NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: lilyxy

Dijual oleh ayah tirinya pada seorang muncikari, Lilyan Lutner dibeli oleh seorang taipan. Xander Sebastian, mencari perawan yang bisa dinikahinya dengan cepat. Bukan tanpa alasan, Xander meminta Lily untuk menjadi istrinya agar ia bisa lepas dari tuntutan sang kakek. Pernikahan yang dijalani Lily kian rumit karena perlakuan dingin Xander kepadanya. Apa pun yang Lily lakukan, menjadi serba salah di mata sang suami. Xander seakan memiliki obsesi dan dendam pribadi pada hidupnya. Bagaimanakah nasib Lily yang harus menjalani pernikahan dengan suami dinginnya? Haruskah ia bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lilyxy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

"Jadi, kamu masih perawan?"

 Jantung Lily berdegup kencang karena mendengar suara maskulin yang mampu menggetarkan seluruh tubuhnya, memunculkan rasa takut yang mulai menyeruak di dadanya.

Lily mendongak pelan, berusaha mencari sosok pemilik suara. Meski sayang, ruangan yang terlalu temaram, membuatnya hanya mampu menangkup sesosok pria yang berdiri di kejauhan.

Ia tidak bisa melihat dengan jelas, dan hanya mampu mendengar suara yang berhasil membuat bulu kuduknya merinding. Membayangkan apa yang mungkin pria tersebut lakukan padanya.

Gadis bercadar tipis itu tahu kalau pria yang kini berdiri tak jauh darinya itu adalah pria yang membeli kesuciannya dari sosok pria yang sudah dia anggap sebagai ayah.

 Lily meratapi hidupnya yang hancur lebur malam itu.

Gadis itu terpaksa merelakan kesucian yang sudah ia jaga selama ini, demi tuntutan hidup yang membuntutinya.

Ayah tirinya sudah dengan tega menjual kesuciannya itu kepada seorang muncikari.

 Pria itu berdalih bahwa semua uang yang didapatkan nantinya adalah demi ibunya.

Ya, uang itu nantinya akan digunakan untuk membayar hutang yang menumpuk akibat biaya pengobatan ibunya yang sakit keras.Lily jelas rela melakukan apa pun demi wanita itu.

Sebagai sekretaris yang bekerja di salah satu perusahaan ternama, gajinya masih tidak mampu menutupi biaya pengobatan sang ibu. Sebulan gaji Lily hanya setara dengan satu hari biaya perawatan ibunya.

 Fakta tersebut membuat Lily begitu frustasi dan putus asa. Hingga pada akhirnya, ia menyetujui saran gila dari ayah tirinya sendiri untuk menjual diri pada lelaki antah berantah.

Lilyan Anastasya sejak dulu sudah begitu populer. Dia memiliki paras yang cantik dengan tubuh indah yang terpahat sempurna. Tidak sedikit pria mendekat, berlomba-lomba, menginginkannya sebagai kekasih hati.

 Kehidupan Lily pernah begitu bahagia dan makmur. Kedua orang tuanya kaya raya. Semua kebutuhannya selalu tercukupi. Berbanding terbalik dengan keadaannya sekarang, yang serba kekurangan.

Semua berubah ketika perusahaan ayahnya mengalami kebangkrutan. Kehidupan Lily berbalik seketika, bagai roda yang berputar. Kini ia harus bekerja banting tulang, menjadi tulang punggung keluarga.

Sudah jatuh tertimpa tangga, maka itu juga yang terjadi pada Lily saat ibunya jatuh sakit. Bahkan pernikahan dengan suami barunya pun tidak membawa perubahan berarti.

 Ayah sambung yang dulunya begitu hangat dan lembut, kini menampak kan tabiat aslinya. Pria itu kerap kali menyiksa batin dan fisik Lily yang sering memberontak atas perbuatan buruk yang gadis itu terima.

 Akhirnya, setelah semua intimidasi dan kekerasan yang didapatkan, Lily hanya bisa pasrah dan menuruti keinginan sang ayah tiri yang benar-benar membuatnya muak.

 "Bisu kamu, hmm?"

Suara dingin dan ketus itu kembali membuat Lily terperanjat. Menyadarkannya dari lamunan akan kepedihan perjalanan hidup yang dijalani. Lily hanya bisa meremas ujung gaun tidur tipis yang dikenakannya.

Sekuat tenaga Lily menghalau buliran air mata yang ingin meluncur dari pelupuk matanya. Sedangkan debaran jantungnya semakin kencang berdegup.

Dadanya sesak dan tenggorokannya tercekat. Tidak ada satu kalimat pun yang bisa ia lontarkan sebagai jawaban. Dia malah meratapi dirinya sendiri. Gadis murahan yang sama sekali tidak berharga.

 Lily sama sekali tidak percaya, dia akhirnya akan menyerahkan mahkota yang paling berharga pada sesosok pria asing yang bahkan tidak bisa dia lihat sama sekali.

Pria asing yang tidak dikenalnya sama sekali, dan bahkan baru bisa dia dengar suaranya saat itu. Lily tidak tahu harus berharap apa pada sosok pria misterius itu.

