Proposal Cinta Sang Ceo

“Ada yang ingin aku katakan padamu vano, dan aku harap setelah ini kita tak bertemu lagi,demi kebaikanku dan dirimu”,,ucap Jeni yang memulai percakapan.

“Aku tau pa yang ingin kau katakan,kau sudah menikah”,,ucap vano menatap Jeni, yang sedikit terkejut.

“Darimana kau tau,aku belum menceritakan apapun padamu”,,ucap Jeni heran.

“kau tak perlu tau, darimana aku tau itu tak penting. ketahuilah Jeni,aku masih sangat mencintaimu,aku menyesal telah mengkhianati mu!"

"Dan aku tau, kau menikah karena terpaksa untuk menolong ayahmu,jangan siksa dirimu dalam sebuah pernikahan yang tidak ada cinta didalamnya”,,ucap vano lembut,sambil menatap mata indah Jeni.

“Tau darimana kalau kami tidak saling mencintai,aku sangat bahagia dengan pernikahanku.dan kami saling mencintai, jangan percaya omongan orang diluar sana, yang tidak tau hubungan kami vano”,,ucap Jeni tegas,namun Vano malah tertawa mengejek.

“Apakah dia mencintaimu,mungkin iya dia sudah melakukan kewajibannya sebagai suami dan kau sebagai istri,tapi apa kau yakin suamimu mencintaimu?"

"Masih ada wanita lain dihatinya Jeni,wanita yang dicintainya selama 2 tahun,dan dia tunggu selama 2 tahun juga. kau tak akan bisa,mengganti wanita itu di hati suamimu!”

Jeni terdiam mendengar ucapan vano,benar apa yang dikatakan vano,meski sudah hampir setahun mereka menikah. Nathan tak pernah mengatakan cinta padanya,meski perlakuannya lembut saat mereka bercinta ,namun itu adalah kebutuhan sang suami,Jeni meremas kedua tangannya dibawah meja.

Dia tak pernah memikirkan hal ini,selama Nathan menolong keluarganya,dia tak perduli akan cinta ataupun yang lain.namun kenapa kini dia merasakan sakit yang luar biasa,dia sadar akan posisinya di hati Nathan,melihat kebungkaman Jeni,vano hanya menghela nafasnya.

“Bercerailah Jeni dan kembali padaku,ini yang terbaik untuk kalian berdua, agar tak ada yang tersakiti,aku masih mencintaimu!”

Deg, Jeni terkejut mendengar kata cerai yang dilontarkan oleh Vano,akankah dia sanggup meminta cerai dari Nathan, yang tanpa Jeni sadari telah menempati setengah hatinya.

Cerai?,akankah pernikahanku berakhir dengan perceraian, apakah aku akan siap untuk segala kemungkinannya.kenapa aku tak memikirkan hal ini, apa yang akan terjadi padaku selanjutnya, dan ayah,apa dia akan tetap menerimaku sebagai putrinya jika aku dan Nathan bercerai.

Jeni memejamkan matanya, dia kemudian menatap vano, pria yang hampir 3 tahun menjalin kasih dengannya.

"Kita tak tau apa yang akan terjadi, kita hanya bisa berusaha dan memperjuangkan apa yang menurut kita patut untuk diperjuangkan, dan aku akan mempertahankan dan memperjuangkan pernikahanku!"

"wanita itu adalah masa lalu bagi suamiku, dan sekarang aku adalah wanita masa depan untuknya. tak ada yang mustahil di dunia ini, selagi kita mau berjuang!"

Jeni menjawab dengan tegas, sang pengawal tersenyum mendengar Jawaban berani Nona Mudanya, yang telah dia sadap dan dia rekam.

"Tuan Muda,anda akan bangga dan merasa begitu beruntung karena memiliki Nona disisi anda",,ucap sang pengawal pelan.

" Sampai kapan kau akan berjuang,kau hanya dimanfaatkan terlebih lagi ayahmu, aku tak ingin kau menderita lebih dari ini Jeni!"

"Dengarkan aku, bercerailah aku akan membantumu, terbebas dari ikatan pernikahan yang tak didasari cinta ini!"

"Cukup vano,ini urusanku jangan ikut campur. aku akan menyelesaikan sendiri masalahku, dan terimakasih atas saran mu, aku harap kita tak bertemu lagi!"

Jeni meninggalkan vano begitu saja, Selena yang sejak tadi mendengar ucapan Jeni,begitu kesal dengan Jeni yang menurutnya keras kepala dan sedikit sombong itu. selena bangun dan duduk dihadapan vano, yang sedang mencari cara agar Jeni mau mendengarnya.

" Kau harus bekerja lebih keras lagi, dan sekarang giliran ku yang akan menemui suaminya ",, ucap selena, vano mengangguk.

" Jangan membuat Jeni disalahkan disini, tujuan kita hanya memisahkan mereka secara baik-baik. jika sampai kau melakukan sesuatu diluar rencana, aku tak akan tinggal diam! "

"Aku akan melakukannya dengan baik",, selena pergi meninggalkan vano.

