Hallo guyss ini novel aku tulis dari 2021 hehe tapi baru lanjut sekarang, yuks ikutin terus hehe.
Bagaimana jadinya jika seorang pria mengajak wanita tak dikenal membuat kesepakatan untuk menikah dengannya secara tiba tiba? ya itu terjadi dengan Laura dan Alva yang membuat kesepakatan agar keduanya menjadi suami istri kontrak, dalam pernikahan mereka banyak rintangan yang tak mudah mereka lewati namun dalam rintangan itulah keduanya dapat saling mengenal satu sama lain sehingga menimbulkan perasaan pada keduanya.
apakah pernikahan mereka akan berakhir setelah kontrak selesai atau mereka memilih mempertahankan pernikahan? yuk ikuti terus kisah Alva dan Laura
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
Keesokan harinya Laura sudah diizinkan pergi ke butik dengan syarat harus menjaga diri dan Alva juga kembali kekantor untuk bekerja.
"Aahh ini dia Laura Angeline, bagaimana hari harimu dengan teman baru kakak ku," ucap Celine yang telah menunggu di luar butik.
"Celine aku tidak ingin berdebat, aku masih banyak urusan diluar," ucap Laura.
"Setahuku butik ini telah dibeli oleh milioner dan bagaimana kau bisa mendapatkannya kembali? Hmm jual diri?" Ujar Celine dengan senyum sinis.
Laura diam menundukkan kepala, dia tidak bisa mengelak karena bahasa kasar dari apa yang ia lakukan memang menjual diri demi melanjutkan hidup.
"Kau berasal dari keluarga cukup terpandang tapi cara bicaramu mengalahkan sampah orang miskin," saut Aliva dengan tatapan sinis nya.
"Apa maksudmu dan untuk apa kau datang terus menerus!" Celine tidak terima dirinya dihina begitu saja.
"Harusnya aku yang bertanya padamu, kenapa kau datang tanpa alasan bahkan membeli pakaian saja tidak. Kau datang hanya untuk menjatuhkan kak Laura," ucap Aliva ketus.
"Kau...."
"Apa? Ingin ku panggilkan polisi agar mereka menangkap mu atas laporan penggemar fanatik kak Laura."
Celine langsung diam tanpa menjawab karena gadis didepannya ini terlihat tidak main main mengatakan hal tadi.
"Aku akan memastikan kau tidak akan bahagia dimanapun kau berada Laura Angeline," ucap Celine lalu pergi dengan mobil baru yang diberikan oleh tuan Luis.
"Cihh manusia seperti itu masih saja berkembang di bumi ini," gumam Aliva.
"Kak Laura juga kenapa tidak melawan gadis itu jadi dia semena mena dengan kakak," kata Aliva sembari menatap Laura.
"Sudahlah menanggapi orang seperti itu tidak akan ada habisnya Aliva biarkan saja sampai dia bosan."
"Tapi sekali sekali dia juga harus diberi pelajaran agar mulutnya bisa terkontrol," ucap Aliva kesal.
"Sudah jangan dibahas sekarang ayo masuk untuk mengukur tubuhmu," kata Laura menenangkan teman barunya.
Walau cukup kesal Aliva mengangguk dan masuk kedalam, untung saja Aliva datang tepat waktu jadi dia bisa menggantikan Laura melawan ucapan pedas dari Celine.
***
Celine sendiri pulang dengan wajah kesal karena kalah berdebat, niatnya datang untuk menghina saudaranya tapi gagal total gara gara orang baru yang selalu membela Laura.
"Mama!!" Teriak Celine dari pintu utama.
"Mama disini kenapa berteriak seperti itu," ucap nyonya Natali.
"Isshh Celine sangat kesal hari ini ma."
"Kesal kenapa sayang bukankah kau sudah mendapat apa yang kau inginkan."
"Ma kak Laura mendapat teman baru yang tidak bisa Celine rebut bahkan dia bisa tertawa walaupun sudah keluar dari rumah ini, iishh Celine kesal sekali melihat wajahnya tertawa," ucap Celine kesal.
"Biarkan saja lagipula papa mu sudah tidak peduli dengannya," nyonya Celine menanggapi putrinya dengan santai.
"Tetap saja dia masih bisa tertawa lagipula siapa juga yang ingin kak Laura keluar dari rumah ini."
"Sudahlah jangan bahas itu mama juga tidak mengerti kenapa papa mu mengambil keputusan untuk mengusir Laura dari rumah ini."
"Pasti ada sebabnya papa tiba tiba marah dan mengusir kak Laura ma."
"Itu tugas mu untuk mencari tahu."
Celine memiliki rencana baru untuk mengusut mengapa papanya secara tiba-tiba mengusir Laura, tidak mungkin ada akibat tanpa adanya sebab.
Lihat saja kak Laura aku akan membuat satu hari dalam hidupmu sangat menderita, batin Celine.