NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:395.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 15

Mobil yang mereka kendarai memasuki pekarangan luas sebuah hunian mewah. Boni memarkirkan mobil itu tepat di depan rumah.

Irene menyapukan pandangannya begitu turun dari mobil. Boni dan Axelle telah lebih dulu melangkahkan kakinya memasuki rumah besar itu. Sementara ia sendiri seakan ragu memasuki rumah itu. Sampai Zaky mengagetkannya.

"Ayo masuk. Kita sarapan dulu di dalam. Aku sudah menyiapkan sarapannya sejak tadi. Kamu pasti lapar kan?" Zaky mengulum senyum menatap Irene yang tampak gelisah.

"Tidak apa-apa. Ayo." Ajak Zaky sekali lagi.

Akhirnya Irene pun memberanikan diri membawa langkahnya memasuki rumah besar itu. Rumah yang akan ia tinggali bersama Axelle. Berdua. Sebagai pasangan pura-pura.

Di dalam rumah itu, Boni dan Axelle sudah lebih dulu berada di meja makan yang tertata rapi banyak menu sarapan. Irene bahkan sampai tercengang melihat hidangan yang tersaji. Belum pernah ia sarapan dengan menu sebanyak dan semewah ini. Hanya mereka berempat yang akan sarapan, tapi hidangan yang tersedia cukup untuk makan warga satu komplek.

"Ayo, Irene. Kita sarapan dulu." Ajak Zaky. Kemudian menarik satu kursi di samping Boni untuk Irene.

Dengan malu-malu, Irene pun duduk.

"Ini semua Pak Zaky yang masak?" Tanya Irene heran.

Zaky terkekeh. "Aku pesan dari resto langganan. Mana mungkin aku bisa memasak sebanyak ini sendirian."

"Oooh begitu ya." Irene tampak malu-malu. Sedangkan Zaky mengulas senyum manisnya memandangi Irene.

Di sebelah, Axelle memperhatikan gelagat Zaky yang tampak tak biasa dimatanya. Ia bukan anak kemarin sore yang tidak memahami sikap pria seperti itu.

"Eike sudah lapar nih. Eike duluan ya?" Dengan tak sabaran Boni menyendok setiap menu yang ada di depannya. Hampir tak ada satu menu pun yang terlewatkan. Lalu mulai menyantapnya rakus.

"Peraturannya kamu bawa kan?" Tanya Axelle tiba-tiba.

"Ada. Memangnya kenapa?" Zaky malah balik bertanya.

"Peraturan itu berlaku mulai hari ini." Sembari memandangi Irene yang mulai mengisi piring kosongnya.

"Tamu tidak diijinkan makan bersama tuan rumah dalam satu meja." Tambahnya.

Sontak, tangan Irene terhenti. Belum sempat ia menyuapi mulutnya. Mendengar ucapan Axelle, Irene perlahan bangun dari duduknya. Lalu mengangkat piringnya, hendak mencari tempat duduk lain.

"Irene." Seru Zaky menghentikan langkah Irene yang hendak beranjak dari meja makan.

"Duduklah. Tidak perlu mencari tempat lain." Titah Zaky.

"Tapi, Pak ..."

"Peraturan itu hanya untuk kalian berdua. Tapi sekarang ada aku. Dan aku tidak suka makan sendirian."

"Kan ada Boni dan ..." Irene bahkan enggan menyebut nama Axelle. Diliriknya pria itu yang mulai menyantap makanannya dengan santai. Tanpa peduli keadaan.

"Duduk saja Ren. Kamu belum pernah kan melihat Pak Zaky marah? Ayo, duduk." Ujar Boni menimpali.

Irene pun menurut. Lantas kembali duduk di tempatnya semula. Lalu mulai menyantap makanannya takut-takut. Sesekali matanya melirik Axelle yang tampak tampak datar air mukanya. Kemudian melirik Zaky yang tampak tenang menikmati makanannya.

