NovelToon NovelToon
The Devil Husband

The Devil Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Patahhati / Mafia / One Night Stand / Playboy / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.8M
Nilai: 5
Nama Author: Sensen_se.

SPIN OFF PENGANTINKU, LUAR BIASA!

Tiger Sebastian, Ketua Mafia yang kejam, ambisius, pekerja keras dan pantang menyerah. Ia selalu bisa mendapatkan apa pun keinginannya dengan cara apa pun. Satu prinsipnya, nyawa harus dibayar dengan nyawa.

Status Cassanovanya harus berakhir karena dipaksa keluarganya menikahi Jihan, wanita yang hamil karena pernah dilecehkannya.
Tiger marah, kecewa namun tak bisa mengelak. Dia sama sekali tidak percaya bahwa itu adalah darah dagingnya. Jihan sudah kehilangan mahkotanya saat Tiger melakukannya.

Sesal membuncah ketika Tiger mengetahui kebenarannya. Namun terlambat, Jihan sudah pergi meninggalkannya. Yang mana, sudah mulai tumbuh benih-benih cinta di hatinya. Dia terus berusaha keras untuk menemukan istrinya.

Di tengah pencarian, Tiger juga mendapat serangan-serangan dari para musuhnya. Hingga tragedi besar terjadi.

Mungkinkah Tiger dan Jihan bisa bersatu kembali menjadi satu keluarga yang utuh? Yuk intip kisah mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16. SECANGKIR KOPI

"TRING!"

Sebuah notifikasi menyita perhatian Tiger. Nada yang sengaja ia buat berbeda agar langsung mengetahui setiap aktivitas yang berjalan di ponsel istrinya.

Buru-buru Tiger meraih benda pipih itu dan segera membukanya. Mata indah namun penuh seringai tajam itu membelalak lebar, gemuruh dadanya mulai berdentuman. Seketika ia beranjak dari duduknya, melangkah penuh emosi menuju kamar.

"BRAK!"

Tiger membuka pintu dengan kasar sehingga membuat Jihan terlonjak kaget. Wanita itu bisa melihat sorot mata tajam yang membuatnya bergidik. Jantungnya seolah melompat dari sarangnya. Tangannya reflek menyentuh dada yang berdebar kasar. Ia merapatkan punggung pada sandaran bed, lalu menaikkan selimut hingga menyisakan kepalanya saja.

"Duh, dia beneran tahu!" gumamnya memejamkan mata menguatkan cengkeramannya pada selimut.

Tiger berhenti tepat di depan Jihan. Tubuh kekarnya merunduk menopang lengan di kedua sisi bahu Jihan. Matanya masih menatap nyalang. Jarak antara keduanya hanya tinggal beberapa centimeter saja. Jangan lupakan hantaman dada keduanya yang seperti genderang perang.

"Kamu mau ngapain?" tanya Tiger pelan.

Embusan napas segar dari sang suami menyeruak di hidungnya, semakin membuat tubuhnya meremang. Apalagi jarak mereka yang begitu dekat.

"Jawab! Mau apa kamu hubungi Khansa, hah?" bentaknya meninju sandaran bed di sisi Jihan sebelah kiri.

Jihan terlonjak dan menoleh ke kanan untuk menyembunyikan mukanya dari Tiger. Napasnya mulai tidak teratur. "Ah! Eng ... enggak! Enggak! Aku cuma kangen aja sama Khansa," cetusnya dengan gugup.

Telapak tangan lebar pria itu menangkup kedua pipi Jihan dengan kuat. Menggerakkan wajah Jihan agar bersitatap dengannya. Perlahan kelopak mata Jihan terbuka. Pancaran emosi dari manik abu Tiger membuat nyalinya menciut. Tangannya refleks merengkuh perut. Jiwa keibuannya muncul untuk melindungi janin dalam kandungannya.

Bibir Tiger menyeringai tipis, "Kau mau coba-coba untuk meminta bantuan?" tanyanya tanpa berkedip.

"Enggak, Tiger. Sungguh! Aku ... hanya ingin mengetahui kabarnya saja. Nomornya 'kan di HP yang lama. Aku hanya ingin berbicara saja," elak Jihan kesulitan bicara.

Bibir seksinya yang bergerak dan bersentuhan dengan telapak tangan Tiger membuat pria itu menelan ludah. Entah kenapa ada sesuatu yang menggelitik hatinya.

"Telepon Khansa jika sedang bersamaku. Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku. Aku mengetahui setiap aktivitas apa pun yang kamu lakukan! Paham?!" tegas Tiger penuh ancaman.

Jihan mengangguk beberapa kali. Tiger menghempaskan kepala istrinya sembari membuang napas kasar. Kesal sekali dengan tubuhnya yang selalu bereaksi aneh ketika berdekatan dengan Jihan.

Ia memutar langkah sembari mengumpat dalam hati. Berhenti sejenak dan menoleh, "Aku di ruang kerja. Kalau mau bicara dengan Khansa ke sana saja!" Nada bicaranya sudah mulai menurun.

Pria itu melenggang pergi setelah mengatakannya. Menutup pintu dengan cukup keras. Jihan menghela napas penuh kelegaan, mengusap-usap dadanya yang seolah berlari marathon di dalam sana.

"Berasa uji nyali," ucapnya terkekeh sembari menutup mulutnya.

Sudah terbiasa mendengar kemarahan Tiger, Jihan tidak terlalu terkejut akan sikap pria itu. Sejenak ia memikirkan sesuatu. Sebuah ide melintas di otaknya.

