NovelToon NovelToon
Is This A Perfect Marriage?

Is This A Perfect Marriage?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Byerlyan

Adelia Kirani seorang mahasiswi cantik terpaksa menikahi Azzam Prasetyo mantan kekasihnya, karena sebuah jebakan.
Mereka putus karena Azzam terlalu mengekang dan berani bermain api di belakangnya.
Akankah pernikahan mereka berjalan dengan lancar?
Bagaimana cara Adel bertahan dengan sikap Azzam yang tidak pernah Ia ketahui?

Yuk simak terus kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byerlyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit lamanya. Mereka tiba di rumah Ayah. Adel membuka pintu mobil dan beranjak turun. Suasana rumah terlihat sepi, mereka hanya disambut mbak Lina yang sedang menyapu halaman rumah.

"Non Adel, dengan non Sela juga ternyata" ucap mbak Lina tersenyum hangat menghampiri mereka. Dia tak sungkan untuk memeluk mbak Lina.

"Sudah lama non Adel tidak pulang ya."

Adel tertawa sebelum menanggapi, "Iya, semenjak hamil jangankan kesini keluar rumah saja jarang mbak."

"Wah, jadi sekarang non Adel sedang hamil. Selamat ya Non" mbak Lina mengusap perut Adel yang tertutup baju itu.

"Terima kasih. Ehm... Ngomong ngomong kok sepi mbak, Ibu dimana?" tanya Adel, saat mereka beriringan masuk ke dalam rumah.

"Bapak sudah berangkat kerja, kalo Ibu di dalam kamar non, mau saya panggilkan?"

"Boleh mbak, sekalian buatkan minum ya."

Melihat mbak Lina pergi naik keatas, Adel mengajak Sela untuk duduk di sofa. Mata Adel berkeliaran menyapu ruangan, bisa dia lihat di setiap sudut dinding terdapat fotonya. Dari bayi, balita hingga foto pernikahannya pun ada di sini. Namun, entah kenapa kali ini Adel merasa kurang nyaman dengan suasana rumah masa kecilnya yang terlihat suram.

Sementara Di dalam kamar, Ibu tengah bercermin. Di sentuhnya wajah yang mulai menua itu. Matanya sembab, karena menangis semalaman. Pikirannya menerawang perkataan suaminya malam tadi.

"Astika akan mengunjungi mu besok." ucap Ayah ketika dia keluar dari kamar mandi. Dia menatap penuh punggung istrinya.

Ibu yang sedang menyiapkan pakaian Ayah pun berhenti. Dia berbalik menatap tajam laki laki di depannya ini. "Jadi, namanya Astika" nada sinis keluar dari mulut Ibu.

"Untuk apa dia kemari, apakah dia akan memohon bersujud di kakiku untuk melepaskan suamiku sendiri? Semua pelakor memang sama saja."

"Sonya!"

"Wah lihat, hanya karena aku menyebutnya pelakor kau terlihat marah sekali, seberapa besar cinta yang kau punya untuknya? Apa pernikahan selama puluhan tahun, tidak ada artinya bagimu, hah!"

Rahang ayah Adam mengetat, tangannya mengepal kencang hingga urat uratnya menonjol. Dia marah sekali dengan ucapan Ibu yang sangat kasar. Dimana istrinya yang penuh kelembutan.

Ayah sadar ini kesalahannya, tapi bisakah Ibu memberi kesempatan untuk menjelaskan. Dia ingin semua selesai secara baik baik, tanpa ada kesalahpahaman maupun pertikaian seperti ini.

Meraup kasar wajahnya, "Ayah mohon bu, sekali saja. Besok Ayah akan menyelesaikan semuanya. Maka dari itu, Ayah mengajak dia untuk bicara dengan Ibu."

"Ceraikan saja aku, setelah itu hidup bahagia dengan dia. Selesai, gampang kan."

"Sonya! Kenapa Ibu sangat keras kepala sekali. Terserahlah! Jangan harap ada perceraian diantara kita" sahut Ayan tak peduli. Dengan cepat dia memakai pakaiannya, bergegas keluar kamar dan membanting keras daun pintu.

Punggung Ayah hilang tertelan pintu, Ibu merosot di pinggir ranjang. Menekuk kakinya, menenggelamkan wajahnya yang terisak isak.

Ibu tersentak kaget mendengar gedoran pintu. Dengan cepat menghapus air di pelupuk matanya. Berjalan pelan untuk membuka pintu. "Ada apa Mbak?"

"Di bawah ada non Adel dan non Sela bu" jawabnya.

"Baiklah, sebentar lagi saya turun." yang diangguki mbak Lina.

Ibu kembali masuk dan menutup pintu. Sekali lagi, dia memandang wajahnya di cermin. Berusaha baik baik saja di depan putri semata wayangnya. Setelah merasa baik, Ibu berjalan keluar kamar.

"Adel! Sela!"

Lamunan Adel buyar ketika suara Ibu terdengar memanggil dari anak tangga.

"Kalian tidak bilang bilang mau kemari" ucap Ibu saat tiba dihadapan Adel dan Sela. Ibu memeluk Mereka bergantian, giliran Adel dia peluk erat seraya mengelus lembut perut putrinya.

"Iya tante, Adel juga dadakan. Untung Sela libur kerja" jawab Sela menanggapi. Sementara Adel diam mematung mengamati Ibunya.

"Kamu kenapa Adel?"