Apakah dia pria yang muda atau tua, apakah dia buruk rupa atau tampan rupawan? Dan apa pun itu, Lily setidaknya perlu tahu wajah pria yang sudah berhasil membelinya itu.

Lampu temaram sialan yang selalu menyorot padanya itu, membuat pria di seberang sana bisa mengamatinya dengan leluasa, tapi tidak dengan dirinya.

"Tidak mau menjawab?" tanya pria itu, ketus. "Baiklah, aku yang akan membuat bibirmu yang tertutup cadar itu berbicara."

Suara ketukan sepatu di lantai semakin terdengar jelas, mendekat ke arah Lily. Sedangkan gadis itu masih membeku, terlalu kelu untuk menjawab. Dia hanya belum bisa mencerna apa yang dialaminya saat ini.

"Agrhh!"

Lily memekik kencang karena terkejut saat tubuhnya ditarik kuat hingga membentur dada bidang pria yang ternyata mengenakan topeng tersebut.

Tubuh Lily melemah seketika. Perasaannya begitu campur aduk. Antara takut, malu, khawatir, sedih, marah, dan perasaan lain yang tidak bisa dia ungkapkan.

"Aku sudah membeli mu dengan harga yang sangat mahal, Nona. Ini yang aku dapatkan? Wanita bisu, hah? Jangan salahkan aku kalau aku berubah jadi kasar," ucap pria asing tersebut, tepat di depan wajah Lily.

"Perlu kamu ingat, aku bukan jenis pria yang suka menunggu. Dan aku memiliki batas kesabaran yang sangat tipis. Jadi, jawab aku kalau aku bertanya. Karena itu artinya, aku masih memberikan kesempatan padamu," katanya, semakin mengeratkan cengkraman.

"Aku hanya harus memastikan bahwa calon ibu dari anakku adalah wanita yang bersih."

Semakin bergetar tubuh Lily ketika mendengar peryataan pria misterius itu.

"A-apa maksud Anda, Tuan? Bukankah tugasku hanya melayani Anda malam ini? Lalu, kenapa aku harus menjadi ibu dari anak Anda?"

Alunan rendah suara Lily yang berbalut ketakutan, terasa lembut menyapa telinga pria itu untuk pertama kalinya. Pria asing itu semakin didera penasaran terhadap sosok wanita di depannya.

Inilah kali pertama dalam hidupnya, Xander, sang pria bertopeng itu, tertarik pada wanita selain gadis dari masa lalunya yang entah berada di mana saat ini.

"Sayangnya, situasinya tidak sesederhana itu, Nona. Kamu harus menjadi istri kontrakku dan melahirkan anak laki-laki untukku."

Xander mulai paham bahwa gadis itu tidak menyadari bahwa seluruh hidupnya telah terjual. Bukan hanya untuk sehari, tapi untuk beberapa tahun ke depan, bahkan mungkin seumur hidup.

"A-apa maksud Anda, Tuan?" tanya Lily, panik.

"Selama kamu belum bisa memberikan anak laki-laki, maka aku akan terus membuahi mu sampai kita mendapatkan anak yang aku inginkan. Aku butuh seorang anak laki-laki sebagai penerus. Pewaris ku!" ucap pria itu

"Aku sudah membayar jutaan dollar untuk seluruh hidupmu, dan semua sudah tertulis jelas juga. Bukankah kamu sendiri yang sudah menandatangani kontrak itu?"

Lily menggelengkan kepala sebagai jawaban. Dia ingat, ayah tirinya menjebaknya.Memintanya menandatangani dan memberikan cap pada sebuah kertas yang dikatakan berasal dari rumah sakit.

Pria paruh baya itu mengatakan kalau Lily tidak perlu membaca isinya karena pihak rumah sakit sudah menunggu persetujuannya untuk melakukan tindakan medis pada sang ibu.

"Jawab! Jangan diam saja!" Xander menjepit dagu Lily yang masih berbalut cadar. "Apa kamu masih suci?!"

Pria itu berujar tepat di telinga Lily, mengulangi pertanyaan yang sama. Lily meneguk ludahnya kelat. Rasanya, kesadaran itu sudah siap melayang pergi dari tubuhnya.

"A-aku akan menjawabnya, Tuan. Tapi dengan satu syarat."

"Cih! Seharusnya kamu tidak berhak mengajukan syarat karena aku sudah punya hak penuh atas dirimu. Tapi kalau itu yang kamu mau, maka tidak masalah. Katakan saja syarat itu. Anggap ini sebagai kesepakatan sebelum pernikahan kita.

" Gadis yang semakin goyah setelah mendengar kata pernikahan itu menguatkan diri untuk bicara, "A-aku ingin melihat wajah Anda, Tuan."

**

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut bagus sayang upnya lama doubel up thor
Leo Picisan
gk selesai cerita ny
Reni Anjarwani
lanjut thor
Seriati Purba
Biasa
Reni Anjarwani
up yg banyak thor mumpung lg anget2 nya epusodenya
Reni Anjarwani
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!