NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan

Terjebak Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:111.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: Momoy Dandelion

Ralina Elizabeth duduk tertegun di atas ranjang mengenakan gaun pengantinnya. Ia masih tidak percaya statusnya kini telah menjadi istri Tristan Alfred, lelaki yang seharunya menjadi kakak iparnya.

Semua gara-gara Karina, sang kakak yang kabur di hari pernikahan. Ralina terpaksa menggantikan posisi kakaknya.

"Kenapa kamu menghindar?"

Tristan mengulaskan senyuman seringai melihat Ralina yang beringsut mundur menjauhinya. Wanita muda yang seharusnya menjadi adik iparnya itu justru membuatnya bersemangat untuk menggoda. Ia merangkak maju mendekat sementara Ralina terus berusaha mundur.

"Berhenti, Kak! Aku takut ...."

Ralina merasa terpojok. Ia memasang wajah memelas agar lelaki di hadapannya berhenti mendekat.

Senyuman Tristan tampak semakin lebar. "Takut? Kenapa Takut? Aku kan sekarang suamimu," ucapnya lembut.

Ralina menggeleng. "Kak Tristan seharusnya menjadi suami Kak Karina, bukan aku!"

"Tapi mau bagaimana ... Kamu yang sudah aku nikahi, bukan kakakmu," kilah Tristan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35: Menantu Yang Baik

Tristan terus mencuri pandang ke arah samping. Memperhatikan Ralina yang selama perjalanan hanya bisa diam dan menatap ke luar jendela. Ia masih tidak menyangka wanita itu bisa melakukan hal sejauh itu untuk membawanya pergi.

Sebenarnya ia sudah tahu jika Rumah Ralina akan disita dan dihancurkan. Awalnya ia meminta untuk penundaan. Tapi, melihat wanita itu dekat lagi dengan lelaki lain, membuat ia merasa panas dan akhirnya membiarkan proses penyitaan itu terjadi. Siapa sangka Ralina akan terpancing.

Membiarkan semua aset keluarga Ralina disita akan mengurangi beban kerugian investasinya. Tapi, jika ia bersikeras untuk mengakuisisi, ada cukup banyak uang yang harus kembali ia keluarkan. Nama bisnis yang sudah tercoreng tidak akan memberikannya keuntungan. Anehnya, ia tetap mau melakukannya demi wanita itu.

Ia mengulurkan tangan meraih jemari Ralina dan menggenggamnya. Apa yang ia lakukan membuat wanita itu tampak terkejut dan reflek memandangnya.

Tristan tersenyum melihat wajah cantik itu. Semakin dilihat semakin memikat.

"Mendekat ke sini, aku ingin memelukmu," pintanya memberi isyarat agar wanita itu mendekat ke arahnya.

Tanpa penolakan, Ralina menyambut permintaannya. Wanita itu bergeser tepat di sampingnya lalu memeluk pinggangnya.

Tristan rasanya ingin meleleh. Sentuhannya membuat ia serasa melayang di udara. Ia sambut pelukannya dengan dekapan hangat.

Tubuh wanita itu terasa kecil di pelukannya. Mungkin jika ia sembunyikan di dalam mantelnya, orang-orang tidak akan tahu.

Pelukan itu memberikan semacam ketenangan bagi dirinya. Seolah semua beban kehidupan menghilang. Kejadian di kafe juga tidak lagi membuatnya kesal. Sekarang, wanita itu ada di dalam dekapannya.

"Apa kamu sudah mulai kuliah lagi?" tanyanya sembari mencium aroma wangi dari rambut wanita itu.

"Ya," jawab Ralina singkat.

"Selesaikan kuliahmu dengan baik apapun yang terjadi."

"Hm."

Lewat kaca spion, Hansan melirik memperhatikan arah belakang. Hansan hanya penasaran bagaimana cara atasannya meluluhkan hati wanita itu. Bahkan mereka bisa semesra itu di dalam mobil.

Saat ekor mata Tristan tampak mengetahuinya, Hansan segera kembali fokus dengan kemudinya.

"Kenapa kamu masih ingin mempertahankan rumah itu? Aku bisa membelikan yang lebih bagus dari itu," ujar Tristan.

"Ada hal yang tidak bisa ditukar dari rumah itu. Yaitu kenangan ...," jawab Ralina.

