NovelToon NovelToon
Rahasia Suami Lumpuhku

Rahasia Suami Lumpuhku

Status: tamat
Genre:Tamat / Dendam Kesumat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:18.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Aozora Jelitha, dikhianati oleh calon suaminya yang ternyata berselingkuh dengan adiknya sendiri. Padahal hari pernikahan mereka tinggal menunggu hari.
Sudah gagal menikah, ia juga dipaksa oleh ayah dan ibu tirinya, untuk membayar utang-utang papanya dengan menikahi pria yang koma,dan kalaupun bangun dari koma bisa dipastikan akan lumpuh. Kalau dia tidak mau, perusahaan yang merupakan peninggalan almarhum mamanya akan bangkrut. Pria itu adalah Arsenio Reymond Pratama. Ia pewaris perusahaan besar yang mengalami koma dan lumpuh karena sebuah kecelakaan.Karena pria itu koma, paman atau adik dari papanya Arsenio beserta putranya yang ternyata mantan dari Aozora, berusaha untuk mengambil alih perusahaan.Ternyata rencana mereka tidak berjalan mulus, karena tiba-tiba Aozora mengambil alih kepemimpinan untuk menggantikan Arsenio suaminya yang koma. Selama memimpin perusahaan, Aozora selalu mendapatkan bantuan, yang entah dari mana asalnya.
Siapakah sosok yang membantu Aozora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bingung

Hari berlalu begitu cepat. Hari ini seharusnya adalah hari yang sangat membahagiakan untuk Aozora. Namun, hari ini berubah menjadi hari yang sangat dibencinya. Apalagi itu kalau bukan hari pernikahan yang seharusnya dirinya, kini berubah ke Tsania perempuan yang sama sekali tidak akan pernah dia anggap sebagai adik.

"Zora, nanti malam kamu temani mama ya ke acara resepsi pernikahan Dimas," Amber buka suara saat mereka berdua bersantai di ruang tamu.

"Ma, maaf banget ya, Ma! Bisa tidak aku di rumah saja? Soalnya aku__"

"Mama nggak ada temannya, Zora. Kamu kan menantu Mama. Jadi kamu harus temani mama!" ucap Amber tegas tak terbantahkan.

"Baiklah lah, Ma kalau begitu!" Aozora terlihat pasrah. "Haish, malas banget aku ketemu sama mereka semua! Tapi, gak pa-pa deh. Pura-pura tidak kenal kan bisa?" bisik Aozora pada dirinya sendiri.

"Jam berapa kita berangkat, Ma?"

"Acaranya jam 7, jadi kita berangkat jam 6 saja!" Aozora sontak melihat jam di dinding yang ternyata sudah menunjukkan hampir pukul 5.

"Kalau begitu, aku balik ke kamar dulu ya, Ma. Soalnya aku harus melap badan Mas Arsen dulu," Aozora berdiri dari tempat duduknya.

"Tunggu! Kamu membersihkan tubuh Arsen?" mata Amber membesar sempurna.

"Iya, Ma. Emangnya kenapa?" Aozora mengernyitkan dahinya.

"Sudah berapa lama?" bukannya menjawab pertanyaan Aozora, Amber malah balik bertanya.

"Sudah seminggu ini, Ma. Semenjak aku jadi istri Mas Arsen. Dan yang memintaku melakukannya , Daren. Katanya Mas Arsen harus dibersihkan dua kali sehari sama seperti mandi,"jelas Aozora, gugup.

Mulut Amber sedikit terbuka, untuk beberapa saat saking kagetnya. Namun, detik berikutnya, wanita paruh baya itu, tersenyum geli. Kenapa? itu karena sekarang dia lagi membayangkan bagaimana tersiksanya putranya itu seminggu ini.

"Kenapa Mama tersenyum seperti itu ya? Mama merasa lucu atau mama lagi mikir aneh-aneh kalau aku menggagahi Mas Arsen?" Aozora membatin sembari menggigit bibirnya.

"Ma, aku berani bersumpah kalau selama aku membersihkan Mas Arsen aku sama sekali tidak mengambil kesempatan untuk ...." Aozora menggantung ucapannya, karena merasa risih berbicara masalah hubungan intim.

"Kenapa kamu harus takut seperti itu? Kalau seandainya kamu melakukan hal itu pada suami sendiri ya kan tidak apa-apa. Dia kan suamimu?" ucap Amber masih berusaha menahan tawanya.

