NovelToon NovelToon
Cinta Tak Setara

Cinta Tak Setara

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Konflik etika / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Kartika Putri

Menikah dengan orang yang dicintai adalah impian semua orang. Namun Tak semua orang bisa melalui dan bertahan dengan ujian pernikahan tersebut.

Bagaimana jadinya jika dalam pernikahan yang bertahan hanya hati seorang wanita yang sudah dihancurkan berkali-kali oleh prianya? Dan saat itu pula hadirlah sahabat yang dulu selalu ada (seorang pria) ingin membantu mengobati luka yang ditorehkan suamimu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Kartika Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 03

Usai wawancara dan makan siang bersama, Lyora memutuskan untuk kembali kerumah. Ternyata dirumah ibu mertuanya sedang ada arisan dengan teman2nya, yang ujungnya hanya jadi ajang pergosipan dan perbandingan.

Saat masuk kedalam rumah, Lyora menyapa dan menyalami 1 per 1 ibu2 yang ada disana kemudian ia langsung masuk ke kamarnya. Lyora terlalu malas untuk kumpul bersama ibu2, karna ujungnya yang dibahas tentang perbandingan dia yang belum bisa memiliki keturunan hingga saat ini. Jika ditanya'pun ia tidak ingin, inginnya memiliki keluarga lengkap, hidup bahagia bersama orang yang tepat, memiliki buah hatinya dengan suami yang mencintainya dan tak pernah membanding2kannya dengan wanita diluaran sana. Namun itu kan hanya ada dalam cerita, untuk kehidupan Lyora sepertinya mustahil

Dikamar, Lyora mengisi waktu luangnya untuk belajar lagi tentang bisnis dan management serta belajar bahasa2 baru baginya untuk menambah pengetahuan serta berlatih ilmu bahasa. Karena sejak lulus kukiah, Lyora ingin bekerja namun tak di perbolehkan oleh suaminya.

Saat Lyora sedang asyik dengan buku2nya, Alrescha memasuki kamar dan melihat istrinya sedang belajar.

"Kemana saja kamu dari pagi hingga siang? Kata mama kamu pulang usai jam makan siang" tanya Alrescha

"Tadi pagi kan aku sudah bilang ingin mencari pekerjaan, dan mulai besok aku sudah bisa bekerja" jawab Lyora tanpa menoleh

Alrescha : "bukankah sudah kubilang tak usah bekerja? Kamu dirumah menemani mama dan biarkan aku yang bekerja untuk kalian"

Lyora : "dan membiarkan mamamu terus membandingkan diriku yang belum bisa memiliki keturunan?" ucapnya sambil menatap Alrescha menahan air matanya

Alrescha : "kan bisa bilang memang belum diberi, mau gimana lagi?"

Lyora : "mau gimana?? Bukankah usaha kita yang kurang? Apalagi sekarang kamu sering kerja lembur sampai malam.. Sampai rumah hanya sekedar mandi dan makan kemudian pergi bersama teman2mu... Kamu anggap aku apa?? Aku ini istrimu!!" ucapnya sambil menghapus air mata yang sudah tak bisa Lyora tahan lagi

Alrescha : "itu kan hobiku, dari dulu kamu tau hobiku seperti apa, kenapa sekarang mempermasalahkan?!"

Lyora : "hobi yang mana? Apakah hobimu yang suka membela teman2mu? Atau yang membohongi dan menyakiti istrimu? Ataukah hobimu yang suka pergi dengan wanita2 yang lebih cantik dari istrimu?!!"

Alrescha : "bukan salahku jika aku lebih membela teman2ku, lagipula untuk apa kamu chat teman wanitaku dan memarahinya?" jawabnya enteng tanpa ada rasa bersalah sama sekali

Lyora : "untuk apa kamu menyakiti istrimu? jika memang sudah bosan padaku kembalikan saja pada papa atau kembalikan aku ke atas makam mama'ku dimana kita mengucapkan janji suci pernikahan dulu"

Alrescha : "dahlah percuma ngomong sama orang baperan" ucapnya sinis lalu meraih hpnya hendak melangkah pergi

Lyora : "pergilah sesuka hatimu bersama teman2mu, bukan salahmu yang menyakitiku... Tapi aku yang SALAH, salah meletakkan hati, salah melabuhkan kepercayaan pada orang yang sama sekali tidak mencintaiku, orang yang belum selesai dengan masa muda dan masalalunya.. Semua salahku, dan terimakasih sudah menyadarkan hatiku" ucap Lyora dengan deraian air mata

"Jika suatu saat aku seperti dirimu yang sekarang, ingatlah aku hanya ingin mengikuti cara mainmu" lanjut Lyora

Usai mendengar ucapan Lyora, tanpa menoleh dan tanpa satu kata'pun Alrescha pergi meninggalkan Lyora sendirian.

