NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahimu

Terpaksa Menikahimu

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu

Hangga menatap gadis kecil di hadapannya,
" bunda sedang tidak ada dirumah om.. ada pesan? nanti Tiara sampaikan.." ujar gadis kecil itu polos,
Hangga menatapnya tidak seperti biasanya, perasaan sedih dan bersalah menyeruak begitu saja, mendesak desak di dalam dadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

seorang kakak

" Rupanya kau masih belum bisa membuang kekesalanmu padaku meski sudah bertahun tahun berlalu.." ujar Genta pada adiknya yang duduk di teras samping rumah.

Seperti biasa, ucapan Genta yang kalem dan halus itu seakan akan selalu bisa membuat orang lain merasa dirinya yang selalu bersalah saat genta mulai bicara.

Genta punya kemampuan untuk mengambil hati orang lain dengan mudah dan cepat,

tidak seperti Hangga yang kaku dan tidak terlalu senang dengan pengakuan orang lain.

" Memangnya apa yang sudah kau lakukan padaku sehingga bisa membuatku kesal?" sahut Hangga setelah menghembuskan asap rokoknya.

" Bukankah semua sudah berlalu? Kau masih belum juga memaafkanku," Genta berdiri karena Hangga tak memberinya tempat duduk.

Satu kursi yang kosong di pergunakan untuk kakinya.

Terkesan sedikit kurang ajar, tapi hangga sungguh sungguh tidak ingin duduk berdampingan dengan kakaknya.

" Maaf? Untuk semua yang sudah kau lakukan dan ucapkan kepadaku?" Hangga tersenyum getir, matanya menatap pepohonan yang tumbuh rindang disamping rumahnya.

" Apa yang ku ucapkan adalah apa yang ada di dalam hatiku, tidak ada sesuatu yang harus aku tutup tutupi," ujar Genta masih tidak merasa bersalah.

" kau merasa baik dengan menanamkan ketakutan padaku?

dengan membuatku selalu merasa gelisah?

dan dengan membuatku berpikir bahwa kapan saja kau bisa merebut sesuatu yang sudah menjadi milikku?" sungguh, bersusah payah hangga akhirnya sanggup mengatakan itu pada Genta.

" Selama ini aku bungkam, segala perbuatanmu dulu aku tutup tutupi dari papa dan mama,

ku kira kau akan berubah karena kau seorang kakak,

seharusnya ku mendapatkan contoh dan nasehat yang baik darimu, tapi apa yang kau lakukan?

kau menginjak nginjak hidup orang lain seenaknya."

Genta terpaku, ia tak menyangka adiknya yang biasanya diam itu kini berani bicara banyak padanya, dan kata katanya tajam seperti pisau.

" Kau? Bicara seperti ini padaku?" Genta seperti tidak mengenal sosok Hangga yang sekarang.

" Kenapa? heran? Aku yang biasanya mengalah dan diam kini banyak bicara?" senyum hangga terkembang, namun banyak rasa sakit disana.

" Aku selama ini tidak pernah mengadu pada papa mama, jadi baik baiklah menjaga keluargamu,

jangan pernah berpikir bisa mempengaruhi ku lagi seperti saat itu."

Genta terdiam,

" Pergilah, jangan ganggu aku." ujar Hangga masih dengan suaranya yang tenang namun penuh penekanan.

Melihat adiknya yang sungguh sangat tidak bersahabat dan terlihat begitu memusuhinya itu, Genta memutuskan untuk berjalan pergi meninggalkan Hangga.

" Ayo kita pulang!" ujar Genta pada anak dan istrinya yang sedang mengobrol dengan Hanum, wajah Genta terlihat kesal.

" Kok pulang?" tanya hanum,

" lebih baik aku pulang, dari pada mati kesal..!"

mendengar itu hanum langsung sadar, bahwa kedua kakaknya sedang tidak baik baik saja.

" Kan papa dan mama sudah bilang, jangan ganggu mas Hangga, apa mas belum bisa menyadari juga?" ujar Hanum pelan,

" apa mas kira luka yang mas timbulkan itu sepele? Lihatlah mas hangga.. dia bahkan sudah menduda selama Tujuh tahun dan hidup seperti tidak punya tujuan?"

" nah! Kau membelanya?"

