Cerita ini mengkisahkan tentang seorang wanita hebat bernama Qiaraa yang ingin menjalani kehidupan dengan lebih baik,dalam hidupnya ia selalu disalahkan sebagai penyebab ibu nya meninggal,suatu hari ia bertemu dengan seorang pria dingin yang tak di kenalnya,akan kah dia mendapatkan kehidupan yang ia ingin kan atau malah sebaliknya??,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Ikah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16.Tingkah Qiaraa
"Satu satu nanya nya,gue pusing harus jawab yang mana dulu" Qiaraa mendengus kesal
Qiaraa sedang berada di restoran bersama Angga, setelah meeting tadi Angga mengajak nya makan siang, sebagai bentuk Terimakasih nya karena Qiaraa mendapatkan kesepakatan kerjasama dengan perusahaan yang cukup besar.
Angga pun tak menyangka Qiaraa bisa dengan mudahnya membuat klien nya menerima tawaran kerja sama ini, walaupun ia baru sehari ini menjadi sekertaris nya.
Angga pun baru menyadari bahwa ternyata Qiaraa wanita yang sangat cerdas dan berpendidikan di lihat dari cari berbicara nya dengan klien tadi.
"Sorry Sorry gue khawatir sama loe Ra"
"Gue baik baik aja,gue abis meeting sekarang lagi istirahat"
"Hah, meeting apaan loe,??" Dinda heran
"Gue lupa ngasih tau loe, mulai hari ini gue kerja kantoran"
"Wah serius Loe, hebat banget,iri gue sama loe "
"Gue di suruh jadi sekertaris es batu sama calon mama mertua" Qiaraa berbisik karena di sampingnya ada Angga yang memperhatikan
"Jadi loe jadi sekertaris calon suami loe??" Dinda terkejut
"Iyah,eh loe lagi dimana sekarang??"
"Gue lagi di rumah sakit"
"Hah, jangan bilang kalau loe lagi sakit" Qiaraa terkejut sehingga ia salah minum minuman,ia tak sadar bahwa yang di minum nya adalah jus milik Angga.
Tapi Angga malah merasa gemas dengan ekspresi Qiaraa yang sedang terkejut itu,dan dengan santai nya ia meminum lagi jus yang sudah di minum Qiaraa barusan, biasanya ia sering jijik jika minum satu gelas dengan orang lain tapi sekarang entah kenapa ia biasa saja.
Bahkan sebenarnya bisa saja ia menukar jus nya dengan jus milik Qiaraa yang belum di minum, karena mereka memesan makanan dan minuman yang sama.
"Gue cuma periksa kok, sekarang juga mau balik,tapi sebenarnya gue pengen cerita sama loe"Dinda terlihat sedih
"Ya udah kalau kerjaan gue udah selesai,gue ke rumah loe yah??"
"Beneran yah,gue tunggu"
"Iyah,loe hati hati"
Qiaraa mematikan telponnya,ia memasukannya ponselnya ke dalam tas,ketika ia ingin minum ia heran melihat minuman nya yang masih utuh,lalu ia melihat ke jus milik Angga yang sudah setengah habis.
"Lah terus tadi minuman siapa yang gue minum??"
Qiaraa heran
Angga tak merespon pertanyaan Qiaraa,ia mencoba menahan tawanya melihat Qiaraa yang sedang kebingungan.
"Cepet makan, sebentar lagi kita harus balik kantor" ucap Angga dingin
Qiaraa sedikit kesal dengan bos nya sekaligus calon suaminya ini,yang menyuruh nya untuk buru buru,namun Qiaraa segera menyantap makanan nya karena ia merasa lapar.
***
Jam pulang kantor pun tiba, Qiaraa sudah membuat janji untuk menemui Dinda di rumah nya,ia pun pamit ke pada atasan nya itu.
"Saya pulang dulu yah,udah selesai kan semua nya??" Qiaraa membereskan meja kerja nya
"Saya akan antar kamu pulang!" Ucap Angga dingin
"Gak usah tuan,saya bisa pulang sendiri"
"Saya gak mau ambil resiko kalau mama tau kamu tidak saya antar pulang"Angga berjalan terlebih dahulu
"Tapi saya mau ke rumah teman saya dulu"
Angga menghentikan langkahnya"Saya yang akan mengantar"Angga melanjutkan langkah
Qiaraa tak mau ambil pusing,lebih baik dia menurut saja Daripada terus berdebat yang tak akan ada ujungnya itu, lagian dia ingin mengangkat hanya takut sama mama nya bukan atas keinginan nya sendiri.