Lyora hanya menangis sendirian dikamar sambil berbicara pada dirinya sendiri

"Tuhan...jika memang mencintainya sesakit ini, tolong cabut rasa ini, jika perlu matikan perasaanku untuk suamiku"

Usai berkata seperti itu, Lyora masih terus menangis hingga ia tertidur karena kelelahan. Dia merasa gagal menjadi seorang istri, gagal menjadi seorang wanita yang sampai sekarang Lyora belum bisa memberikan buah hati untuk suaminya. Lyora sebenarnya pernah 2 kali keguguran karena ia terjatuh dari atas motor, dan kedua karena ia kelelahan. Dokter sudah menyarankan untuk bedrest, namun ibu mertuanya menganggap itu hanya alasannya untuk bermalas-malasan. Dan saat Lyora keguguran'pun suaminya tidak menunjukkan kepeduliannya sama sekali. Alrescha masih sibuk dengan hobinya, layaknya ia belum memiliki tanggung jawab sebagai seorang suami.

Sepulangnya Alrescha, sudah menunjukkan pukul 00.30 dini hari. Dia melihat mata sembab dan hidung merah seperti habis menangis, serta seperti orang kedinginan karena tak memakai selimut. Namun itu semua di abaikan oleh Alrescha. Ia memilih untuk ganti pakaian lalu tidur di samping istrinya, karena ia berpikir esok masih harus bekerja. Alrescha melarang Lyora bekerja karena ia berpikir jika Lyora bekerja maka mamanya tidak ada yang menemani dirumah, namun ia tak mengetahui jika Lyora sering sakit hati akibat perkataan mamanya karena mamanya melemparkan kata2 untuk menantunya di belakang anaknya. Jadi wajar jika Alrescha tidak tau, meski Lyora berkata jujur tentang mamanya Alrescha seperti tak percaya. Dan mau bagaimana'pun Alrescha dan Lyora bertengkar, tak ada satu'pun dari mereka yang mau minta maaf, mungkin terlalu tinggi gengsi mereka, tapi meski tak ada yang minta maaf dulu, Lyora yang tak pernah mau makan jika mereka bertengkar, membuat Alrescha harus memaksa Lyora untuk makan bersama sehingga mau tak mau mereka akan berbaikan tak lama setelahnya. Alrescha memiliki ego dan gengsi yang sangat tinggi, tak mau dikalahkan oleh seorang wanita, bahkan istrinya sekalipun.

Keesokan harinya, Lyora bangun pagi lalu menyiapkan sarapan, kemudian ia membangunkan Alrescha lalu mandi.

Alrescha bangun dari tempat tidurnya lalu pergi mandi, setelahnya mereka sarapan bersama. Lyora mengambilkan makanan dan minuman untuk suaminya, sedang mama mereka mengambil makanannya sendiri.

Di meja makan, hanya ada suara dentingan sendok yang mengenai piring. Tak ada obrolan atau canda gurau di antara mereka ber3. Usai makan, Lyora langsung membereskan meja makan lalu ia pergi ke kamar untuk bersiap2 akan pergi bekerja. Saat Lyora sudah memastikan semua barang bawaannya tak ada yang tertinggal dan ingin membuka pintu, bertepatan dengan itu Alrescha juga membuka pintu, jadilah mata mereka bertemu dan saling pandang di ambang pintu.

"Aku berangkat kerja dulu" ucap Lyora

Alrescha hanya diam tak menjawab istrinya sama sekali karena ia masih marah. Usai pamit, Lyora langsung meninggalkan suaminya yang masih mematung di ambang pintu, sedangkan Alrescha masuk ke kamar dan bersiap2 untuk pergi bekerja. Awalnya Alrescha ingin bertanya atau mengantar istrinya di hari pertama ia bekerja, namun niatnya ia urungkan saat melihat Lyora yang bersikap dingin. Berbeda dengan sebelumnya jika mereka sedang bertengkar, biasanya Lyora akan mulai percakapan hangat dengannya, akan tetap lembut seolah tak terjadi apapun.

Alrescha pergi ke garasi untuk mengendarai mobilnya ke perusahannya, sedang Lyora telah pergi lebih dulu darinya mengendarai motor matic kesayangnnya. Alrescha mengendarai dengan pikirannya yang masih terngiang ucapan istrinya semalam,

"Apakah aku sudah keterlaluan selama ini?? Tapi dimana sifat lembut Lyora yang selama ini? Mungkinkah ia hanya berpura2 saja??" ucap Alrescha

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!