Tristan merasa wanita itu masih belum bisa melepaskan diri dari kesedihan setelah kehilangan orang tua. Ia masih tetap bertahan di rumah itu meskipun mendapatkan perlakuan yang tidak adil.

"Oh, kenangan ...."

"Ucapanmu mengingatkanku akan sesuatu."

"Rumah yang ada di samping rumahmu dulu juga punya banyak kenangan. Tapi, ibuku memutuskan untuk menghancurkannya, meratakannya dengan tanah. Padahal ada banyak kenangan indah sebelum adikku meninggal. Tapi, karena kematian adikku, ibukku menganggap semua hal tentang rumah itu menjadi buruk."

Tristan kembali mengingat kenangannya saat masih bertetangga dengan Ralina.

"Apa kamu tidak merasakan hal yang sama? Orang tuamu meninggal di rumah itu."

Ralina menghela napas panjang. "Entahlah ...."

"Aku tidak mengingat tentang kematian mereka."

"Aku hanya mengingat kasih sayang dan cinta mereka di rumah itu. Bahkan sampai sekarang masih bisa aku rasakan."

Beberapa saat kemudian, mereka tiba di depan rumah Ralina. Tampaknya proses penghancuran masih berlangsung hingga pagar depan sudah seluruhnya rata dengan tanah.

Tristan turun dari mobil sembari menggandeng erat tangan Ralina di sisinya. Hansan maju paling depan menemui penanggung jawab proses penghancuran rumah tersebut untuk melakukan negosiasi. Hanya butuh waktu sepuluh menit saja, alat berat yang ada di sana langsung berhenti beroperasi.

"Tolong bereskan semua kekacauan ini lalu bangun kembali dengan lebih bagus."

"Aku tidak mau tahu caranya, besok pagi pagar rumah ini harus sudah kembali berdiri."

"Kalau kalian tidak bisa melakukannya, aku akan menuntut perusahaan kalian!"

Tristan tampak enteng memerintah dan mengancam orang. Para pekerja saling bertatapan dengan permintaan gila dari lelaki itu. Bagaimana bisa mereka disuruh menghancurkan lalu membangunnya kembali hanya dalam semalam.

Hansan memberitahu kepada para pembantu di rumah itu untuk kembali ke dalam karena tumah itu tidak jadi disita. Mereka juga bisa membantu para pekerja agar pembangunannya cepat selesai. Ia juga membuang garing kuning yang melintang serta tulisan penyitaan dari sana.

"Ah, untungnya menantuku datang tepat waktu. Rumah ini hampir saja hancur dengan tanah ...."

Laurent yang awalnya putus asa kini lebih lega melihat kehadiran Tristan di sana dan bisa langsung menyelesaikan masalahnya. Ia sangat takut jatuh miskin. Kalau saja Tristan tidak datang, ia sudah pasti akan jadi gelandangan. Beruntung putri yang dianggapnya tak berguna itu akhirnya bisa membujuk menantunya itu datang.

"Mama mertua tidak perlu khawatir selama memiliki menantu sepertiku," ucap Tristan sedikit pamer.

Laurent tersenyum lebar mendengar dirinya dipanggil mertua. Ia senang ternyata Tristan tidak membenci keluarganya karena Karina kabur.

"Ah, ternyata kamu lelaki yang lembut dan baik hati. Mama jadi tersanjung."

"Awalnya Mama kira kamu tidak akan memaafkan kami karena masalah Karina. Apalagi aku dengar Ralina juga membuat masalah denganmu."

Tristan mempererat genggaman tangannya pada Ralina. Sejak tadi wanita itu hanya terdiam dan tak banyak bicara jika tidak ditanya.

"Sebenarnya kami tidak pernah punya masalah. Mungkin hanya sedikit salah paham. Mengingat kami memang tidak terlalu dekat sebelumnya. Jadi, butuh waktu untuk bisa saling memahami."

"Ya, kamu harus banyak bersabar menghadapinya. Ralina memang keras kepala dan masih muda, beda jauh dengan Karina yang sudah dewasa. Perlakukan Ralina dengan baik," pinta Laurent.

Ucapan bak malaikat itu membuat Tristan rasanya ingin tertawa. Dengan percaya diri wanita tua itu mengatakan putrinya lebih baik dari istrinya. Ia justru lebih bersyukur Karina kabur meskipun harus mengubah rencana awalnya secara drastis.

