Possessive Uncle : My Beloved Little Wife
Alvin Sarendra Alberto, seorang CEO tampan, dingin, kejam dan berkharisma. Ia sangat posesif dan memanjakan keponakan perempuannya yang merupakan anak dari kakaknya.
Araya Syailendra Alexander gadis cuek dan hanya bersikap hangat peda keluarganya. Sosoknya sangat cantik, wajah imut, bibir mungil, hidung mancung dan kulit seputih susu.
Aslan Syailendra Alexander Dady Araya. Sosok CEO yang tegas dan disiplin. Cuek dan hangat terhadap keluarga.
Ayla Sandira Alexander Mommy Araya. Penyabar, Penyayang dan sangat posesif terhadap anak perempuannya.
Arkano Syailendra Alexander Adik Araya. Sangat sayang terhadap kakaknya.
Darren Putra Atmaja. Anak dokter yang pernah menyembuhkan Araya. Ayahnya sahabat dari Dady Araya dan sudah meninggal sehingga Ia diangkat menjadi Anak dari keluarga Alexander.
Ayse Kalisha Alexander, Nenek Araya Ibu dari Dady Araya.
Azhar Syailendra Alexander, Kakek Araya.
Kenan Syailendra Alexander, Papa kandung Araya.
Desi Olivia Alexander, Mama kandung Araya.
Adam Syailendra Alexander, Kakak kandung Araya.
Zahwa, Istri dari Adam.
Araya sosok gadis cantik yang kini usianya 19 tahun. Ia dibesarkan oleh om dan tantenya yang sudah Ia panggil Dady dan Mommy sejak kecil. Saat usianya baru beberapa hari, Mama kandungnya menitipkan Araya pada adik iparnya karna urusan pekerjaan. Dengan senang hati mereka menerima dan merawat Araya dengan tulus dan penuh cinta. Dengan Syarat Adanya surat yang menyatakan bahwa Aya adalah anak mereka dan tidak akan mereka ambil lagi. Kedua orang tua kandung Aya pun menyetujuinya. Mereka sangat memperhatikan Araya dan menjaganya. Begitu pula dengan Alvin yang merupakan Adik dari Aslan. Ia ikut merawat menyaksikan pertumbuhan Aya dari bayi sampai remaja. Pria yang saat itu sudah berusia 17 tahun ketika bayi cantik mungil itu dititipkan pada mereka. Ia sangat menyayangi Aya lebih dari apapun. Aya sudah tahu tentang dirinya yang bukan anak kandung Aslan dan merupakan anak dari Kakak orang yang selama ini Ia panggil Dady. Mereka memberitahu Aya dengan perlahan agar tidak menyakiti hati gadis itu, mereka juga meminta Aya untuk tetap bersama mereka. Perlahan Aya mengerti dan menerimanya.
"By bangun, sarapan yuk yang lain udah nunggu."
kata Alvin dengan panggilan sayangnya sambil mengecup wajah gadis yang tengah terlelap itu.
"By ayo dong bangun..."
"Aku masih ngantuk,kalian sarapan dulu aja."
Aya membenamkan kepalanya dalam selimut.
"By om hitung sampai tiga kalo kamu ga bangun Om pastikan kamu tidak bisa lagi lihat ponsel, laptop, tablet dan PS kamu."
Aya tidak bergeming masih dalam posisinya.
"Om mulai. satu......dua.....ti......."
Aya dengan cepat melompat dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. " pelan pelan By nanti kamu jatuh." Aya mencuci muka dan bergegas menghampiri Omnya yang menyebalkan itu. Jika tidak bisa bisa semua fasilitasnya di sita seperti beberapa bulan lalu. Masalahnya hanya sepele karna Aya pergi Jajan sembarangan sepulang dari kampus. Semua detail yang ada pada Aya selalu diperhatikan dengan teliti oleh Omnya itu. Mulai dari makanan, baju dan lain sebagainya.
"Ayo Om."
"lain kali hati hati, nanti kalo jatuh gimana."
"kayaknya sakit."
"kamu kalo dibilangin."
"iya...iya..."
Alvin mengecup pipi Aya gemas dan menggandengnya menuju ruang makan.
"Pagi semua."
"Pagi sayang." sahut mereka dibarengi dengan kecupan hangat pada Aya.
"duduk ayo sarapan."
"iya Mom."
mereka mulai memakan sarapan.
"sayurnya dimakan By."
"nggak ah..ga enak."
"tuh Ano sama Darren aja makan."
"emang enak dek?"
"lumayan kak..."
"tuh kan, ayo dimakan sayang."
"mereka bilang lumayan Mom, jadi belum tentu enak. Lidah aku sama mereka kan ga sama Mom."
Mommy hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah.
"obatnya jangan lupa di minum."
"Iya Dad."
"Oh iya sayang, soal pembicaraan kita kemarin. Kita akan pindah ke Indonesia dan berangkat nanti malam. Semua kebutuhan sudah lengkap di sana. Daddy dan Om kamu serta kakek juga akan mengurus perusahaan di sana."
"kok mendadak Nek..?"
"Sebenarnya rencananya sudah lama. Tapi nunggu Ano, Darren sama kamu libur."
"kuliah aku gimana?"
"Pindah ke kampus Daddy. Nanti Daddy yang akan urus."
"Biar aku aja yang urus kak." sahut Alvin.
"baiklah."
"tapi aku ga bisa ikut kalian pergi nanti malam. Mungkin nyusul besok atau lusa."
'Yes...bebas dari Om, meskipun sebentar tapi lumayan lah.' batin Aya sambil tersenyum senyum sendiri.
"By. temenin Om disini ya. Om masih ada kerjaan."
Aya cemberut.
"Kok Aya tinggal. Dia berangkat sama kita."
"Enggak By berangkatnya sama aku. Lagian juga masih urus berkas di kampus."
"Vin..."
"Kak..."
"Ih Mommy sama Om malah ribut. Om udah gede masa suruh aku temenin."
"ya gapapa dong."
"Ok kakak ngalah kali ini. Tapi jaga putriku baik baik. Jika lecet seujung kuku pun awas kau."
"Don't worry."
"yah kakak ga berangkat sama kita dong." Kata Darren dan Ano dengan wajah sedih.
"ututu adikku sayang, nanti kita ketemu." sambil menampakkan wajah imutnya.
"kakak udah mandi?" tanya Ano tiba tiba.
"menurut kalian?" tanya Aya balik.
"kayanya belum. masih pake baju tidur juga."
"Pintar kalian."
"ih jorok."
"gara gara om tuh..."
"kok Om yang disalahin."
"Lagian Om suruh aku cepet cepet jadikan ga sempet mandi."
"alah kakak biasanya udah siang juga belum mandi kalo ga mau pergi."
"Udah jangan ngobrol aja. Sarapannya di habiskan. Sayang jangan lupa obatnya diminum."
"ok Dad."
Alvin tampak bahagia bisa menghabiskan waktu dengan ponakan tercintanya. Meskipun sebentar dan setiap hari selalu bersama. Namun, ia tak akan pernah puas dengan itu. Baginya Aya adalah jiwanya, Cintanya dan segala galanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
sharvik
ponakan kndung gk si in
2024-10-24
1
Yani Cuhayanih
Menarik aku lannjuut
2023-04-13
0
Nani Rosmiati
momiy sm ibu kandung araya kenapa ada dua.. please dah baru masuk udh keder😂
2022-07-08
0