menceritakan tentang seorang gadis yang menyimpan hati pada seorang anak laki laki yang saat kecil dia jumpai. Hingga besar pun,gadis kecil itu masih mencintai laki laki itu.
gadis itu bermimpi ingin menjadi pasangan hidup si laki laki itu,dan yah impian nya terwujud kan. Namun sayang tuhan mempersatukan nya dengan cara yang salah,gadis itu menikah bukan karena cinta melainkan karena kesalahan satu malam.
akankah pernikahan mereka bisa bahagia? atau berakhir dengan nestapa karena hubungan yang mereka jalani berawal dari sebuah kesalahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27. manjat pohon mangga
"ze lagi ngidam mami, tapi mas Arkhana gak mau turutin ngidam nya ze."adu zea pada mama mertuanya.
Anita yang mendengar itupun tentu langsung keluar tanduk. "keterlaluan kamu Arkhana,ze mengidam tapi kamu gak mau nurutin permintaan nya,mana tanggung jawab kamu Arkhana."amuk Anita.
"B-bukan gitu mi,tapi ngidam nya ze itu sudah untuk di turutin."bela Arkhana.
"Apa yang gak bisa di turutin Arkhana,harta mu itu banya hanya menuruti permintaan istri mu apa yang tidak bisa hah."ucap Hendra.
"Mas Arkhana tega, padahal ze gak pengen uang ataupun barang mahal."ucap zea mendramatisir.
"Uuuu cup cup cup menantu mami,jangan sedih yah sayang."ucap Anita dengan lembut.
"Memangnya apa yang di inginkan ze Arkhana? Sesusah itukah menuruti permintaan nya?"tanya pak Hendra.
"Ze cuman minta mas Arkhana metik mangga muda di samping kantor Papi,terus buatin bumbu rujak nya juga."jawab zea.
Kedua orang tua Arkhana pun membelalakkan matanya,pantas saja anak mereka bilang tak bisa menuruti permintaan ngidam zea.
Membayangkan Arkhana naik ke atas pohon untuk memetik buah mangga saja sudah membuat mereka menahan tawa apalagi jika benar terjadi.
"Apa yang sudah coba kamu ini Arkhana,zea cuman minta itu doang kan. Turutin dong, sebagai laki laki yang gantle turutin ngidam istri mu. Kamu mau nanti anak kamu ileran gara gara ngidam nya gak kamu turutin."ujar Anita.
"Tapi mami."
"Ya udah kalau mas Arkhana gak mau nurutin gak papa kok."ucap zea dengan raut wajah yang sangat menyedihkan.
Zea pun ingin berjalan meninggalkan ruangan Arkhana,namun segera di cegah oleh Arkhana.
Melihat raut wajah menyedihkan yang di tunjukan oleh zea saja sudah membuat Arkhana tak enak hati.
"Iya iya,mas turutin mau kamu."akhirnya Arkhana menurunkan ego dan rasa malunya untuk menuruti permintaan ngidam zea.
Zea pun langsung berbalik,dia langsung tersenyum senang. "bener?"tanya zea memastikan.
Arkhana pun menganggukan kepalanya. "Yeyyy makasih mas "zea langsung memeluk tubuh Arkhana.
"Ayo sekarang ke bawah,metik mangga nya ze udah gak sabar pengen makan mangga muda."antusias zea.
Dengan terpaksa Arkhana pun mengangguk lalu mereka pun pergi ke bawah untuk memetik buah mangga sesuai keinginan zea.
Di sepanjang jalan zea tak melunturkan senyuman nya, mengingat keinginan nya akan segera terlaksana membuat zea merasakan kebahagiaan.
Orang kantor yang melihat zea berada di antara bos mereka pun tentu merasa heran,siapa sebenarnya zea sampai terlihat sangat dekat dengan keluarga Mahendra.
Bahkan kini zea berjalan dengan bergandengan tangan dengan mama mertuanya,semakin membuat mereka penasaran.
Apalagi akhir akhir ini zea sering sekali keluar masuk ruangan Arkhana.
"Selamat siang tuan nyonya."serentak satpam yang berada disana.
"Pohon mangga yang di sana sudah berbuah?"tanya Arman.
