Rahmeta putri Gadis yang selalu tampak ceria, dibalik keceriaannya tersimpan ketangguhan dan kepedihan secara bersamaan.
menyukai seorang pria yang pernah menjadi dosennya , ditolak sekian kalinya hingga memutuskan menyerah kemudian takdir membawanya kembali kepada cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.
"Aku sudah berusaha lupa, tapi kenapa takdir semakin menjeratku dalam pelukannya?"
Ahmad Faruq syahreza, hidupnya menjadi aneh dan kacau ketika gadis itu mulai menganggu ketenangan harinya, tapi siapa sangka kehadiran gadis itu ternyata membawa warna bagi kaku nya hidup Reza.
" menjauhlah dariku,aku ini dosenmu."
" oke pak, saya akan selalu berada didekat bapak."
Apakah Meta tetap mencintai pria itu meski ia telah ditolak kesekian kalinya? bagaimana meta menjalani kemelut hidupnya?
Bagaimana cara Reza menghadapi gadis dengan mood labil itu? Bagaimana pula pria patah hati itu mengenali isi hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanza-azzahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16. Bukan kencan biasa
Semilir angin sore menerpa penuh hening, Meta akhirnya berhenti protes setelah pria yang suka memaksa itu memohon pada nya untuk ikut serta diam saja.
" nah kalau diam dan nurut seperti itu,sayang terlihat lebih cantik."
" apaan sih nih cowok." Batin meta
.
Hari ini Meta di ajak ke sebuah Mall oleh Rayyan.
" dasar orang kaya, apa-apa ke Mall." gerutu Meta kesal.
Rayyan hanya tersenyum simpul melihat sang gadis pujaan yang masih memakai seragam putih hitam menggerutu kesal.
" sayang gadis secantik ini di sia-siain Reza." Rayyan merasa Meta adalah gadis sempurna selain cantik ia juga pintar
" ayo." Kedua insan itu mengakhiri argumen mereka masing-masing, Rayyan mengandeng jemari Meta usai mengisi poin untuk bermain di wahana permainan di Mall.
mereka melakukan permainan dengan sangat antusias seolah mereka lupa apa yang tengah di lakukan. Hari ini mereka saling merangkul, saling mengandeng dan melupakan masalah diantara mereka.
Meta tampak asyik memainkan berbagai permainan di sana, hal ini seolah memangkas jarak yang sempat diciptakan oleh Meta terhadap Rayyan.
" pria ini baik juga." pikir Meta usai puas bermain dan kini mereka berada di sebuah resto. Rayyan tampak serius memesan menu untuk mereka.
" ini dia sayang." Rayyan datang dengan menu ditangannya. kentang goreng dan dua fried chicken tak lupa dua minuman.
" makasih ya tuan." Ucap Meta kikuk, pria di hadapannya sedari awal tak henti memandangi nya.
" panggil sayang saja." Rayyan merayu Meta yang tampak grogi dan salah tingkah
" jangan!" Meta terkejut dan spontan berteriak
" kenapa." Rayyan ikut terkejut
" panggil dokter saja." Putus Meta
" panggil mas saja." Rayyan tersenyum dan diangguki Meta dengan raut wajah memerah Karena pria di hadapannya tak henti menatap dan ia merasa kurang nyaman ditatap seintens itu, Rayyan memgajak Meta untuk makan dan mengisi perut mereka yang lapar.
Tanpa terasa waktu telah memasuki Maghrib, mereka memutuskan untuk singgah di sebuah masjid untuk menunaikan kewajiban sebagai muslim.
Usai sholat kebersamaan mereka ini, entah di sebut penculikan atau kencan sepasang insan itu memutuskan duduk di sebuah taman yang tampak ramai oleh muda-mudi.
"mas." Meta memanggil pria disampingnya, masih terasa canggung bagi Meta memanggil Rayyan demikian, sementara Rayyan tersenyum manis karena gadis disamping nya akhirnya bisa sedikit luluh dan mulai melunak.
" ya."
" terima kasih ya untuk hari ini."
" sama-sama, apapun asal kamu bahagia."
" mas maaf di awal perkenalan aku sempat bikin kesal."
" aku juga, maaf sempat bikin kamu ilfeel."
Meta menatap Rayyan dan kedua insan itu saling menatap dan tersenyum seolah mengingat sebuah moment yang sempat mereka alami, moment dimana Rayyan mengakui Meta sebagai calon istri dihadapan keluarga pria itu.
" kamu konyol." ujar Meta sembari tertawa
"apapun asal kamu nyaman disampingku." pria itu menatap meta lagi,sembari tersenyum dan mengusap lembut kepala Meta.
Meta pun ikut tersenyum kemudian mendadak gadis itu terdiam.
"kenapa?" Tanya Rayyan
" aku bingung mas."
"cerita lah,mulai hari ini kita teman bukan, kecuali kamu mau menganggapku calon suami." ucap Rayyan sedikit menggoda
" mas aku serius."
" oke, cerita lah."
"Aku mencintai pak Reza." ucap Meta lugas
Rayyan mendadak kaku dan bisu, jujur ia tak begitu terkejut karena jauh-jauh hari ia sudah tau gadis ini mencintai kakaknya, tapi di satu sisi ia akui tak butuh waktu lama baginya untuk jatuh cinta pada gadis seperti Meta, ada rasa sakit yang ia rasakan disudut hatinya dan semakin jauh ia semakin yakin ia mencintai Meta tapi,bagaimana? gadis ini tak mencintainya, apa yang harus Rayyan lakukan?
' oh tuhan aku sungguh bingung, haruskah aku merebutnya dari Reza, tidak! aku bukan merebutnya, bukankah Reza tidak mencintai Meta, dan ya aku akan memperjuangkan Meta agar ia mencintaiku.' batin Rayyan
"mas."
" ya." Rayyan tersadar dari lamunannya
" aku bingung, pak Reza tidak mencintaiku haruskah aku." ucapan Meta terputus
' tapi aku telah berjanji untuk membuat pak Reza jatuh cinta padaku, waktuku tak lama lagi di Jakarta, bagaimana ini?' Meta seakan berdialaog dengan hatinya sendiri.
" jangan terlalu dipikirkan, meski telah di tinggalkan oleh kekasihnya, tapi aku tau dia sangat mencintai perempuan itu, dan ia tipe yang sulit jatuh cinta."
Meta tersenyum kecut kala mengingat bagaimana Reza sangat mencintai Bella, meski Bella telah memilih hidupnya sendiri nyatanya dua insan itu masih saling mencintai dan mereka masih memiliki ikatan cinta yang kokoh, disini ia hanyalah tokoh asing yang berharap menjadi tokoh utama dalam hidup Reza, cinta memang seperih ini!
banyak waktu dan hal yang mereka bagikan hari ini, menjadi dekat begitu cepat, dan tanpa sadar ada hati yang semakin yakin akan rasa yang ia miliki.
cinta memang penuh teka-teki dan ini semua akan Rayyan pecahkan sendiri, ia tak ingin gadis seperti Meta menyia-nyiakan hidupnya dengan jatuh cinta pada pria seperti kakaknya.
mampukah Rayyan memikat Meta?
mampukah Meta menjalani misinya merebut cinta Reza?
Dan akankah Reza jatuh cinta pada muridnya sendiri serta melupakan Bella?
semua ini hanya takdir dan Tuhanlah yang tau.
**********
**terima kasih telah setia, don't forget for follow, like ,vote dan comment
semakin banyak vote and like akan semakin cepat up.
Riau,Di sudut rasa yang tersimpan**.