Keluarga besar Bramasta tidak menyukai Dian, gadis yatim piatu dan koki biasa yang menjadi istri Stefan karena pernikahan kilat di Las Vegas.
Tidak ada yang menyangka Dian menyembunyikan identitas aslinya sebagai hacker dan juga putri bungsu dari pemilik Perusahaan Wijaya, demi untuk mendapatkan cinta Stefan yang merupakan cinta pertamanya.
Kecantikan, kecerdasan dan kehebatan Dian memimpin Perusahaan Jayanata setelah bercerai membuat semua orang yang pernah menghinanya mati kutu.
Berhasilkah Stefan rujuk kembali dengan Dian setelah menyadari kesalahannya selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LYTIE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16. Stefan datang
***Restoran***
Chandra dan Dian berniat meninggalkan restoran setelah selesai makan siang bersama. Manajer restoran berlari kecil menghampiri mereka dengan wajah tegang.
"Tuan Chandra," panggil manajer restoran dengan nada hati-hati.
"Ada apa? Kedua wanita gila itu masih di restoran?" tanya Chandra.
"Mereka berdua tidak ada di dalam restoran, tetapi nona Anastasia masih ada di luar restoran bersama tuan Stefan," jawab manajer restoran.
Manajer restoran tahu Laura dan Anastasia sudah menyinggung Chandra tadi sehingga dirinya berinisiatif mengawasi tindak tanduk kedua wanita itu.
Manajer restoran melihat sebuah mobil mercedes benz hitam datang untuk menjemput Anastasia, tetapi gadis menyebabkan itu tidak pergi. Mobil itu tetap berada di luar restoran dalam keadaan mesin yang menyala.
Manajer restoran tahu mobil mercedes benz hitam itu milik Stefan dan menebak pria itu ada di dalam mobil, sedangkan Laura sudah pergi dengan mobil BMW merah yang dikemudikan oleh sopir.
Manajer restoran khawatir Laura akan mencari masalah dengan Dian, pendamping Chandra sehingga memutuskan melaporkan hal ini segera.
"Tidak apa-apa Kak Chandra. Aku tidak takut sama Stefan," ucap Dian dengan santai.
"Kamu ikut!" perintah Chandra ke manajer restoran.
"Baik tuan Chandra," jawab manajer restoran dengan patuh.
***
Pelayan restoran membukakan pintu restoran untuk Chandra dan Dian, sedangkan manajer restoran mengikuti dari belakang. Sepasang kakak adik itu melangkahkan kakinya dengan santai sambil mengobrol ringan.
Sopir mobil Land Rover Range Rover Velar segera membukakan salah satu pintu mobil kursi penumpang dan berdiri di samping daun pintu mobil menunggu Chandra serta Dian.
Brak!
Terdengar suara hentakan pintu mobil mercedes benz yang ditutup dengan keras. Anastasia berdiri dan menatap tajam Dian, sedangkan pintu mobil di bagian lain dibuka oleh Luis dan sosok tubuh tinggi Stefan muncul di sana.
Anatasia segera berlari menghampiri Stefan dan menarik tangannya menuju Chandra dan Dian.
"Kak Stefan! Dia menyiramku dengan anggur merah dan membuatku malu di dalam restoran. Kak Stefan harus beri dia pelajaran!" teriak Anastasia sambil menunjuk Dian.
Sewaktu Laura menelepon Stefan untuk memberitahukan kejadian yang menimpa Anastasia, Stefan datang ke restoran dan ingin membawa Anastasia pulang ke Mansion Bramasta.
Anastasia menolak pulang dan bersikeras menunggu Dian keluar untuk membuat perhitungan dengannya. Stefan tidak mempercayai perkataan Laura dan Anastasia karena kasus Gisel yang menuduh Dian ketika jamuan makan malam spesial.
Stefan tidak ingin menuduh Dian tanpa bukti sehingga setuju permintaan Anastasia untuk menunggu di luar. Selain itu Stefan ingin menggunakan kesempatan ini untuk berbicara dengan Dian mengenai kesalahpahaman tentang hubungannya dengan Gisel.
Dian memberikan tatapan dingin ke Anastasia serta tidak memberikan satu lirikan mata pun ke Stefan, lalu menggenggam tangan Chandra dengan tangan kanan. Sementara tangan kirinya memegang pergelangan tangan Chandra.
Sikap mesra Dian terhadap Chandra membuat suasana hati Stefan menjadi suram. Tepat saat Dian berjalan melewatinya, Stefan mencekal lengan kiri Dian sehingga langkah kaki gadis muda itu terhenti.
"Dian! Aku butuh penjelasan darimu!" ujar Stefan sambil menatap Dian dengan wajah dingin.