Aozora bukannya tidak tahu arti dari ekspresi mama mertuanya itu. Makanya dia kembali pamit, saking malunya.

.

.

.

Dari arah pintu terdengar seseorang hendak membuka pintu. Arsen yang tadinya sedang asik memeriksa sesuatu pekerjaan melalu laptop di tangannya, sontak menghentikan pekerjaannya dan buru-buru memasukkan laptopnya ke bawah ranjang. Kemudian ia pun kembali berbaring, berpura-pura seperti biasanya.

"Selamat datang penderitaanku!" Arsenio membatin. Dia yakin kalau yang akan masuk itu adalah Aozora. Yang berarti secara tidak langsung, siksaan batinnya juga akan datang.

"Hai, Mas! Masih betah tidur ya? Bangun dong, masa tidur terus? Gak cape apa?" Aozora tidak langsung mengambil alat untuk membersihkan Arsen. Wanita itu justru naik ke atas ranjang dan duduk di samping pria itu.

"Apa kamu mau bangun kalau Hanum datang?" suara Aozora terdengar lirih.

"Hah? dari mana dia tahu tentang Hanum? Dari mama, Niko atau dari Daren?" Arsen benar-benar kaget kalau Istrinya itu sudah tahu mengenai Hanum, wanita yang sejujurnya masih memiliki tempat di hatinya.

"Secinta itu ya kamu ke Hanum? Dia pasti sangat cantik makanya kamu sangat mencintainya. Tapi, apa nanti kalau dia sudah kembali kamu akan membuangmu seperti kata Dimas?"

"Brengsek! Ternyata dia tahu dari Dimas,"umpat Arsenio dalam hati.

"Dari dulu, aku punya satu keinginan, kalau aku ingin menikah hanya sekali dalam hidupku. Makanya aku akan selalu berusaha menjadi istri yang terbaik, walaupun nanti kamu tidak bisa juga mencintaiku. Tapi, kalau suatu saat, kamu nantinya memutuskan untuk tetap kembali pada Hanum kalau dia kembali, aku juga tidak bisa menghalangimu, karena aku tahu sekeras apapun usahaku untuk menahanmu di sisiku, itu akan sia-sia, karena Hanum itu semestamu. Aku tidak mungkin memaksa hati seseorang kan?" Aozora tersenyum miris.

"Mungkin sudah takdirku akan menjadi seseorang yang terbuang," sambung Aozora lagi. Tanpa dia bisa cegah, air mata yang dari tadi berusaha dia tahan, akhirnya luruh juga dan tanpa dia sadari menetes ke tangan Arsen.

"Dia menangis? Kenapa aku jadi dilema begini ya? Apa aku tega meninggalkan dia nanti? Kalau iya ... itu berarti aku adalah pria jahat. Arghhh, please jangan bebani hatiku terus-terusan dengan cerita sedihmu! Nanti kalau aku meninggalkanmu, aku akan selalu merasa kalau aku adalah pria yang paling jahat," batin Arsenio, menggerutu dalam hati.

Sementara itu, Aozora melihat ke arah jam di dinding. Matanya membesar sempurna melihat jam yang sudah menunjukkan jam 5 lewat. Wanita itupun sontak melompat dari tempat tidur, hingga menimbulkan sedikit goncangan pada Arsen.

"Kenapa lagi dia?" bisik Arsen, penasaran.

"Astaga, aku lupa! aku harus membersihkan tubuhmu lebih cepat, karena nanti aku dan mama akan pergi bersama ke pernikahan si bajingan itu!" ucap Aozora sebelum akhirnya dia sedikit berlari masuk ke dalam kamar mandi.

"Haish, siap-siap lagi aku tersiksa!" keluh Arsenio sembari menatap ke arah kamar mandi.

Tidak perlu menunggu lama, Aozora pun sudah keluar dari kamar mandi dan mulai membersihkan tubuh Arsen. Walaupun sudah terbiasa dengan reaksi yang ditunjukkan benda sensitif milik Arsenio, Aozora tidak memungkiri kalau dirinya tetap saja merinding melihat penampakan itu.

Aozora kini sudah selesai membersihkan tubuh Arsen. Ia pun berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaian suaminya itu. Tidak perlu waktu yang lama, ia pun akhirnya menyelesaikan pekerjaannya.