Kau pikir aku takut dengan ancaman mu, Persetan dengan Jeni, bahkan jika Nathan membencinya hal itu akan mempermudah jalanku untuk mendekati Nathan.

Selena tersenyum jahat,Besok malam dia akan bertindak, besok adalah acara penganugerahan model terbaik.dan selena menjadi salah satu kandidatnya, dan tentu saja sebagai pesohor nomor satu di negaranya, Nathan akan menghadiri acara tersebut.

"Kau dapatkan apa yang aku minta",, tanya Lara pada orang suruhannya.

"Tentu saja Nona",, Lara mengambil amplop yang isinya foto-foto pertemuan Jeni dan vano,Lara tersenyum puas.dia memberikan bayaran, atas kerja keras sang pengintai.

"Aku akan menghubungi mu lagi",, ucap Lara, yang pergi begitu saja setelah mendapat apa yang ia inginkan, dia kemudian menuju perusahaan sang ayah.

" Tuan Muda,besok anda harus menghadiri acara penganugerahan model ,dan selena menjadi salah satu kandidatnya! "

" Siapkan saja semuanya ",, Elios hanya menganggukkan kepalanya.

" Anda tidak ingin memperkenalkan Nona Muda ke media",, Nathan menatap Elios dengan geram, dia melemparkan pulpen ,yang dia pegang ke arah Elios.

"Kau mau semua mata tertuju pada istriku, kalau hal itu terjadi aku akan membunuhmu Elios",, teriak Nathan.

" Maafkan saya Tuan Muda ",, Elios menunduk dan tersenyum.

Ternyata anda sudah mencintai Nona, anda sudah mulai menunjukkan kepemilikan anda Tuan.

Sementara di kantor sanjaya grup, Tuan Sanjaya mengamuk dan begitu marah melihat foto-foto yang Lara perlihatkan.

" Dasar anak tidak tau diri",, teriak Tuan Sanjaya meninggalkan Lara,sambil membawa foto-foto yang Lara berikan. Lara mencoba menahan sang ayah.

"jangan terbawa emosi ayah, itu hanya sebuah foto yang bisa saja dia bantah, Jeni tidak akan mengelak lagi jika kita memergoki mereka ayah!"

"Bagaimana jika kita mengikuti Jeni besok,Lara yakin mereka pasti bertemu kembali", ucap Lara memberi saran kepada sang ayah, yang di angguki oleh Tuan Sanjaya.

*****

Jeni sedang duduk melamun di tokonya, pandangannya kosong, dia teringat akan semua ucapan vano padanya.

" Hah apa yang aku pikirkan, semangat Jeni kau bisa melewati semua ini, yakinlah ",, ucap Jeni memberi semangat pada dirinya sendiri.

Malam harinya di rumah megah kediaman Nathan, Jeni sedang memijat kepala Nathan,yang katanya sedang sakit kepala itu.

" Besok aku ada acara, jadi aku tidak pulang untuk makan malam. pulanglah sesuai jadwal mu, jangan pergi kemana-mana lagi jika kau ingin pergi dengan Tania,kau harus tetap minta ijin dariku ",, ucap Nathan memberi perintah.

" Iya saya akan pulang seperti biasanya ",, ucap Jeni patuh, Nathan menegakkan tubuhnya dan menatap Jeni.

" Kenapa kau bicara formal lagi denganku, mana panggilan sayangmu untuk suamimu ",, Jeni ingin sekali berteriak,dihadapan pria yang begitu membuatnya kesal itu.

" Iya sayang,maafkan aku",, sambil memperlihatkan senyum termanisnya.

Pagi menjelang sang surya sudah menampakkan dirinya, Nathan sudah berangkat kerja begitu juga dengan Tania yang memulai ospeknya Hari ini.sang ibu mertua juga memulai aktivitasnya, dia pergi untuk berkumpul dengan teman arisannya.

Jeni berada di tokonya hari ini, banyak pelanggan yang datang hanya untuk sekedar mencicipi, dan memesan kue di tokonya. saat dia sedang asik melayani pelanggan, vano datang membawa seikat bunga lily kesukaan Jeni.

"Hei sayang apa perlu bantuan ku",, ucap vano yang datang menghampiri Jeni, beberapa pengunjung dan anak buah Jeni, saling pandang dengan panggilan yang vano sematkan untuk Jeni.

" Tolong hentikan dan pergilah, jangan membuat masalah untukku",, ucap Jeni malas, vano tak langsung menyerah begitu saja.

"Aku ingin minta bantuan padamu, temani aku sore ini memilih pakaian, yang akan aku gunakan sebentar malam please",, ucap vano memohon.

" Kau bisa pergi sendiri vano, jangan menggangguku",, Jeni pergi membuat adonan kue, dia berharap vano akan pergi jika dia meninggalkannya.