Dijual sang paman dan di beli oleh mafia kejam.
Yura Milea seorang gadis belasan tahun harus rela mengandung benih pewaris untuk seorang mafia kejam.
Leonard Sebastian Johson, pria kejam itu membutuhkan seorang wanita untuk mengandung benih darinya sesuai permintaan Daddynya yang menderita penyakit akut.
Meski Yura bukanlah type ideal baginya pernikahan itu pun harus di laksanakan.
Bagaimana nasib Yura ketika di rahimnya tumbuh benih sang pewaris, sedangkan ia begitu membenci Leonard Sebastian yang selalu menghina dan merendahkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Mengakui
Setelah kembali menuntaskan permainan Solonya. Leon kembali ke kamar. Melihat kamarnya yang berantakan ia semakin pusing. Kepala atas dan bawah sama-sama berdenyut. Ingin minum minuman keras, ia khawatir Daddnya akan ngambek dan tak mau melanjutkan pengobatannya.
Leon menuju lemari kecil tempat ia menyimpan obat-obatan. Ia pun mengambil satu tablet obat tidur, berharap dua denyutan di dua kepala mereda dengan meminum obat tidur.
Sambil menunggu reaksi obat tidur yang sudah di konsumsinya, Leon berinisiatif mencari kesibukan dengan membersihkan sendiri kamarnya yang berantakan.
Setengah jam kemudian, ia mulai merasakan rasa kantuk yang luar biasa.
Leon akhirnya tertidur dengan nyenyak akibat pengaruh obat tidur dosis tinggi tersebut.
***
Matahari bersinar dengan cerah. Yura baru saja selesai melakukan ritual mandi paginya.
Tubuhnya terasa begitu bugar, ia pun tak mengalami perubahan yang berarti pada dirinya ketika mengandung saat ini.
Justru ia merasa semakin merasa segar dan cantik. Yura semakin semangat menjalani hari-harinya. Apalagi ada tuan Melky yang begitu perhatian terhadap dirinya dan kandungannya.
Setelah berdandan ala kadarnya. Yura bersiap untuk turun, karena rencananya ia akan ikut tuan Melky untuk Check up ke rumah sakit jantung.
Yura mengenakan span hitam dan kemeja hitam. Sangat kontras dengan kulitnya yang semakin cerah dan bersih.
Ketika keluar dari kamar, Yura kembali berpapasan dengan Leon yang saat itu juga bersiap untuk turun.
Leon tak sengaja menatap ke arah Yura yang semakin cantik. Bola matanya berbinar dan si Otong pun mulai kembali menunjukkan reaksi dengan berdiri hingga kepalanya keluar dari balik sangkar segitiganya.
' Makin cantik saja istri ku,' batin Leon. Tanpa sengaja ia memuji istrinya.
Leon t terus memandang ke arah Yura yang berjalan perlahan mendekatinya.
" Selamat pagi Tuan," ucap Yura seraya tersenyum ketika melewatinya.
Leon mulai memasang mode sok juteknya.Dengan tak mau menjawab ucapan Yura.
Mereka pun berjalan menuju anak tangga. Kemudian menghampiri tuan Melky yang sudah menunggu kehadiran mereka di meja makan.
" Selamat pagi Daddy," ucap Leon dan Yura secara serempak.
Tuan Melky melihat keduanya datang secara bersamaan mengira jika mereka pasangan suami istri yang bahagia dan tidur di kamar yang sama.
Leon dan Yura duduk bersebelahan.
" Kamu kenapa Leon, wajah kamu kok ditekuk gitu ?" tanya tuan Melky ketika melihat wajah putranya yang terlihat tertekan.
" Gak apa-apa kok daddy," sahut Leon sambil memoles rotinya dengan selai.
" Gak apa-apa gimana? Wajahmu kusut begitu," tukas tuan Melky.
" Kurang tidur saja," jawab Leon sambil mengunyah rotinya.
