NovelToon NovelToon
Possessive Uncle : My Beloved Little Wife

Possessive Uncle : My Beloved Little Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:748k
Nilai: 5
Nama Author: Ist

Alvin sosok pria dingin tak tersentuh telah jatuh cinta pada keponakannya yang sering dipanggilnya By itu.
Sikapnya yang arogan dan possesive membuat Araya sangat terkekang. Apalagi dengan tali pernikahan yang telah mengikat keduanya.

"Hanya aku yang berhak untukmu Baby. Semua atas kendaliku. Kau hanya milikku seorang. Kau tidak bisa lepas dariku sejauh manapun kau pergi. Ini bukan obsesi atau sekedar rasa ingin memiliki. Ini adalah cinta yang didasari dari hati. Jangan salahkan aku menyakiti, hanya untuk memenuhi rasa cinta yang berarti."
-Alvin-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Trauma itu kembali

"Kakak...."Teriak Darren dan Ano memeluk Aya.

"Kita kangen." Rengek keduanya.

"kemarin kan baru ketemu." Jawab Aya menggandeng keduanya untuk duduk bersama yang lain.

"Kakak yakin sudah bersih semua?" Tanya Alvin sambil duduk di dekat Aya.

"Sudah Vin." Dady meletakkan majalah yang tengah di bacanya.

"Sayang besok ikut Mommy ke salon ya. Sekalian rapi in rambut kamu. Kayanya udah kepanjangan."

"Iya Mom."

Alvin menghentikan obrolannya dengan sang kakak ketika mendengar kalimat itu diutarakan oleh iparnya. 'Ini tidak boleh terjadi.' batin Alvin yang sudah membayangkan besok tidak ditemani Aya di kantornya. Ia harus mencari alasan.

"By. Besok kan kamu mau temenin Om cari..."

"Cari apa lagi. Kamu banyak banget alasan. Udah dua hari penuh kamu sama Aya sekarang giliran kakak." Sahut Mommy sebelum Alvin menyelesaikan kata katanya. Wanita itu tak mau kalah. Dua hari sudah cukup untuk memisahkan dirinya dengan Aya. Walaupun setiap pagi dan siang juga menjenguk gadis itu. Tapi waktu setiap detik bersama putrinya adalah hal yang paling berharga.

Instingnya mengatakan Ia tak mau kalah kali ini.

"Tapi kak..."

"Udah. Pokoknya besok Aya sama kakak."

"By...." rengek manja Alvin hanya di tanggapi senyuman oleh Aya.

"Mom."

"Ya sayang."

"Aku pengen rujak."

"Darimana kamu tau rujak?" tanya Mommy sambil tersenyum.

"Dari buku resep di apartemennya Om."

"Kamu mau?"

"Iya kek." jawab Aya antusias.

"Ayo Nenek bikinin."

"Makasih Nek."

Semua orang tengah berkumpul di teras belakang seusai makan siang.

Aya dan kedua adiknya tampak girang melihat rujak yang sudah tersaji di meja.

"Yakin ga ada yang mau?"

Semuanya menggeleng menanggapi gadis itu.

"Kita abisin nih."

"Jangan banyak banyak nanti sakit perut."

"Ok..."

Beberapa suap makan. Wajah Aya tampak memerah, bulir keringat juga mulai membasahi dahinya.

"By udah dong."

"iya sayang. Udah makannya."

"Sebentar. Aku masih mau lagi." Jawab gadis itu sambil memasukkan potongan buah ke mulutnya.

"Ibu kasih cabenya berapa sih?"

"Sedikit Vin. Tadi udah di cobain ga terlalu pedas kok."

"Ano rujaknya pedes ga?"

"Lumayan Om."

"Udah makannya." Alvin merebut garpu dan mengelap keringat Aya.

"Ih Om.."

"Ih liat kamu. Wajah kamu udah merah gitu."

"Aku masih pengen."

"Udah sayang. Kamu udah kepedesan tu."

"Tapi Dad..."

"Udah nanti perut kamu sakit."

"Ni minum susunya. Darren sama Ano juga. Biar pedesnya cepet ilang."

"Iya Om."

Semua ruangan sudah di periksa olehnya. Namun tetap tidak menemukan Aya. "By dimana?" tanya Alvin kepada salah seorang maid di rumah saat berpapasan.

"Nona muda sedang di taman tuan." Tanpa menunggu lama Alvin segera menuju ke taman.

Semua keluarga tampak berkumpul di sana juga beberapa pekerja yang sedang menata dan menanam tanaman. Pandangan Alvin langsung tertuju pada seseorang. Sore yang cerah seperti ini otaknya sudah di buat mendung. Ia menghembuskan nafasnya kasar. Langkahnya begitu cepat menghampiri gadis itu. Alvin bersedekap dada dengan berdiri tepat di depan Aya.

"By."

"Ya Om." Jawab Aya masih sibuk dengan kegiatannya.

"Lagi ngapain kamu?"

"Lagi nanam tanaman. Om gitu aja masih tanya."

"Cuci tangan. Liat, tangan sama wajah kamu kotor begitu."

"Ih gapapa Mommy sama Daddy juga ngebolehin."

"Tapi Om enggak."

"Yaudah."

"By."

"Iya iya ini udah selesai." kata Aya sambil berdiri.

"Sini Om cuci in tangan kamu." Alvin mencuci tangan Aya di wastafel yang tak jauh dari sana. Ia membersihkan wajah Aya dengan telaten menggunakan tissue basah agar kulitnya tidak iritasi.