"Itu pasti. Mama mertua tidak perlu khawatir. Aku akan menjaga Ralina dengan baik," jawab Tristan.

"Oh, terima kasih, Menantuku!" ucap Laurent senang.

"Ah, iya. Ada yang lupa untuk aku sampaikan," sambung Tristan dengan nada bicara yang terdengar serius.

Laurent mengerutkan dahinya. "Apa itu, menantuku?" tanyanya penasaran.

Rafael yang ada di sana turut menyimak dengan seksama. Sesekali ia melirik ke arah kakaknya yang menampilkan ekspresi sendu, tidak seperti seorang istri yang dicintai suaminya.

"Mohon ibu mertua tidak kecewa dengan keputusan yang akan aku katakan ini," ucap Tristan.

"Keluarga kalian masih menjadi sorotan akibat kasus penyuapan. Jadi, aku harap sementara waktu kalian berlatih hidup sederhana."

"Aku hanya akan memberikan satu pelayan dan satu sopir untuk membantu kalian merawat rumah ini."

Laurent langsung syok mendengar ucapan menantunya. Kehidupan yang awalnya penuh kemewahan kini diminta untuk hidup sederhana hanya dengan seorang sopir dan tukang masak.

Rafael juga ikut terkejut. Padahal ia sudah berharap kakak iparnya itu mau membelikan mobil baru untuknya. Di rumah hanya tersisa satu mobil karena sudah dijual ibunya.

"Tapi, kalau kalian keberatan, mungkin kalian bisa meminta bantuan juga kepada saudara yang lain. Maafkan aku," kata Tristan.

"Tidak, tidak! Untuk sementara ... Kondisinya memang seperti ini. Jadi, mau apa lagi? Kami sudah dangat berterima masih dengan kebaikanmu, Tristan."

Laurent memilih untuk mengalah dari pada segala bantuan tidak ia terima. Ia tidak punya saudara lain yang bisa diandalkan. Bahkan biasanya mereka yang meminta bantuannya. Ia hanya perlu bersabar sampai kondisi kembali pulih seperti sebelumnya.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Darmawangsya Darmawangsya
tentu saja kurang sehat.krna tdk bahagia dengan pernikahannya.
Milla
Lanjut thorrr double up dong thorrr 🥰🤗
Eka Bundanedinar
g usah ngurusi mntan kamu tristanndia hanya sampah klo kamu tau dia nyiram ralin kamu psti murka
jls ralin sprti boneka katamu ug boleh banntah jd ya dia pasrah aj
Mommy'ySnowy 💕
d smping ralina blom membuka hati k tristan,tristan dsni jga blom mengungkapkn dgn jujur prasaannya pda ralin,jd smuanya brjln dgn pemikiran msing2,ralin yg blom ikhlas melepaskn ares,ares yg brfikir tristan mmprlakukan ralin dgn buruk,, yahh sblom ada slh stu yg memberikan pnjelasan akn trus brputar dsitu2 aja siihh hbungan kalian.. dsni lh konflik brmunculan,,, aq sbgai pmbac jd geram,pngen ares brnasib baik,pngen ralin sma tristan jga brbahagia dgn rumahtngganya,, heheh
Reni Anjarwani
lanjut thor
Darmawangsya Darmawangsya
kasihan .....
sabar yah ,,
Eka Bundanedinar
mau bagaimanapun kalian udah beda hanya ares tepmpat cerita ralin tp g bisa sekarang
selama tristan gbungkapin isi hatinya mka ralin akn tersiksa dan merasa tersiksa dg prnikahanya eda klo tristan ungkspin isihati klo dia mncintai rali
Ana💞
kenapa Tristan tdk menanyakan kabar istrinya?
Ana💞
sampai" demam di gempur semalaman 😍😍😁
Ana💞
namanya juga MP 😍😍😍
Ana💞
ini mah belah duren 😁😁
Ana💞
untuk apa Ralina pasang tarif?
Ana💞
kenapa kamu tdk paksa istrimu untuk pulang?
Kurnia Damiasih
lanjut toor menunggu upnya jangan lama2
Ana💞
Ralina datang karena ingin membantu ayahnya
Ana💞
Ralina dibutuhkan saat mereka terpojok
Ana💞
Tristan harus cari simpati dari Ralina 😁😁
Ana💞
Ares harus ikhlas ini demi kebaikan Ralina
Ana💞
pasti dia mau menemui Ares
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!