"Oke, kamu sudah terlihat segar. Sekarang aku mandi dulu ya!" Aozorapun berjalan ke kamar mandi.

.

.

.

Aozora tidak memerlukan banyak waktu untuk mandi sekarang, karena ia sudah terburu-buru.

"Hmm, aku pakai gaun apa ya?" Aozora terlihat bingung di depan lemari pakaian yang berjejer gaun-gaun indah yang dibelikan oleh mertuanya.

"Ah, sepertinya ini saja," Aozora menarik keluar gaun jenis cooktail berwarna kuning gading. Desainnya simpel tapi elegan banget saat dipakai. Dan kebetulan bentuk potongan cooktail dress yang Aozora pilih, tanpa lengan.

Penampilan Aozora benar-benar terlihat sangat cantik sekarang, padahal wanita itu belum memoles riasan di wajahnya.

Tidak perlu waktu lama, Aozora sudah selesai merias wajahnya karena memang dia tidak terlalu sulit melakukannya. Wanita itu kembali melirik ke arah jam.

"Masih ada waktu 15 menit lagi, sebaiknya aku masih punya waktu untuk melakukan hair do simpel," Aozora kemudian meraih alat Curly rambut yang sebelumnya sudah dia panaskan.

"Akhirnya selesai juga!" Wanita itu mengembuskan napas lega, setelah dia sudah selesai mengatur rambutnya. Penampilan wanita itu kini terlihat semakin cantik.

Setelah itu, Aozora terlihat memilih-milih sepatu dan pilihannya jatuh pada sepatu heels, yang akhirnya membuat penampilannya semakin all out.

Saking sibuknya dia bersiap-siap, Ia tidak menyadari kalau dari tadi Arsenio membuka matanya dan memperhatikan semua yang dia lakukan.

"Dia cantik sekali. Tapi, kenapa dia harus memakai gaun tanpa lengan seperti itu? Dia mau pamer kalau kulitnya bagus, atau sengaja mau membuat Dimas terpesona lagi dengannya?" Arsenio mulai menggerutu dalam hati.

"Haish, kenapa aku bisa sekesal ini? Bukannya dulu aku selalu kesal kalau Hanum yang berpakaian seperti itu? Kenapa sekarang aku juga kesal melihat dia memakai gaun seperti itu?" batin Arsenio. Bingung bercampur kesal, kini bercampur menjadi satu di kepala Arsen.

Tbc

Maaf kalau belakangan ini aku suka telat up. itu karena asam lambungku kumat. Mohon tetap like, vote dan komen.Terima kasih, ya guys🙏

1
Dwi Lestari
Luar biasa
Heni Yanuati
sudahlah orang berbuat buruk hasilnya jg buruk
Heni Yanuati
zora jangan naif. nanti kalo hanum mepeti arsen kamu cemburu?
Heni Yanuati
dimas rupanya otaknya sangat busuk. 11 12 spt bapaknya.
Heni Yanuati
arsen belah duren... nyam nyam nyam enak tenan...🤤🤤🤤
Heni Yanuati
smg bahagia zora dan arsen. kalo ada kerikil2 di rumahtangga itu hal yg wajar tp smg kalian kuat
IKA UMY
sngt bagus sX alur cerita ini n smua mndptkn pasangan masing² yg sdh d cinta sejak lama.... betapa indahnya....
Heni Yanuati
itulah karakter hanum yg sebenarnya. ternyata hanum fimanfaatkan oleh famian
Heni Yanuati
apa ya reaksi arsen?
Heni Yanuati
waduh zora kok blum tau kalo suaminya sdh sembuh
Heni Yanuati
liku2 perjalanan pernikahan zora arsen masih panjang
Heni Yanuati
aozora itu kalau divisualkan gitu kayak apa ya?
Heni Yanuati
rasakan tuh tuan aditya. gmn rasanya anak perempuanmu diselingkuhi sm suaminya?
Heni Yanuati
masak sudah sekamar 3 bulan masih belum ada setrum2 listriknya
Heni Yanuati
sikap zora sdh pas. jd pimpinan perusahaan hrs tegas dan kuat
Heni Yanuati
waaahhh penyakit selingkuh hak ada obatnya
Heni Yanuati
rupanya sudah pada punya rasa. cuma belum yakin
Siti Nurbaya
kasihan /Cry/
Debby Afriyanti
semoga lekas sembuh ya kak
Heni Yanuati
smg bapaknya zora ga strook
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!