"

"Oke"

"Sin misi kita sama buat ngelindungin Laili, jadi tolong percaya sama gue, gue ga bakal celakain Laili, karena gue sayang sama Laili"

"Oke gue percaya sama lo"

"Ya udah kita balik ke Kelas yuk" kata Dimas

"Ayok"

Dimas dan Sinta pun kembali ke Kelas.

***

Di Rumah Sakit.

Laili masuk ke Ruang Pengobatan, Laili di bius, ada beberapa suntikan yang di suntikan ke tubuh Laili.

Rasanya sangat sakit, sampai membuat Laili menangis ketika di cairan obat tersebut, masuk ke dalam tubuhnya. Rasanya ingin mati saja saat itu juga.

Setelah pengobatan Laili pun masih tertidur lelap, karena efek obat bius.

"Bi Laili gimana, udah keluar hasil pemeriksaannya?" Tanya Sinta

"Belum Neng, mungkin bentar lagi, Neng"

"Papa udah kesini?" Tanya Sinta

"Belum Neng"

Lama Sinta dan Bi Ijah menunggu akhinya Dokterpun keluar.

"Keluarga pasien tolong ikut saya" kata Dokter

Bi Ijah pun lansung ke Ruangan Dokter.

Di Ruang Dokter.

"Bagaimana Dok, apa hasilnya bagus?" Tanya Bi Ijah

"Syukurlah hasil pemeriksaan terakhir ini bagus, Kanker yang di derita Pasien hilang Total, Pasien dinyatakan sembuh total, semoga Pasien selalu sehat ya, dan semoga juga Kanker yang di derita Pasien tidak datang lagi" kata Dokter

"Alhamdulillah, terimakasih Dok, kalau gitu Neng Laili besok boleh pulang?" Tanya Bibi

"Boleh tapi untuk sementara Pasien jangan capek-capek ya, dan jangan banyak pikiran terlebih dahulu"

"Baik Dok"

"Ini nanti ada beberapa obat yang harus di minum juga ya"

"Iya Dok"

Bibi pun keluar dari Ruangan Dokter, tak lama Bibi keluar Papa pun datang.

"Papa dari mana aja sih?" Tanya Sinta

"Papa sibuk ini tadi sebenernya kalau ga karena kamu yang nyuruh ke sini, Papa ga bakal mau kesini"

"Pa tadi Bibi yang jadi wakil Laili, harusnya yang ke Ruangan Dokter itu Papa"

"Udahlah lagian dia juga bukan siapa-siapa Papa"

"Pa, Laili anak Papa"

"Bukan, dia cuma anak haram bisanya cuma nyusahin aja"

"PA" teriak Sinta

Tiba-Tiba.

"Maaf Pasien sudah bangun, jika ada sesuatu segera panggil saya ya"

"Baik Dok" kata Bibi

Bibi dan Sinta pun masuk ke dalam Kamar Inap Laili.

"Bi" kata Laili

"Iya Neng ada apa?" Tanya Bibi

"Ada Papa ya Bi di luar, Papa ngomong sama siapa Bi, kok tadi aku denger Papa kayak debat sama orang?" Tanya Laili

"Enggak Neng, Bapak ga kesini, Bapak masih kerja sekarang" kata Bibi Berbohong

"Tapi aku denger suara Papa"

"Ga ada siapa-siapa kok Li di luar tadi, selain gue sama Bi Ijah" kata Sinta berbohong

"Lo serius?" Tanya Laili

"Iya gue serius"

"Neng udah ya, besok Neng Laili boleh pulang" kata Bi Ijah

"Yang bener Bi, Bibi ga bohongkan, aku udah ga mau di suntik lagi sakit Bi"

"Bener Neng, besok pagi Neng Laili boleh pulang"

"Akhinya aku capek banget disini, padahalkan kata Bibi aku ga sakit parah kenapa harus di periksa sama pengobatannya kayak gini?" Tanya Laili

"Kata Dokter cuma pemeriksaan biasa Neng, buat cek imuns Neng Laili aja"

"Terus kenapa aku harus di rawat sampek satu minggu?"

"Udah ya Neng, pokoknya Neng Laili kan besok boleh pulang"

"Iya deh"

"Neng Laili tidur lagi ya, istirahat yang cukup"

"Iya Bi"

Laili pun tertidur kembali, Bibi dan Sinta pun keluar.

"Ngapain kamu disini, pergi kamu" kata Papa

"Apa-apaan sih Pa, dia temenku" kata Sinta

"Jangan deket-deket dia kamu Sinta jauhin dia, dia ga baik" kata Papa

"Tau dari mana kalau Dimas ga baik?" Tanya Sinta

"Kamu sekarang mulai bantah Papa terus ya"

"Kenapa emangnya, terserah aku ya Pa mau deket sama siapa aja"

"Sinta dia itu ga baik"

"Bukannya malah Papa yang ga baik?" Tanya Sinta

"Maksud kamu apa?" Tanya Papa

"Ga usah pura-pura ga tau deh Pa, Papa itu sering siksa Laili apa itu perilaku baik?" Tanya Sinta

"Dia nakal, pantes Laili nerima itu semua"

"Pa, Laili juga anak Papa, Laili juga pengen kayak anak-anak lain dapet kasih sayang dari Papa"

"Dia ga pentes dapetin itu semua, dia cuma anak haram"

"Laili juga anak Papa"

"BUKAN" bentak Papa

"TERUS NANDO REFANSYAH JUGA BUKAN ANAK PAPA, SAMA KAYAK LAILI YANG GA PAPA AKUI, IYA" teriak Sinta

"Maksud kamu apa, siapa dia?" Tanya Papa

"Alah udah deh Pa, aku capek debat sama Papa percuma, Papa juga ga bakal ngaku siapa Nando Refansyah, biar aku aja yang cari tau sendiri" kata Sinta sambil berjalan menjauhi Papa

"SINTA APA YANG KAMU MAKSUD, PAPA GA NGERTI SAMA SEKALI" teriak Papa

Sinta tak menghiraukan teriakan Papanya, ia terus berjalan menjauh bersama Dimas.

"Siapa yang di maksud Sinta tadi, Nando Refansyah itu siapa?" Kata Papa dalam hati.

1
IamEsthe
Penulisan kamu bagus, cuman agak berantakan di dialog tag nya dan menurut aku narasinya kurang. Karena dalam cerita terlalu banyak dialog tag itu juga enggak bagus, kebanyakan narasi cerita juga enggak bagus juga. Tapi ada beberapa karya yang menggunakan lebih banyak narasi tapi dengan sajian yang epic.
IamEsthe
Dialog tag ini bisa diakhir tanda seru (!)
IamEsthe: sama2. kita belajar bersama ya. mungkin banyak2 ilmu ttg dialog tag ya.
Laililya: makasih banyak udah di koreksi kak🥰 makasih ya atas komennya aku bakal perbaiki🥰
total 2 replies
IamEsthe
Maaf koreksi dikit. Papanya, bukan Papa nya.
IamEsthe
Maaf koreksi sedikit ya. Dialog tag itu diawali dengan tanda petik dua (") dengan huruf kapital diawal kalimat dan diakhiri tanda koma (,), titik (.), tanya (?), seru (!) sebelum dua tanda petik (") sbg penutup.

Misal.
"Aku selingkuh juga karena kamu yang terlalu sibuk dengan dunia kamu sendiri." teriak Herman tak kalah menggelegar.
Laililya
tinggalkan komentar dan like ya, biar aku rajin updatenya🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!