"Aku yang melakukannya!" jawab Dian dengan nada datar.
Perasaan hati Stefan semakin tidak menentu karena Dian memperlakukannya seperti orang asing. Tidak ada lagi senyuman tulus di sudut bibir Dian yang selama sebelas bulan ini ditujukan padanya. Yang ada sekarang hanyalah wajah dingin, asing, serta sikap bermusuhan yang ditunjukkan oleh Dian terhadapnya.
Hal itu membuat Stefan mempererat cengkeraman tangannya di lengan Dian semakin erat. Stefan berfirasat jika dirinya melepaskan tangannya saat ini maka hubungannya dengan Dian tidak bisa diperbaiki lagi.
Sementara Dian sendiri merasa terganggu dengan perlakuan Stefan terhadapnya. Dian menganggap Stefan ingin mencari masalah dengannya.
"Kamu ingin membuat perhitungan denganku?" tanya Dian.
Cengkeraman tangan Stefan melonggar sedikit karena pertanyaan Dian. Pria muda itu tidak menduga sikapnya membuat Dian salah paham terhadapnya lagi. Dian segera menepis tangan Stefan dengan keras dan menjaga jarak dengan mantan suaminya itu.
Sementara Anastasia bersorak riang di dalam hatinya karena yakin Stefan mempercayai ucapannya dan akan memberi pelajaran ke Dian.
"Kak Stefan harus memberi pelajaran untuknya agar dia tidak berani macam-macam lagi!" ujar Anastasia.
Stefan memicingkan matanya menatap Anastasia. "Apa yang kamu inginkan, Sia?" tanya Stefan.
Anastasia mengangkat dagunya dan menatap Dian dengan sombong.
"Suruh Dian berlutut meminta maaf untukku!" kata Anastasia dengan arogan.
"Bertutut meminta maaf?" ujar Dian sambil mencibir dan menatap tajam Stefan.
"CEO Stefan ingin aku berlutut meminta maaf? Aku sarankan CEO Stefan melihat rekaman cctv restoran terlebih dahulu. Jangan sampai saham Keluarga Bramasta anjlok lagi karena ulah nona Bramasta!" kata Dian.
"Sialan kamu Dian!" pekik Anastasia dan ingin menjambak rambut Dian.
Perkataan Dian membuat Anastasia mengingat lagi perasaan malu dan dihindari oleh teman sosialitanya selama dua minggu ini karena berita dirinya mencuri kalung berlian tersebar.
Selain itu Anastasia mendapat kemarahan dari kakeknya serta uang jajannya di potong satu bulan sehingga dirinya tidak bisa membeli tas branded incarannya.
"Sia! Diam!" bentak Stefan.
Anastasia mendengus kesal melihat Stefan menghadangnya untuk menjambak rambut Dian, tetapi dirinya tidak berani melawan Stefan.
Chandra yang sedari tadi diam, tidak bisa menahan diri dan menegur dengan wajah tanpa ekspresinya.
"Didikan tata krama keluara Bramasta sangat luar biasa! Sejak awal memaki Dian dan tidak meminta maaf. Sekarang bersikap muka tembok ingin Dian berlutut meminta maaf!" kecam Chandra.
Wajah Anastasia pucat seketika mendengar sindiran Chandra. Adik manja itu menatap raut wajah Stefan yang semakin suram. Anastasia bisa merasakan amarah Stefan.
"Kak Stefan. Aku tidak me…"
"Pak Nyoman. Serahkan rekaman cctv restoran ke CEO Stefan!" perintah Chandra.
"Baik tuan Chandra!" jawab Nyoman, manajer restoran dengan cepat.
Chandra menyela perkataan Anastasia dan menggenggam erat tangan Dian untuk menuju mobilnya.
"Dian! Aku mau bicara sebentar," ucap Stefan ketika Dian hendak masuk ke dalam mobil.
"Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Semuanya ada di rekaman cctv," tolak Dian dengan tegas.
Dian masuk ke dalam mobil, diikuti oleh Chandra yang memberikan tatapan dingin ke Stefan dan Anastasia terlebih dahulu.
Stefan melihat mobil Land Rover Range Rover Velar pergi meninggalkan restoran. Wajah dingin dan sifat acuh Dian masih melekat di pikiran Stefan, sedangkan Anastasia yang berdiri di sampingnya meremas gaunnya dengan keras sambil mengumpat Dian di dalam hatinya.
***
Selamat malam readers tercinta. Jangan lupa baca kelanjutan ceritanya besok ya 🤗
Author mau rekomendasi novel author lain yang kece habis nih. Mampir ya 🤗🤗
Besok ada lagi novel author kece lainnya 🥰
TERIMA KASIH
SALAM SAYANG
AUTHOR : LYTIE