NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah

Mendadak Nikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Badboy / Balas Dendam
Popularitas:278.4k
Nilai: 5
Nama Author: yadah elek

Azka Mahespatih (28th) bersembunyi di rumah Nandita (20th) saat ia tengah di kejar oleh beberapa orang preman yang hendak mencelakainya.
Dita yang kaget saat mendapati lelaki asing yang memasuki rumahnya sontak ingin berteriak,tapi sebelum itu terjadi Azka dengan cepat berlari menuju Dita tetapi kakinya tersandung oleh kaki kursi hingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh di atas tubuh mungil Dita,di saat bersamaan para warga sekitar menggrebek mereka dan menikahkan mereka. mau tidak mau mereka menikah juga. bukan tanpa sebab Azka tidak menolak menikahi Dita,karena Azka pernah di tolong oleh Dita maka dari itu ia ingin membalas kebaikan Dita dengan menikahi gadis itu.

bagaimana kelanjutan ceritanya apakah pernikahan mereka akan langgeng atau sebaliknya?

jangan lupa dukung author dengan cara klik love,komen dan subcreb ya...🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yadah elek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pembantu

Dita duduk termenung di balkon kamarnya,ia masih memikirkan kat-kata mertuanya. tapi apa yang salah dengan wajahnya?apa memang mertuanya itu ada hubungannya dengan kedua orang tuanya?

"wah...enak sekali kau duduk disini,sementara banyak pekerjaan di bawah. apa kamu pikir bisa menjadi ratu di rumahku?"

Dita terlonjak kaget saat mendengar suara mertuanya yang begitu mengglegar di telinganya,dia menoleh ke sang mertua.

"kenap heran?kenapa saya bisa ada disini?cih...jangan harap kau bisa tenang tinggal di rumahku." tekan Irina

sebenarnya Irina sedang ikut suaminya perjalanan bisnis di luar kota,tetapi dia tiba-tiba ingin pulang karena teringat dengan Dita yang hari ini diperbolehkan pulang.maka dia ijin pada sang suami untuk pulang saja dan tidak jadi ikut suaminya,dengan alasan ingin menemani dan merawat Dita karena Dita sedang sakit.

"jangan diam saja cepat bantu-bantu di bawah,ingat di mata saya kamu hanyalah pembantu tak lebih dari itu."

Dita langsung berdiri dan menuruti perintah mertuanya,meski tubuhnya masih terasa lemas dia mengikuti perintah mertuanya,meskipun tubuhnya masih sedikit lemas dia hanya ingin menjadi menantu yang baik dan dia percaya pada suatu hari mertuanya akan menerimanya dengan tangan terbuka.

Dita turun ke bawah dia melihat lantai yang masih kotor dia berinisiatif untuk mengambil alat tempur dan memulai aksinya. awalnya BI Ranti melarang tetapi sang mertua berteriak dan memarahi habis-habisan wanita lima puluh tahun itu.

butuh waktu dua jam Dita membersihkan rumah sebesar ini sendirian,tidak sendirian karena BI Ranti juga membantunya sedikit tanpa sepengetahuan nyonya besar.

"non sudah selesai?"

"udah bi..."

"aduh non,wajah non pucat sekali,nanti den Azka marah gimana?"

"bibi gak usah kawatir,Dita boleh minta makan gak bi Dita lapar bi."

meski ia tak bernafsu untuk makan tetapi dia harus tetap mengisi energinya karena ia tahu sang mertua tidak akan membiarkannya tenang di rumahnya ini.

"wah...wah...enak sekali madam kita satu ini." ucap Irina saat melihat Dita yang sedang ingin menyuap.

"apa kau tidak lihat halaman masih kotor?jangan makan saja cepat kerjakan akan ada tamu yang datang." perintah Irina

"tapi nyonya non Dita belum makan dari pagi nyonya,saya takut nanti dia sakit lagi." BI Rani mencoba memberitahu tentang keadaan Dita,sungguh dia benar-benar tak tega jika melihat Dita terus-terusan di suruh bekerja apalagi keadaanya masih lemah.

