Setelah 5 Tahun, Dania Wijaya kembali. Tetapi ia kembali bukan menjadi Dania Wijaya yang sebagaimana adalah istrinya Zillan Donzello. Dania kembali untuk membalas dendam sakit hatinya kepada suaminya sendiri yang adalah Zillan Donzello, yang terkenal dengan pengusaha yang kejam.
Dania terima jika Zillan ingin melumpuhkan kakinya,karena ia tahu suatu hari suaminya akan menyesal karena telah melumpuhkan kakinya.
Tetapi Dania tidak terima jika suaminya juga ingin kematiannya. Oleh karena itulah ia kembali untuk balas dendam kepada suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Djli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 16 Panti asuhan
Seperti dulu setiap minggu pertama di awal bulan Dania akan mengunjungi panti asuhan yang dulu sering dia kunjungi.
Sebenarnya Dania ingin mengajak Alesya ikut bersama, tetapi ibunya Nelson ingin membawa Alesya pergi jalan-jalan dan Alesya pun mau Nelson ikut bersamanya. Dari Alesya bayi Nelson sudah merawatnya bersama Dania, kasih sayang Nelson kepada Alesya pun seperti anak kandung sendiri. Nelson sangat menyanyangi Alesya walaupun Alesya bukan anak kandungnya dan Alesya pun sangat menyanyangi Nelson walaupun dia masih tidak tahu bahwa Nelson bukan ayah kandungnya,tetapi bagi Alesya Nelson adalah ayahnya, ayah yang sangat menyanyangi nya.Kemana Alesya pergi ia akan mengajak Nelson. Terkadang hal itu membuat Dania cemburu, anaknya lebih dekat dengan Nelson dari pada dirinya yang sebagai ibu kandungnya.Itu lah sebabnya kenapa Alesya tidak keberatan tidak mengikuti Dania ke Jakarta saat itu.
Sesampai di gerbang panti asuhan Dania tidak langsung masuk ia berdiri di gerbang sana beberapa saat melihat panti asuhan yang sudah lama tidak dia kunjungi. Sebelum masuk kedalam semua kenangan tentang dirinya dan Zillan di panti asuhan pun berputar di memorynya.
Saat sedang berdiam diri di depan gerbang
panti asuhan ,tiba-tiba ada suara yang sangat Dania kenali memanggilnya.
"Dania."
Dania pun menoleh ke arah sumber suara, melihat seorang wanita berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri Dania pun tertegun.
Wanita itu berjalan mendekati Dania lalu memegang kedua lengan Dania dan berkata "Benarkah kamu Dania"
Melihat ibu panti asuhan berdiri di depannya Dania pun tidak bisa menahan dirinya tidak memeluk ibu panti asuhan.
"Ibu." Panggil Dania dalam tangisnya.
"Ya Allah, Dania. Itu benar-benar kamu. " Ibu panti asuhan pun tidak bisa menahan dirinya tidak mengeluarkan air matanya.
Setelah beberapa saat Dania dan Ibu panti asuhan saling melepas rindu mereka pun masuk ke dalam dan di sinilah mereka sekarang duduk di kursi panjang yang tersedia di bawa pohon .
"Katakan pada ibu, apa yang terjadi 5 tahun yang lalu. Selama ini kemana kamu pergi. " Tanya ibu panti asuhan memegang tangan Dania.
Lalu Dania pun mencerita semua hal tentang 5 tahun yang lalu.
"Ya Allah, kamu sudah memiliki seorang putri dengan Zillan. "
Dania mengangguk tetapi sesaat ia mengingat sesuatu.
"Bu,Dania mohon jangan katakan yang sebenarnya kepada Zillan. Dania tidak ingin Zillan mengetahui semua ini. " Mohon Dania kepada ibu panti asuhan
"Tetapi bagaimana pun Zillan adalah ayah kandung dari anak mu, apakah kamu tidak ingin mereka saling kenal. Kamu sendiri juga tahu Zillan sangat menantikan kehadiran seorang anak dari mu. "
"Saya tahu, Bu.Tapi biarkan Dania menyelesaikan penyelidikan masalah 5 tahun yang lalu dulu. Setelah itu baru kita lihat bagaimana. "
Setelah diam beberapa saat akhirnya ibu panti asuhan mengangguk kepala nya.
"Baiklah, tapi kamu harus janji sama ibu. Kamu harus baik-baik saja. Jika ada apa-apa katakanlah pada ibu. "
"Ya, Bu"
Tidak lama kemudian Dania dan ibu panti asuhan sedang mengobrol panjang lebar dan tanpa mereka sadari Zillan berdiri tidak jauh dari mereka sedang menatap mereka berdua. Begitu lah Dania dan ibu panti asuhan jika mereka bertemu akan saling menukar cerita.
"Sampai sini, apakah kamu akan tetap mengatakan bahwa kamu bukan Dania."Lilih Zillan dengan hati yang sakit, sampai sekarang Dania masih tetap tidak mau mengaku bahwa dia adalah istri Zillan, Dania.
Zillan tahu Dania sangat menyanyangi ibu panti asuhan, walaupun Dania tidak tumbuh besar di panti asuhan tetapi semenjak setiap bulan Dania mengunjungi panti asuhan ini hubungan Dania dan ibu panti asuhan menjadi sangat baik.
Menarik nafasnya sejenak Zillan berjalan mendekati mereka.
"Bu." panggil Zillan kepada ibu panti asuhan
Lalu ibu panti asuhan dan Dania menoleh ke sumber suara.
"Zillan." Ucap ibu panti asuhan dan Dania bersamaan.