Di dalam mobil Qiaraa memilih untuk melihat pemandangan ke luar jendela,namun pertanyaan pria di sebelahnya membuyarkan keheningan.
"Ekhem, di mana alamat nya??"Tanya nya dingin
Qiaraa lupa,ia belum memberi tahu dimana alamat Dinda,ia pun segera memberitahu alamat nya,tak berapa lama kemudian sampai lah mereka ke alamat tujuan.
"Jam berapa kamu pulang??"Tanya Angga saat Qiaraa akan turun dari mobil
"Belum tau"Jawab nya heran
"Kalau mau pulang,hubungi saya"Ucap Angga
"Saya bisa pulang sendiri tuan,tidak perlu repot-repot buat jemput saya"
"Saya hanya bilang untuk hubungi saya,tidak bilang akan jemput kamu"Ucap Angga dingin
Qiaraa mendengus kesal mendengar jawaban pria di sampingnya itu, akhirnya ia turun dari mobil, Setelah mobil itu melaju, Qiaraa bergumam.
"Siapa juga yang mau di jemput sama loe es batu, terus ngapain loe nanya kalau gak mau jemput gue,bikin kesel aja"Qiaraa ingin melempar high heels nya namun ia mengurungkan niatnya.
"Gak usah lah, sayang kalau hilang"Qiaraa memasangkan lagi high heels nya.
Qiaraa memasuki rumah yang cukup besar jika untuk ditinggali oleh satu orang itu, ketika ia memanggil sahabat nya itu,Dinda tak menjawab,tapi tadi mobil Dinda ada di depan menandakan bahwa Dinda sedang di rumah.
Qiaraa masuk ke dalam kamar,di lihatnya Dinda yang sedang membenamkan wajahnya ke bantal,ia tahu dinda sedang tidak baik baik saja.
"Dinda ??"Qiaraa menghampiri sahabat nya itu
Ketika Qiaraa mendekat Dinda langsung memeluk nya dengan erat, terlihat ada air mata yang sedang mengalir di pipinya.
"Nangis aja,jika itu bisa bikin loe tenang!"Qiaraa mengusap punggung dinda
Dinda menangis terisak,kini hanya Qiaraa yang ia punya, sejak saat ia tak lagi di anggap oleh keluarga nya hanya Qiaraa lah yang selalu ada bersama nya.
"Sebenarnya loe kenapa?"Qiaraa melepaskan pelukannya saat tangis Dinda sudah mereda
"Jadi awalnya gue ngerasa perih di bagian ini gue,jadi gue mutusin buat periksa ke dokter khusus, hasilnya gue kena infeksi,loe tau kan kenapa penyebab nya"Dinda mulai bercerita
"Gue ngerti,jadi sekarang gimana??Tanya Qiaraa
"Dokter itu, nyaranin gue buat berhenti dari pekerjaan ini,kalau nggak,akan berakibat fatal kedepannya"Dinda menundukkan wajahnya
"Loe bilang soal pekerjaan loe sama dokter itu??"
"Nggak lah,tapi dia pasti udah tau tanpa gue bilang "
"Hmmm, sebenarnya dari dulu gue pengen loe berhenti Din,gue sayang banget sama loe,tapi gue gak gak mau loe tersinggung,tapi gue harap dengan adanya kejadian ini loe bisa berhenti"
"Makasih yah Ra,cuma loe yang ngertiin gue,gue juga mutusin buat berhenti dan akan cari pekerjaan lain"Dinda memeluk Qiaraa
"Gue akan selalu dukung loe Din, yang penting sekarang loe sehat dulu yah"
"Iyah,gue akan rutin check up"Dinda melepaskan pelukannya"Loe naik apa kesini??"Tanya Dinda
Mendengar pertanyaan Dinda,Qiaraa teringat lagi akan Angga yang tadi membuat nya kesal.
"Di anterin es batu"Qiaraa menghembuskan nafasnya
"Eemm romantis nya, kemanapun di anterin ayang"Dinda terkekeh
"Romantis dari mana nya,Yang ada kesel gue sama cowok satu itu"Qiaraa membayangkan kejadian tadi