" aku tidak membela mas, itu kenyataan?"

" Kau ini! Harusnya kau menengahi, bukan membela salah satu diantara kami, tau apa kau hanum? Kau bahkan masih belum merasakan susah senangnya rumah tangga?!" Ujar Genta marah.

Mendengar suara yang keras itu Hermawan dan istrinya keluar dari kamarnya.

" Sudah! Apa apaan kau ini Ta?! Memarahi adikmu sampai begitu?!" tegas Hermawan, sementara santi hanya bisa diam sembari memeluk putranya, suasana hening sesaat.

" Aku kan sudah bilang, pulanglah." suara Hangga memecah keheningan yang sesaat itu, kata kata yang ringan namun nadanya begitu berat, seperti sebuah peringatan.

Di tangan Hangga masih ada setengah batang rokok,

melihat Genta yang tak kunjung pergi, hangga berjalan mendekat dan mematikan rokoknya di asbak.

Melihat sikap hangga, muncul rasa takut di hati Genta,

ia takut tiba tiba di pukul tiba tiba seperti saat itu.

meski tubuh Genta lebih besar, tapi dia kalah tinggi dan lincah, Genta bahkan bisa melihat otot otot di lengan Hangga, dan bahu yang lebar dan kokoh milik adiknya itu, takkan bisa ia saingi.

Tidak lucu jika dia di hantam dan ambruk di depan anak istrinya, mau di taruh dimana wajahnya.

" Ayo cepat pulang!" ujar Genta sekali lagi, lalu berjalan mendahului Anak istrinya.

" Aku pulang ma! pa!" suara Genta pamit dari ruang tamu.

Melihat Genta pergi Hangga pun ikut pergi, ia masuk ke dalam kamarnya tanpa berkata apapun.

Sedangkan tiga orang yang tersisa di ruang tengah hanya bisa saling memandang.

" Mas Genta yang selalu mencari cari ma..

padahal mas Hangga sudah menghindar dan menjauh.." ujar Hanum pada kedua orang tuanya.

1
Yuyum Maryum
kenapa belum ada karya baru lagi kah Thor ?
Aishnina(✿ ♥‿♥)
dengerin kt papah gu
bikin anak lagi aja🤣
Aishnina(✿ ♥‿♥)
seru banget smpe males mandi ini🤣
Aishnina(✿ ♥‿♥)
baru nemu ini novel
bagus kak ceritanya🥰
gak melulu soal mafia cEO bosen
SisAzalea
cerita rakyat, konflik ringan,alur nya mengalir bersahaja,mudah difahami,sangat sesuai utk bacaan umum,
saya suka.
SisAzalea
aku suka loh,analogi asal sebiji jagung boleh jadi sebesar semangka.
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Noviendah Sitohang SmileVoice
Lumayan
Suriyanti Jamaluddin
Luar biasa
juwita
dasar haha kirain bener di grebek ternyata eh ternyata ulah padud🤣🤣
Jana
ndelok boso e othor Iki asli malang kyk e, vila Hangga Iki daerah Karangploso cedek 2 mbatu yoh 🤭😁 mek nebak seh hehe
juwita
sy malah udh hampir 14 thn menjanda suami meninggal. smpe skrg sendiri besarin anak 3
juwita
hrsnya hangga sadar diri knpa rani sembunyikan tiara? gmn g sakit hati di cerai tiba-tiba tnpa alasan. ya wajarlah klo dia sembunyikan kehamilannya
juwita
meooong
juwita
Luar biasa
Pu£!
ceritanya bagus tidak bertele-tele, konfliknya juga tidak terlalu berat jadi enak dibacanya. yg penting happy ending. Terus berkarya ya Author.
Ismalinda
Luar biasa
Henrita Henrita
Rani hrs belajar menerima keberadaan ayahnya Tiara. di sepakati cara membagi waktu, sdh kepalang Hangga kembali datar ya wes cuekin jg. suami boleh mantan kalau anak tdk ada mantan. siapa yg blingsatan nanti kalau mantan istrinya sdh ada yg serius mendekatinya. termehek mehek dech 😭😭
Mazree Gati: jangan sampai rani sama hangga
total 1 replies
Isna Wati
Buruk
Isna Wati
lanjut thor extra psrtnya bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!