"Sudah pak Arman tapi masih muda, memangnya kenapa pak? Apa bapak ingin buah mangga nya biar kami yang memetik nya tapi belum matang."ucap salah satu satpam.
"Tidak usah,kamu sendiri mau mengambil nya. Tolong ambilin wadah buat buah mangga nya aja."ucap pak Hendra.
"Wahh kayaknya enak banget,mas aku pengen yang atas itu,itu,itu sana itu."zea menunjukkan beberapa buah mangga yang sudah dia incar sedari tadi.
"Ze,mas beneran harus manjat? Mending yang ini aja,sama aja kan mas petik langsung dari pohon nya."ucap Arkhana memegang mangga muda yang berada tepat di atas kepalanya.
"Enggak mau,ze pengen mas manjat terus ambilin mangga yang tadi ze tunjuk."keukeuh zea.
Arkhana pun menghela nafasnya. "Gimana kalau nanti aja ze, setelah kantor sepi dan karyawan pulang. Mas janji bakal manjat ke atas kalau perlu mas ambil semua mangga nya."Arkhana masih berusaha nego pada zea.
Tapi zea tetap menggelengkan kepalanya. "ya udah kalau emang mas gak bisa gak papa kok,jangan di paksa. Kalau gak ikhlas gak papa kok."zea kembali menundukkan kepalanya dan menunjukkan wajah menyedihkan nya.
Arkhana pun tentu tak bisa berbuat apa apa,selain menuruti keinginan zea. Arkhana kembali menghela nafas, menyiapkan mental untuk manjat ke atas pohon mangga itu.
Arkhana mulai melepaskan sepatu dan juga kaos kaki yang dia pakai,kaku melepaskan jas nya dan menitipkan nya pada Arman.
Sebelum benar benar naik ke atas pohon Arkhana melihat ke arah sekelilingnya,tampak semua tatapan mata tertuju padanya.
Baik karyawan yang berada di ruangan kantor maupun satpam yang sedari tadi memperhatikan dirinya.
"Suruh semua orang untuk melanjutkan pekerjaan nya jangan ada yang memperhatikan saya manjat."titah Arkhana yang langsung di laksanakan oleh Arman dan beberapa bawahan nya yang langsung menyuruh orang orang agar kembali fokus pada pekerjaan mereka.
Setelah merasa tak ada yang memperhatikan nya lagi, Arkhana pun mulai menampakkan kakinya di dahan pohon.
Seumur hidup nya ini pertama kali dia memanjat pohon, walaupun dengan kaki yang tampak bergetar namun akhirnya Arkhana sampai di pertengahan pohon mangga itu.
Tampak zea sudah berjingkrak kesenangan melihat Arkhana, sedangkan kedua orang tua Arkhana dan Arman sudah menahan tawanya sedari tadi.
Dan tentu saja ada beberapa karyawan nya yang menyaksikan Arkhana memanjat pohon,termasuk satpam disana.
Mereka tentu terkejut,dan tak percaya jika bos mereka memanjat pohon mangga. Ada beberapa karyawan yang kebetulan meja nya dekat dengan kaca memotret Arkhana yang tengah memanjat pohon mangga.
"Yang mana ze?tanya Arkhana di atas sana.
"Yang itu."tunjuk zea.
Arkhana pun memetik satu buah,zea kembali berjingkrak kesenangan. "Tangkap Arman."titah Arkhana.
Arman dan beberapa orang di bawah pun menangkap mangga yang Arkhana jatuhkan dari atas.
Pluk
Arkhana menjatuhkan satu demi satu mangga yang dia petik sesuai dengan keinginan zea.
"Yeyyyy."zea melompat lompat kesenangan.
"Ze jangan lompat lompat."marah Arkhana di atas sana.
"Hehehe maafin."ucap zea yang saking senangnya mendapatkan mangga sampai lupa dirinya tengah mengandung.
"Udah ze?"tanya Arkhana.
Zea pun menganggukan kepalanya kala melihat sudah ada belasan mangga yang terkumpul.
Dengan hati hati Arkhana turun dari atas sana,namun saat dua meter lagi akan turun dari pohon,kaki Arkhana tak sengaja menginjak dahan pohon yang sudah rapuh sehingga Arkhana tak bisa menjaga keseimbangan nya dan berakhir dengan.....
Bruk
semangat author💪