Sinopsis: Namaku Ebby Zahran. aku seorang OB di sebuah rumah sakit besar, aku selalu di salahkan oleh kakak tiriku, bahkan aku selalu di jadikan layak nya seorang babu. padahal aku putra kandung keluarga mamah. aku putra kedua dari mamah, papah ku sudah tiada, aku kira setelah mamah menikah lagi aku akan bahagia mempunyai kakak tiri . kakak tiriku putra kandung dari papah tiriku. mamah dan papah tiriku belum di karuniai anak.
aku juga belum pernah mendapatkan kebahagiaan dari kakak ku. dia selalu acuh, aku tak tau apa yg membuat nya seperti itu.
Ikuti kisah ku ini, semua tak mudah untukku.
hanya untuk hiburan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 9" Motherday
Mamah, engkau cinta pertama ku.mah andai mamah tau aku rindu kasih mu, aku mau dapat kasih dan sayang mu walau itu sedikit.di hari mother ini aku ingin di peluk oleh mu sekali saja. Aku rindu akan semua kasih sayang mu, aku ingin seperti orang lain di luar sana yg bahagia bersama mamah nya.Mah aku pengen bahagia bersama mu" gumam ku sambil memandangi foto mamah. dua butiran hangat jatuh tanpa permisi, membasahi pipi ku.
" Ini emang sulit, tapi percaya lah kamu akan mendapatkan kebahagiaan dari mamah sayang" Papah memeluk tubuh ku, senyum nya memberikan sedikit semangat untuk ku.
" Pah , aku pengen kasih surat ini ke mamah, memeluk nya juga tapi aku nggak yakin mamah mau aku peluk" aku menunduk , mengelus surat yg tadi aku tulis untuk mamah.
Dekapan hangat dari papah membuat ku tenang, kebahagiaan kecil mewarnai hari ini, hari ini merupakan hari Mother day, di mana semua orang memberikan kata mutiara untuk mamah nya, tapi tidak buat ku, aku tidak di beri celah untuk memeluk nya sedikit pun.
Bagi mamah aku hanya biang sial, kehadiran ku tidak berarti baginya, semenjak papah Zahran pergi untuk selamanya kembali ke pangkuan sang ilahi.
" Nangis lah, teriak lah, ungkapkan semua yg mengganjal hati mu, papah akan denger, hari ini emang hari para ibu, tapi papah tau nggak buat mu, karna mamah tidak sudi menerima mu" Papah mengeratkan pelukan nya untuk ku, kedua mata nya basah air mata itu semakin deras ketika aku menangis dengan keras di dalam pelukan nya.
" Hiks hiks hiks.....aku pengen mamah yg meluk kek gini, aku pengen mamah yg membuat ku senyum , aku nggak bisa ngebohongi diri ketika aku berpura tidak peduli di depan nya" tangis ku pecah di susul air mata ku jatuh dengan deras.
" Hiks, nenek tau sayang, kamu pasti menderita dengan semua ini, tapi percaya lah mamah mu, akan menyesal di kemudian hari" Nenek masuk lalu memeluk tubuh ku juga ,air mata itu terus mengalir tangan kurus nya membelai kedua pipi ku.
Dada ku begitu sakit ketika mengingat semua itu hal yg paling membuat ku tak bisa hidup tenang adalah sikap mamah yg menjauh dari ku, aku ingin seperti kak Ryan yg bisa meluk mamah, di cemaskan mamah, di beri kasih lebih tapi itu hanya hayalan ku saja.
Aku menghela nafas bibir ku bergetar , sedikit rasa kesal di hati ku ketika semua kerinduan ini belum terbayar tunai.
Sementara di rumah, kak Ryan dan kak Adi memberikan kata mutiara di hari Mother day ini, kedua kakak ku memeluk mamah dengan mudah tapi aku tidak bisa.
" Mamah maafkan aku ya, ini kata mutiara untuk mu" kak Ryan memeluk mamah sambil menangis mengingat perjuangan nya selama ini bersama papah Zahran saat itu.
" Iya sayang, mamah terima ya kata mutiara ini, jadi lah putra yg baik ya" mamah memeluk tubuh kak Ryan bibir merah nya mengecup kepala kakak..
" Mah, aku juga, mah aku boleh peluk? Aku pengen ngerasain hangat nya seorang ibu, karna aku belum pernah tau mamah kandung ku" kak Adi mendekati pelan sambil memberikan senyuman sendu nya.
" Boleh" mamah memeluk kedua kakak ku, sambil tersenyum, air mata nya mulai jatuh mengingat ku , di benak nya tiba- tiba terlintas bayangan ku.
Senyum ku selalu menghantui isi kepala nya, hingga beliau terkadang menyalahkan tapi bayangan kejadian itu terlintas lagi hingga kebencian nya pada ku pun muncul kembali.