Irene menghembuskan napasnya panjang. Entah takdir apa yang membawanya berada diantara dua pria itu. Memang tak bisa dipungkiri, dua pria itu sudah membantunya terlepas dari masalahnya. Akan tetapi, situasi ini pun tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Kalau dipikir-pikir, lima ratus juta itu bukan jumlah yang sedikit. Darimana dan siapa yang akan memberinya pinjaman sebanyak itu tanpa jaminan apapun. Lagipula, jika ia mendapatkan pinjaman dari orang lain pun, tidak akan mungkin ia bisa mengembalikannya. Sementara Zaky dan Axelle, sedikitpun tak berharap ia akan mengembalikan uangnya. Zaky dan Axelle hanya memintanya bersandiwara sampai batas waktu yang mereka inginkan. Kapanpun mereka menginginkan sandiwara ini berakhir, ia hanya harus menurutinya saja. Tanpa bantahan sedikitpun.

.

.

Selesai sarapan, Axelle dan Zaky mengobrol di ruang tengah yang tak jauh dari dapur dan ruang makan.

Sementara Irene sedang mencuci piring dengan ditemani Boni. Pembawaan Irene yang selalu apa adanya membuat Boni merasa nyaman dan cepat bisa beradaptasi dengan gadis itu. Bahkan keduanya terlihat semakin akrab.

"Biar eike saja yang cuci. Kamu duduk saja bareng Bos Axe dan Pak Zaky." Titah Boni.

"Tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa kok melakukan pekerjaan seperti ini."

"Biasanya juga eike yang cuci piring. Bos Axe tinggal sendirian. Dia tidak suka ada orang asing di rumahnya."

"Oooh ..." Irene tampak enggan menanggapi.

"Kalau Pak Zaky tinggal di apartemen. Dia juga tinggal sendirian."

"Tapi dua-duanya masih punya orang tua kan?"

"Kalau Pak Zaky sih punya. Mereka tinggal di luar negeri. Tapi kalau Bos Axe, eike kurang tau."

"Kok bisa? Kan kamu asistennya." Sembari mulai membilas piring-piring yang sudah ia cuci menggunakan sabun pencuci piring.

"Bos Axe tidak pernah bercerita tentang orang tuanya. Eh, tapi dengar-dengar nih ya. Katanya, Bos Axe itu__" kalimat Boni terputus oleh suara panggilan Zaky.

"Boni ..." Panggil Zaky.

Pria gemulai itu pun bergegas menghampiri Zaky.

"Ada apa Pak Zaky?"

"Aku pulang dulu. Kamu jangan lupa perhatikan jadwal Axelle. Dan siapkan segala keperluannya."

"Siap Pak Zaky."

Tanpa berlama-lama Zaky pun beranjak pergi. Setelah sekilas melayangkan pandangannya pada Irene yang sedang mencuci piring.

Setelah kepergian Zaky, tak berapa lama Boni pun berpamitan pulang. Syuting film terbarunya Axelle lusa nanti. Boni ditugaskan untuk menyiapkan segala keperluannya saat di lokasi syuting nanti.

"Ini kamar kamu." Ucap Axelle saat menunjukkan kamar yang akan ditempati Irene. Kamar tamu di lantai bawah. Sedangkan kamar Axelle sendiri berada di lantai dua.

Irene memanjangkan leher mengintip keadaan dalam kamar itu. Kamar yang cukup besar dengan tempat tidur yang empuk. Sebuah kamar yang mewah bagi gadis sekelas Irene. Kamar yang berbanding terbalik dengan kamarnya di panti.

"Masuk." Titah Axelle.

Irene pun menggeret koper kecilnya. Membawanya masuk. Lalu menutup pintu kamar. Namun dengan cepat kaki Axelle menghalangi daun pintu itu menutup. Kepalanya menyembul masuk, menatap Irene yang masih memegangi handle pintu itu.

"Sebelum tidur, periksa dulu jendelanya. Dan tutup pintunya rapat. Biasanya, setiap jam dua belas malam, di kamar ini sering terdengar suara-suara aneh. Kadang ada yang tertawa, kadang ada yang menangis. Dan jangan lupa, berdoa dulu sebelum tidur." Axelle mulai usil menakut-nakuti Irene.

Keusilannya itu membuat Irene menoleh. Menyapukan pandangan, memindai setiap sudut ruangan. Mendadak, bulu romanya meremang. Kamar itu hawa dan aromanya memang terasa berbeda. Seperti kamar yang jarang ditempati. Perasaan takut pun mulai menderanya. Apakah yang dikatakan Axelle benar?