"saya tidak peduli ya,yang saya pedulikan rumah saya harus bersih sebelum tamu saya datang." ucapnya berlalu pergi meninggalkan Dita dan BI Ranti.

"sudah bi,gak apa-apa biar saya selesaikan dulu pekerjaan saya nanti setelah itu baru saya lanjut makan." Dita beranjak pergi melakukan apa yang di perintahkan oleh mertuanya tanpa membantahnya,ia sekuat tenaga menahan sakit di tubuhnya.

BI Ranti hanya bisa diam,dan menatap iba pada istri anak majikanya itu.dia juga heran kenapa nyonyanya begitu tidak menyukai Dita padahal dia melihat Dita itu cantik tak, hanya cantik Dita juga sangat sopan dan sangat menghormati orang yang lebih tua dan tidak suka membedakan status. tapi dia juga heran pada nyonyanya pasalnya nyonyanya itu sangat baik pada semua orang tanpa memandang status. tapi dengan Dita dia sangat membencinya padahal Dita itu adalah menantunya.bukankah dulu dia sangat berharap Azka segera menikah,tapi ini kenapa dia seakan sangat membenci menantunya itu?

Dita hanya bisa meringis menahan sakit di area perut bawahnya,dia mengerjakan pekerjaanya dengan pelan karena jika bergerak lebih cepat maka perutnya akan semakin sakit.

saat sedang menyapu ada sebuah motor yang memasuki halaman rumah mertuanya, sepertinya dia mengenali motor dan pemiliknya. tak ingin membuang waktu Dita lebih memilih menghiraukannya dan melanjutkan pekerjaannya.

setelah butuh waktu satu jam,Dita akhirnya menyelesaikannya,dia masuk dengan keringat yang membanjiri pelipis dan tubuhnya. dia butuh mandi,tapi sebelum memasuki kamarnya dia ingin ke dapur untuk mengambil air dia sangat kehausan.

"non sudah selesai,mau makan ya non?saya siapkan dulu."

"tidak bik,Dita mau mandi dulu, gerah." lalu Dita pergi menuju lantai atas untuk menyegarkan tubuhnya di melihat jam yang berada di atas nakas.

"sudah jam empat sore mas Azka pasti sebentar lagi pasti pulang." monolog Dita

ia berjalan ke arah kamar mandi dan bergegas untuk membersihkan dirinya,tak butuh waktu lama untuknya membersihkan diri,kini Dita terlihat lebih segar. dia ingin ke bawah dan memakan sesuatu untuk meminum obat. yah walaupun siang tadi dia tidak meminumnya,tapi sore ini dia harus meminumnya agar cepat sembuh.

saat sedang menuruni anak tangga samar terdengar suara Azka yang tengah tertawa,tak ingin penasaran ia memutuskan untuk melihatnya di ruang tamu.

benar saja Azka tengah berada disana bersama mama dan pasangan paru baya dan juga ada Ahsan,

"itu kan mas Ahsan,kok bisa ada di sini?"tanya Dita dalam hati.

"sudahlah,lebih baik aku ke dapur saja perutku sudah sangat lapar."lanjutnya

"BI,boleh Dita minta makan sedikit bi?Dita ingin minum obat tadi lupa belum minum."

"iya non,tunggu sebentar."

Dita lebih memilih duduk di bawah,karena dia lebih nyaman duduk di lantai.

"ya ampun non,kenapa duduk di lantai?ayo sini di atas non,nanti masuk angin."

"udah,siniin Bi saya mau makan disini aja."

tak mau berdebat akhirnya si bibi membiarkan Dita makan di lantai.

"Ditaaa..." suara mama menggema memanggil Dita,untuk dia sudah menyelesaikan makannya,sehingga ia bisa dengan cepat menghampiri mamanya.

"iya nyonya."

