Ini kisah tentang dua insan yang awalnya saling membenci. Sebut namanya Rangga(26th) dan Mawar(20th). Rangga yang mengalami kecelakaan lima bulan lalu, mengakibatkan kakinya lumpuh. Keadaannya yang cacat membuat kekasihnya(Rena) meninggalkannya satu bulan pasca kecelakaan. Sehingga membuat Rangga semakin depresi dan putus asa. Yang membuatnya menjadi sosok yang pemarah dan emosional.
Dan hadirlah Mawar, seorang gadis desa yang sedang terlilit hutang pada seorang juragan teh, bekas biaya operasi ayahnya, membuat Mawar terpaksa harus bekerja sebagai Art di rumah Rangga, yang bertugas khusus merawat dan melayani Rangga. Dan dengan sikap Rangga yang emosional, mampukah Mawar bertahan...
Yuk ikuti keseruan kisahnya...
Selamat membaca...🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Kitty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 16
Baru saja Mawar berhenti menangis, tiba-tiba Rangga berteriak memanggilnya. Bi Odah pun buru-buru menyuruh Mawar segera pergi ke kamar Rangga. Karena bi Odah juga tidak tega kalau sampai Mawar dimarahi lagi oleh Rangga. Mawar pun bergegas pergi ke kamar Rangga.
Sesampainya di sana, dengan berusaha menyembunyikan kekesalannya, Mawar tetap berusaha merawat Rangga sebaik mungkin.
"Ada apa den?"
"Aku lapar, ambilkan aku makan lagi. Tapi sebelumnya, kamu harus minta maaf dulu sama saya,"
Mawar menarik nafas panjang, karena dadanya masih terasa sesak menahan rasa kesalnya. Tapi dia harus tetap meminta maaf dengan Rangga, demi mempertahankan pekerjaan nya.
"Iya den, maaf,"
"Ulangi, kamu tidak tulus meminta maaf,"
"Iya den Rangga, saya minta maaf, saya tau saya salah. Saya janji tidak akan mengulangi lagi kesalahan saya. Sekali lagi saya minta maaf den Rangga," ucap Mawar, dengan menahan rasa kesalnya.
"Ya, baguslah kamu mau minta maaf. Baru kamu, yang sampai merendahkan diri seperti ini, hanya demi uang. Mungkin kalau yang lain sudah angkat kaki dari sini,"
Kata-kata Rangga begitu menusuk sampai ke dalam hati Mawar, sampai dia tidak bisa berkata-kata lagi. Dan dengan air matanya yang berlinang, dia berlari keluar meninggalkan Rangga. Rangga yang tidak terima Mawar pergi begitu saja, berteriak memanggilnya. Namun Mawar tidak memperdulikannya.
"Mawar! mau kemana kamu, aku belum selesai bicara. Mawar!"
Rangga sangat marah, karena Mawar tetap tidak memperdulikannya.
Mawar kembali ke kamar, dengan air matanya yang kembali berlinang. Bi Odah yang masih didalam kamar pun langsung memeluknya.
"Mawar nyerah bi, Mawar sudah gak sanggup lagi bi, Mawar akan pulang besok pagi. Lebih baik Mawar menikah dengan Juragan, daripada Mawar harus merasakan sakit hati, setiap menit, bahkan setiap detik,"
"Yang sabar mawar, bibi juga tidak bisa berbuat apa-apa. Den Rangga memang sangat keterlaluan. Tenanglah sayang, bibi memelukmu,"
Tiba-tiba terdengar suara Rangga memanggil bi Odah, bi Odah pun melepaskan pelukannya dan bergegas ke kamar Rangga.
"Sebentar ya Mawar, bibi ke sana dulu,"
"Iya bi,"
Mawar pun kasihan melihat bibinya harus setengah berlari menuju kamar Rangga, karena kalau sampai telat, Rangga pasti akan memarahinya.
Sesampainya di kamar Rangga.
"Ada apa den? ada yang bisa saya bantu?" tanya bi Odah.
"Duduklah bi, saya mau tanya, apa yang membuat Mawar terus berusaha bertahan bekerja di sini, meski aku sudah sering memarahinya?" tanya Rangga.
Sambil meneteskan air mata, bi Odah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Mawar, sampai dia harus bekerja sebagai Art di rumah ini. Begitu berat beban yang harus ditanggung oleh Mawar, satu-satunya tulang punggung saat ini di keluarga pak Arifin.
Rangga menghela nafas panjang, dia tidak menyangka dibalik wajah Mawar yang ceria itu, tersimpan duka dan penderitaan yang sangat mendalam. Ternyata selama ini dia salah menilai Mawar, dia pikir Mawar seperti gadis pada umumnya, yang hanya mementingkan uang dan kesempurnaan. Namun sebaliknya, Mawar mengutamakan keluarganya, ketimbang dirinya. Dia tidak gengsi bekerja sebagai Art supaya bisa menyelamatkan keluarganya dari kesengsaraan.
"Dan katanya, dia besok mau pulang den. Dia memutuskan menikah dengan Juragan Dahlan, untuk melunasi semua hutang keluarganya. Karena dia sudah tidak sanggup bekerja di sini,"
Rangga sangat terkejut mendengar keputusan Mawar. Setelah dia tau penderitaan Mawar, dia jadi merasa kasihan dengan Mawar. Dan sepertinya dia juga tidak setuju kalau Mawar berhenti bekerja, entah apa alasannya. Tidak ada yang tau. Dia mengatakan kepada bi Odah kalau dia akan membayar hutangnya Mawar, tapi dengan satu syarat, dia harus tetap bekerja di sini, sebagai perawatnya. Dia juga akan mencoba merubah sikapnya.
"Aku ingin jawaban langsung darinya, jadi suruh dia menemui ku sebelum aku berubah pikiran,"
"Baik den, nanti akan saya sampaikan pada Mawar,"
Bi Odah sangat bingung dengan perkataan Rangga, tapi sepertinya Rangga serius dengan ucapannya. Dan bi Odah juga tidak tau, apakah Mawar mau menuruti perkataan Rangga atau tidak.
wah si Rena ini bener-baner minta di cekik Kaya nya 😡😡😡😡
untung ada yang liat mawar di bawa ke gudang dan kasih tau Marsel , kalo kaga aduh lagatau dah nasib mawar gye mna 😭😭😭😭😭😭😭
bener tuh feryy kata mawar , manja nya lebih baik sama cewe kamu ajah Fery 😁😁😁😁
Marcel kamu sama aku ajah , aku siapa gantiin mawar di hati kamu 😂😂😂😂😂😂😂🤭
hoalah Rena.. nasi pecel aja masih enak lohh kokya mau bundir benar2 sempit pikiran kamu Rena. untungnya ada Marsel.. selain jadi penyelamat juga jadi belahan jiwamu sekarang.
selamat juga buat Rangga Mawar.. 👏👏👏👏
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
boleh takut tapi jngan berlebihan Rangga tidak bagus juga , percaya lah Kalo mawar tidak seperti mantan mu itu 😁😁😁😁😁😁
SEMANGAT Thor 🤗
mawar ya gitu gak berusaha berjuang membersihkan namanya malah pulkam.
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