"Saat aku membeli rumah ini, katanya ..." Axelle mulai lagi nih. Irene bahkan tegang mendengar bualannya. Dan hanya bisa menelan salivanya dalam-dalam.

"Dulu di kamar ini pernah ada seorang gadis yang gantung diri. Trus, katanya, arwahnya penasaran dan ingin balas dendam. Pacarnya berselingkuh. Makanya, setiap ada gadis yang menginap di kamar ini, arwah penasaran itu_"

"Stop! Aku tidak mau dengar lagi." Sela Irene cepat.

"Sana, keluar. Aku mau istirahat." Irene mendorong Axelle agar menjauh dari kamar itu.

Axelle malah tersenyum usil.

"Oh ya, lusa aku berangkat syuting. Kadang aku pulang pagi. Kadang juga aku sampai seminggu di lokasi syuting. Jadi kemungkinan, kamu bakal sendirian di rumah ini. Ingat, jangan lupa_" kalimat Axelle kembali terputus.

"Aku tidak takut." Irene menyelanya cepat dengan lantang. Enak saja mau menakutinya seperti itu.

"Oh ya?"

Brakkk!

Irene membanting pintunya kuat hingga menimbulkan dentuman yang cukup membuat Axelle tersentak.

"Galak juga dia." Sembari tersenyum tipis. Kemudian beranjak ke kamarnya.

Di tempat tidurnya yang empuk itu, Axelle menghempaskan tubuhnya. Berbaring terlentang dengan berbantal dua lengannya.

Senyum tipisnya kembali terukir saat bayangan Irene melintasi benaknya. Gadis itu unik di matanya. Entah kenapa, ada rasa senang di hatinya kala mengerjai gadis itu. Ia bahkan suka melihat gadis itu mengomel.

Sementara di kamarnya, Irene justru terlihat ketakutan. Ia duduk meringkuk di tempat tidur sambil memeluk lututnya. Dipandanginya lagi seisi ruangan. Bulu romanya kembali meremang. Terngiang apa yang tadi di katakan Axelle.

Bagaimana jika yang dikatakan Axelle itu benar. Bahwa kamar itu berhantu.

Oh astaga ... Ia bahkan hampir tak bisa bernapas. Hanya bisa menelan saliva berkali-kali sambil memindai seisi ruangan. Kenapa tiba-tiba perasaannya jadi tidak enak begini ya?

Drrrt Drrrt Drrrt

Getar ponsel yang disusul dering berbunyi kencang, mengagetkan Irene. Bahkan terlonjak.

Huft!

Dielusnya dadanya. Sembari membuang napas panjang saat ponsel yang tergeletak di depannya menampilkan nama Bu Norma. Di raihnya cepat ponsel itu untuk menjawab panggilan masuk.

"Halo, Bu?" Sapanya lembut.

"Ren ... Kamu baik-baik saja, Nak?" Tanya Bi Norma dari seberang.

"Iya, Bu. Aku baik-baik saja. Ibu tidak usah khawatir."

"Tapi kalian tidur di kamar terpisah kan?"

"Iya, Ibu tenang saja. Axelle tidak akan macam-macam. Kalau dia berani, akan aku patahkan tulang-tulangnya." Celotehnya.

"Kalau seandainya kamu kesulitan atau ada masalah, cerita sama Ibu ya? Jangan kamu selesaikan sendiri. Ibu jadi merasa bersalah sama kamu. Kamu bahkan sampai berkorban seperti ini demi panti."

"Tidak apa-apa, Bu. Asalkan anak-anak panti tidak terlantar."

Tanpa sepengetahuan Irene, Axelle berdiri di depan pintu kamarnya. Kamar itu bukan ruangan kedap suara, hingga obrolannya dengan Bu Norma terdengar jelas di telinganya. Ia yang hendak meminta Irene membuatkannya jus pun mengurungkan niatnya seketika.

Axelle terdiam. Perasaan lain perlahan mulai menelisik, mengusik ketenangan hatinya.

TBC

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!