Sementara Yura terus saja tersenyum, ia tak tahu jika suaminya memendam rasa untuknya.
Mereka pun melanjutkan sarapan pagi itu dengan tenang dan tanpa banyak obrolan.
Leon sesekali melirik ke arah Yura yang tampak semakin cantik di matanya. Namun, ia masih berusaha menyembunyikan ke kagumnya terhadap istrinya.
Selesai sarapan ,mereka langsung berangkat menuju rumah sakit.
Leon dikawal dengan beberapa mobil bodyguardnya, sementara ia membawa mobil sendiri.
Yura duduk di sampingnya dan sesekali ia berbincang bersama tuan Melky di dalam mobil.
Sementara Leon yang hanya diam menyimak obrolan mereka sambil memijat kepalanya yang masih terasa berdenyut.
Sesekali ia kembali melirik ke arah Yura. Semakin sering dilihat, bukan semakin bosan, ia justru merasa jika Istri tersebut terlihat semakin cantik.
Apalagi Yura yang selalu tersenyum ketika berbicara bersama Daddynya.
Mereka pun tiba di rumah sakit.
Tuan Melky mulai diperiksa secara keseluruhan. Mulai dari menggunakan alat EKG, hingga USG jantung dan sebagainya.
Setelah dokter melakukan pemeriksaan,Leon saat ini sedang menghadap dokter.
" Bagaimana dengan keadaan daddy saya dokter ?" tanya Leon.
"Kondisi pasien lebih baik dari terakhir kali beliau melakukan pemeriksaan. Mungkin karena beliau sedang merasakan bahagia."
" Ehm kenapa anda bisa berkata begitu dokter?" tanya Leon
"Karena wajah beliau terlihat berbeda saat terakhir kali datang melakukan pemeriksaan. Sekarang beliau tampak bahagia dan santai dalam menghadapi pemeriksaaan."
" Apa memang kebahagiaan seseorang berpengaruh terhadap penyakit yang ia derita ?"
Tentu saja perasaan seseorang akan berpengaruh terhadap penyakit yang di deritanya. Jika seseorang menderita satu penyakit di tambah dengan tekanan dan rasa putus asa yang mereka rasakan, itu akan berpengaruh terhadap tekanan darah, detak jantung dan semua fungsi dari organ tubuhnya. Begitupun seorang pasien yang merasakan perasaan bahagia. Pasien akan kembali bersemangat dalam menjalani pengobatannya, detak jantung, tekanan darahnya juga akan stabil dan itu bisa membantu proses penyembuhannya selain pemberian obat-obatan medis," papar dokter .
Leon bukan tak tahu akan hal itu, karena sejak mengetahui Yura hamil, tuan Melky terlihat begitu bahagia.
Daddynya juga mau di ajak untuk melanjutkan pengobatannya.
Setelah mendengar penjelasan dokter dan menebus obat untuk tuan Melky, mereka pun segera pulang ke rumah.
***
Setelah mengantarkan tuan Melky dan istrinya pulang, Leon kembali ke kantornya.
Saat itu wajah Leon masih terlihat kesal.
Zein sang asisten berdiri menyambut kedatangan Leon di depan ruangannya..
" Selamat siang Tuan," ucap Zein dengan sedikit membungkukkan tubuhnya.
" Ke ruangan ku Zen !"
" Baik Tuan. "
Zein berjalan di belakang Leon, mereka masuk ke dalam sebuah ruangan.
Leon duduk di kursi kebesaran, sementara Zein menatap ke arah Leon.
" Sepertinya anda terlihat gelisah Tuan?" tanya Zein setelah mengamati wajah Leon yang terlihat galau.
" Aku tak tahu apa yang terjadi pada ku Zein. Kenapa tiba-tiba saja aku tak bisa melakukan hubungan dengan wanita, padahal saat itu aku begitu ingi melakukan hubungan tersebut," keluh Leon sambil memijit pelipisnya.