Adel menggeleng pelan, "Ibu tidak apa apa?"

Mendengar itu raut wajah Ibu terlihat sedih, tapi sedetik kemudian ia mengubah raut wajahnya menjadi lebih tenang. Semua itu, tak luput dari pengamatan Adel.

"Ibu baik baik saja. Maaf ya sayang, Ibu belum sempat menjenguk calon cucu Ibu. Malah kamu yang datang ke rumah."

"Tidak masalah, aku kesini memastikan Ibu baik baik saja." sahut Adel.

Percakapan mereka terpotong saat mbak Lina datang menyuguhkan minuman beserta kudapannya. "Terima kasih mbak" ucap Ibu. Mbak Lina mengangguk takzim, dia pamit untuk kembali kebelakang.

Ibu dan Sela asik mengobrol ringan menghiraukan Adel yang sedang mengendus endus makanan yang berada di atas meja, memastikan dia tidak mual maka akan dia lahap.

"Aku sudah seperti orang lain saja."

"Adel mulai deh" Sela memutar bola matanya malas. Ada ada saja tingkah bumil satu ini.

Adel tak menjawab apapun, mulutnya penuh dengan makanan. Selesai menyicipi semuanya, Adel bergelendot manja pada sang Ibu.

Tiba tiba Ada yang membuka pintu, terdengar suara langkah kaki dari luar. Di lihatnya Ayah datang bersama dua orang yang tak Adel kenali. Sontak membuat mereka bertiga berdiri dari duduknya.

"Ayah!"

"A-adel" ucap Ayah tergagap melihat putrinya berada di rumah.

Adel masih tenang dalam diamnya, menatap Ayah yang berdiri kaku di hadapannya. Matanya beralih menatap seorang wanita paruh baya dan remaja laki laki di belakang tubuh Ayahnya.

"Mereka siapa?"

Pertanyaan Adel, tak di gubris oleh mereka. Ayah sibuk dengan pikirannya sendiri. Sementara Ibu, memandang Ayah penuh dengan kebencian.

"Ternyata benar, kamu membawa wanita itu kemari" gumam Ibu melihat suaminya.

"Ibu kenal mereka?"

"Ibu jawab!" tanpa sadar, Adel telah membentak sang Ibu. Dia geram tak ada satu pun yang menanggapinya.

Wanita di belakang Ayah diam diam melirik malas drama yang disuguhkan, dengan rasa percaya diri yang tinggi dia menghampiri Adel. "Kenalkan saya Astika, istri Ayahmu."

"Astika!" bentak Ayah pada istri keduanya.

"A-apa! Istri?" tentu saja pernyataan itu membuat Adel shock setengah mati. Dia bahkan harus berpegangan tangan Sela supaya tidak tumbang.

Adel menghampiri Ayahnya, mengguncang tubuh Ayah. "Apa benar yang dikatakan wanita itu? Jawab Ayah! Jawab!" Adel benar benar histeris, dia tidak terima ibunya di duakan seperti ini.

Namun Ayah hanya diam saja tanpa perlawanan bahkan mulutnya terkunci rapat. Lagi lagi wanita di sebelahnya dengan lancang menyela.

"Iya! Memang saya istri Ayahmu, kami telah menikah selama tujuh belas tahun" ucapnya tersenyum pongah.

Jangankan Adel, Ibu saja terlihat kaget. Ternyata suaminya telah mengkhianatinya selama itu. "Oh astaga! Betapa bodohnya diriku" batin Ibu miris.

"Astika, diam kamu! Siapa yang menyuruhmu bicara hah!"

"Ayah jangan membentak Mama!" ucap seorang remaja laki laki.

Adel memandang lekat adik tirinya itu, dia tampan tapi tak ada mirip miripnya sama sekali dengan Ayah. Apa dia anak kandung Ayah? Batinnya bertanya tanya.

Tiba tiba penglihatan memburam, kepala Adel pusing. Perutnya sakit. "Argh..." Adel memegang perut bawahnya. Dia tumbang, jatuh ke lantai. Semua orang panik, kecuali dua orang asing itu.

"Adel nak! Bangun sayang!" teriak Ibu.

Ayah tergopoh gopoh, menggendong Adel. Membawanya ke dalam mobil. "Telepon Azzam, cepat!"

Ibu memangku kepala putrinya, dielus, di kecupnya kening Adel. Dalam hati tak henti hentinya dia berdoa pada sang pencipta untuk menyelamatkan keduanya. "Ya tuhan.."

Sementara Ayah memegang kemudi, wajahnya sama panik dengan Ibu. Sela yang duduk di sebelah Ayah, sibuk menelepon Azzam. Untungnya dalam sekali panggilan Azzam dapat dihubungi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Little Sister
mampir di novelku jg kak
Little Sister
lanjut lg kak, episode selanjutnya
byerlyan: Update besok ya kak
Thank you!
total 1 replies
I'm your.hero
semua anak ttp jd anak kecil dihadapan orang tuanya
I'm your.hero
kayaknya emaknya adel bener² definisi emak² di Indonesia, klo liat jam dilebihin/Sob//Sob/
seftiningseh@gmail.com
wah novel ini tuh menurut aku bagus bgt
dan tak membosankan kan sama sekali
oh ya jangan lupa dukungan nya di novel ku judul nya
istri kecil tuan mafia dan juga
dia imam ku Jagan lupa mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!