Cinta Untuk Tuan Arga

Di sisi lain, Raymond kini sudah kembali ke rumahnya, putra seorang konglomerat itu pun langsung menghubungi nomor sang kekasih. Ray menghubungi Cinta karena bagaimanapun dia dan Cinta pernah berjanji untuk saling setia. Meskipun ia tahu jika Cinta sudah menikah dengan Arga. Tapi, ia yakin jika Cinta tidak mencintai pria itu karena pernikahan mereka berdua hanyalah sebuah rekayasa agar Cinta bisa menyelamatkan perusahaan keluarganya.

Tapi, tidak semudah itu Raymond bisa menghubungi Cinta, pasalnya nomor ponsel Cinta sudah berganti dengan nomor baru. Arga sengaja memberikan nomor khusus untuk istrinya dan yang hanya bisa menghubungi Cinta hanyalah dirinya.

"Sial! Kenapa aku tidak bisa menghubungi Cinta? Ini tidak bisa, aku harus bertemu dengannya, aku harus bicara dengan Cinta," Raymond bersikeras untuk bertemu dengan Cinta. Ia pun mencari berbagai cara untuk bisa bertemu dengan wanita yang masih ia anggap sebagai kekasihnya itu.

"Tuan muda kenapa?" tanya sang asisten yang bernama Cipto saat melihat majikannya sedang memikirkan sesuatu.

"Pak Cip tahu kan kalau Cinta menikah? Lantas, kenapa Pak Cip nggak ngasih tahu saya, Pak?" tanya Raymond kepada pria yang sudah puluhan tahun mengabdi kepada keluarga Raymond.

"Iya saya minta maaf, Tuan muda. Saya sendiri juga kurang tahu kenapa Nona Cinta menikah secepat itu. Ada yang bilang jika pernikahan itu hanya sebuah pernikahan kontrak, karena perusahaan ayahnya Non Cinta mengalami kerugian yang sangat banyak, dan sekarang Pak Fadly dipenjara karena beliau tidak bisa melunasi hutang-hutangnya, oleh sebab itu Non Cinta menerima tawaran dari Madam Desy untuk menikah dengan Tuan Arga. Tapi entahlah, Tuan. Itu hanya kata orang." Ungkap pak Cipto.

"Berarti apa yang dikatakan oleh Lovely itu benar. Jika Cinta terpaksa menikahi pria itu. Dasar bujang lapuk! Aku tidak akan biarkan Cinta bertahan lama hidup dengannya. Aku pasti akan mendapatkan Cinta kembali. Pak Cip! Katakan padaku apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan Cinta kembali?" seru Ray yang bersikeras untuk mendapatkan Cinta kembali.

"Kalau menurut saya, sebaiknya Tuan muda tidak perlu merebut Nona Cinta lagi, Tuan muda lupakan saja gadis itu, masih banyak gadis di luar sana yang akan memberikan cinta untuk Tuan. Mungkin Tuan muda dan Non Cina belum berjodoh," balas Pak Cipto.

Mendengar ucapan dari pak Cipto. Raymond tidak bisa terima, ia akan tetap berusaha untuk mendapatkan Cinta kembali, bagaimanapun caranya dia akan mengambil Cinta dari sisi Arga.

"Aku tidak bisa melakukannya, Pak. Aku masih sangat mencintainya, Cinta akan tetap aku dapatkan, karena aku sangat yakin sekali jika dirinya masih mencintaiku, apalagi pernikahannya dengan pria melambai itu tidak ada ikatan cinta. Jadi, akan mudah bagi saya untuk mendapatkan Cinta."

Raymond sangat yakin dengan usahanya untuk memisahkan Arga dan Cinta. Tapi Pak Cipto tetap ingin Raymond tidak melakukan hal itu, karena Pak Cipto punya alasan kuat untuk itu.

Setelah berbicara dengan Pak Cipto, Raymond segera pergi keluar, pak Cipto memperhatikan kepergian pemuda itu sembari menghela nafasnya.

"Tuan muda, seandainya saja Tuan tahu, mungkin Tuan muda tidak akan pernah ingin melakukannya, saya sudah berjanji kepada almarhum Tuan Faruk untuk menyembunyikan rahasia ini kepada Anda. Semoga ada keajaiban!" ucap pak Cipto lirih.

Sementara di sisi lain, sebagai pengantin baru. Arga selalu mengajak sang istri pergi berdua ke tempat-tempat favorit Arga. Bahkan mereka berdua akan pergi makan malam di sebuah restoran mewah di hotel bintang lima. Arga sengaja mengajak istrinya pergi berdua agar hubungan mereka semakin dekat, karena bagaimanapun juga Cinta masih butuh adaptasi bersama sang suami.

Malam itu, Cinta terlihat anggun dengan dress panjang yang begitu cantik. Dress berwarna hitam itu terlihat begitu memukau saat dikenakan oleh Cinta.

Cinta berdiri di depan cermin, menatap dirinya yang saat itu terlihat begitu berbeda. Datang Arga dari belakang dan langsung melingkarkan tangannya pada pinggang sang istri.

"Istriku sangat cantik sekali malam ini! Apa kamu sudah siap?" seru Arga sembari menghirup aroma harum dari tubuh istrinya.

"Sudah!" jawab Cinta.

"Okay! Jangan pernah melepaskan tanganmu dariku! Tetaplah ada di sampingku, karena sekarang kamu adalah istriku," ucap Arga saat dirinya menyiapkan tangannya agar Cinta menggandeng dirinya.

Perlahan, Cinta meraih tangan sang suami dan setelah itu Ia pun menatap wajah suaminya sembari tersenyum.

"Ayo kita berangkat, Nyonya Arga!"

Mereka berdua pun beranjak untuk pergi makan malam. Kepergian mereka cukup menyita perhatian Madam Desy yang saat itu sedang berada di ruang tengah.

"Hmm ... kalian mau kemana? Mesra sekali." Madam Desy berkata sembari memperhatikan penampilan keduanya yang terlihat tampan dan juga cantik.

"Kami mau pacaran dulu, Mommy! Bukankah hubungan yang baik itu adalah masa-masa pacaran setelah pernikahan? Dan sekarang kami sedang menjalaninya bukan begitu, Sayang!" ucap Arga dengan tersenyum menatap wajah sang istri.

Cinta melihat kebahagiaan yang sempurna pada diri sang suami. Aura ketampanannya kian terpancar kala pria itu begitu senang membicarakan tentang dirinya dan juga Cinta.

Membuat Cinta mulai kagum dengan sosok Arga.

"Tampan beud, ya ampun asli nih cowok keren parah, beda dengan kemarin-kemarin pas ketemu. Aduuh! Jangan-jangan aku mulai suka dengannya?" batin Cinta.

...BERSAMBUNG ...