" Maksud Tuan, tuan mengalami gejala impoten ?"tanya Zein sambil mengulum senyumnya.
Ia ingin tertawa melihat Leon yang terlihat tersiksa karena penyakit barunya tersebut.
Leon menatap tajam ke arah Zein.
" Apa katamu Zein?!" tanya Leon dengan sedikit emosi.
" Ehm maaf tuan, saya hanya menduga saja. Karena gejala tersebut menunjukkan penyakit yang saya sebutkan barusan," papar Zein sambil coba untuk menenangkan Leon.
" Tapi kenapa jika dengan istri ku, hal itu justru tak terjadi. Kenapa hanya dengannya saja aku jadi bersera?" tanya Leon dengan nada yang mengeluh.
" Oh itu biasa Tuan. Jika seorang suami yang terlalu mencintai istrinya, atau seorang pasangan yang mencintai pasangannya. "
" Cinta ? Aku tak mencintainya! Kau tahu sendirikan, bahkan aku sempat merasa jijik untuk menyentuhnya. Aku tak mungkin jatuh cinta pada wanita sepertinya," sahut Leon memprotes.
" Mungkin karena itulah tuan jadi seperti ini tuan. Perasaan manusia itu bisa berbalik dengan sendirinya. Seperti cinta dan benci yang perbedaan begitu tips seperti kulit ari. Begitupun perasaan jijik yang berubah menjadi tergila-gila."
" Mungkin saat ini Anda terlalu terobsesi pada seseorang yang anda rendahkan sebelum," imbuh Zein kembali.
Leon sedikit kaget mendengar penuturan dari asistennya tersebut.
" Apa benar begitu?" tanyanya ragu.
" Ya begitulah yang saya tau tuan. Atau anda ingin konsultasikan masalah anda ke phisikiater?" tanya Zein.
Leon menatap ke Zein.
"Tidak perlu. "
" Lalu menurut mu, apa yang bisa aku lakukan untuk menghilangkan perasaan ini ?"
" Kenapa harus di hilangkan, justru anda harus memupuk perasaan tersebut agar kehidupan rumah tangga anda menjadi bahagia."
" Apa kau gila? Aku tak mau mengemis dan menjilati ludah ku sendiri."
Zein mengkerutkan keningnya.
" Itu terserah anda Tuan, saya hanya menyarankan agar anda mengakui perasaan cinta anda, sebelum terlambat."
Mendengar hal itu Leon semakin tak terima.
" Apa cinta ? Tidak! Sudahlah aku tak butuh pendapat mu. Kau keluar saja dari ruangan ku," sahut Leon dengan sedikit emosi.
" Baik Tuan. Saya permisi."
Zein beranjak dari kursi, kemudian keluar dari ruangannya dengan senyum yang terkulum.
'Dasar pria arogan, mengakui perasaan cintanya saja di tak mau,' batin Zein.
Sementara Leon kembali bersandar pada kursi kebesarannya, seraya menghembuskan nafas berat.
Kepalanya tengah bekerja keras, bagaimana caranya agar ia tak sampai jatuh cinta apalagi tergila-gila pada Yura.
Hai reader untuk meningkatkan kehalusan kalian author tambahkan visual ya
Yura Milea, 18 tahun. Gadis keturunan Jepang Indonesia ini, sebenarnya memiliki kekayaan sepeninggalan kedua orang tuanya.
Namun harta tersebut di habiskan oleh pamannya yang gila judi dan bermain perempuan.
Leonard Sebastian Johson.
Pria dingin berusia 28 tahun ini. Tak pernah merasakan kasih sayang seorang wanita. Selain itu akibat pembullyan ketika dirinya menginjak dewasa membuat Leon berubah menjadi pria arogan yang hanya memiliki sedikit perasaan saja.
Bersambung gengs, jangan lupa komentarnya dan dukungannya.