Malam hari Alvin baru keluar dari ruang kerjanya. Kakinya melangkah ke kamar Aya hanya untuk sekedar melihat gadis itu sudah terlelap atau belum. Alvin membuka pintu perlahan. Suasana gelap, hanya ada lampu tidur yang memberikan cahaya temaram. By nya tidak bisa tidur di suasana terang. Maka dari itu cahaya redup lampu yang menemani tidurnya agar nyenyak. Beberapa senti sebelum Alvin mencapai ranjang suara tangis dan rintihan terdengar. "Tidak.....tidak....Jangan bawa aku." kata Aya ketakutan dengan mata yang masih terpejam. Alvin bergegas membangunkan Aya. Memeluk gadis itu untuk memberi ketenangan. "By....By...." Ia memanggil Aya dan menepuk pipinya pelan agar segera tersadar. Mata Aya terbuka sempurna. Air mata lolos membasahi pipinya. Nafas Aya tersengal sengal. Ia memeluk Alvin erat untuk mencari perlindungan. Aya selalu di hantui kejadian itu. Rasa takutnya belum benar benar hilang.

"Aku takut...." Lirih Aya menyembunyikan kepalanya di dada bidang Alvin.

"Tenang sayang..Om ada di sini." Kata Alvin menenangkan Aya sambil mengusap punggungnya lembut. "Om di sini. Om temenin kamu." Sesekali Ia mengecup kepala gadis itu.

"Mau minum?"

Aya mengangguk lemah.

Alvin memberikan minum dan membaringkan gadis itu setelahnya.

Ia tak beranjak. Mendekap gadis itu dalam tidurnya untuk memberikan ketenangan.

"Om di sini By. Om selalu di samping kamu. Tidurlah sayang." Alvin memberi kecupan ke Aya untuk terakhir kalinya sebelum gadis itu benar benar memejamkan matanya lagi.

Memori otak Alvin seketika memutar kejadian lama. Dimana momen Ia kehilangan gadisnya.

Sebuah kejadian yang membuatnya jatuh terpuruk. Ia ingat betul saat itu ingin menjemput By ke sekolah. Alvin mencari, dan bertanya kepada seluruh orang dimana keberadaan gadisnya. Namun nihil. Tidak ada yang tau. Rekaman CCTV adalah satu satunya jalan untuk mengetahui keadaan. Ia melihat Aya tak sadarkan diri dan dimasukkan ke dalam mobil oleh beberapa pria ber jas hitam. Tangan Alvin mengepal ingin membunuh siapa saja yang terlibat di insiden ini. 'Siapa saja yang menyentuhmu. Akan mati di tanganku.' kata Alvin penuh tekad kala itu. Nyawa terkumpul kembali, benaknya memikirkan keadaan saat ini. Ia menatap Aya yang tidur dengan tenang. Tangannya terulur untuk membelai pipi gadis itu. Menyusuri setiap inchi wajah yang sampai mati pun Ia tak akan bosan memandangnya.

"Trauma itu kembali. Kejadian yang dulu jangan terulang lagi." Batin Alvin dalam hati.

1
Ina Karlina
cerita nya ok banget..waupun terkadang ikut emosi 😁😁😁👍👍👍
Ina Karlina
🌹🌹🌹♥️♥️♥️♥️
Ina Karlina
ini keluarga mama nya Aya selalu bikin ulah..harus diapain ya biar kapok .
Ina Karlina
tak habis pikir sama kelakuan Rio, Darwin..kalian ternyata memang manusia ga tau diri..sudah di baik in tapi kurang ajar😡😡
Ina Karlina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣si Alvin ini ada aja modus nya hadeeeh..kasihn si Ara tiap malam di ajak tempur mulu
Ina Karlina
Alvin ga sadar dia kalau Ara itu sikap dan sifat nya nurun dari nya yg egois ..tapi Alvin ga sadar diri..
Ina Karlina
biarkan si Alvin terus mengejar Aya jangan di pertemukan dulu Thor 🤭🤭🤭biar dia pusing 7 keliling
Ina Karlina
semoga aja lama ga ketemu nya biar tau rasa tuh si Alvin..huh dasar laki laki super posesif egois nya ga ketulungan bikin enek tau ga
Ina Karlina
berbahagialah Aya..om om nya pada posesif semua...kamu wanita paling beruntung dicintai oleh banyak orang 👍👍
Sitikomariah
kaya ada yg disembunyiin aya
Ina Karlina
seperti nya Alvin sakit deh cuma sama dia di rahasiakan..
Ina Karlina
teruskan Aya demo mu ..biarkan saja tuh s Alvin biar dia pusing sendiri 😁😁emang enak di perkosa..
Ina Karlina
kamu salah Alvin sikap posesif mu malah membuat Aya takut dan kamu tanpa sadar telah menjadi kan dia tawanan cinta butamu..kamu akan menyesal atas kekakua mu itu
Ina Karlina
kayanya Aya menyembunyikan penyakitnya..
Ina Karlina
bibir Aya udah ga perwan lagi tanpa sepengetahuan nya dan Alpin selalu mencurinya
Ina Karlina
waduh posesif banget ni om Alvin ..bucin akut sama anak asuhnya..sampe ga boleh di lihat apalagi di pegang ..langsung ngamuk dia 😁😁😁
Ina Karlina
bagaimana nanti kalau Aya tiba tiba ada yang suka ya.. reaksi Alvin nanti bagaimana
sharvik
ponakan kndung gk si in
nurul nazmi
ok
Qaisaa Nazarudin
🙄🙄 plin plan…
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!