Perlahan Jihan menyibak selimut tebal dan menurunkan kedua kaki jenjangnya. Tangannya mengikat rambut dengan asal-asalan. Meski jalannya tertatih, Jihan terus melangkah menuju dapur.

"Boleh telepon Khansa, tapi di samping kamu 'kan? Ok, aku turuti!" gumamnya meraih sebuah cangkir dan mencari kopi di dapur.

"Perbandingannya berapa ya?" gumamnya bertanya-tanya. Seumur hidupnya ini pertama kali ia membuat kopi.

Dengan ilmu kira-kira, Jihan mulai menuangkan bubuk hitam kemudian ditambah gula pasir. Setelahnya menuangkan air panas dari dispenser hingga penuh. Setelah diaduk-aduk, Jihan mencicipinya sedikit.

"Ihh kok nggak enak," gumamnya mencecap lidahnya sendiri.

Kemudian ia kembali menuangkan kopi dan gula, mengaduk dan mencicipinya lagi dengan sendok yang sama. Setelah beberapa kali dirasa sudah cukup, "Nah! Ini sepertinya pas. Maaf Tuan Macan, kali ini kopinya dipenuhi dengan manisnya bibirku. Kali aja kamu bisa luluh," gumamnya berbicara sendiri diiringi tawa kecil.

Jihan membawa seduhan kopinya menuju ke lantai dua. Sebelah kamarnya ada ruangan yang pintunya sedikit terbuka. Ia yakin itu adlah ruang kerja yang dimaksud.

"Tiger, aku masuk ya," izinnya langsung melenggang tanpa mendapat jawaban.

Tiger melebarkan kedua matanya. Seketika ia panik karena tak menyangka Jihan benar-benar masuk ke ruang kerjanya. Buru-buru ia menutup semua penelusurannya dan membuka beberapa email dari para bawahannya.

"Aku buatkan kopi untuk menemani kerjamu," ucap Jihan tersenyum manis.

Tiger mendongak hingga manik abunya bersirobok dengan mata indah Jihan. Kepalanya berdenyut melihat senyuman Jihan yang sangat menggodanya. Apalagi saat matanya turun ke bawah, gaun tidur sexy hanya seutas tali menggantung di kedua bahu.

Glek!

Rasanya ingin menerkam perempuan itu saat ini juga. Tubuhnya sudah mulai panas dingin. Ia merasa Jihan sangat berbeda akhir-akhir ini.

"Sekarang, mana ponselku!" Tangan kurusnta menjulur ke hadapan Tiger.

Tiger mendengkus kesal karena ternyata ada maunya. Ia menarik sebuah laci dan meraih benda pipih lalu menyerahkannya pada Jihan.

"Nih!"

"Terima kasih," ucap Jihan hendak pergi.

"Kau lupa harus gunakan ponsel itu di mana?" sentak Tiger seketika menghentikan langkah Jihan.

Wanita itu tertawa lalu kembali dan duduk di depan Tiger. "Ah, iya. Aku lupa. Diminum dong kopinya. Aku sudah susah payah membuatnya tahu!" gerutunya mulai mengetik di layar ponselnya.

Tiger meraih cangkir itu, mulai mencicipinya sedikit demi sedikit. Jihan sesekali meliriknya dari balik layar ponsel.

'Bagus, terus, habiskan!' gumamnya bersorak dalam hati.

Bersambung~

1
Denny Srivina Barus
Luar biasa
Yuliana Purnomo
kayaknya Rico niih mata mata yg dikirim musuhnya Tiger deh
Erviana Erastus
aku bolbal baca novel ini ... suka sama alur ceritanya
𖣤​᭄☘𝑺ᴇᴎᴤᴇᴎ͠ ⍣ᶜᶦᶠ//@sensen_se: makasi ka ❤❤🥰
total 1 replies
@ni
Luar biasa
@ni
Lumayan
yuiwnye
berubah,,,,🤣🤣🤣
yuiwnye
😆😆😆😆 lah emang bener kan papa singa' yg suruh ngomong gitu 😁😁
yuiwnye
tu kan singa aja klo sdh jatuh dlm kuburan cinta berubah jd anak kucing
yuiwnye
Jihan mm g jngn sampai lepas dr kandang singa nya 🤣
yuiwnye
emang ya si Jihan dudul dulidam
yuiwnye
kira² Rico siapa ya 🧐🧐🤔🤔
yuiwnye
Rico mmng agak mencurigakan ya 🧐🧐🤔🤔
Sari Nu Amoorea
singa ny lg galau🤭
Priskha
Jihan...Jihan...kmu kok sll berpikiran negatif trs
Priskha
bodoh bnr kmu Jihan, kedudukanmu lbh tinggi sbg istri sah drpd hanya sbg tunangan
Priskha
lbh baik kmu jujur sm Jihan drpd dia tau dr org lain takutnya dia marah dan pergi lg krn landasan utama dr sebuah rmh tangga adalah keterbukaan dan saling percaya
Sari Nu Amoorea
ngeri sama tiger🤭
nobita
hadehhh Jihan Jihan... kamu itu bodoh... menambah masalah aja... sekarang kamu bisa kelar gak dengan masalah mu sendiri tanpa bantuan suami mu.... paling paling juga merepotkan Tiger...
nobita
aku juga ikutan mewek...
nobita
yg mau ketemu Tiger dan Jihan.. yg deg- degan aku...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!