"cepat ambilkan minuman dan camilan untuk tamu."

Dita mengangguk dan segera melaksanakan perintah mertuanya.

"wah...cantik sekali gadis ini dia siapa? tanya tamu wanita

"Dita...kamu disini?" ucap Ahsan saat melihat Dita berada di rumah Kaka sepupunya.

Dita hanya mengangguk ragu,sekilas ia melirik ke arah Azka,tetapi lelaki itu hanya diam saja.

"loh Ahsan kenal dia." tanya sang mama

"iya ma,dia gadis yang Ahsan ceritain."

"oh...jadi kamu cewe yang udah nyuri perhatian anak semata wayang saya?" ucap mama Ahsan menggoda.

"mama apaan sih,tuh lihat muka Dita udah kayak tomat aja." ucap Ahsan salah tingkah.

"idihhh....bukanya kebalik ya?tuh yang merah malah muka kamu!" goda sang mama lagi akhirnya pecah sudah tawa mereka yang melihat Ahsan yang salah tingkah.

Dita sekali lagi melirik dan suami. tetapi Azka masih diam dan dengan muka datarnya.

"jeng ini siapa sih,kok anak saya yang cuek ini bisa tertarik sama dia." tanya mama Azka ke Irina.

"oh...dia itu sepupu jauh Azka,dan dengan baik hatinya Azka menguliahkannya dan untuk membalas kebaikan Azka jadi dia bekerja di sini sebagai pembantu." jelas mama mertuanya

sontak Dita menoleh ke arah sang mertua bergantian sungguh penjelasan yang ia dengar dari sang mertua membuat hatinya sakit dan dia melihat suaminya hanya diam saja sambil menatapnya datar.

Dita tersenyum miris, mendengar kenyataan yang barusan ia dengar. tak ingin berlama-lama Dita akhirnya lebih memilih pergi dari sana dan membiarkan mereka melanjutkan obrolan mereka.

1
Murtini
Luar biasa
Murtini
Semoga Dita bs menemukan bukti .
Dan benar2 bkn orang tuanya yg melakukan
Nadira Market
kasih taunya ke thor ny bang/Silent//Grin/...
Murtini
dendam pada ibunya Dita
padahal pelakunya bkn ibunya dita.
hanya saksi hidup sdh tdk ada
mama yogi
Luar biasa
Tata google
🩵
Nadira Market
ky nya seru neh...
Rafanda 2018
sampai sini aja saya baca novel klo mertuanya jahat jd mls,,maaf
Siska Sutartini
dosanya mama Azka berlipat-lipat nih. pertama mau balas dendam, trus mau pisahin suami istri dg cara adu domba. ini azkanya juga parah. anak orang itu woii, itu sudah termasuk KDRT terlepas apapun alasannya. emangnya rumah orang kaya ga ada CCTV gitu. kan bisa dicek kejadian sebenarnya spt apa.
Siska Sutartini
masa lebih percaya perkataan orang asing daripada temen sendiri ? harusnya selidiki dulu siapa dalang sebenarnya yg ingin menghancurkan masa depanmu irina. ini selidiki nggak main tuduh dan benci aja. kalo pada jaman itu ga ada CCTV-nya kan bisa tanya petugas hotel. gimana sih
Febri Ana
sukses dan tetap semangat terus thor mantaaapppp
Febri Ana
mantaapp lanjuutt thor
Febri Ana
biar tau rasa kerjain terus Abi
Febri Ana
semangat terus kakak dan sukses slalu
Febri Ana
lanjuuttt
Febri Ana
Dita sama yg lain aja thor sebel aku sama suaminya
Febri Ana
jangan bodoh Dita tinggalin aja cari laki yg baik
Febri Ana
jangan mau Dita tinggalin aja cowok kayak gitu
Siti Norsham
👍 thumbs up thor...moga ke depan nya thor diberikan ide yang top untuk berkarya.
d
lanjut part 2 dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!